Anda di halaman 1dari 7

JOB I

HUKUM KIRCHOFF
RIKI FIRMANSYAH (2010017111041)
ASISTEN :
TANGGAL PERCOBAAN : 20 November 2021
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
Laboratorium Rangkaian Listrik
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta

Abstrak

Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus
dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman
yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchoff terdiri dari 2 bagian
yaitu Hukum Kirchoff 1 dan Hukum Kirchoff 2. Hukum Kirchoff 1 sering disebut sebagai Hukum titik cabang,
yang artinya jumlah arus yang masuk suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar titik cabang
tersebut. Hukum II Kirchhoff menyatakan bahwa jumlah beda potensial di antara kedua ujung setiap elemen
dalam rangkaian tertutup adalah nol. Menghitung Nilai Resistor Resistor (hambatan atau tahanan) adalah
komponen dasar elektronika yang dibuat untuk menghambat aliran arus listrik.

Kata Kunci: Hukum kirchoff 1,Hukum kirchoff 2,Nilai Resistor

1. PENDAHULUAN tersebut, maka tinggal selangkah lagi akan dapat


menguasai pula tentang rangkaian elektronika.
Berdasarkan UU No 12 Tahun 2012 tentang Namun demikian, tingkat penguasaan Mahasiswa
Perguruan Tinggi menyebutkan pendidikan adalah tentang hukum fundamental tersebut masih rendah,
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan walaupun sudah pernah dipelajari di mata kuliah
suasana belajar dan proses pembelajaran agar Rangkaian Listrik.
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual Adapun Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ini adalah, sebagai berikut :
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang 1. Mahasiswa mampu membuktikan persamaan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. hukum arus Kirchoff.
2. Mahasiswa mampu mengnalisa hubungan
Salah satu pokok bahasan yang dipelajari di
antara arus pada tahanan yang terhubung
matakuliah Rangkaian Listrik adalah hukum
paralel.
fundamental tentang kelistrikan. Hukum
fundamental kelistrikan yang dimaksud meliputi
2. DASAR TEORI
hukum Ohm dan hukum Kirchhoff. Pembahasan
Hukum Kirchhoff ditemukan oleh Gustav
hukum-hukum fundamental tersebut sangat penting,
Robert Kirchhoff yang merupakan ahli fisika asal
karena berfungsi sebagai alat berfikir untuk
Jerman. Kirchhoff menjelaskan hukumnya tentang
menganalisis rangkaian elektronika lebih lanjut.
kelistrikan ke dalam dua bagian, yaitu Hukum I
Dengan demikian, jika seseorang menguasai dan
Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff. 
memahami tentang hukum-hukum fundamental
Hukum Kirchoff terdiri dari dua persamaan 2.2 KVL (Kirchoff Voltage Law)
yang membahas tentang kekekalan muatan dan
energi dalam rangkaian listrik, dan pertama Hukum Kirchhoff tentang tegangan didasarkan
dijabarkan padatahun 1845 oleh Gustav Kirchhoff pada hukum kekekalan energi. Ketika muatan listrik
[11]. Hukum Kirchhoff terbagi menjadi dua macam, q berpindah dari potensial tinggi ke potensial
yaitu Kirchhoff Current Law atau KCL dan rendah, di mana beda potensialnya ∆V, maka energi
Kirchhoff Voltage Law atau KVL[9]. muatan itu akan turun sebesar q∆V. Hukum
tegangan Kirchoff berbunyi:
2.1 Kirchoff Current Law
“Jumlah secara aljabar tegangan listrik dalam suatu
Hukum ini berbunyi: rangkaian tertutup adalah nol”

“Jumlah secara aljabar arus listrik pada suatu titik Secara ringkas dapat ditulis:
cabang sama dengan nol”.
∑V=0
Secara ringkas:
∑ vi = 0
∑ Ii= 0 ∑V=0
Yang dimaksud rangkaian tertutup adalah
∑ Ii = 0 suatu rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan
dan beban yang dihubungkan dengan suatu
Penerapan KCL pada gambar 1.1 didapatkan: penghantar, sehingga menghasilkan arus listrik.
Sedangkan penjumlahan secara aljabar bermakna
I1 + I2 – I3 – I4 – I5= 0
bahwa tegangan listrik dapat bertanda positif atau
negatif bergantung cara memasangnnya.

Pada persamaan (2) arus listrik yang masuk titik Sebagai contoh, tinjau rangkaian pada gambar 1.2
cabang ditandai positif dan yang meninggalkan titik dibawah ini.
cabang ditandai negatif. Yang dimaksud titik
Gambar 1.2 Rangkaian Listrik Sederhana
cabang adalah pertemuan antara3 penghantar atau
lebih, yang biasanya ditandai dengan bulatan
berwarna hitam. Contoh penerapan KCL adalah
seperti dilukiskan pada gambar di bawah ini.

Perhatikan arah anak panah pada masing-masing


besaran. Penerapan dari KVL menghasilkan
persamaan:

Gambar 1.1 Lima Penghantar Bertemu Membentuk v1 – v2 + v3 –IR = 0


Titik Cabang.
Tegangan yang timbul pada hambatan R dasarnya pemilihan arah loop bebas namun
ditentukan dengan hukum Ohm, vR = IR. Arah jika memungkinkan usahakan searah
sumber teganganyang searah dengan arah arus yang dengan arah arus. Maksudnya bebas disini
dihasilkannya ditandai positif (sebagai sumber). bebas yah arahnya mau searah jarum jam
Sedangkan arah tegangan yang timbul pada beban atau berlawanan arah jarum jam.
(hambatan) selalu berlawanan dengan arah arus
(sebagai pemakai). Oleh karena itu tegangan yang
timbul pada hambatan R diberi tanda negatif, yang
disebut sebagai tegangan jatuh (∆V = - IR).

Untuk mempermudah memecahkan rangkain


yang lebih komplek, yaitu rangkaian yang lebih dari
satu loop, agar penerapan hukum Kirchhoff menjadi
mudah, dapat digunakan cara sebagai berikut:

1. Penentukan arah arus pada tiap cabang


adalah bebas, tetapi akan lebih baik bila Gambar 1.3 Arah Arus Bergerak
konsisten dengan arah arus, yakni dari
potensial tinggi menuju potensial rendah.
2. Tentukan arah arus listrik setiap loop, di 2. Pada suatu cabang, jika arah loop sama
mana arah loop hendaknya sesuai dengan dengan arah arus maka penurunan tegangan
arah arus litrik yang dipilih. Arah arus dari (IR) bertanda positif, jika berlawanan arah
loop digunakan sebagai dasar untuk maka penurunan tegangan (IR)  bertanda
menberikan tanda positif atau negatif pada negatif. Contohnya gini. Kalo misalkan arah
sumber tegangan (V) maupun rugi tegangan loop searah jarum jam terus arah arusnya
(IR) dalam persamaan nantinya. juga searah jarum jam, maka nanti
3. Setelah ditentukan arah arus pada setiap penurunan tegangan (IR) positif karena
loop, maka dibuat persamaan terhadap tiap sama-sama searah jarum jam.
loop, di mana arah arus listrik tiap cabang
yang searah dengan arah arus yang menuju
kutub sumber tegangan, maka kutub sumber
tegangan tersebut negative (jatuh tegangan).
4. Apabila nantinya setelah dihitung ternyata
harga arus pada cabang tertentu berharga
negatif, ini menunjukkan bahwa arah arus
yang ditentukan semula adalah salah,
sehingga arah arus yang sebenarnya adalah
arah sebaliknya.

Untuk menganalisis suatu rangkaian listrik


menggunakan Hukum II Kirchhoff diperlukan
beberapa aturan atau perjanjian.

1. Pilih loop untuk masing-masing lintasan Gambar 1.4 Arah Arus Dengan IR Positif
tertutup dengan arah tertentu. Pada
Kalo misalkan nanti loopnya berlawanan arah
jarum jam tapi arusnya searah jarum jam maka IR-
nya bertanda negatif.

Gambar 1.7 Arah Arus Dengan GGL Negatif

Hukum II Kirchoff ini menjelaskan bahwa


jumlah penurunan beda potensial sama dengan nol
artinya tidak ada energi listri yang hilang dalam
rangkaian atau semua energi listrik diserap dan
digunakan. Secara matematis dapat dirumuskan
Gambar 1.5 Arah Arus Dengan IR Negatif sebagai:

3. Jika saat mengikuti arah loop, kutub sumber ∑E+∑IR=0


tegangan yang lebih dulu dijumpai adalah
kutub positif maka GGL bertanda positif. Keterangan:

∑ E= jumlah GGL sumber arus ¿)


∑ IR= jumlah penurunan tegangan ( V )
I =arus listrik ( A)
R=hambatan ( Ω )

Menghitung Nilai Resistor Resistor


(hambatan atau tahanan) adalah komponen dasar
elektronika yang dibuat untuk menghambat aliran
arus listrik. Sebuah resistor dapat didesain
sedemikian rupa sehingga dapat mempunyai nilai
hambatan tertentu. Berdasarkan nilai hambatannya,
resistor dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
resistor tetap (yang mempunyai nilai hambatan
Gambar 1.6 Arah Arus Dengan GGL positif tertentu/tetap) dan resistor variabel (resistor yang
nilai hambatannya dapat diubahubah/diatur).
Sebaliknya, jika kutub yang lebih dahulu
dijumpai adalah kutub negatif maka GGL bertanda Resistor juga dapat dikelompokkan
negatif. berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu resistor
lilitan kawat dan resistor karbon. Resistor lilitan
kawat digunakan untuk berbagai keperluan yang
membutuhkan akurasi cukup tinggi dan peralatan
yang menggunakan variasi arus yang besar, Ia mengusulkan hukum radiasi termal pada
sedangkan resistor karbon merupakan resistor yang 1859, dan membuktikannya pada 1861. Di Breslau,
paling banyak beredar di pasaran. Resistor karbon ia bekerjasama dalam studi spektroskopi dengan
mempunyai nilai hambatan yang tetap karena itu Robert Bunsen. Dia adalah penemu pendamping
disebut juga resistor tetap. Besarnya nilai suatu dari caesium dan rubidium pada 1861 saat
hambatan resistor dinyatakan dalam satuan ohm (Ω) mempelajari komposisi kimia Matahari via
Besarnya nilai hambatan suatu resistor tetap dapat spektrumnya. Pada 1862 dia dianugerahi Medali
diketahui dari kode warna atau kode huruf dan Rumford untuk risetnya mengenai garis-garis
angka yang tertera pada resistor tersebut. Pada spektrum matahari, dan pembalikan garis-garis
resistor yang telah disediakan, terdapat cincin- terang pada spektrum cahaya buatan. Dia berperan
cincin yang memiliki warna-warna tertentu. Warna besar pada bidang spektroskopi dengan
pada cincin resistor merupakan kode angka yang merumuskan tiga hukum yang menggambarkan
memberikan nilai hambatan resistor tersebut. komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar,
Berikut daftar kode warna untuk cincin pada berdasar pada penemuan David Alter dan Anders
resistor. Jonas Angstrom .

1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna Maka Untuk analisis rangkaian listrik ini, di
cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan samping hukum Ohm, hukum yang banyak dipakai
cincin kode warna ke 3 merupakan faktor adalah hukum Kirchhoff. Ada dua hukum Kirchoff
pengali kemudian cincin kode warnake 4 yakni hukum I Kirchoff atau KCL(Kirchhoff’s
menunjukan nilai toleransi resistor. Current Law) dan hukum II Kirchoff atau KVL
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna Maka (Kirchhoff’s voltage Law).pada setiap titik
cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit percabangan Jumlah total arus pada sebuah titik
angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan adalah nol Mengingat bahwa arus adalah besaran
faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 bertanda (positif atau negatif) yang menunjukan
menunjukan nilai toleransi resistor. arah arus tersebut atau menuju atau keluar dari titik
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna Resistor prinsip ini bias dirumuskan.
dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama
dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam
menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 2.3. Rangkaian Pembagi Tegangan
menentukan coefisien temperatur yaitu Pembagi tegangan merupakan
temperatur maksimum yang diijinkan untuk rangkaian sederhana yang dapat mengubah
resistor tersebut. tegangan yang tinggi menjadi tegangan yang
lebih rendah. Dengan hanya menggunakan dua
Gustav Robert Kirchhoff (lahir di Königsberg, resistor yang dipasang secara seri dan dengan
Prusia, 12 Maret 1824 – meninggal di Berlin,
sebuah input tegangan, kita dapat membuat
Jerman, 17 Oktober 1887 pada umur 63 tahun)
tegangan output yang mana teganan
adalah seorang fisikawan Jerman yang berkontribusi
pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian
Rangkaian pembagi tegangan (voltage
listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam
divider) disebut juga sebagai rangkaian
yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan.
Dia menciptakan istilah radiasi “benda hitam” pada pembagi potensial (potential divider). Input ke
tahun 1862. sebuah rangkaian pembagi tegangan adalah
tegangan Vin. Tegangan Vin tersebut
menggerakkan arus I untuk mengalir melewati
kedua resistor. Karena kedua resistor tersebut. Rangkaian Pembagi Tegangan bentuk
terhubung secara seri, maka arus yang sama rangkaian sederhana yang tidak terlalu
mengalir melewati tiap-tiap resistor. Tahanan kompleks memiliki tegangan output yang diberi
efektif dari kedua resistor seri adalah R1 + R2. simbol V0, dan juga arus yang bersimbol I,
Jatuh tegangan pada gabungan kedua resistor mengalir ke rangkaian R1 dan R2. Dan hasil di
ini adalah Vin tegangan VI merupakan hasil dari
penggabungan atau penjumlahan dari rumus
output ini merupakan hasil perhitungan VS dan VO.
dari tegangan input. Pembagi tegangan
merupakan salah satu rangkaian dasar yang
3. PERALATAN YANGDIGUNAKAN
harus dikuasai dalam elektronika.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan
percobaan terdiri dari:
Rangkaian pembagi tegangan biasanya
digunakan untuk membuat suatu tegangan 1. Sumber tegangan DC variabel
referensi dari sumber tegangan yang lebih Fungsi : untuk menggerakkan motor DC yang
besar, titik tegangan referensi pada sensor, ada didalam peralatan elektronik yang
untuk memberikan bias pada rangkaian didalamnya ada peralatan yang harus berputar. 
penguat atau untuk memberi bias pada
komponen aktif. Rangkaian pembagi tegangan 2. Voltmeter DC
pada dasarnya dapat dibuat dengan 2 buah Fungsi : untuk mengetahui beda potensial
resistor, contoh rangkaian dasar pembagi tegangan DC antara 2 titik pada suatu beban
tegangan dengan output VO dari tegangan listrik atau rangkaian elektronika.
sumber VI menggunakan resistor pembagi
tegangan R1 dan R2. 3. Amperemeter DC
Fungsi : untuk mengetahui besarnya arus listrik
Dalam elektronik, pembagi tegangan (juga atau rangkaian elektronika. Amperemeter
dikenal sebagai pembagi potensial) adalah menggunakan gerak d’Arsonval yaitu gerakan
sebuah rangkaian elektronika linear yang dasar PMMC (Permanent Magnet Moving Coil)
akan menghasilkan tegangan output (Vout) atau sering juga dikenal dengan galvanometer
yang merupakan sebagian kecil dari tegangan PMMC. 
masukan (Vin). Pembagi tegangan biasanya
4. Resistor
menggunakan dua resistor atau dibuat dengan
Fungsi : membatasi arus listrik yang mengalir.
satu potensiometer.
5. Jumper
Rangkaian pembagi tegangan biasanya
Fungsi : menghantarkan arus listrik dari satu
digunakan untuk membagi tegangan atau komponen ke komponen lainnya yang
mengkonversi dari resistensi menjadi sebuah dihubungkan.
tegangan. Biasanya fungsi dari pembagi
tegangan ini untuk mengubah atau
mengkonversikan dari tegangan tegangan
yang lebih besar untuk memberi bias kepada
komponen yang aktif dalam rangkaian
4. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1.8 Elemen R Hubungan Campuran

5.PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun prosedur percobaan yang perlu diperhatikan


pada praktikum ini sebagai berikut:

1. Buatlah rangkayan percobaan seperti gambar


1.8 (yang diberikan oleh asisten) dan gunakan
resistor yang tersedia
2. Aturlah sumber tegangan DC sesuai dengan
petunjuk asisten dan di jaga konstan
3. Untuk KCL ukur dan catat Vs, I1, I2, I8
4. Untuk KCL ukur dan catat Vs, V1, V2, V8
5. Ulangi cara seperti di atas untuk besar
tegangan sumber yang lain.

Anda mungkin juga menyukai