Anda di halaman 1dari 3

Sekolah: SMAS Safinatussalamah Kelas/Semester : XII / 1 KD : 3.

1
Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan ke :
Materi : Hukum Kirchoff, Energi dan Daya Listrik

A. TUJUAN

 Menganalisis Hukum I dan II Kirchoff


 Menganalisis Energi dan Daya Listrik
 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari

B. MATERI HUKUM KIRCHOFF

Hukum Kirchhoff dirumuskan oleh seorang ilmuwan asal Jerman, yaitu Gustav Khirchhoff. Hukum
Kirchhoff ini membahas tentang konduksi listrik. Hukum Kirchoff arus sangat penting dipelajari sebagai dasar untuk
mempelajari rangkaian listrik, terutama rangkaian listrik tertutup. Komponen listrik yang menggunakan hukum
Kirchoff adalah rangkaian paralel dan juga rangkaian seri. Misalnya lampu rumah Budi disusun dengan
menggunakan rangkaian seri maka lampu yang paling dekat dengan sumber listrik akan menyala lebih terang.
Sementara lampu yang jauh dari sumber listrik akan menyala redup.Tapi jika lampu disusun dengan rangkaian
paralel, maka semua lampu akan punya intensitas keterangan yang kurang lebih sama, meskipun jarak dengan
sumber listrik berbeda-beda.Secara umum, hukum Kirchhoff dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Hukum Kirchhoff I
Hukum Kirchhoff I menyatakan bahwa jumlah kuat arus yang masuk rangkaian sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar rangkaian. Perhatikan ilustrasi berikut.

Gambar di atas menunjukkan adanya dua arah kuat arus, yaitu arus yang masuk titik percabangan (ditandai panah
warna merah) dan keluar titik percabangan (panah warna hitam). Jumlah kuat arus yang masuk = jumlah kuat arus
yang keluar = 5 A.

2. Hukum Kirchhoff II
Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa di dalam rangkaian tertutup, tidak terjadi perubahan beda potensial.
Artinya, perubahan beda potensialnya sama dengan nol. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

 Jika arah loop pada rangkaian searah dengan arah kuat arus listrik, maka kuat arusnya bertanda positif. Sebaliknya,
jika arah loop berlawanan dengan arah kuat arus listrik, maka kuat arusnya bertanda negatif.
 Jika arah loop bertemu dengan potensial negatif, maka potensialnya bertanda negatif. Sebaliknya, jika arah loopnya
bertemu dengan potensial positif terlebih dahulu, maka potensialnya bertanda negatif.
Perhatikan contoh soal berikut.

Tentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut!


Pembahasan:
Pertama, kamu harus memisalkan arah arus listriknya. Di sini, memisalkan arah arusnya searah dengan arah loop
seperti berikut.
Untuk menentukan kuat arusnya, gunakan persamaan hukum Kirchhoff II seperti berikut.

Jadi, besarnya kuat arus yang mengalir pada rangkaian adalah 2 A.

Energi dan Daya Listrik


1. Energi listrik
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan usaha dalam
kelistrikan. Contohnya, kipas angin bisa menyala karena ada energi listrik. Secara matematis, energi listrik
dirumuskan sebagai berikut.

W=V.I.t atau W=I2.R.t Atau W = V2/R.t

Keterangan:
W = energi listrik (J);
t = waktu (s);
R = hambatan listrik (Ohm);
V = tegangan listrik (V); dan
I = kuat arus listrik (A).
2. Daya listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik tiap detik. Besarnya daya listrik yang terdapat di setiap perangkat
elektronik berbeda-beda, misalnya rice cooker membutuhkan daya 350 W untuk mematangkan nasi. Artinya, untuk
setiap detik, energi yang dibutuhkan oleh rice cooker adalah 350 J. Secara matematis, daya listrik dirumuskan
sebagai berikut.

Atau

W = Pxt

1 Wh = 1 / 1000 kWh

Keterangan:
P = daya listrik (W);
W = energi listrik (J); dan
t = waktu (s).

Rangkaian listrik arus searah umumnya digunakan pada perangkat elektronik. Namun demikian, sumber arus
listriknya tetap menggunakan sumber arus bolak-balik dari PLN. Sebelum memasuki perangkat elektronik, sumber
arus bolak-balik diubah oleh adaptor menjadi sumber arus searah. Contoh rangkaian arus listrik searah dalam
kehidupan sehari-hari adalah pada komputer, televisi, lampu LED, senter, kulkas, dan masih banyak lainnya.
Untuk mengasah pemahaman terkait materi ini, simak contoh soal berikut.Pak Surya memasang 5 buah lampu di
rumah singgahnya. Setiap lampu memiliki daya 50 W. Selain lampu, Pak Surya juga memasang AC yang dayanya
500 W. Dalam sehari, lampu tersebut hanya digunakan selama 8 jam dan AC hanya digunakan selama 4 jam. Jika
PLN mematok tarif Rp1.000/kWh, berapa pengeluaran Pak Surya setiap bulan?
Diketahui:

Ditanya: biaya setiap bulan =..?


Pembahasan:
Pertama, Quipperian harus mencari besarnya energi yang dibutuhkan oleh 5 lampu dan 1 AC.
Energi 5 lampu setiap hari

Energi AC setiap hari

Biaya pemakaian setiap hari:


Biaya 1 hari = (2 kWh + 2 kWh) × Rp1.000
                       = Rp4.000
Biaya pemakaian 1 bulan (dianggap 30 hari)
Biaya 1 bulan = Rp4.000 × 30
                           = Rp120.000
Jadi, biaya listrik yang dikeluarkan Pak Surya setiap bulan adalah Rp120.000.

Anda mungkin juga menyukai