Anda di halaman 1dari 30

Materi

Semester Ganjil

Bab 1. RANGKAIAN ARUS SEARAH


Bab 2. Listrik Statis
bab 3. medan magnet
bab 4. induksi elektromagnetik
bab 5. arus dan tegangan bolak balik
Bab 1. RANGKAIAN ARUS SEARAH
Kompetensi Dasar:

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam


kehidupan sehari-hari

4.1 Mempresentasikan hasil percobaan tentang prinsip kerja


rangkaian listrik searah (DC)
.
Rujukan Spiritualisasi :
QS. An-Nur(24) ayat 35
ُ‫الز َجا َجة‬ ُّ ‫ور ِه َك ِم ْش َكا ٍة فِيهَا ِمصْ بَا ٌح ْال ِمصْ بَا ُح فِي ُز َجا َج ٍة‬ ِ ُ‫ض َمثَ ُل ن‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫هَّللا ُ نُو ُر ال َّس َم‬
‫ُضي ُء‬ ِ ‫ي يُوقَ ُد ِمن َش َج َر ٍة ُّمبَا َر َك ٍة َز ْيتُونِ ٍة اَّل َشرْ قِيَّ ٍة َواَل غَرْ بِيَّ ٍة يَ َكا ُد َز ْيتُهَا ي‬ٌّ ‫َكَأنَّهَا َك ْو َكبٌ ُد ِّر‬
ِ َّ‫ور ِه َمن يَ َشا ُء َويَضْ ِربُ هَّللا ُ اَأْل ْمثَا َل لِلن‬
ُ ‫اس َوهَّللا‬ ِ ُ‫ور يَ ْه ِدي هَّللا ُ ِلن‬ ٍ ُ‫َولَ ْو لَ ْم تَ ْم َس ْسهُ نَا ٌر ُّنو ٌر َعلَى ن‬
٣٥- ‫ ِب ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬-

Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayanya adalah seperti sebuah relung
yang di dalamnya ada pelita. Pelita itu ada di dalam kaca. Kaca itu seakan-akan sebuah
bintang yang seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya saja
hampir-hampir menerangi meski tak tersentuh api. Cahaya atas cahaya. Allah Menunjukkan
kepada Cahaya-Nya siapa saja yang Dia Kehendaki. Allah Membuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
Tujuan Pembelajaran

• Dengan Rahmat Allah SWT, melalui penerapan model PBL dan


dengan bimbingan guru , peserta didik diharapkan dapat
mengamalkan ajaran agama sesuai rujukan ayat Al Quran yang
berkaitan dengan konsep Alat Ukur Listrik DC, Beda Potensial, dan
Arus Listrik dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menunjukkan
sikap dan prilaku yang berintegritas, peduli, dan amanah (IPA)
A. Alat Ukur Listrik
1. Amperemeter

• Berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik.


• Dipasang seri dalam rangkaian.
• Dalam rangkaian, amperemeter dilambangkan dengan simbol
2. Voltmeter

• Berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan dalam rangkaian listrik.


• Dipasang paralel dalam rangkaian.
• Dalam rangkaian, voltmeter dilambangkan dengan simbol
3. Multimeter

• Dapat berfungsi sebagai voltmeter,


amperemeter, dan ohmeter.

• Pada multimeter analog, besar simpangan jarum sebanding dengan besar satuan (voltage, kuat arus,
atau nilai hambatan) yang sedang diukur.
B. Kuat Arus Listrik (I)

Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui penampang penghantar persatuan waktu.

Secara matematis dinyatakan dengan :

Dimana : I = kuat arus listrik (ampere=A)


I= Δq = muatan listrik (coulomb =C)
Δt = waktu (sekon= s)
C. Hukum Ohm
1. Hubungan Kuat Arus dan Tegangan
Kuat arus listrik yang terjadi pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan kedua
ujung penghantar.

atau

Grafik perbandingan V-I pada hukum


Ohm
2. Hambatan

Hambatan suatu penghantar sebanding dengan panjang penghan-tar dan


berbanding terbalik dengan luas penampangnya.

Keterangan:
R = hambatan peghantar ()
r = hambatan jenis (m)
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang (m2)
Jika hambatan R =375 ohm berbentuk selinder dengan jari-jari 1 mm dan panjangnya 2 m .
Hitung hambatan jenis kawat tersebut !
• Hambatan jenis () suatu penghantar bertam-bah besar secara linear karena kenaikan suhu.
• Hambatan penghantar (R) juga merupakan fungsi linear dari suhu.

Keterangan:
r = hambatan jenis (m)
R = hambatan penghantar ( )
 = koefsien suhu (/°C)
t = kenaikan suhu (/°C)
3. Rangkaian Hambatan
a. Rangkaian Seri

Hambatan satu dengan hambatan


lainnya disu-sun secara berurutan.

Besar hambatan pengganti dihitung dengan menggunakan rumus,


b. Rangkaian Paralel

• Hambatan satu dengan hambatan lainnya


disusun secara berdampingan.

• Tiap hambatan bertemu pada satu titik percabangan.

Besar hambatan pengganti dihitung dengan menggunakan rumus,


D. Hukum Kirchoff
1. Hukum I Kirchoff
jumlah arus masuk = jumlah arus keluar

atau
2. Hukum II Kirchoff

Pada rangkaian tertutup, jumlah aljabar ggl sumber


arus dengan penurunan potensial, sama dengan nol.
Ketentuan perumusan hk. Kirchoff II:

 Semua hambatan dihitung positif.

 E bernilai positif jika

 E bernilai negatif jika

 Arus yang searah dengan penelusuran lup dihitung positif, sedangkan yang berlawanan dihitung
negatif.

 Jika hasil akhir perhitungan kuat arus bernilai negatif maka kuat arus yang sebenarnya
merupakan kebalikan dari arah yang ditetapkan.
3. Kuat Arus Listrik pada Rangakaian Sederhana

Dalam rangkaian hanya terdapat satu buah sumber


arus, maka:

Sehingga besarnya kuat arus dirumuskan dengan,


4. Kuat Arus Listrik pada Rangkaian Tertutup

Misal, arah arus dan penelusuran loop searah dengan


jarum jam, sesuai dengan hukum Kirchoff II maka:
E. Daya Listrik
1. Pengertian Daya Listrik
Daya, adalah besar usaha atau energi listrik per satuan waktu.

Dua lampu pijar identic dengan spesifikasi 100 watt, 110 volt, dihubungkan parallel pada tegangan
110 volt. Daya total kedua lampu adalah…
a. 100 W
b. 125 W
c. 150 W
d. 175 W
e. 200 W
2. Daya pada Alat-Alat Listrik
Misalnya, pada sebuah lampu bertuliskan 40W/220V, hal ini berarti menunjukkan:

• Pada tegangan 220 V, lampu membutuhkan daya sebesar 40 watt atau 40 joule per sekon.
• Dalam satu jam, lampu menggunakan energi listrik sebesar:

• Pemakaian daya diukur oleh kWh-meter diukur dalam satuan kWh


Jika lampu dipasang pada tegangan selain 220 V, misalnya pada tegangan 110 V, maka daya yang diserap
lampu adalah sebagai berikut.

Jadi, fungsi lampu tidak maksimal pada tegangan yang lebih rendah daripada yang tertera
pada lampu.
3. Penghematan Energi Listrik

 Menggunakan peralatan listrik dengan daya kecil.


 Mematikan peralatan listrik jika tidak digunakan.
 Mengurangi lamanya pemakaian listrik.
 Menggunakan alat listrik hemat energi.
4. Pemanfaatan Listrik dalam Kehidupan

Anda mungkin juga menyukai