Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Teknik Tenaga Listrik

Besaran – Besaran Listrik dan Dasar – Dasar Rangkaian Listrik

Disusun Oleh:

Nyoman Selvia Trimawarni (073001800044)

Ramelia Reciwikus (073001800047)

Razualdhy Wahyu Tritama (073001800048)

Program Studi Teknik Pertambangan

Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Universitas Trisakti

2019
BAB I

BESARAN-BESARAN LISTRIK DAN DASAR DASAR RANGKAIAN LISTRIK

A. ARUS SEARAH
1. Pengertian – Pengertian
 Potensial Listrik
Muatan positif selalu bergerak dari titik berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial
yang rendah. Sedangkan muatan negatif bergerak dari titik berpotensial rendah ke titik
berpotensial rendah ke titik yang berpotensi lebih tinggi. Bila antara kedua titik terdapat
beda potensial maka akan terjadi perpindahan electron yang disebut arus listrik.
 Kuat Arus Listrik
Banyaknya arus listrik yang melalui suatu penampang kawat penghantar per detik.
∆𝒄
𝒊=
∆𝒕
Menurut Standard Internasional, Satu Ampere yaitu :
Bila arus yang mengalir dapat mengendapkan 1,118 miligram perak dari larutan perak
nitrat (AgNO3) dalam waktu satu detik.
G = a.i.t

 Tahanan Listrik
Besarnya tahanan listrik adalah sebanding dengan panjang dan tahanan jenisnya, dan
berbanding terbalik dengan luas penampangnya.

𝒍
𝑹=𝛒
𝑶
Pada umumnya tahanan akan berubah bila temperature berubah. Untuk tahanan yang
dibuat dari bahan penghantar (logam) perubahannya sesuai dengan temperatur naik, maka
tahanan naik pula.
Sedangkan tahanan yang dibuat dari bahan isolator (non logam) perubahan tahanan
berbanding terbalik dengan perubahan temperature. Pengaruh temperature terhadap
tahanan dapat mengikuti rumus sebagai berikut :

𝑹𝒕𝟐 = 𝐑𝐭𝟏 {𝟏 + ɑ (𝐭𝟐 − 𝐭𝟏)}


Koefisien temperature adalah bilangan yang menyatakan berapa Ohm
bertambah/berkurangnya tahanan tersebut bila temperature bertambah/berkurang satu
derajat Celcius.
2. Hukum Ohm
Dalam satu rangkaian listrik besarnya kuat arus sebanding dengan jumlah selisih
potensial dari kedua ujung kawat penghantar dan berbanding terbalik dengan jumlah
tahanan penghantar tersebut.
∑𝑽 [𝑽𝒐𝒍𝒕]
𝑰= [𝑨] =
∑𝑹 [𝑶𝒉𝒎]

3. Hukum Kirchoff I :
Jumlah aljabar dari arus yang mengalir pada suatu titik adalah nol.

∑ 𝑖𝑛 = 0
𝑛=1

4. Hukum Kirchoff II :
Penjumlahan aljabar dari semua perubahan potensial dengan arah tertentu yang
mengelilingi suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.

B. ARUS BOLAK BALIK


1. Pengertian :
Arus atau tegangan bolak balik adalah arus / tegangan yang arahnya selalu berubah
secara periodik.

arus searah murni arus searah tak murni


arus bolak balik sembarang arus bolak balik periodik

Bentuk sinusoida murni :

Arus bolak balik sinusoida murni :

2𝜋
i = ω = 2𝜋f =
𝑇

Harga efektif adalah harga dari arus bolak-balik, yaitu arus yang memberikan daya panas
rata-rata yang besarnya sama dengan bila arus searah yang mengalir. Dalam perhitungan
arus bolak-balik, harga inilah yang digunakan

𝒊𝒆𝒇𝒇 𝝅
𝒇𝒓 = = = 𝟏, 𝟏𝟏
𝒊𝒓𝒂𝒕𝒂𝟐 𝟐√𝟐

𝒊
𝒇𝒕 = = √𝟐 = 𝟏, 𝟒𝟏
𝒊𝒆𝒇𝒇

2. Rangkaian Arus Bolak-Balik


a) Tahanan (R)
Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik ataupun
rangkaian elektronika. Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian, tahanan atau
hambatan selalu disertakan untuk maksud maksud tertentu. Ada 2 sifat utama pada
tahanan atau hambatan yaitu besarnya resistansi dan power ratingnya. Power rating ini
sangat penting karena menyatakan daya maksimum yang dapat ditanggung oleh tahanan
atau hambatan tersebut.
Tahanan-tahanan yang dipakai untuk rangkaian elektronika umumnya terbuat dari
karbon atau lilitan kawat dan dapat dibuat tetap atau dapat pula disebut variable (nilainya
dapat diubah ubah), seperti potensiometer. Tahanan tahanan terbuat dari bahan konduktor
sehingga nilai resistansi tahanan atau hambatan sangat dipengaruhi oleh temperatur
sekelilingnya.

b) Inductance (L)
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang
menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
tetangga yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau mutual
inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada perubahan medan
magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di
dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik. Selanjutnya, apabila arus yang
mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang
berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu
sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi.

c) Kapasitor (C)
Sebuah benda yang dapat menyimpan muatan listrik. Benda ini terdiri dari dua pelat
konduktor yang dipasang berdekatan satu sama lain tapi tidak sampai bersentuhan. Benda
ini dapat menyimpan tenaga listrik dan dapat menyalurkannya kembali.

3. Hubungan Komponen-Komponen
a) Rangkaian R & L Seri

di mana:

Z = √R2 + ω2.L2
b) Rangkaian R & C Seri

di mana:

Z = √R2 + 1/ω2.C2

c) Rangkaian L & C Seri

di mana:

Z = ωL - 1/ω.C

d) Rangkaian R, L & C Seri

di mana:

Z = √R2 + (ωL -1/ω.C)2


e) Rangkaian C Paralel dengan R & L Seri

U = U C = UR + UL

Ῑ = Ῑ1 + Ῑ2

Penjumlahan arus ini dalam penjumlahan vektoris.

C. DAYA KERJA DAN FAKTOR KERJA (POWER FACTOR)


Harga Sesaat dan Daya
p = u.i [volt.ampere]
Bila : u = û . sin ωt
i = î . sin (ωt - ȹ)
p = û . sin ωt . î. sin (ωt - ȹ)
p = u.i. cos ȹ - u.i. cos (2ωt - ȹ)
p = u.i. cos ȹ [Watt] → daya nyata

Dalam arus bolak-balik, besar daya ada 3 macam yaitu daya semu, daya nyata dan
daya buta. Beda sudut antara daya semu dan daya buta disebut sudut daya (ȹ), sedangkan
consinus dari sudut ini (cos ȹ) disebut faktor daya.

D. TRANSFORMASI ∆ - Y
Transformasi adalah merubah suatu sistem (yang asli) ke suatu sistem yang lain sehingga
mempermudah perhitungan. Salah satu bentuk transformasi adalah Y∆ atau sebaliknya.
1. Transformasi ∆ - Y
2. Transformasi Y - ∆

E. TEORI THEVENIN
Untuk suatu rangkaian arus searah, kita dapat melakukan penggantian sesuatu
rangkaian listrik yang mempunyai sumber tegangan dan tahanan yang konstan dengan
sumber baru EO yang diserikan dengan tahanan pengganti RO.
Tegangan EO didapatkan bila terminal dalam keadaan hubungan terbuka (open circuit),
sedangkan tahanan RO adalah tahanan ekivalen pada terminal yang sama bila sumber
tegangan dihubungsingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai