Disusun Oleh:
Universitas Trisakti
2019
BAB I
A. ARUS SEARAH
1. Pengertian – Pengertian
Potensial Listrik
Muatan positif selalu bergerak dari titik berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial
yang rendah. Sedangkan muatan negatif bergerak dari titik berpotensial rendah ke titik
berpotensial rendah ke titik yang berpotensi lebih tinggi. Bila antara kedua titik terdapat
beda potensial maka akan terjadi perpindahan electron yang disebut arus listrik.
Kuat Arus Listrik
Banyaknya arus listrik yang melalui suatu penampang kawat penghantar per detik.
∆𝒄
𝒊=
∆𝒕
Menurut Standard Internasional, Satu Ampere yaitu :
Bila arus yang mengalir dapat mengendapkan 1,118 miligram perak dari larutan perak
nitrat (AgNO3) dalam waktu satu detik.
G = a.i.t
Tahanan Listrik
Besarnya tahanan listrik adalah sebanding dengan panjang dan tahanan jenisnya, dan
berbanding terbalik dengan luas penampangnya.
𝒍
𝑹=𝛒
𝑶
Pada umumnya tahanan akan berubah bila temperature berubah. Untuk tahanan yang
dibuat dari bahan penghantar (logam) perubahannya sesuai dengan temperatur naik, maka
tahanan naik pula.
Sedangkan tahanan yang dibuat dari bahan isolator (non logam) perubahan tahanan
berbanding terbalik dengan perubahan temperature. Pengaruh temperature terhadap
tahanan dapat mengikuti rumus sebagai berikut :
3. Hukum Kirchoff I :
Jumlah aljabar dari arus yang mengalir pada suatu titik adalah nol.
∑ 𝑖𝑛 = 0
𝑛=1
4. Hukum Kirchoff II :
Penjumlahan aljabar dari semua perubahan potensial dengan arah tertentu yang
mengelilingi suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.
2𝜋
i = ω = 2𝜋f =
𝑇
Harga efektif adalah harga dari arus bolak-balik, yaitu arus yang memberikan daya panas
rata-rata yang besarnya sama dengan bila arus searah yang mengalir. Dalam perhitungan
arus bolak-balik, harga inilah yang digunakan
𝒊𝒆𝒇𝒇 𝝅
𝒇𝒓 = = = 𝟏, 𝟏𝟏
𝒊𝒓𝒂𝒕𝒂𝟐 𝟐√𝟐
𝒊
𝒇𝒕 = = √𝟐 = 𝟏, 𝟒𝟏
𝒊𝒆𝒇𝒇
b) Inductance (L)
Induktansi merupakan sifat sebuah rangkaian listrik atau komponen yang
menyebabkan timbulnya ggl di dalam rangkaian sebagai akibat perubahan arus yang
melewati rangkaian (self inductance) atau akibat perubahan arus yang melewati rangkaian
tetangga yang dihubungkan secara magnetis (induktansi bersama atau mutual
inductance). Pada kedua keadaan tersebut, perubahan arus berarti ada perubahan medan
magnetik, yang kemudian menghasilkan ggl. Apabila sebuah kumparan dialiri arus, di
dalam kumparan tersebut akan timbul medan magnetik. Selanjutnya, apabila arus yang
mengalir besarnya berubahubah terhadap waktu akan menghasilkan fluks magnetik yang
berubah terhadap waktu. Perubahan fluks magnetik ini dapat menginduksi rangkaian itu
sendiri, sehingga di dalamnya timbul ggl induksi.
c) Kapasitor (C)
Sebuah benda yang dapat menyimpan muatan listrik. Benda ini terdiri dari dua pelat
konduktor yang dipasang berdekatan satu sama lain tapi tidak sampai bersentuhan. Benda
ini dapat menyimpan tenaga listrik dan dapat menyalurkannya kembali.
3. Hubungan Komponen-Komponen
a) Rangkaian R & L Seri
di mana:
Z = √R2 + ω2.L2
b) Rangkaian R & C Seri
di mana:
Z = √R2 + 1/ω2.C2
di mana:
Z = ωL - 1/ω.C
di mana:
U = U C = UR + UL
Ῑ = Ῑ1 + Ῑ2
Dalam arus bolak-balik, besar daya ada 3 macam yaitu daya semu, daya nyata dan
daya buta. Beda sudut antara daya semu dan daya buta disebut sudut daya (ȹ), sedangkan
consinus dari sudut ini (cos ȹ) disebut faktor daya.
D. TRANSFORMASI ∆ - Y
Transformasi adalah merubah suatu sistem (yang asli) ke suatu sistem yang lain sehingga
mempermudah perhitungan. Salah satu bentuk transformasi adalah Y∆ atau sebaliknya.
1. Transformasi ∆ - Y
2. Transformasi Y - ∆
E. TEORI THEVENIN
Untuk suatu rangkaian arus searah, kita dapat melakukan penggantian sesuatu
rangkaian listrik yang mempunyai sumber tegangan dan tahanan yang konstan dengan
sumber baru EO yang diserikan dengan tahanan pengganti RO.
Tegangan EO didapatkan bila terminal dalam keadaan hubungan terbuka (open circuit),
sedangkan tahanan RO adalah tahanan ekivalen pada terminal yang sama bila sumber
tegangan dihubungsingkatkan.