Anda di halaman 1dari 20

6 RANGKAIAN ARUS SEARAH

Overview

Dalam dunia modern, kehidupan tidak akan terlepas dari hal yang
namanya listrik. Mahasiswa ketika mengerjakan tugas kuliah yang harus
diketik pasti membutuhkan listrik untuk menjalankan notebook-nya. Anakanak yang sedang bermain play station memerlukan listrik untuk mengatasi
tantangan dalam game-nya. Bahkan untuk mengetahui pukul berapa ketika
anda sedang membaca tulisan ini, maka anda memerlukan listrik yang
tertanam di jam tangan atau handphone anda. Jenis arus listrik apakah dalam
beberapa jenis aplikasi tersebut?

Tujuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

92

Memahami definisi arus listrik


Memahami penerapan hukum Ohm
Mengetahui cara mencari daya listrik
Memahami konfigurasi resistor secara seri dan paralel
Memahami cara pengukuran arus dan tegangan
Mengetahui penerapan hukum Kirchoff
Memahami rangkaian RC secara seri.

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

6.1

Definisi Arus Listrik Searah

Arus listrik searah (direct current, DC) adalah aliran arus listrik yang
konstan dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sebagai contoh baterai /
Accu yang biasa dipasang pada mobil atau motor merupakan sumber arus
searah yang digunakan sebagai penggerak motor atau sebagai pemanas.

Gambar 6. 1Kurva arus DC

Untuk kepentingan tertentu diperlukan tegangan yang lebih besar


sehingga diperlukan modifikasi yaitu dengan menambahkan kapasitor sebagai
penyimpan muatan sementara dari baterai.
Pengertian arus adalah jumlah muatan yang mengalir per satuan waktu.
Secara umum, arus rerata adalah perbandingan antara jumlah muatan Q yang
mengalir terhadap waktu t.
Hal ini berarti bahwa arus sesaat merupakan tinjauan dalam yaitu sejumlah
kecil muatan
yang mengalir secara tegak lurus terhadap penampang kawat
yang luasnya A dalam waktu
yang sangat singkat. Karena besar dan arah
arus sesaat tersebut tidak berubah terhadap waktu, maka untuk selanjutnya
istilah arus sesaat dinyatakan dengan arus searah (biasa disebut arus DC), yang
disimbolkan dengan I ditulis dengan huruf besar. Satuan arus listrik adalah
Coulomb/sekon atau Ampere. Arah arus adalah sama dengan arah gerak
muatan positif yaitu kebalikan arah gerak muatan negatif.

Gambar 6. 2 Aliran elektron berlawanan arah dengan elektron

Besar arus listrik ini kelipatan dari muatan elektron. Besar muatan 1
elektron adalah e=1,69 x 10-19 Coulomb
Rangkaian Arus Searah

93

Untuk waktu yang sangat singkat pada waktu tertentu, maka kuat arus
didefinsikan sebagai :
Sedangkan rapat arus didefinsikan sebagai:
Dengan A adalah luas penampang konduktor, sehingga satuan rapat arus
adalah A/m2.
Rapat arus ini juga sebanding dengan medan listrik yang menimbulkannya,
yaitu :
Konstanta pembanding di sini disebut konduktivitas listrik. Dalam satuan
Sl, konduktivitas ini mempunyai satuan siemens per meter (S/m).
Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu
arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Pada umunya, elemen
pada rangkaian DC adalah :
Baterai/Accu
Resistor
Kawat penghantar
Baterai menghasilkan e.m.f untuk menggerakkan elektron yang
akhirnya menghasilkan aliran listrik. Sebutan rangkaian sangat cocok
digunakan karena dalam hal ini harus terjadi suatu lintasan elektron secara
lengkap meninggalkan kutub negatif dan kembali ke kutub positif. Hambatan
kawat penghantar sedemikian kecilnya sehingga dalam prakteknya harganya
dapat diabaikan.

94

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

6.2

Hukum Ohm

Suatu kawat berpenampang serba sarna dialiri arus I seperti yang


terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. 3 Representasi hukum Ohm

Misalkan bedan potensial antara titik a dan b adalah :


Kuat medan listrik dalam kawat haruslah :
Rapat arus dalam logam sesuai dengan persamaan rapat arus dapat ditulis:
sehingga kuat arus menjadi :

Bila konstanta
, maka

, dinyatakan dengan

Persarnaan ini dikenal dengan Hukum Ohm dan


Besaran R dalam persarnaan ini di sini disebut hambatan, tahanan atau
resistensi ( ), yang tergantung luas dan panjang kawat.

Gambar 6. 4 Resistansi kawat

Rangkaian Arus Searah

95

Jika kurva tegangan terhadap arus ini linier, maka artinya hukum
Ohm berlaku. Pada keaadan seperti ini, arus akan meningkat secara linier
ketika tegangan dinaikkan ataupun sebaliknya.
Contoh Soal
Sebuah kawat mempunyai diameter 3,14 cm dan panjangnya 3,14 m.
Diketahui bahwa hambatan jenis kawat adalah 1x10 -4 ohm.m. Tentukan nilai
resistansi dari kawat tersebut?
Jawaban:

Gambar 6. 5 Kurva Ohm vs Kurva non-ohm

6.3

Daya dan Energi Listrik

Di dalam logam yang berarus listrik, gerak pembawa muatan


bertumbukan dengan atom-atom logam akibat tumbukan, pembawa muatan
kehilangan sejumlah energinya sehingga bergerak dengan kecepatan tetap dan
atom-atom logam bergetar makin cepat sehingga menimbulkan panas atau
kalor. Bila sejumlah muatan dQ bergerak di bawah pengaruhbedan potensial
V, muatan ini haruslah mendapat tambahan energi dU =(dQ)V. akan tetapi
arus i tetap, berarti kecepatan tetap, dan energi kinetic pun tak berubah.
Energi ini hilang sebagai kalor dan diterima logam dengan daya.
Jika arus i dalam ampere dan tegangan V dalam volt , maka daya P dalam
watt(w). Karena bedan potensial V =iR, maka pcrsamaan menjadi:
96

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

Persamaan ini menyatakan daya yang hilang atas daya disipasi pada konduktor
dengan Resistensi R bila dialiri arus listrik. Kalor disipasi dalam waktu dt
adalah:
dt
Kalor disipasi ini disebut Kalor Joule.

6.4

Hukum Kirchoff I

Jumlah dari semua arus yang menuju sebuah simpul (yaitu


persimpangan dimana tiga atau lebih sumber atau cabang pembawa arus
terhubung) harus sama dengan jumlah dari semuaarus yang meninggalkan
simpul tersebut. Jika kita menetapkan arus masuk sebagai positif dan arus
keluar sebagai negatif, maka jumlah arus dama dengan nol merupakan
pernyataan alternatief yang umum dari aturan tersebut.

I1
I2
I3
Gambar 6. 6 Hukum Kirchoff I

Sesuai hukum Kirchoff I, maka persamaan arus untuk gambar di atas adalah:
Pada kasus ini arus diidentikan dengan aliran muatan. Karena muatan itu kekal,
maka jumlah arus yang masuk ke suatu simpul (titik) sama dengan jumlah arus
yang keluar dari simpul tersebut.
Di sini kita harus memperhatikan referensi arah arus. Bila arus yang
menuju simpul diberi tanda positif, maka arus yang meninggalkan simpul diberi
tanda negatif (atau sebaliknya bila arus yang meninggalkan bertanda positif,
arus yang menuju simpul bertanda negatif). Perlu diingat bahwa arah arus di
sini adalah arah referensi dan bukan arah arus sebenarnya.
Hukum Arus Kirchhoff merupakan pernyataan prinsip konservasi muatan.
Jumlah elektron per detik yang datang maupun yang pergi haruslah sama, di
titik manapun dalam rangkaian. Oleh karena itu jumlah arus di suatu simpul
harus nol. Jika tidak, akan terjadi penumpukan muatan di simpul tersebut yang
menurut hukum Coulomb akan terjadi ledakan muatan; tetapi hal demikian
tidak pernah terjadi.
Rangkaian Arus Searah

97

6.5

Hukum Kirchoff II

Saat menelusuri lintasan (atau loop) tertutup dalam suatu rangkaian,


jumlah aljabardari perubahan potensial yang dialami nol. Dalam penjumlahan
ini, kenaikan potensial (atau tegangan) adalah positif dan penurunan potensial
adalah negatif .
Arus selalu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah melewati
sebuah resistor. Saat melewati resistor dalam arah arus, perubahan potensial
adalah negatif karena terjadi penurunan potensial. Saat mengetahui atau
mengasumsikan arah arus, namai resistor tersebut dengan tanda + pada sisi
dimana arus masuk, dan tanda pada sisi dimana arus keluar.
Terminal positif dari suatu sumber gaya gerak listrik (ggl) murni selalu
merupakan terminal dengan potensial tinggi, dan tidak tergantung pada arus
yang melewati sumber gaya gerak listrik (ggl) tersebut. Namai semua sumber
tegangan dengan tanda + pada sisi yang lebih tinggi dan tanda pada sisi yang
lebih rendah. Jika berhubungan dengan simbol untuk baterai, saluran yang
lebih panjang adalah sisi tinggi. Pada kasus ini lebih menekankan bahwa adanya
kekekalan energi.
Contohnya pada baterai, tegangan di kutub positif selalu lebih tinggi
dari tegangan di kutub negatif. Arus di luar baterei mengalir dari kutub positif
ke kutub negatif . Di dalam baterei, arus mengalir dari kutub negatif ke kutub
positif. Aliran muatan ini menggunakan energi kimiawi baterai. Jadi arus luar
akan mengambil daya dari baterai. Berikut beberapa potongan rangkaian
listrik untuk memahami karakteristik dari arus dan tegangan :
1) Di luar baterei, arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah
dan baterei memberikan daya pada rangkaian sebesar P = EI dimana E
= VAB= VA VB >0.

I
A

2) Arus I yang melalui hambat R akan memberikan DAYA pada hambat


sebesar P = IR. Arus listrik pada rangkaian mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah, jadi VAB = VA VB >0, VAB = IR

A
98

B
Rangkaian Arus Searah
PAGE 10

3) Pada potongan rangkaian AD, arus mengalir dari A menuju D, jadi


VAD >0, Arus I mengambil daya dari baterei 2 , memberi daya dari
baterei 1 dan R

B
A

VAD = VAB + VBC + VCD


VAD = -1 +2+IR
VAD = IR (1 +2)
VAD = IR -
4) Hukum Kirchoff II pun biasanya diterapkan pada sebuah rangkaian
tertutup.

I
1

R4

R3

R1
R2
Gambar 6. 7 Hukum Kirchoff II

VAA = IR -
VAA = 0
IR - = 0
IR =

Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini!
Rangkaian Arus Searah

99

R1=2 ohm
V1=15V

I3

I1

V2=9V

I2
R2=2 ohm
V3=6V

II

B
R3=4 ohm

R4=4 ohm

Tentukanlah arus listrik yang mengalir pada setiap hambatan!


Misalnya arah kedua loop searah jarum jam. Menurut hukum Kirchoff I di titik
cabang A, terdapat hubungan:
Menurut hukum Kirchoff II
Sehingga :
(b)Loop I :

Dari ketiga persamaan (a),(b) dan (c), maka didapat:

6.6

Rangkaian Arus Listrik Searah

6.6.1 Resistor disusun seri


Lihat gambar di bawah ini!

Gambar 6. 8 Rangkaian seri resistor

100

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

Rangkaian tersebut terdiri dari satu buah sumber tegangan dan tiga
buah resistor yang disusun secara seri. Arus yang mengalir akan melewati
ketiga resistor dengan nilai yang sama. Tegangan akan didistribusikan ke
masing-masing resistor dengan nilai sesuai besarnya nilai hambatan.
Hambatan pengganti untuk susunan resistor tersebut adalah :
Sehingga persamaan arus litrik menurut hokum Ohn untuk rangkaian seri
(resistor) di atas adalah :

6.6.2 Resistor disusun paralel


Lihat gambar di bawah ini !

Gambar 6. 9 Rangkaian parallel resistor

Dalam rangkaian tersebut resistor disusun secara paralel. Ketiga resistor


memiliki tegangan yang sama dengan nilai sumber tegangan. Akan tetapi arus
akan didistribusikan ke masing-masing resistor sesuai besar nilai hambatan
masing-masing resistor. Hambatan pengganti untuk susunan paralel tersebut
adalah :

Berdasarkan hukum Ohm, maka didapatkan persamaan arus listrik pada


rangkaian paralel ini adalah :

6.7

Prinsip Pengukuran Arus

Pengkuran arus listrik berdasarkan pada prinsip rangkaian seri.


Adapun besaran-besaran yang perlu diperhatikan adalah :
Rangkaian Arus Searah

101

a. Arus maksimum (Imax)


b. Hambatan Masukan (Rin) dengan nilai ideal 0
c. Hambatan Shunt (Rsh)
Alat untuk mengukur arus listrik adalah amperemeter. Pemasangan
amperemeter ini secara seri seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6. 10 Pengukuran arus

102

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

Untuk menaikkan kemampuan dari amperemeter, maka biasanya dipasang


sebagai hambatan shunt. Berikut konfigurasi pengkukurannya :

Gambar 6. 11 Pemakaian Rshunt

Hubungan parameter-parameter di atas adalah:


Tegangan antara titik A dan titik B dapat dinyatakan oleh beberapa persamaan
:
a.
b.
c.
Sehingga besar Rsh adalah :

Rangkaian Arus Searah

103

Dengan Rm dan Im adalah hambatan dalam dan arus pada hambatan dalam.
Dalam kenyataannya di lapangan, pengukuran ini dapat diubah rentang nilai
arusnya dengan suatu rangkaian yang dikenal dengan rangkaian Ayrton :

Gambar 6. 12 Setting Arus maksimum

Nilai maksimum arus yang dapat diukur yaitu, 1 A, 5A dan 10A, dengan
konfigurasi :
1 A
; Rin = Rm//(Ra+Rb+Rc)
5 A
; Rin = (Rm+Rc)//(Ra+Rb)
10 A
; Rin = (Rm+Rc+Rb)//(Ra)

6.8

Prinsip Pengukuran Tegangan

Berbeda dengan prinsip pengukuran arus, pengukuran tegangan dengan


voltemeter dilakukan secara paralel seperti yang terlihat di gambar di bawah
ini :

Gambar 6. 13 Pengukuran tegangan

Dengan besar hambatan Rin adalah :

6.9

Rangkaian RC pada arus searah

Kapasitor dan resistor sering dijumpai bersama-sama dalam suatu


rangkaian. Rangkaian RC dapat kita lihat di bawah ini.
104

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

Gambar 6. 14 Rangkaian RC searah

Jika saklar S. ditutup, arus segera mulai mengalir ke dalam rangkaian, dan pada
kapasitor C mulai terkumpul sejumlah muatan . Selarna muatan terkumpul
pada kapasitor, arus dari sumber menurun hingga tegangan kapasilor V sama
dengan gaya gerak listrik sumber E,dan seanjutnya tidak ada arus yang
mengalir. Muatan pada kapasitlor Q naik secara mencapai harga maksimum
sama dengan C . Bentuk matematika dari kurva ini, yaitu Q fungsi dari waktu,
dapat diturunkan dengan rnenggunakan hukum kekekalan energi atau hukum
kirchoff. Gaya gerak listrik baterai E akan sama dengan jumlah tegangan dari
resistor (iR) dan kapasitor (Q/C).
Tahanan R melipuli seluruh tahanan dalam rangkaian termasuk tahanan dalam
baterai, i adalah arus dalam rangkaian pada suatu saat, dan Q muatan pada
kapasitor pada saat yang sama. Walaupun E, R dan C adalah konstan, kedua
harga Q dan i merupakan fungsi waktu. Besar muatan yang mengalir melalui
resistor (i = dQ/dt) sama dengan jumlah muatan yang terkumpul pada
kapasitor. Dengan demikian persamaan tegangan dapat dinyatakan :
Persamaan ini diselasaikan dengan persamaan integral, didapatkan persamaan
muatan adalah :
Arus i yang mengalir dalam rangkaian pada suatu saat t dapat ditentukan
dengan mendeferensialkan persamaan Q di atas, sehingga :

6.10 Arus searah pada Komputer


Catu daya (power supply) berfungsi sebagai pemasok listrik dalam
rangkaian komputer. Masukan komponen ini berupa arus listrik bolak-balik
Rangkaian Arus Searah

105

(AC) selanjutnya catu daya mengonversi arus bolak-balik menjadi arus searah
(DC), arus searah inilah yang sesungguhnya digunakan oleh komponenkomponen dalam komputer. Catu daya dapat di hidupkan dan dimatikan
melalui tombol On-Off yang terdapat di bagian depan casing komputer.

Rangkuman

1.

Pengertian arus adalah jumlah muatan yang mengalir per satuan


waktu.
2. Arus listrik searah (direct current, DC) adalah aliran arus listrik yang
konstan dari potensial tinggi ke potensial rendah.
3. Arah arus adalah sama dengan arah gerak muatan positif yaitu
kebalikan arah gerak muatan negatif.
4. Jika kurva tegangan terhadap arus ini linier, maka artinya hukum Ohm
berlaku.
5. Hukum Arus Kirchoff merupakan pernyataan prinsip konservasi
muatan.
6. Hukum Tegangan Kirchoff merupakan pernyataan prinsip konservasi
energi.
7. Pada hambatan yang disusun seri, arus yang melewati masing-masing
hambatan akan sama, akan tetapi tegangan masing-masing hambatan
sebanding dengan besar hambatannya .
8. Pada hambatan yang disusun paralel, tegangan yang melewati masingmasing hambatan akan sama, akan tetapi arus masing-masing hambatan
berbanding terbalik sesuai besar hambatannya.
9. Pengukuran arus dilakukan secara seri oleh amperemeter
10. Pengkukuran tegangan dilakukan secara paralel oleh voltmeter
11. Muatan pada kapasitor akan terus meningkat secara eksponensial
seiring dengan bertambahnya waktu sampai mencapai titik saturasi.
12. Arus pada kapasitor akan terus menurun secara eksponensial seiring
dengan bertambahnya waktu sampai mendektai nilai nol.

106

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

Kuis Benar Salah

1.
2.
3.

Arus listrik searah besarnya selalu konstan.


Arah arus listrik sama dengan arah arus elektron.
Hambatan pengganti seri akan lebih besar nilainya daripada hambatan
pengganti paralel untuk jumlah dan nilai hambatan yang sama.
4. Cara mengukur tegangan sama dengan cara mengukur arus.
5. Pada saat muatan penuh pada kapasitor, maka nilai arus akan nol.
6. Hukum Kirchoff I lebih menekankan kepada kekekalan arus.
7. Hukum Ohm menggambarkan hubungan arus dan tegangan, dimana
kedua parameter itu sebanding.
8. Besarnya nilai hambatan suatu kawat berbanding lurus dengan panjang
kawat.
9. Besarnya nilai hambatan suatu kawat sebanding dengan luas penampang
kawat.
10. Hukum Ohm berlaku pada konduktor dan semikonduktor

Rangkaian Arus Searah

107

Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1.
Suatu arus stabil sebesar 0,5 A mengalir melewati sebuah kawat.
Berapa besar muatan yang melewati kawat tersebut dalam satu
menit?
a. 120 C
c. 30 C
b. 240 C
d. 15 C
e. 50 C
2.

Sebuah sumber tegangan memiliki gaya gerak listrik (ggl) 1.52 V.


Potensial terminalnya turun hingga nol ketika arus 25 A
melewatinya. Berapakah hambatan dalamnya?
a. 0,05 ohm
d. 0,08 ohm
b. 0,06 ohm
e. 0,09 ohm
c. 0,07 ohm

3.

Sebuah batang logam memiliki panjang 2 m dan diameter 8 mm.


Hitunglah hambatannya jika hambat jenis logam tersebut adalah
1,76 x 10-18 ohm.m
a. 2 x 10-4 ohm
d. 6 x 10-4 ohm
-4
b. 3 x 10 ohm
e. 7 x 10-4 ohm
-4
c. 5 x 10 ohm

4.

Berapa daya rata-rata yang dibutuhkan untuk mengalirkan 96 kC


muatan dalam satu jam melewati kenaikan potensial 50 V
a. 1,0 kW
d. 1,4 kW
b. 1,2 kW
e. 1,5 kW
c. 1,3 kW

5.

Berapa daya rata-rata yang dibutuhkan untuk mengalirkan 96 kC

108

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

muatan dalam satu jam melewati kenaikan potensial 50 V


a. 1,0 kW
d. 1,4 kW
b. 1,2 kW
e. 1,5 kW
c. 1,3 kW
6.

Hitunglah arus listrik yang mengalir pada hambatan 500 ohm

a. 10 mA
b. 15 mA
c. 20 mA
7.

Hitung arus I3 pada rangkaian ini!

a. 0,87 A
b. 2,6 A
c. 1,7 A

8.

d. 25 mA
e. 30 mA

d.
e.

1,2 A
2,7 A

Berapa daya rata-rata yang dibutuhkan untuk mengalirkan 96 kC


muatan dalam satu jam melewati kenaikan potensial 50 V

Rangkaian Arus Searah

109

a. 1,0 kW
b. 1,2 kW
c. 1,3 kW

d. 1,4 kW
e. 1,5 kW

Latihan
1.

Perhatikan rangkaian listrik di bawah. Jika diketahui R1=1 ohm, R2=


2 ohm, V1=2 V dan V2=V3=2 V. Tentukanlah :
a. Arus listrik yang melewati R2?
b. Daya disipasi R2
c. Beda potensial antara titik A dan B
A

R1
R2

V1

R1
V3

V2
B

R1

R1

2. Diketahui R=4 ohm, V1= 6V, V2= 8V, dan kapasitor C=1 mikrofarad
(mula-mula kosong). Setelah kapasitor telah penuh. Tentukanlah :
a. Arus listrik i
b. Beda potensial antara A dan B
A
R
V1

R
C

V2

B
3. Tentukan arus dalam masing-masing hambatan dan arus yang
diperoleh dari sumber 40 V?

110

Rangkaian Arus Searah


PAGE 10

I2

2 ohm

B
I5
I8

5 ohm

8 ohm

40 V

4. Sebuah kapasitor 2 mikrofarad diisi melalui sebuah resistor 30 M ohm


oleh sebuah baterai 45 V. Tentukan :
a. Muatan pada kapasitor
b. Arus yang melalui resistor, keduanya ditentukan 83 detik
setelah proses pengisian dimulai.

Rangkaian Arus Searah

111

Anda mungkin juga menyukai