Anda di halaman 1dari 29

Rangkaian Listrik

Muhammad Nur Fajri


166060300111015

Untuk Memenuhi Bimbingan Thesis


Sumber : William H Hayt
Analisis Rangkaian Listrik
Suatu pelajaran matematika mengenai
beberapa sambungan alat-alat listrik
sederhana di mana terdapat satu jalan arus
tertutup.
Elemen Rangkaian listrik dapat didefinisikan
menggunakan pengertian Arus dan Tegangan.

Tujuan pembelajaran ini adalah kemampuan untuk mengamati fenomena listrik ,


menerangkannya secara matematis dan menggunakannya dalam kehidupan praktis.
1. DEFINISI DAN SATUAN
Q atau q, adalah sebuah lambang muatan yang
mendefinikan nilai sesaat (Instanteneus Value)
dari sebuah muatan, dan untuk menyatakan
ketergantungannya terhadap waktu maka
dapat dituliskan q(t).
Pemikiran mengenai “pemindahan muatan”
atau “muatan yang bergerak” adalah poin
penting dalam bahasan ini.
ARUS
Arus lebih teliti akan didefinisikan pada sebuah
jalur kawat logam, sehingga dapat dinyatakan
besar dan arah yang diasosiasikan dalam
ukuran. Dimana muatan bergerak melalui
sebuah titik tertentu, sehingga dituliskan
dengan perubahan muatan persatuan waktu,
dq/dt.
TEGANGAN
Bila terdapat perpindahan muatan q dari sebuah
titik ke titik yang lain melalui sebuah
penampang, maka dikatakan bahwa terdapat
tegangan listrik atau beda potensial diantara
kedua ujung titik tersebut.
Satuan untuk tegangan adalah volt (V) yang
dinyatakan dengan 1 J/C.

Titik A adalah 5 positif terhadap terminal B


Daya
Daya dinyatakan dengan P atau p, dapat
didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan
untuk memindahkan muatan satu coulomb
perdetik sehingga dinyatakan 1 watt, yakni
hasil kali joule per-coulomb per-detik.

P = daya, v = tegangan dan i = arus


Bila harga perkaliannya bernilai degatif, maka
dikatakan elemen itu menyerap daya negatif,
atau sebenarnya elemen tersebut
menghasilkan daya dan mengantarkannya
kepada elemen luar.

Gambar A dan B, Daya 6 Wdiserap oleh elemen.


2. HUKUM EKSPERIMENTAL DAN
RANGKAIAN SEDERHANA
Pada bagian ini dibahas tentang analisis yang
digunakan untuk menentukan tegangan dan
arus pada setiap elemen di dalam sebuah
rangkaian.
Dalam menganalisis sebuah rangkaian kita
menggunakan beberapa transformasi
jaringan, torema jaringan, dan metode-
metode matematik.
Hukum Ohm
Hukum ini mengatakan bahwa tegangan
melintasi beberapa jenis bahan pengantar
adalah berbanding lurus kepada arus yang
mengalir melalui bahan tersebut.
Persamaan disamping adalah linier.
Maka ohm (Ω) adalah konstanta yang
mempunyai tahanan yang sama dengan rasio
(perbandingan) tegangan terhadap arus.
Daya yang diserap oleh elemen ini timbul
sebagai panas dan nilainya selalu positif.

G menyatakan konduktansi dan resistansi yang


juga menyerap daya positif, sehingga

Resistansi menjadi dasar definisi dari dua istilah


umum yakni, short circuit dan open circuit
Hukum- hukum Kirchhoff
Meninjau hubungan tegangan dan arus dalam
jaringan yang terbuat dari dua atau lebih
elemen penghantar listrik, atau sambungan
dengan tahanan nol bersifat penghantar
sempurna akan tampil sebagai jaringan yang
disebut jaringan konstan yang tergumpal.
Selanjutnya akan dibahas mengenai rangkaian
konstan yang terbagi-bagi.
Disebut jalur/jalan (path) bila sebuah jalur yang
dilalui tidak ditemukan simpul lebih dari satu
kali.
Disebut jalur tertutup (close loop) bila simpul
dimana kita mulai sama dengan simpul
dimana kita berahir.
Cabang (branch) merupakan jalan tunggal
dalam sebuah jaringan.
Hukum arus kirchhoff menyatakan julah aljabar
semua arus yang memasuki sebuah simpul
adalah nol. Dari hukum tersebut dapat
didefinisikan sebuah simpul bukanlah sebuah
elemen rangkaian sehingga tidak bisa
menyimpan,memusnahkan atau
membangkitkan muata.
Hukum tegangan kirchhoff menyatakan jumlah
aljabar seluruh tegangan mengelilingi sebuah
jalan tertutup dalam sebuah rangkaian
adalah nol. Dari hukum tersebut dapat
didefinisikan energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan suatu muatan dari titik A ke B
pada sebuah rangkain harus mempunyai
harga yang bebas dari jalan yang diambil dari
A ke B.
Pada gambar diatas, tanda polaritas menjadi
acuan. Bila dari A ke B melalu elemen 1, maka
melakukan kerja sebesar v1 joule. Bila dari A
ke B melalui C, maka kita melakukan kerja + v2
– v3 joule, jadi v1 = v2-v3 atau –v1+v2-v3=0.

Hukum ini adalah konsekuensi dari kekekalan


energi dan sifat konservatif rangkaian listrik.
Analisis rangkaian loop tunggal
Setelah memahami hukum ohm dan kirchhoff
kita dapat menganalisis rangkaian loop
tunggal. Mencari kuat arus pada rangkaian
loop tunggal, pertama mengasumsikan arah
arusnya. Selanjutnya melakukan perhitungan
aljabar, dengan memperhatikan polaritas dari
tiap elemen di dalam loop. Bila kuat arus
bernilai negatif, maka arah arus yang
sesungguhnya berlawanan dari asumsi awal.
Nb : Mahasiswa wajib memahami Aljabar
Perhatikan arah arus dan polaritasnya, kita mulai
dari vR1 melaju kearah kiri, bertemu + vS2,
bertemu + vR2, bertemu – vS1, dapat dituliskan
vR1 + vS2 + vR2 – vS1 = 0

Kita gunakan hukum Ohm kepada elemen penahan


Kita dapatkan
Maka untuk menemukan kuat arusnya
Rangkaian pasangan simpul
tunggal
Pada jenis rangkain ini hukum kirchhoff
menyatakan tegangan yang mentasi
percabangan adalah sama karena jalan
tertutup melalui setiap cabang dari satu simpul
ke simpul yang lain.
Selanjutnya hukum arus kirchhoff dipakai pada
salah satu dari kedua simpul tersebut, karna
itu kita menyamakan julah aljabar arusyang
menggalkan simpul referensi positif dengan 0.
Jumlah aljabar arus
Arus didalam R dinyatakan dalam v

Kita dapatkan
Jadi sehingga,
Daya yang diserap setiap elemen
Kombinasi tahanan dan sumber
Pada pembahasan ini, kombinasi tahanan yang
lebih rumit disederhanakan dengan tahanan
ekivalen (Req).

Hk. Tegangan kirchhoff


Hk. Ohm
Req untuk tahanan seri
Req untuk tahanan paralel
Pembagian tegangan dan arus
Metode ini digunakan untuk menyataan
tagangan melintasi salah satu diantara dua
tahanan seri.
Tegangan melintasi R2 Tegangan melintasi R2

Ganda (dual) dari pembagian tegangan adalah


pembagian arus.
Nb : Mahasiswa wajib memahami Trigonometri
Arus yang mengalir pada G2 adalah;

Sedangkan pada G1 ;
3. Teknik menganalisis Rangkaian
Tujuan dari pembelajaran ini adalah menyederhanakan
analisis rangkaian yang lebih sukar dengan modal
yang telah dipelajari sebelumnya yakni kombinasi
tahanan dan sumber (seri/paralel) serta prinsip
pembagian arus dan tegangan.
Kita akan menggunakan metode superposisi, analisis
simpul, loop dan mesh.
Lebih rinci kita mengganti rangkaian tersebut dengan
ekivalen yang sangat disederhanakan dengan
teorema Norton dan Thevenin
Analisis simpul (Nodal Analysis)
Sebuah rangkaian bersimpul tiga, seharusnya
mempunyai dua tegangan tak diketahui
sehingga rangkaian bersimpul N akan
memerlukan (N-1) tagangan dan (N-1)
persamaan.
Diberikan Ground sebagai simpul reverensi.
Pada bab ini kita akan menggunakan Hk.
Khirchhoff 1 dan Hk.Ohm yang telah dipelajari
sebelumnya.
Nb : Mahasiswa wajib memahami Determinan metode Cramer, matrik dan vektor
Gambar di atas dari a sampai d merupakan tahap
penyederhanaan step by step sehingga kita dapat
dengan mudah menganalisis selanjutnya menulis
persamaannya.
Tegangan simpul 1 relatif terhadap simpul referensi 2
didefinisikan v1 dan v2. tegangan simpul 1
terhadap simpul 2 adalah (v1-v2). Dalam gambar
harga tahanan diganti dengan harga konduktansi
(ohm terbalik).
Menggunakan hk. arus Khirchhoff terhadap simpul 1
dan 2 menyamakan arus total yang meninggalkan
simpul melalui beberapa konduktansi dengan arus
sumber total yang memasuki simpul.
Jadi,

Atau, pada simpul dua kita dapatkan

Persamaan 1 dan 2 merupakan besaran yang belum diketahui


sehingga dapat dipecahkan;

Tegangan simpul 1 terhadap simpul 2 (v1-v2) adalah 2,5 V.


sedangkan bila arus melalui konduktansi 0,5 ohm adalah 0,5v1
atau 2,5 A
Analisis Mesh (mesh Analysis)
Teknik analisis ini hanya dapat dipakai pada
jaringan-jaringan sebidang dan juga dapat
didefinisikan sebagai sebuah loop yang tidak
terdapat loop lain di dalamnya.
Digunakan hk kichhoff dan hukum ohm.
Bila sebuah rangkaian memenehu syarat
sebidang, maka dapat dilakukan analisis mesh
dengan melibatkan arus mesh.

Anda mungkin juga menyukai