Anda di halaman 1dari 8

MODUL II

HUKUM-HUKUM DASAR RANGKAIAN DAN PENERAPANNYA

M. Iqbal Firdaus (F1B017066)


Asisten : Ahmad Efendy (F1B01600)
Tanggal Percobaan : 03 Juni 2020

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Praktikum modul 2, Hukum-hukum dasar rangkaian dan penerapannya,
dilakukan 2 buah percobaan, yaitu percobaan pertama mengenai hukum
kirchoff tegangan dan arus, kemudian percobaan dua mengenai penerapan
hukum-hukum kirchoff (persamaan mesh). Pada percobaan yang dilakukan
didapat bahwa nilai elemen hasil pengukuran mendekati nilai elemen hasil
perhitungan, baik itu pada perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan
(KVL), hukum kirchoff arus (KCL), maupun menggunakan persamaan mesh.

Kata kunci : KCL, KVL, persamaan mesh.

1. PENDAHULUAN 2. DASAR TEORI

1.1Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus 2.1 Hukum Ohm

Tujuan: Menurut soedjojo (1986) sebuah rangkaian


a. Untuk mencari hubungan antara jumlah terjadi karena sebuah penghantar mampu dialiri
tegangan yang diberikan pada rangkaian seri elektron bebas secara terus-menerus.Aliran yang
yang dihubungkan dengan tahanan dan tegangan terus-menerus ini disebut dengan arus dan sering
yang digunakan disebut juga dengan aliran. Arus dapat timbul
b. Untuk menguji secara eksperimental hubungan karena adanya beda potensial diantara kedua ujung.
yang telah ditemukan pada tujuan 1 Hubungan antara arus,hambatan dan tegangan arus
c. Untuk mencari hubungan antara jumlah arus disebut dengan hukum ohm. Ditemukan oleh
yang masuk kepersimpangan / cabang pada George Simon Ohm ,prinsiphukum yang
sebuah rangkaian listrik dan arus yang ditemukan oleh ohm ini adalah besarnya arus listrik
meninggalkan persimpangan tersebut yang mengalir melalui sebuah penghantar logam
d. Untuk menguji secara eksperimental hubungan pada rangkaian ohm menentukan sebuah
yang telah di temukan pada tujuan 2 : persamaan yang simpel menjelaskan hubungan
antara tegangan arus dan hambatan yang saling
berhubungan.
1.2 Penerapan Hukum-Hukum Kirchoff
(Persamaan Mesh) E = I.R
I = E/R, R=I/E
Tujuan :
Untuk memverifikasi eksperimental arus dengan Keterangan : I = arus listrik
menggunakan metode arus mesh.
R = hambatan
E = tegangan.
Bunyi hukum ohm secara garis besar ada 2 yaitu :

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


1. Besarnya arus listrik yang mengalir 2.2Hukum I Kirchoff / Kirchoff
sebanding dengan besarnya beda potensial Current Law (KCL)
(tegangan). Untuk sementara beda
potensial dan tegangan dianggap sama Sesuai namanya ini berkaitan
walaupun secara konsep sebenarnya dengan Current atau Arus bunyinya adalah :
berbeda,secara sistematika ditulis I~V. “Pada setiap titik percabangan dalam sirkuit
untuk menghilangkan n keseimbangan listrik, jumlah dari arus yang masuk
maka memerlukan sebuah konstanta yang kedalam suatu titik sama dengan jumlah
kemudian dikenal dengan istilah arus yang keluar dari titik tersebut” Atau
hambatan (R). sehingga persamaannya “Jumlah total arus pada sebuah titik adalah
V=I.R nol”. Kalau di notasikan dalam persamaan
2. Perbandingan antara tegangan merupakan menjadi
suatu bilangan konstanta yang disebut
hambatan listrik begitu juga dengan arus
listrik. Secara sistematika ditulis dengan
R=V/I. Keduanya menghasilkan
persamaan yang sama. Fungsi utama
hukum ohm adalah digunakan untuk
mengetahui hubungan tegangan dan kuat 2.3 Hukum II Kirchoff / Kirchoff Voltage Law
arus serta dapat digunakan untuk (KVL)
menentukan suatu beban listrik tanpa Hukum Tegangan Kirchhoff didasarkan pada
menggunakan ohm meter. Kesimpulannya Hukum Kekekalan Energi. Ketika muatan
semakin besar sumber tegangan maka listrik q berpindah dari potensial tinggi ke
semakin besar arus yang dihasilkan potensial rendah dengan beda potensial V,
(Sutrisno,1984). energi muatan itu akan turun sebesar qV.
3. Hambatan dipengaruhi oleh tiga faktor Sekarang tinjau rangkaian listrik, seperti
yaitu panjang, luas dan jenis bahan. diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Hambatan berbanding lurus dengan
panjang benda. Semakin panjang maka
semakin besar hambatan suatu benda.
Hambatan berbanding terbalik dengan
luas penampang. Semakin besar luas
penampangnya, hambatannya semakin
besar. Tujuannya adalah untuk
memperkecil hambatan sehingga bisa
mengalir tegangannya. Hambatan
berbanding lurus dengan jenis benda.
Semakin besar hambatan jenis benda, Baterai dengan tegangan terminal V akan
maka hambatannya semakin besar pula. melepas muatan q dengan energi qV
Pada persamaannya dapat dituliskan sedemikian sehingga mampu bergerak pada
dengan R=ρ.L/A. lintasan tertutup (loop) abcda. Ketika muatan q
melintasi resistansi R1, energi muatan ini akan
Keterangan : turun sebesar qV1. Demikian pula ketika
melintasi R2 dan R3, masing-masing
ρ = hambatan jenis energinya turun sebesar qV2 dan qV3. Total
penurunan energi muatan adalah qV1 + qV2 +
L = panjang benda qV3.Sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi,
penurunan ini harus sama dengan energi yang
dilepaskan oleh baterai, qV. Dengan demikian
A = luas penampang (Zemansky,1988).
berlaku :

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2018


loop sebenarnya tidak dapat diukur (arus
permisalan).
Berbeda dengan analisis node, pada analisis
yang berarti bahwa jumlah tegangan pada ini berprinsip pada Hukum Kirchoff II/KVL
sebuah loop (lintasan tertutup) sama dengan dimana jumlah tegangan pada satu lintasan tertutup
nol. Persamaan (8–11) disebut Hukum Kedua samadengan nol atau arus merupakan parameter
Kirchhoff atau Hukum Tegangan Kirchhoff. yang tidak diketahui. Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
2.4 Analisis Simpul • Buatlah pada setiap loop arus asumsi yang
Node/simpul adalah sebuah titik melingkari loop. Pengambilan arus loop
dimana dua atau lebih elemen memiliki terserah kita yang terpenting masih dalam satu
hubungan yang sama. Pada metode arus lintasan tertutup. Arah arus dapat searah satu
cabang kita tetapkan satu arus sebagai arus sama lain ataupun berlawanan baik searah
pada tiap cabang dalam suatu jaringan aktif. jarum jam maupun berlawanan dengan arah
Selanjutnya hukum arus kirchoff diterapkan jarum jam.
pada simpul-simpul utamanya sedangakan • Biasanya jumlah arus loop menunjukkan
tegangan-tegangan antara simpul jumlah persamaan arus yang terjadi.
digunakan untuk menghubungkan arus-arus
• Metoda ini mudah jika sumber pencatunya
tersebut, ini menghasilkan seperangkat
adalah sumber tegangan.
persamaan simultan yang dapat dipecahkan
• Jumlah persamaan = Jumlah cabang – Jumlah
untuk mendapatkan besar arusnya.
junction + 1
Analisis node berprinsip pada Hukum • Apabila ada sumber arus, maka diperlakukan
Kirchoff I/ KCL dimana jumlah arus yang sebagai supermesh. Pada supermesh,
masuk dan keluar dari titik percabangan pemilihan lintasan menghindari sumber arus
akan sama dengan nol, dimana tegangan karena pada sumber arus tidak diketahui besar
merupakan parameter yang tidak diketahui. tegangan terminalnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
analisis node, yaitu
• Tentukan node referensi sebagai ground/
potensial nol.
• Tentukan node voltage, yaitu tegangan 4
antara node non referensi dan ground.
• Asumsikan tegangan node yang sedang
diperhitungkan lebih tinggi daripada Gambar 2.3 Contoh sebuah rangkaian dengan dua
tegangan node manapun, sehingga arah arus buah mesh.
keluar dari node tersebut positif.
Contoh analisa persamaan mesh untuk
• Jika terdapat N node, maka jumlah node mencari nilai I1 dan I2:
voltage adalah (N-1). Jumlah node voltage
ini akan menentukan banyaknya persamaan Analisa Loop 1:
yang dihasilkan.
• Analisis node mudah dilakukan bila -4 + 6I1 + 3(I1 – I2) =0
pencatunya berupa sumber arus. Apabila 6I1 + 3I1 – 3I2 =4
pada rangkaian tersebut terdapat sumber 9I1 – 3I2 = 4 … (1)
tegangan, maka sumber tegangan tersebut Analisa Loop 2:
diperlakukan sebagai supernode, yaitu
menganggap sumber tegangan tersebut -10 + 4I2 + 3(I2 – I1) =0
dianggap sebagai satu node. 4I2 + 3I2 – 3I1 = 10
– 3I1 + 7I2 = 10 … (2)
2.5Analisis Mesh/Loop Mencari nilai I2 dengan metode eliminasi
Arus loop adalah arus yang dimisalkan
mengalir dalam suatu loop (lintasan tertutup). Arus 9I1 – 3I2 = 4 |x1| 9I1 – 3I2 = 4
– 3I1 + 7I2 = 10 |x3| -9I1 + 21I2 = 30 +

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


18I2 = 34 3.3 Penerapan Hukum – Hukum kirchoff
I2 = 34/18 (Persamaan Mesh).
I2 = 1,89 A
Substitusi nilai I2 ke persamaan (1) - Gambar rangkaian
9I1 – 3I2 = 4
9I1 – 3(1,89) = 4
9I1 – 5,67 = 4
9I1 = 4 + 5,67
I1 = 9,67/9
= 1,074 A

3. METODOLOGI
3.1 Spesifikasi Alat Dan Komponen
1. Power supply 12 V DC Gamba 3.3 Rangkaian percobaan II.
2. Digital Multimeter
3. Kabel penghubung - Langkah percobaan
4. Bread board
5. Resistor 2.2 kΩ Mengukur
Merangkai Mencatat
6. Resistor 3.3 kΩ sesuai tegangan hasil
7. Resistor 3.9 Ω gambar
3.3
tiap
resistor
percobaan
8. Resistor 4.7 kΩ
9. Resistor 5.6 kΩ
10. Resistor 6.8 kΩ Gambar 3.4 Langkah percobaan II..
11. Resistor 8.7 kΩ
12. Resistor 10 kΩ
4. HASIL DAN ANALISIS
Sebelum melakukan percobaan, semua alat 4.1 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus
diperiksa terlebih dahulu dan mengukur nilai tiap- 4.1.1 Hasil dan Perhitungan
tiap resistor dan power supply terlebih dahulu.
Tabel 4.1.Hasil pengukuran nilai tahanan,
tegangan dan arus.
3.2 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus
- Gambar rangkaian R
𝑹𝑩 (R 𝑹𝑼 (R V I
Baca)(Ω) Ukur)(Ω) (Volt) (mA)
R1 100 98 0.85 9.1
R2 120 118 0.87 7.62
R3 300 302 2.04 6.54
R4 680 662 0.87 1.3
R5 820 810 2.04 2.38
R6 1000 974 8.45 9.0
R7 1000 989 7.93 8,5
Gambar 3.1 Rangkaian percobaan I.
R8 1000 991 5.69 9.8

- Langkah percobaan
4.1.2 Analisis
1. Hukum Kirchoff Tegangan
Merangkai
Mengukur Mencatat • Menghitung persentase error tiap resistor
sesuai
tegangan
dan arus
hasil Diketahui : Rbaca = 100 Ω
percobaan
gambar 3.1 tiap resistor Rukur = 98 Ω
Ditanyakan : % error ?
Penyelesaian :
Gambar 3.2 Langkah percobaan I.
Rbaca-Rukur
%error = | |x 100 %
Rbaca

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2018


100−98 sesui dengan teori dimana jumlah tegangan dalam
=| |x 100 %
100 suatu rangkaian sama dengan nol sesuai dengan
=2% hukum kirchoff tegangan. Adanya persentase error
ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian praktikan
Perhitungan selanjutnya disajikan pada tabel dalam membaca alat ukur dan alat ukur yang
berikut : kurang presisi.
Tabel 4.2 Tabel hasil perhitungan
R Rbaca Rukur Error 2. Hukum Kirchoff Arus
(Ω) (Ω) (Ω) (%)
R1 100 98 2 • Mencari arus total hitung
R2 120 118 1,67 I = Vs/Rtotal
R3 300 302 0,6 = 12,78/3958
R4 680 662 2,64 = 3,23 mA
R5 820 810 1,22
• Menghitung arus tiap resistor dengan
R6 1000 974 2,6
R7 1000 989 1,1 metode pembagi arus pada rangkain paralel
R3
IR2 = 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅2+𝑅3
Berdasarkan tabel diatas dapat 302
= 𝑥 3,23 𝑚𝐴
dianalisabahwa persentase error pada tiap-tiap 118+302
= 2,32 mA
resistor masih berada di dalam batas toleransi error R2
(≤ 5%), sehingga dapat dikatakan bahwa resistor IR3 = 𝑅2+𝑅3 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
berada dalam kondisi baik. 118
= 𝑥 3,23 𝑚𝐴
118+302

• Menghitung nilai VS hitung = 0,9 mA


1
Diketahui : R5
IR5 =1 1 1 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
+ +
Vs = 12,78 V 𝑅5 𝑅6 𝑅7
1
V1 = 0,85 V 810
𝑥 3,23 𝑚𝐴
= 1 1 1
V2 = 0,87 V + +
810 974 989
V3 = 2,04 V = 0,37 mA
1
V4 = 0,87 V R6
V5 = 2,04 V IR6 =1 1 1 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
+ +
𝑅5 𝑅6 𝑅7
V6 = 8,45 V 1
974
V7 = 7,93 V = 1 1 1 𝑥 3,23 𝑚𝐴
+ +
V8 = 5,69 V 810 974 989
= 0,31 mA
1
Ditanyakan : Vs hitung dan %error ? IR7 =1
R7
1 1 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
+ +
Penyelesaian : 𝑅5 𝑅6 𝑅7
1
989
= 1 1 1 𝑥 3,23 𝑚𝐴
Vs hitung : + +
810 974 989
Vs = VR1+VR2||R3+VR4+VR5||R6|| R7 +VR8 = 0,3 mA
Vs=0,85+2,04+0,87+2,04+5,69
Vs= 11,49 • Menghitung arus tiap resistor menggunakan
hukum kirchof arus (arus masuk=arus
%errorVs : keluar)
Vhitung-Vukur Diketahui :
%error = | | x 100 %
Vhitung IR1`= 9,1 mA
11,49 - 12,78 IR2`= 7,62 mA
=| | x 100 %
11,49 IR3`= 6,54 mA
= 11,22 % IR4`= 1,3 mA
IR5`= 2,38 mA
Pada percobaan ini didapatkan nilai VS IR6`= 9,0 mA
hitung sebesar 11,49 V, nilai ini memiliki selisih IR7`= 8,5 mA
yang relatif kecil dengan nilai VS ukur sehingga IR8`= 9,8 mA
didapatkan persentse error sebesar 11,22 % atau
relatif kecil. Dalam percobaan ini bisa dikatakan Ditanya: IR1 , IR4 , IR9 dan % error?

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


Penyelesaian : tetapi pada R8 didapatkan arus hitung dan ukur
Perhitungan arus : yang sama.
IR1= IR2 + IR3
= 2,32 + 0,9
= 3,22 mA

IR4 = IR5+ IR6+ IR7


= 0,37 + 0,31 + 0,3
= 0,98 mA

IR8 = IR8
= 9,8
= 9,8 mA
Grafik 4.2 Hubungan antara tegangan dan
%error arus :
𝐼ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝐼𝑢𝑘𝑢𝑟
resistansi
%error =| |x 100 %
𝐼ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
9,1−3,22
Berdasarkan grafik diatas dapat dianalisa bahwa
=| |x 100 % nilai tegangan pada R1 dan R2 berbeda, begitu
9,1
= 64 % juga pada R4 dan R9, R5 R6 dan R7. Seharusnya
sesuai teori tegangan akan bernilai sama
Hasil perhitungan selanjutnya disajikan pada dikarrenakan resistor dipasang secara parallel.
tabel berikut :
4.2 Penerapan Hukum-Hukum Kirchoff
Tabel 4.3 Tabel hasil perhitungan. (Persamaan Mesh)
R Ihitung Iukur Error 4.2.1 Hasil Dan Perhitungan
(Ω) (mA) (mA) (%)
R1 3,22 9,1 64 Tabel 4.4 Hasil percobaan persamaan mesh.
R4 0,98 0,87 11
R9 9,8 9,8 0 RBaca RUkur Tegangan
R
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa R1 (Ω) (Ω) (Volt)
seri dengan R4 dan R8 oleh karena itu untuk R1 120 119.5 7
pembuktian hukum Kirchoff arus dihitung R2 120 118.3 4.3
perbandingan nilai arus pada R1 dengan R4 dan R8. R3 120 118.1 2.63
Persentase error yang didapat cuku besar, hal ini
R4 120 118 1.77
disebabkan oleh kurangnya ketelitian praktikan
R5 120 120.2 0.837
dalam membaca alat ukur dan kurang presisinya
alat ukur. R6 120 118.2 0.822
R7 120 119,4 0.825

4.2.2 Analisis
Menghitung mesh 1 dengan persamaan :
- Vs + I1R1 + R2(I1-I2) =0
- 12 + I1.119.5 + 118,3(I1-I2) =0
- 12 + 118,3I1 + 119,5I1 - 118,3I2 =0
- 12 + 237,82I1 - 118,3I2 =0
237,82I1 - 118,3I2 = 12…..(1)

Menghitung mesh 2 dengan persamaan :


Grafik 4.1 Hubungan antara arus ukur dan arus R2(I2-I1)+R3I2+R4(I2-I3)+R6I2 =0
hitung terhadap tahanan. 118,3(I2-I1)+118,1I2+118(I2-I3)+118,2I2 = 0
-118,3I1+472,6I2+118I3 =0…(2)
Berdasarkan grafik diatas dapat di analisa bahwa
nilai arus ukur memiliki selisih yang cukup jauh

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2018


Menghitung mesh 3dengan persamaan : = -0,4 mA
IR6 = I2
R5I3+R7I3+R4(I3-I2) =0 = 1,3 mA
120,2I3+119,4I3+118(I3-I2) =0 IR7 = I3
120,2I3+119,4I3+118I3-118I2 =0 = -0,4 mA
-118I2+357,6I3 = 0…..(3)
Menghitung nilai tegangan di masing-masing
Mencari nilai I1dengan metode matriks determinan resistor :
V(1) I2(1) I3(1)
|V(2) I2(2) I3(2)| VR1 = IR1.R1
V(3) I2(3) I3(3) = 50 mA x 119,5
I1= I1(1) I2(1) I3(1) = 5,975 Volt
|I1(2) I2(2) I3(2)| VR2 = IR2.R2
I1(3) I2(3) I3(3) = 48,7 mA x 118,3
= 5,761 Volt
12 -118,3 0 12 -118,3 VR3 = IR3.R3
| 0 472,6 118 | 0 472,6
= 1,3 mA x 118,1
0 -118 357,6 0 -118
I1 = 237,82 -118,3 0 237,82 -118,5 = 0,153 Volt
| -118,31 472,6 119,3 | -118,31 472,6 VR4 = IR4.R4
0 -118 356,4 0 -118 = 1,7 mA x 118
= 0,2 Volt
2195109,12 VR5 = IR5.R5
I1 =
43405013,35 = -0,4 mA x 120,2
I1=50 mA = -0,048 Volt
Substitusi nilai I1= 0,050ke persamaan (1) VR6 = IR6.R6
237,82I1 - 118,3I2 = 12 = 1,3 mA x 118,2
236,8(0,05) -118,3I2 = 12,43 = 0,153 Volt
11,84 – 118,3I2 = 12 VR7 = IR7.R7
11,84 – 12
I2 = = -0,4 mA x 119,4
118,3 = -0,047 Volt
I2 = -1,3 mA

Substitusinilai I2 = -0,0013ke persamaan (3) Menghitung persentase error nilai arus :


-118I2+357,6I3 =0 V hitung-V ukur
-118(-0,0013)+357,6I3 = 0 % Error = | | x 100%
V hitung
0,1534+357,6I3 =0
5,975 -7 mA
I3 =
−0,1534 =| | x 100%
5,975 mA
357,6
I3 = -0,4 mA = 17%
Hasil perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel
Menghitung nilai arus di masing-masing berikut :
resistor :
Tabel 4.5 Hasil perhitungan.
V I Error
IR1 = I1 R
R ukur V ukur
Hitung Hitung V
= 50 mA (Ω) (Volt)
(V) (mA) (%)
IR2 = I1-I2 R1 119.5 7 5,975 50 17
= 50 mA – 1,3 mA R2 118.3 4,3 5,761 48,7 25
R3 118.1 2,63 0,153 1,3 161
= 48,7 mA
R4 118 1,77 0,106 1,7 156
IR3 = I2 R5 120.2 0,837 0,048 -0,4 164
= 1,3 mA R6 118.2 0,822 0,153 1,3 43
IR4 = I2-I3 R7 119,4 0,825 0,047 -0,4 165
= 1,3 mA – (-0,4 mA)
= 1,7 mA Berdasarkan tabel diatas dapat dianalisa bahwa
IR5 = I3 nilai persentase error yang didapat bersifat

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


fluktuatif.Nilai persentase error didapatkan dari b. Hukum kirchoff tegangan dapat
selisih antara nilai hitung dan ukur. Faktor digunakan untuk menyesaikan
penyebab terjadinya error adalah kurangnya permasalahan pada rangkaian listrik
ketelitian praktikan membaca alat ukur atau human dimana jumlah tegangan pada
error dan kurang presisinya alat. masing-masing resistor yang di
rangkai seri sama dengan nilai
tegangan sumber yang diberikan
c. Arus pada rangkaian yang terhubung
seri adalah sebanding atau sama ,
sedangkan pada rangkaian yang
terhubung secara parallel berbeda
Karena rangkaian parallel bersifat
membagi arus
d. Hukum kirchoff arus dapat
digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan rangkain listrik
Grafik 4.3 hubungan arus hitung dan terhadap parallel dimana jumlah arus yang
resistor. memasuki suatu percabangan adalah
sama dengan jumlah arus yang keluar
Berdasarkan grafik diatas dapat dianalisa percabangan.
bahwa nilai arus hitung tertinggi berada pada R1,
dan nilai arus hitung terendah berada pada R5, 5.2 Penerapan Hukum - Hukum Kirchoff
dimana nilai R5 merupakan nilai R tertinggi. (Persamaan Mesh)
Sehinggan bisa ddikatakan nilai arus berbanding Hukum-hukum kirchoff yang paling tepat
terbalik dengan tahanan, hal ini sesuai dengan diterapakan pada analisis mesh adalah hukum
𝑉 kirchoff tegangan (KVL). Dengan metode arus
persamaan I=𝑅 .
mesh, maka didapat nilai arus I1, I2 ,I3pada
rangkaian dengan akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Ramdhani, Mohamad, 2016. Sinusoidal Sleady
State Analysis. (diakses tanggal 20 oktober
2018).

Sutrisno. 1984. Seri Fisika Dasar. Bandung. ITB.

Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum


Rangkaian Listrik, Lab Listrik Dasar FT
Grafik 4.4 hubungan tegangan terhadap UNRAM, 2018.
resistansi.

Berdasarkan grafik diatas dapat dianalisa


bahwa tegangan pada R1 merupakan nilai tertinggi
dan nilai terendah pada tegangan R6.

5. KESIMPULAN
5.1 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus
a. Nilai tegangan pada masing-masing
resistor yang terhubung dengan
sumber tegangan secara seri tidak
sebanding atau tidak sama besar ,
karena pada rangkaian seri memiliki
nilai arus yang sebanding atau sama
besar.

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2018

Anda mungkin juga menyukai