PERCOBAAN 4
DESAIN KOMPENSATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE
DIAGRAM BODE
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami informasi yang terkandung dalam
diagram Bode.
2. Mahasiswa dapat membuat perancangan kompensator menggunakan
metode diagram Bode.
B. Alat danBahan
1. Komputer (Laptop /PC)
2. Matlab R2013 /Simulink
C. DasarTeori
Kompensator adalah sub-sistem yang ditambahkan dalam sistem kontrol yang
bertujuan membuat keluaran sistem kontrol menjadi stabil, oleh karena itu
kadangkala disebut regulator. Secara khusus, kompensator berfungsi untuk
memperbaiki respon keluaran di luar jangkauan kemampuan operasi kontrolernya.
Kompensator kadangkala menggunakan integrator murni untuk memperbaiki
error keadaan mantap atau diferensiator murni untuk untuk meningkatkan respon
transien didefinikan sebagai kompensator ideal. Kompensator ideal harus
diimplementasikan sebagai rangkaian aktif, memerlukan amplifier aktif dan
dimungkinkan membutuhkan sumber daya tambahan (Bambang Siswojo,
2017:10.)
Dalam desain kompensator, dikenal ada tiga jenis kompensator :
• Kompensator Lead (Lead Compensator),
• Kompensator Lag (Lag Compensator), dan
• Kompensator Lead-Lag (Lead-Lag Compensator)
2. Kompensator Lag
Kompensator ini dinamakan kompensator lag karena apabila diaplikasikan
untuk input sinusoidal, phasa output yang dihasilkan akan tertinggal (lagging) dari
phasa input. Rangkaian elektroniknya sama dengan kompensator lead, hanya
nilai-nilai komponennya yang akan menentukan kompensator tersebut menjadi
kompensator lag. Fungsi alih dari kompensator lag diberikan oleh:
1
𝑈(𝑠) 𝐾𝑐(𝑠 + 𝑇)
=
𝐸(𝑠) 1
𝑠+
𝛽𝑇
3. Kompensator Lead-Lag
Kompensator lead secara umum akan mempercepat tanggapan sistem dan
meningkatkan stabilitas sistem, sedangkan kompensator lag akan menaikkan
akurasi steady-state dari sistem, tetapi cenderung memperlambat tanggapan
sistem. Bila kita ingin mengembangkan system kontrol yang bagus spesifikasinya
pada tanggapan transien dan tanggapan steady-state sekaligus, maka
penggabungan kedua prinsip kompensator ini menjadi pilihan yang cukup bagus.
Rangkaian elektronik kompensator lead-lag ditunjukkan oleh Gambar 2.2. (Aris
Triwiyatno, 2011)
Bode Diagram
Bode Diagram atau Plot Logaritmik. Diagram Bode terdiri dari dua
grafik: Salah satunya adalah plot logaritma besarnya fungsi transfer
sinusoidal; dan yang lainnya adalah plot sudut fase; keduanya diplot terhadap
frekuensi pada skala logaritmik.
Representasi standar dari magnitudo logaritmik dari G (𝑗𝜔) adalah 20
log |G(𝑗𝜔)|, di mana dasar logaritma adalah 10. Satuan yang digunakan dalam
representasi besaran ini adalah desibel, biasanya disingkat dB. Dalam
representasi logaritmik, kurva digambarkan di atas kertas semilog,
menggunakan skala log untuk frekuensi dan skala linier untuk besaran
keduanya (tetapi dalam desibel) atau sudut fase (dalam derajat). (Rentang
frekuensi menentukan jumlah siklus logaritmik yang diperlukan pada absis.)
Keuntungan utama menggunakan diagram Bode adalah penggandaan
besaran dapat dikonversi menjadi penjumlahan. Selanjutnya, metode
sederhana untuk membuat sketsa perkiraan kurva magnitudo log sudah
tersedia. Ini didasarkan pada perkiraan asimptotik. Perkiraan itu dengan
asimtot garis lurus sudah cukup jika hanya informasi tentang karakteristik
respons frekuensi yang diperlukan. Apabila diinginkan kurva yang tepat,
koreksi dapat dilakukan dengan mudah ke plot asimptotik dasar ini.
Memperluas rentang frekuensi rendah dengan menggunakan skala logaritmik
untuk frekuensi sangat tinggi itu bisa menguntungkan, karena karakteristik
pada frekuensi rendah adalah hal yang paling penting pada system praktis.
Meskipun tidak mungkin untuk merencanakan kurva sampai ke frekuensi nol
karena frekuensi logaritmik (log 0 = -∞), ini tidak menjadi masalah yang
serius. (Ogata, 2010)
2. Jika PM dan GM bernilai positif dan respon lup tertutup masih stabil,
naikkan nilai K sampai system menjadi tidak stabil (dengan menggunakan
kriteria kestabilan Routh), dengan cara menggeser lingkaran oranye pada
plot Open- Loop Bode Editor ke atas hingga nilai GM dan PM bernilai
negatif.
a. Desain kompensator Lag dengan cara klik kanan pada Open-Loop Bode
Editor, kemudian pilih Add Pole/Zero Pilih Lag, lalu klik di sembarang
tempat Pada Open-Loop Bode Editor, berikan persyaratan margin fasa
50 derajat dan margin gain 15dB
a.3 Setelah selesai lihat fungsi kompensator pada menu SISO Design
Task, kemudian pilih Tab Compensator Editor, lalu catat fungsi
transfer kompensator
a.4 Pada menu Analysis Plot, pilih Bode pada Drop down Plot 1, lalu
centang seperti Show Analysis Plot.
Lag
No Fungsi Alih Sebelum Setelah
Kompensator Kompensator
GM PM GM PM
1 72𝑥3 0.788 -144 91.1 8.65
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (72𝑥𝑠) + (72𝑥3))
1 72𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (72𝑥𝑠) + (72𝑥3))
2 89𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (89𝑥𝑠) + (89𝑥3))
3 90𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (90𝑥𝑠) + (90𝑥3))
4 91𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (91𝑥𝑠) + (91𝑥3))
5 95𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (95𝑥𝑠) + (95𝑥3))
1 72𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (72𝑥𝑠) + (72𝑥3))
2 89𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (89𝑥𝑠) + (89𝑥3))
3 90𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (90𝑥𝑠) + (90𝑥3))
4 91𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (91𝑥𝑠) + (91𝑥3))
5 95𝑥3
𝐺(𝑠) =
𝑠𝑥((𝑠 2 ) + (95𝑥𝑠) + (95𝑥3))
Analisa Tabels
Buat kompensator Lag untuk nilai K dimana Pm dan Gm negative Buat
kompensator Lead untuk nilai K dimana Pm dan Gm negative
Plot Bode Plot dari system sebelum dipasangi kompensator
Analisa Bode Plot dari system sebelum dipasangi kompensator
Plot Bode dari Sistem setelah dipasangi kompensator Lag
Analisa Bode dari Sistem setelah dipasangi kompensator Lag
Plot Bode dari Sistem setelah dipasangi kompensator Lead
Analisa Bode dari Sistem setelah dipasangi kompensator Lead
Plot masukkan fungsi step sebelumdipasangikompensator Plot masukkan
fungsi step setelah dipasangi kompensator Lag Plot masukkan fungsi step
setelah dipasangi kompensator Lead
Ogata, Katsuhiko. 2010. Modern Control Engineering fifth edition. New York:
Prentice-Hall, Inc.