Sistem Pengaturan
Suatu usaha atau perlakuan terhadap suatu sistem dengan masukan tertentu
guna mendapatkan keluaran sesuai yang diinginkan .
Gambar 2.6 Sistem pengaturan level cairan secara manual (Kalang Tertutup)
Sistem Otomatis
Peran manusia digantikan sistem kontroler terprogram secara otomatis sebagai penganti
Gambar 2.7 Sistem pengaturan level cairan secara otomatis (Kalang Tertutup)
Simbul e*(t)
: (variabel aktif)
4. Manipulated variable
5. Gangguan (disturbance)
6. Feedback element
Input
Aktuator
Proses yang
dikendalikan
Keluaran aktual
Sensor
Antar muka
daya
Alat Ukur
Pengkondisi
sinyal
Transmisi
( Setpoint )
Keluaran yang
diinginkan
Transmisi
Pengendali
Keluaran
Transmitter, Alat yang berfungsi untuk display alat ukur dan menyampaikan ke summing point dalam bentuk
feedback signal.
7. Measurement Variable/ Feedback Signal (PV)
Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam sistem pengaturan sebagai berikut :
1. Proses
Berlangsungnya operasi pengaturan suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi,
ekonomi, dan sebagainya.
2. Sistem
Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.
3. Servomekanisme
Sistem pengaturan dimana keluarannya berupa besaran-besaran mekanik, seperti percepatan,
kecepatan, posisi, torsi, putaran dan sebagainya.
4. Diagram blok
Bentuk kotak persegi panjang dan anak panah yang digunakan untuk mempresentasikan model matematika
dari sistem fisik pada sistem pengaturan.
5. Fungsi Alih (Transfer Function)
Perbandingan antara keluaran(output) terhadap masukan(input) suatu sistem pengaturan.
Kesimpulan
1. Bagian-bagian dalam sistem pengaturan terdiri dari elemen dan isyarat, yang merepresentasikan sistem fisik
2. Dalam penggambarannya dengan diagram blok :
- Elemen yang tersusun dari variable-variabel pasif merupakan fungsi alih elemen tersebut, dan digambarkan
dengan kotak.
Contoh aplikasi
a. Termasuk dalam sistem pengaturan kalang terbuka atau tertutup ? jelaskan alasannya !
b. Sebutkan Isyarat dan elemen-elemen dalam sistem pengaturan tersebut !
2. Jelaskan perbedaan antara sistem kalang terbuka dan kalang tertutup
3. Jelaskan Keunggulan dan kelemahan dari sistem kalang
terbuka
dan
kalang-tertutup!.
4. Pertanyaan sama dengan soal nomor 1 pada sistem Boiler Generator untuk pembangkit tenaga listrik berikut :
FUNGSI ALIH
Pendahuluan
Suara Fungsi alih (transfer function) adalah perbandingan antara keluaran suatu sistem pengaturan terhadap
masukannya.
Fungsi transfer dapat ditulis dalam bentuk :
TF ( s )=
C ( s)
R ( s)
.(3.1)
Diagram Blok
G ( s )=
B(s)
(STYLEREF 1 . SEQ Pers . 2)
A (s )
dengan G(s) : penguatan (gain) dari diagram blok, B(s) keluaran, A(s) masukan
3.2.1. Diagram blok disusun seri
Apabila ada dua blok yang berdampingan cara penyelesaiannya adalah dengan mengubah bentuk menyerupai
gambar 3.1
Hasil penyelesaian :
..
(3.2)
Aturan ini akan berlaku untuk pengabungan beberapa gain lebih dari dua dan ini akan diperjelas pada bagian aturan
aljabar diagram blok.
3.2.2.Diagram blok disusun paralel
Apabila ada dua blok yang disusun seperti gambar 3.4 maka bisa diubah ke bentuk gambar 3.5
Tahapan sistem pengaturan kalang tertutup dicari dari gambar 3.6 didapatkan hubungan :
.. (3.3)
B(s) = H(s).C(s)
E(s) = R(s) + B(s)
. (3.4)
(3.5)
(3.6)
(3.7)
(3.8)
Atau :
.. (3.9)
(3.10)
B(s) = H(s).C(s)
E(s) = R(s) - B(s)
(3.11)
(3.12)
(3.13)
(3.14)
2. Langkah kedua referensi R (s)=0, sehingga sistem pengaturan gambar 3.9 menjadi seperti gambar 3.11
. (3.15)
3. Selanjutnya fungsi alih total sistem pengaturan langkah satu dan langkah dua, yaitu:
..(3.16)
Apabila G1G2 diwakili G, maka bentuk konfigurasi bisa digambarkan menjadi gambar 3.12.
dengan :
G = fungsi alih langsung atau fungsi alih maju
H = fungsi alih umpan balik
GH = fungsi alih untaian atau fungsi alih untaian -terbuka
C/R = fungsi alih untaian tertutup atau perbandingan kendali
.. (3.17))
Dalam rumus-rumus tersebut tanda dipergunakan untuk menggambarkan sistem umpan balik positif, sedang tanda
+ dipergunakan untuk menggambarkan sistem umpan balik negatif.
Untuk memahami aturan aljabar diagram blok maka perhatikan problem diagram blok gambar 3.13.
Langkah penyelesaian dari kasus gambar 3. 14 adalah dengan cara menggeser H2 disebelah kanan G3. Penggeseran
dapat dilakukan dengan aturan aljabar diagram blok pada tabel 3.1 nomor 7.
Perubahan yang diperoleh dari penggeseran ditunjukkan gambar 3.15. Terlihat bahwa terjadi penggeseran tampak
lebih mudah untuk diselesaikan.
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Pertanyaan
Model Matematik
Sistem dinamis biasa dimodelkan secara matematik dengan bentuk persamaan differensial dengan transformasi
laplace.
Transformasi laplace berarti melakukan transformasi dari domain t (waktu) menjadi domain s = + j. Cara
penyelesaian persamaan diferensial dengan transformasi laplace sebagai berikut
Setelah penyelesaian dalam fungsi s, inversikan kembali ke fungsi t dengan transformasi laplace balik
Sistem fisik yang akan diturunkan persamaan matematikanya, yaitu sistem elektrik dan sistem mekanik.
Hukum Tegangan Kirchoff (KVL) dan Hukum Arus Kirchoff (KCL), yaitu
I node=0
dan
V ( t )=i ( t ) R
(4.20)
V ( t )=
dq (t )
R .( STYLEREF 1 . SEQ Pers . 3)
dt
V ( t )=
1
i ( t ) dt
C
V ( t )=
q
C
(4.21)
. (4.22)
V ( t )=L
d i(t)
dt
V ( t )=L
d2q
2
dt
(4.23)
. (4.24)
. (4.25)
VR + Vc +VL = 0
... (4.26)
Jika rangkaian elektrik tersebut mempunyai 2 lup, seperti tampak pada Gambar 4.5
Persamaan lup 1
VR + VL + VC V = 0
(4.27)
Persamaan lup 2
VR2 + VC2 + VL2 + VC1 = 0
(4.28)
Persamaan diferensial diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan kaidah-kaidah kalkulus. Namun, hal ini
penyelesaiannya menggunakan kaidah Transformasi Laplace.
Kaidah umum yang dipakai pada sistem mekanik adalah Hukum-Hukum Gerak Newton. Komponen sistem
mekanik translasi yang akan dibahas adalah komponen pasif dan linear, yaitu: massa (M), pegas (K) dan komponen
gesek atau serap (D).
Simbol dan persamaan gaya dari massa, adalah:
F(t) = m.a(t)
F(t)=m
dV (t)
dt
F ( t )=m
d2 x
d t2
(4.29)
(4.30)
(4.31)
(4.32)
F=D
dx
dt
(4.33)
Berdasarkan ketiga komponen pasif itulah, dapat dirancang sebuah sistem mekanik translasi.
Untuk membuat model matematika sistem mekanik translasi, hanya memerlukan satu persamaan diferensial, yang
disebut persamaan gerak. Biasanya disepakati, bahwa arah tertentu (misalnya arah ke kanan atau ke bawah) adalah
arah positif, dan berarti arah sebaliknya (arah ke kiri atau ke atas) adalah arah negative. Kemudian, berdasarkan
kesepakatan arah tersebut, digambarkan free body diagram, yaitu menempatkan semua gaya-gaya yang terjadi pada
bagian sistem. Setelah itu, Hukum Newton diterapkan dengan menjumlahkan semua gaya-gaya tersebut dan
menyamakannya dengan nol.
Contoh sebuah sistem mekanik terdapat pada gambar 4.9
(4.34)
FM + FK+ FD = F
(4.35)
Seperti sistem elektrik, sistem mekanik juga mempunyai rangkaian 2 lup, sebagaimana tampak pada Gambar 4.11 .
maka, terdapat 2 free body diagram, seperti tampak pada Gambar 4.12.
Berdasarkan
Lup pertama:
free
body
diagram
diatas,
dapat
diturunkan
=0
persamaan
gerak,yaitu:
(4.36)
=F
(4.37)
Secara umum, sistem mekanik memiliki bentuk persamaan yang sama dengan sistem mekanik. Karakteristik ini
dikenal dengan istilah Analogi Elektrik-Mekanik.
Sistem Analog
Konsep sistem analog sangat berguna dalam praktek karena satu jenis sistem dapat lebih mudah ditangani secara
eksperimental dengan menggunakan sistem yang lain, misalnya : untuk mengkaji sistem mekanik dibuat analoginya
dengan sistem elektrik, karena umumnya sistem elektrik secara eksperimental lebih mudah ditangani.
Gambar 4.13 menunjukkan analogi gaya dan tegangan. Persamaan diferensial untuk sistem mekaniknya adalah :
(4.38)
(4.39)
Dengan membandingkan persamaan (4.21) dan (4.22) dapat dilihat bahwa persamaan tersebut mempunyai bentuk
yang identik. Daftar besaran analog dalam analogi gaya-tegangan ditunjukkan pada tabel 4.1.
Bentuk analogi yang lain adalah analogi gaya-arus, seperti terlihat dalam gambar 3.14. Persamaan diferensial gaya
sebagai berikut :
(4.40)
(4.41)
(4.42)
Maka :
(4.43)
Dengan membandingkan persamaan 4.23 dan 4.26, diperoleh besaran analogi seperti pada tabel 4.2.
Transformasi Laplace
Definisi :
F(s) = L f(t); L= operator Transformasi Laplace
f(t) = L-1 [F(s)]; L-1 = operator Transformasi Laplace balik
Bentuk umum
F(s) = f(t) e-st dt ; Transformasi Laplace
f(t) = F(s) est ds ; Transformasi Laplace balik
X ( s)
u (s )
Dengan :
(4.44)
(4.45)
Fungsi Alih :
(4.46)
Contoh 2 :
(4.47)
(4.48)
Transformasi Laplace :
(4.49)
Laplace :
(4.4.50)
(4.51)
Dengan
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
F = gaya (N)
Laplace :
(4.52)
(4.53)
Dengan
(4.54)
(4.55)
atau
(4.56)
dengan