Abstrak
Penerimaan sampling atau Acceptance Sampling adalah suatu metode untuk
membuat keputusan untuk menerima atau menolak suatu lot atau populasi berdasarkan
hasil dari pemeriksaan sebagian lot / populasi saja ( sampel ). Prinsipnya adalah Bila
jumlah defective angka penerimaan, maka lot akan diterima, bila tidak maka lot akan
ditolak. Secara umum acceptance sampling dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu acceptance
sampling attributes dan acceptance sampling variabel. Acceptance sampling attributes
digunakan untuk produk-produk yang sifatnya tidak bisa diukur dengan menggunakan
alat ukur, seperti warna, bocor, tergores dan lain-lain, sedangkan acceptance sampling
variable digunakan untuk produk-produk yang sifatnya dapat diukur dengan alat ukur,
seperti panjang, berat, volume dan lain-lain.
Kata Kunci: Acceptance sampling, acceptance sampling attributes, acceptance sampling
variable.
1. Pendahuluan
Kondisi dengan persaingan yang ketat baik di pasar lokal ataupun internasional,
menuntut produsen diharuskan membuat produk yang berkualitas baik. Karena pada
dasarnya konsumen menginginkan produk yang berkualitas baik, baik barang ataupun
jasa. Hal itu dilakukan agar produk bisa diterima oleh konsumen dan juga untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Pada dasarnya setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan produk dengan
kualitas yang baik. Namun tetap saja ketidaksesuaian dengan standar yang telah
ditetapkan tetap terjadi. Untuk itu, perusahaan mesti menggunakan metode untuk
menerima atau menolak produk yang telah mereka hasilkan, apakah produk tersebut dapat
dikirim atau tidak kepada konsumen.
Acceptance sampling adalah suatu metode untuk membuat keputusan untuk
menerima atau menolak suatu lot atau populasi berdasarkan hasil dari pemeriksaan
sebagian lot / populasi saja ( sampel ). Prinsipnya adalah bila jumlah defective angka
penerimaan, maka lot akan diterima, bila tidak maka lot akan ditolak. Secara umum
acceptance sampling dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu acceptance sampling attributes dan
acceptance sampling variabel.
Perusahaan akan terlebih dahulu menggunakan acceptance sampling variabel, untuk
mengambil keputusan menerima atau menolak lot produksi. Hal ini karena acceptance
sampling variabel akan memberikan hasil yang lebih valid.Jika karakteristik produk
tersebut tidak dapat diukur barulah perusahaan menggunakan acceptance sampling
attributes.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Acceptance Sampling
Acceptance Sampling adalah suatu keputusan untuk menerima atau menolak lot atau
populasi berdasarkan hasil dari pemeriksaan sebagian lot atau populasi saja (sampel).
Prinsip yang ada dalam AS adalah item hasil produk biasanya dikemas dalam suatu lot
yang dimana berisi banyak barang, kemudian pemeriksaan dari mutu item akan dilakukan
secara sampling dari lot tersebut. Selanjutnya dibuat suatu keputusan apakah item dalam
lot diterima atau ditolak. Jika banyaknya yang gagal atau cacat kurang dari angka
penerimaan (k) maka terima lot. Dengan angka penerimaan (k) merupakan suatu batas
penerimaan untuk menerima suatu lot.
2. Sampling ganda adalah suatu rencana sampling dimana keputusan untuk menerima
atau menolak lot berdasarkan pada pemeriksaan 2x penarikan sampel.Dimana
prinsipnya adalah sebagai berikut.
Ambil sejumlah sampel (n 1), diperiksa dan dicacat jumlah produk cacat yang tidak
memenuhi spesifikasi (d 1), lalu dibuat keputusan, apakah lot : diterima atau
ditolak. Jika tidak diketahui keputusan apa yg akan diambil ( Ragu-ragu ), maka
ambil sampel ke-2 berukuran n 2 dan dicek kembali keputusannya, apakah lot :
diterima atau ditolak, dengan syarat apabila :
d 1 + d2 c2 lot diterima
d 1 + d2 ≥ r2 lot ditolak ( atau : d1 +
d 2 > c2 ) dimana :
d : jumlah cacat
c : angka penerimaan
Jadi, keputusan dalam Sampling Ganda ada 3 yaitu : Terima, Tolak, dan
Ragu-ragu
Ragu-ragu terjadi pada saat jumlah cacat (d1) berada diantara : c1 < d1 < r1
Berikut ini adalah bagan keputusan atau mekanisme dalam sampling ganda.
3. Sampling majemuk adalah suatu rencana sampling dimana keputusan untuk
menerima atau menolak lot berdasarkan pada pemeriksaan beberapa penarikan
sampel. Sama seperti Prinsip dalam Sampling Ganda, tetapi dalam Sampling Jamak
dapat dilakukan beberapa kali penarikan sampel ( n1, n2, ..... , nk ) lebih dari 2
sampel Sehingga, secara Biaya, lebih disukai Sampling Tunggal, tetapi secara
Psikologis lebih disukai Sampling Ganda atau Sampling Jamak.
Berikut adalah bagan keputusan atau mekanisme dalam sampling jamak.
2.4 Tipe Kesalahan dalam Acceptance Sampling
Dalam fungsi risiko, kedua tipe kesalahan dalam pengujian hipotesis dapat
dinyatakan sebagai :
1. Risiko produsen, risiko yang diterima produsen karena menolak produk yang baik
dalam inspeksinya. Atau menolak suatu produk dalam lot yang bermutu baik
(kesalahan tipe 1), dengan peluang kesalahannya disebut alpha (α) atau risiko
produsen.
2. Risiko konsumen, risiko yang diterima konsumen karena menerima produk yang
tidak baik mutunya (cacat). Atau menerima suatu produk dalam lot yang bermutu
tidak baik atau cacat (kesalahan tipe 2), dengan peluang kesalahannya disebut betha
(β) atau risiko produsen.
Ukuran sampel (n) dan angka penerimaan (k) baik berdasarkan risiko konsumen
maupun produsen atau pula yang disepakati oleh produsen dan konsumen (Grant, E.L.
dan Leavenworth,R.S. 1994).
2.4 Kinerja Sampel
Ada beberapa macam pengukuran yang dapat dilakukan untuk meng-evaluasi kinerja
sampel yang diambil, antara lain :
1. Kurva OC (operating characteristics curve)
Kurva ini menyatakan hubungan antara probabilitas penerimaan (Pa) dengan
bagian kesalahan dalam produk yang dihasilkan (p). Untuk menggambarkan kurva
ini diperlukan rumus Pa = P(d ≤ c) dimana Pa adalah probabilitas penerimaan, c
adalah cacat produk yang disyaratkan, dan d adalah jumlah cacat yang terjadi.
𝑐 𝑐
𝑛!
𝑃𝑎 = 𝑃(𝑑 ≤ 𝑐) = ∑ 𝑝(𝑑) = ∑ × 𝑝𝑑 (1 − 𝑝)𝑛−𝑑
𝑑! (𝑛 − 𝑑)!
𝑑=0 𝑑=0
» 5 lot berderet
diterima
» Lot yang ditolak, atau
» Lot yang diterima tetapi
penolakan (cacat) terletak
diantara Ac dan Re pada
pola, atau
» Produksi atau teratur,
dan
» Keadaan lain menjadi
penghambat
Hentikan
Pemeriksaan
2. Prosedur II
𝑛
𝑄𝐿𝑆𝐿 = 𝑍𝐿𝑆𝐿 √
𝑛−1
3. Diskusi
3.1 Manual
Jika PT.UNDIP ingin mengetahui bagaimana sampling plan yang harus mereka
lakukan, bila produk yang mereka hasilkan rata-rata memiliki volume 225 m3, dan standar
deviasi sebesar 2 m3. Jika nilai α yang diharapkan adalah 0,01 dan nilai β adalah 0,25.
Dan X1 adalah produk yang baik yaitu dengan volume 227 m3 dan X2 adalah produk yang
dibawah standar tetapi masih dapat diterima yaitu 225 m3. Maka
𝛼 = 0.01 → 𝑍𝛼 = −2,325
𝛽 = 0.25 → 𝑍𝛽 = 0,675
Maka jumlah sampel atau n dapat ditentukan dengan
2
(𝑍𝛼 − 𝑍𝛽 )𝜎
𝑛= [ ]
𝑋1 − 𝑋2
2
(−2,325 − 0,675)2
𝑛= [ ]
227 − 225
𝑛 = −32 = 9
Untuk menentukan batas spesifikasi yang baru bagi rancangan acceptance sampling plan
ini digunakan persamaan
𝑍𝛽 𝑋2 − 𝑍𝑎 𝑋1
𝑋𝑎 =
𝑍𝛽 − 𝑍𝛼
0,675 × 227 − (−2.325) × 225
𝑋𝑎 =
0,675 − (−2,325)
𝑋𝑎 = 225,45
3.2 Mil-STD 414
Jika PT. UNDIP ingin mengetahui bagaimana sampling plan untuk produk mereka,
yaitu susu sapi. Dimana LSL untuk produknya adalah 225 m3. Jika AQL adalah 1%, dan
tingkat inspeksi normal. Bagaimana sampling plan yang harus dilakukan jika
menggunakan MIL-STD 414, jika ukuran lot adalah 100.000 botol susu.
Berdasarkan tabel A.2 diatas dapat diketahui bahwa kode untuk masalah diatas adalah
O.
Dari tabel diatas, didapat bahwa n = 100 dan k = 2
Daftar Pustaka
Montgomery, D. C. (2005). Introduction to Statistical Quality Control Fifth Edition. New
York: John Wiley & Sons, Inc.
Grant, E. L dan R. S. Leavenworth. 1991. Pengendalian Mutu Statistis. (terjemahan),
penerbit Erlangga. Jakarta Gaspersz, V. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan
Kualitas. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta