(Penerimaan Sampel)
1) AQL (Acceptance Quality Level atau tingkat kualitas yang dapat diterima menurut
produsen)
Risiko produsen (α) adalah risiko yg diterima karena menolak produk baik dalam
inspeksinya. Dengan kata lain produsen menginginkan probabilitas penerimaan (Pa)
dekat dengan 1 (satu). Probabilitas kesalahan tipe I =α = 1 – Pa. Hal sebaliknya adalah
resiko Konsumen.
Tingkat kualitas diantara AQL dan LQL atau tingkat kualitas pada probabilitas 0.5
untuk rencana sampel tertentu.
Perkiraan hubungan yang berada diantara bagian kesalahan pada produk sebelum
inspeksi (incoming quality) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah inspeksi
(outgoing quality) atau AOQ = p x Pa.
Apabila incoming quality baik, maka outgoing quality juga harus baik, namun bila
incoming quality buruk, maka outgoing quality akan tetap baik. Dengan kata lain
incoming quality baik atau buruk, outgoing quality akan cenderung baik.
a. Presentase ketidaksesuaian
Plans that control the lot or process fraction defective (or nonconforming).
Dirancang untuk menentukan proporsi produk yang berada di luar batas spesifikasi.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini dapat digunakan standar ANSI/ASQC ZI. 9 -1993
b. Parameter proses
Plans that control a lot or process parameter (usually the mean).
Dirancang untuk mengendalikan rata-rata dan penyimpangan atau standar deviasi dari
distribusi produk pada Mngkat tertentu.
Untuk menyelesaikan masalah ini dapat digunakan metode acceptance control chart,
sampling for variable, dan hypothesis
ANSI/ASQC ZI.9 adalah perencanaan sample yang berdasar pada AQL yang
mengasumsikan bahwa distribusi normal dengan menggunakan variabel acak. Perencanaan
pengambilan sample ini ditunjukkan dengan nilai-nilai numerik dari AQL dengan jarak
0,10 % sampai dengan 10 %. Standar ini membuat ketentuan yang meliputi 9 prosedur
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
Produk Jadi
Komponen dan bahan mentah (bahan baku/bahan aktif)
Material dalam proses (produk antara)
data dan rekaman/dokumen (data IPC/data batch record)
Terdiri dari 3 macam, normal, diperketat dan dikurangi. Inspeksi normal harus
dilakukan untuk memulai awal inspeksi. Inspeksi normal merupakan langkah default
dalam ANSI.
Jika inspeksi normal dilakukan, inspeksi diperketat dapat dilakukan jika 2 dari 5 lot
berurutan gagal selama inspeksi normal.
Ketika inspeksi diperketat dilakukan, inspeksi normal dapat dilakukan lagi bila 5 lot
berurutan LULUS inspeksi diperketat.
Inspeksi dikurangi dapat dilakukan ketika inspeksi normal LULUS lebih dari 2 lot
berurutan.
Inspeksti tidak dilanjutkan bila 10 lot berurutan dalam inspeksi diperketat
Ada 3 rencana:
Rencana Sampling Tunggal = rencana ini menerima atau menolak lot berdasarkan
satu sampel saja.
Rencana Sampling Ganda = Dalam rencana ini mengkombinasikan dengan rencana
sampling tunggal. Dengan rencana sampling ganda terdapat 3 kesimpulan berbeda:
Menerima lot, menolak lot dan sampling ulang. Jika sampling ulang maka hasilnya
digabungkan dengan sampling pertama. Nomor level diterima/ditolak ditentukan dengan
sampling kedua. Diakhir sampling kedua lot akan diputuskan diterima atau ditolak.
Rencana Sampling Multiple: hampir sama dengan rencana sampling ganda dimana
terdapat banyak kriteria sampling untuk menentukan lot diterima atau ditolak. Walaupun
rumit, awalnya, dapat dengan ukuran sampel yang kecil untuk menerima lot. Akan tetapi
bila lot ditolak maka rencana sampling multiple akan sangat rumit.
Prosedur inspeksi