Anda di halaman 1dari 24

MANAGEMEN KUALITAS

MODUL X: SQC

ACCEPTANCE SAMPLING
Bandung 2020

1
Pokok Bahasan
Acceptance sampling

 Apa itu Acceptance Sampling


 Apa keputusan akhir Acceptance Sampling
 Bagaimana klasifikasi Acceptance Sampling
 Apa parameter Acceptance Sampling?
 Bagaimana menentukan rencara sampling ?
 Bagaimana prinsip kerja Acceptance Sampling?

2
Kilas balik
 SQC adalah alat untuk mengendalikan kualitas hasil produksi melalui pemeriksaan secara sampling
 Pengendalian kualitas dilakukan terhadap kualitas process (process control) dan kualitas produk
(product control)
 Oleh sebab itu dalam SCQ dikembangkan 2 alat yaitu
 PETA KONTROL untuk mengendalikan process dan Acceptance sampling untuk mengendalikan produk
 ACCEPTANCE SAMPLING untuk mengendalikan produk
 Pengendalian kualitas proses dilakukan berdasarkan pemeriksaan secara sampling terhadap produk
yang dihasilkannya untuk memutuskan apakah PROSES TERKENDALI ATAU TIDAK
 Pengendalian terhadap kualitas produk juga dilakukan secara sampling untuk memutuskan apakah
seluruh produk dalam satu LOT TSB DITERIMA ATAU DITOLAK
(perhatikan bhw peta control untuk memutuskan tentang kualitas proses sedangkan acceptance
sampling memutuskan kualitas produk)

3
Kilas balik
 SQC adalah alat untuk mengendalikan kualitas hasil produksi melalui pemeriksaan secara sampling
 Pengendalian kualitas dilakukan terhadap kualitas process (process control) dan kualitas produk
(product control)
 Oleh sebab itu dalam SCQ dikembangkan 2 alat yaitu
 PETA KONTROL untuk mengendalikan process dan Acceptance sampling untuk mengendalikan produk
 ACCEPTANCE SAMPLING untuk mengendalikan produk
 Pengendalian kualitas proses dilakukan berdasarkan pemeriksaan secara sampling terhadap produk
yang dihasilkannya untuk memutuskan apakah PROSES TERKENDALI ATAU TIDAK
 Pengendalian terhadap kualitas produk juga dilakukan secara sampling untuk memutuskan apakah
seluruh produk dalam satu LOT TSB DITERIMA ATAU DITOLAK
(perhatikan bhw peta control untuk memutuskan tentang kualitas proses sedangkan acceptance
sampling memutuskan kualitas produk)

3
Apa itu Acceptance Sampling?
 Aceptance Sampling adalah skema pemeriksaan satu lot produk secara sampling
 Secara rinci Aceptance Sampling adalah skema pemeriksaan satu lot produk (berukuran N
unit yang didalamnya terdapat p unit rusak) secara sampling (berukuran n) yang dengan
aturan tertentu akan MEMUTUSKAN APAKAH SUATU LOT PRODUK DITERIMA ATAU DITOLAK.
 Aturan keputusan itu biasa disebut RENCANA SAMPLING
 Rencana sampling dinyatakan dengan (n,ac,re) dimana (n) adalah ukuran sample dan (ac)
adalah jumlah maksimum defect yg diperbolehkan dalam sample
 Parameter dari rencana sampling adalah (n,ac,re) dimana
n = ukuran sample yang diambil dari satu lot
ac = batas rusak yang diijinkan untuk memutuskan apakah lot diterima
re = batas rusak yang diijinkan untuk memutuskan lot ditolak
 Acceptance sampling Dipelopori oleh H.F. Dodge dan H.G. Romig.
Keduanya adalah pegawai perusahaan Bell Telephone
4
Bagaimana Keputusan Dari Rencana Sampling (n,c)

 Keputusan dari rencana sampling (n,ac,re) tertentu adalah


lot diterima atau ditolak dengan aturan sbb:
 Terima lot jika jumlah rusak d ≤ ac
 Tolak lot jika jumlah rusak d > ac.
 Lot yang diterima akan dilanjutkan ke proses berikutnya dan
dalam lot akan terdapat produk rusak sebanyak p%
 Lot yang ditolak akan diperiksa ulang seluruhnya (100%)
sehingga semua unitbrusak yang ada dalam lot ditemukan
untuk diperbaiki atau diganti dengan produk yang baik. Jadi
dalam lot tidak lagi terdapat produk rusak karena produk
rusak sudah diperbaiki/diganti dengan yang baik
 Produk yang ditemukan rusak bisa dikerjakan ulang
(dirework) jika masih bisa diperbaiki atau di buang (scrapt) 5
jika tidak bisa diperbaiki lagi
Bagaimana Prinsip kerja Acceptance Sampling?
 Tetapkan rencana sampling (n, ac,re).
Misalkan parameter tsb adalah n= 10, ac = 2 dan re= 3
 Ambil satu lot produk berukuran N yang didalamnya terdapat p unit
rusak.
Misal 1 lot berukuran 200 dg p=10% =20 unit rusak
 Dari lot berukuran 200 diambil sample berukuran n unit (n=10) untuk
diperiksa.
 Catat berapa jumlah produk rusak yang ditemukan dalam pemeriksaan
sample(d).
Misalkan dalam sample 10 ditemukan rusak =2 atau
ditulis sebagai d=2.
Lanjut ke slide berikut..................

6
Lanjutan (2)............Bagaimana Prinsip kerja Acceptance Sampling?

Buat keputusan dengan aturan sbb:


 Jika d < ac, maka lot diterima karena dianggap kualitasnya baik dan dapat

dilanjutkan ke stasiun berikutnya


 Jika d > ac atau lebih besar sama dengan re maka lot ditolak. Lot tsb tidak

bisa lanjut ke stasiun berikutnya karena kualitasnya buruk


 Jika lot diterima, lot tsb lanjut ke stasiun berikut dan dalam lot akan terdapat

10% atau 20 unit yang rusak yang dijamin dengan garansi


 Jika lot ditolak maka lot yang berisi 200 unit harus diperiksa seluruhnya

(rescreen atau diperiksa 100%) untuk menemukan semua unit yang rusak
 Unit yang ditemukan rusak saat rescreen akan diperbaiki (jika reworkable)

atau di scrapt (jika non reworkable)


 Dalam lot yang dittolak tidak lagi terdapat unit rusak krena sudah diperbaiki

atau diganti dengan unit yang baik


7
Jenis-jenis Accetance sampling

Jenis Acceptance sampling


 Berdasarkan proses produksinya:
(1)Lot by lot acc sampling atau
(2) Continous acceptance sampling
 Berdasarkan pada karakteristik kualitas:
(1) Acc sampling by atribut atau
(2)Acc sampling by variable
 Berdasarkan basis resiko yang dilindungi:
(1)Acc sampling dengan system AQL atau
(2) dengan system LTPD

9 8
Jenis -jenis Sampling plan

Jenis rencana sampling (sampling plan)


 Berdasarkan keputusan yang diambilnya:
(1) Single sampling plan atau
(2) Double sampling plan atau
(3) Multiple sampling plan
 Berdasarkan keketatannya:
(1) Sampling plan pada kondisi longgar, atau
(2) Sampling plan pada kondisi normal atau
(3) Sampling plan pada kondisi ketat
 Berdasarkan ketelitiannya
(1) Sampling plan dengan ketelitian general atau
(2) Sampling plan dengan ketelitian general spesial

10 8
Duplikat slide 9........Jenis –jenis Accetance sampling
(lanjutan voice note)

A. Berdasarkan proses produksinya:


(1)Lot by lot acc sampling atau (2) Continous acceptance sampling
B. Berdasarkan pada karakteristik kualitas:
(1) Acc sampling by atribut atau (2)Acc sampling by variable
C. Berdasarkan keputusan yang diambilnya:
(1) Acc sampling tunggal, atau (2) double atau (3) multiple
D. Berdasarkan basis resiko yang dilindungi:
(1)Acc sampling dengan system AQL atau (2) dengan system LTPD
E. Berdasarkan keketatannya:
(1) Acc sampling dengan longgar,(2) normal atau (3) ketat
F. Berdasarkan ketelitiannya
(1) Acc. Sampling dengan ketelitian general atau (2)spesial

11 8
Bagaimana Menentukan Rencana sampling?
Parameter yang menentukan rencana sampling (n,ac,re) ditentukan oleh:
 Besarnya ukuran lot (N)
 Besarnya p yaitu rata-rata produk rusak dalam lot berukuran N
 Besarnya resiko: () dan AQL atau (ß) dan LTPD
 Jenis rencana sampling ditentukan oleh banyak hal sbb:
1. Karakteristik kualitas yang diamati:Variabel, atau atribut
2. Basis sistem produksi: lot by lot atau continous production
3. Resiko yang dipilih untuk dilindungi: sistem AQL atau LTPD
4. Jenis rencana sampling yang dipilih yaitu apakah
a) Mengunakann rencana sampling single, double, atau multiple
b) Rencana digunakan pada kondisi pemeriksaan : normal, ketat, longgar
c) Rencana pada Tingkat ketelitian : general atau spesial
12 9
Lanjutan(2).............Bagaimana Menentukan Rencana
sampling?

Berdasarkan karakteristis systemnya ada beberapa CARA untuk


menentukan rencana sampling yaitu dengan bantuan tabel :
 Tabel MIL STD 105E(ABC system): Digunakan untuk produksi berbasis
Lot by lot dengan karakteristik kualitas atribut menggunakan system
AQL (melindungi resiko produsen pada level tertentu )
 Table Dodge Romig digunakan Digunakan untuk produksi berbasis Lot by
lot dengan karakteristik kualitas atribut menggunakan system LTPD
(melindungi resiko konsumen pada level tertentu )
 Tabel MIL STD 414 digunakan untuk Lot by lot untuk karakteristik
kualitas variabel menggunakan system AQL
 Philips sampling plan digunakan untuk Continous sampling plan bantuan

10
Bagaimana menilai kinerja
Rencana sampling (1)
Rencana sampling (n,ac,re) memberikan konsekuensi tertentu yang besarnya
tergantung dari Probabilitas lot diterima sementara probabilitas lot diterima
besarnya tergantung dari besarnya resiko produsen ( ) dan resiko konsumen (ß)
yang dipilihnya.
Dengan probabilitas diterima tertentu dapat dihitung RESIKO lain yaitu:
 Acceptable quality level (AQL)
 Lot tolerance percent defective (LTPD)
 Average Total Inspectin (ATI)
 Average Out going Quality (AOQ)
 Average Outgoing Quality Level) (AOQL)
 Average Sample number (ASN) 11
Bagaimana menilai kinerja
Rencana sampling (2)
 AQL mengukur besarnya resiko produsen. AQL adalah persen defective
dari lot yang baik (lotnya baik, yang seharusnya diterima) tapi
mempunyai kemungkinan untuk ditolak sebesar 
 LTPD mengukur besanya resiko konsumen. LTPD adalah persen
defective dari lot buruk (lot yg buruk harusnya ditolak) tapi mempunyai
kemungkinan untuk diterima sebesar ß
 ATI adalah rata-rata jumlah inspeksi. Jika lot diterima, maka jumlah
unit yang di inspeksi hanya sebanyan ukuran smaplie = n. Tetapi jika lot
ditolak, maka seluruh unit dalam lot yang berukuran N harus di periksa
100%. Jadi jumlah yang diinspeksi jika lot ditolak adalah N. Nah rata-
ratanya disebut ATI
115
Bagaimana menilai kinerja
Rencana sampling (3)
 AOQ adalah rata-rata jumlah produk rusak yang bakal diterima oleh
konsumen. Jumlah produk rusah yang lolos ke konsumen tergantung dari
keputusan dari rencana sampling tertentu. Jika lot diterima, maka lot akan
diteruskan ke konsumen dan didalamnya terdapat p% unit rusak. Sementara
jika lot ditolak, lot akan di rescreen dan unit rusak yang ada didalamnya akan
diperbaiki atau diganti. Jadi dalam lot yang ditolak jumlah unit rusak = 0. Rata-
ratanya disebut AOQ. Besarnya AOQ akan menjadi menjadi dasar untuk garansi
 AOQL adalah AOQ tertinggi yang mungkin terjadi
 ASN adalah rata-rata jumlah sample yang diambil karena jumlah sampel bisa =
n jika menggunakan rencana sample tunggal atau = n1+n2 jika menggunakan
rencana sample ganda

13
Istilah yang digunakan Pada Acceptance Sampling

1. Lot adalah kumpulan produk yang dibuat sekali jalan


2. Continous adalah sistem produksi dimana inputnya continuous
3. Variabel: jika baik buruknya produk didasarkan hasil pengukuran
4. Atribut : jika baik buruknya produk didasarkan hasil pengamatan
5. RS tunggal: keputusan diambil berdasarkan pemeriksaan dari 1sample
6. RS double: keputusan diambil berdasarkan pemeriksaan dari 2sample
7. RS multipe: keputusan diambil berdasarkan pemeriksaan dari nsample
8. AQL (Acceptable quality level) adalah % defective dari lot yang baik tapi mempunyai kemungkinan untuk
ditolak sebesar 
9. LTPD (Lot Tolerance Percent Defective) adalah % defective dari lot yang jelek tapi tetapi mempunyai
kemungkinan untuk diterima sebesar ß
10. Mil-std 105E adalah table penentuan RS berbasis AQL
11. Dodge Romig adalah table penentuan RS berbasis LTPD
12. General digunakan untuk produk umum (kertas,sepatu dll)
13. Special digunakan untuk produk special (pesawat, gas dll)

17 14
 Bagaimana menentukan rencana sampling untuk setiap jenis rencana sampling?
 Bagaimana memilih rencana sampling
 Bagaimana memilih alat bantu untuk menentukan rencana sampling
 Bagaimana menggunakan alat bantu untuk menentukan rencana sample
 Bagaimana menghitung probabilitas suatu lot diTERIMA
 Dengan besaran probabilitas lot diterima, bagaimana menghitung kinerja rencana sampling
yaitu ATI, ASN, AOQ, AOQL
Persoalan persoalantersebut secara rinci akan dibahas pada matakuliah PENGENDALIAN KUALITAS
STATISTIK DENGAN BOBOT 3 SKS
Lanjutan......Bagaimana Menentukan Rencana sampling?

Rencana sampling ditetapkan sbb:


1. Pilih dulu : lot by lot atau continuous. Misal pilih lot by lot
2. Tentukan sifat dari karakteristik kualitas: apakah atribut atau variable. Misal Atribut
3. Pilih mau AQL system atau LTPD system. Misa pilih lindungi produsen. Jadi pilih sistem AQL
4. Pilh alat bantu yang cocok untuk acceptance sampling lot by lot, atribut, sistem AQL yaitu
table Mil STD 105E
5. Tentukan mau single atau double atau multiple sampling plan. Misal mau single sampling
plan.
6. Tentukan level pemeriksaan: Normal/ketat/longgar
7. Buka tabe MIL STD 105E sesuai ketetapan pada butir 5 dan 6 yaitu single sampling plan pada
pemeriksaan normal.
8. Definisikan ukuran lot N. Misal N = 5000
9. Definisikan ketelitian inspeksi : general atau special. Misal pilih general level II. Dari table K
pada MILI STD 105E , diperoleh code letter
10. Tetapkan AQL. Misal AQL=6,5%Buka table yang diperlukan spt pada butis 7. Lihat di table tsb
pada code letter .... Ada AQL 6,5 % terpaca n, ac,re
Peran Acceptance Sampling dalam
Managemen Kualitas
Managemen kualitas bertujuan untuk menjamin kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen dijamin dengan menjaga agar produk yang diterima
konsumen adalah produk yang baik (Produk rusak tidak boleh lolos dan
diterima Konsumen).
Tujuan tersebut dicapai dengan mengendalikan produk menggunakann
acceptance sampling
Dimana letak continuous improvement dalam TQM? Acceptance sampling
tidak dapat dilakukan untuk melakukan improvement. Tetapi acceptance
sampling menjamin konsumen puas karena menerima produk yang memenuhi
spesifikasi.
Fokus Acceptance sampling masih berada pada wilayah quality control
bukan pada lingkup TQM
Untuk mendapatkan table MIL standard 105D
https
://elsmar.com/pdf_files/Military%20Standards/MIL_S
TD_105E%20legible%20copy.pdf
 https://en.wikipedia.org/wiki/MIL-STD-105#/
media/File:MIL-STD-105_D_quick_ref_TABLE.jpg

21
Questions/Comments??
Resiko Produsen & Konsumen
 Resiko Produsen ()
 Probabilitas penolakan suatu lot yang baik
 Probabilitas penolakan suatu lot apabila fraction defectivenya adalah AQL
 Resiko Konsumen (ß)
 Probabilitas penerimaan suatu lot yang jelek
 Probabilitas penerimaan suatu lot apabila fraction defectivenya adalah
LTPD

23
Apa itu AQL/LTPD?

Sebuah lot yang diperiksa secara sampling akan menghasilkan dua kesalahan keputusan yaitu
 Lot diputuskan diterima padahal lot tsb jelek, disebut kesalahan type II, menjadi resiko
konsumen, besarnya kesalahan dinyatakan dengan probabilitas disebut beta
 Lot diputuskan ditolak padahal lot tsb baik, disebut kesalahan type I, menjadi resiko produsen
besarnya kesalahan dinyatakan dengan probabilitas disebut alpha
Salah tipeI II Consumer risk Beta LTPD

%
Sample diperiksa resiko Prob.
defective
salah

Salah type I
AQL
Producer risk Alpha

24

Anda mungkin juga menyukai