Anda di halaman 1dari 43

MANAJEMEN

MUTU
DASAR
Dosen Pengampu
Prof. DR. Ir. Praktikto, MMT.

Ahmad Farhan
186060200111002
Rencana Penerimaan Sampel
(Acceptance Sampling)

Merencanakan
Pengantar Rencana
Kebutuhan Sampel
Penerimaan Sampel
Secara Manual

Indeks Kualitas Pengukuran Untuk


untuk Rencana Mengevaluasi
Penerimaan Sampel Sampel
Pengantar Rencana
Penerimaan Sampel

Rencana penerimaan sampel Berkaitan dengan pemeriksaan


adalah prosedur yang digunakan dan pengambilan keputusan
dalam mengambil keputusan tentang produk :
terhadap produk-produk yang • yang datang (darisupplier)
dihasilkan perusahaan • yang dihasilkan perusahaan
Keuntungan dan Kerugian Sampling

Keuntungan Kerugian
• Lebih murah • Adanya risiko menerimaproduk cacat atau
menolak produkbaik
• Dapat meminimalkankerusakan • Sedikitnya informasimengenai produk

• Dapat memotivasipemasok bila ada • Membutuhkan perencanaan dan


penolakan bahan baku pendokumentasian prosedur pengambilan
sampel
• Tidak adanya jaminanmengenai sejumlah
produk tertentu yang akan memenuhi
spesifikasi
Pertimbangan
Dilakukannya

• Pengujian yang dapat merusakkan produk


• 100% inspeksi yang dilakukan memerlukan waktu yang lama
• Merupakan tanggungjawab perusahaan terhadap produk yang
dihasilkannya
• Biaya inspeksi yang sangat tinggi
• Pemasok memiliki kinerja yang baik tetapi beberapa tindakan
pengecekan tetap harus dilaksanakan
• Biaya untuk inspeksi 100% tinggi
DUA JENIS PENGUJIAN
Acceptance Sampling

Sebelum pengiriman • oleh produsen (the producer


produk akhir ke test the lot for outgoingquality)
pelanggan

Setelah pengiriman • oleh konsumen (the


produk akhir ke consumer test the lot for
pelanggan incomingquality)
Pertimbangan sebelum dilakukan
sampling (inspeksi)

Homogen :Diproduksi oleh mesinyang


sama, operator yang sama, bahanbaku
umum, kira-kira waktu yang sama
pengujian menjadi lebihtepat

Lot besar lebih baikdaripada lot kecil


lebihekonomis

Acak semua produk yang


ada mempunya kesempatan yang
sama untuk dipilihsebagai sampel
(tidak terjadibias)
Merencanakan
Kebutuhan Sampel
Secara Manual

Sampel Tunggal Sampel Ganda


Sampel Tunggal
• Contoh:
N = 9000 n = 300 c = 2, artinya:
• Satu sampel diambil dari lot dan lot dengan ukuran 9000 unit,
diputuskan untuk menerima atau harus diinspeksi sebanyak 300
unit.
menolak lot dasarkan hasil inspeksi
sampel tersebut. Didefinisikan, • Jika dari 300 unit tersebut
ukuran lot N, ukuran sampel n dan terdapat dua unit atau kurang
jumlah penerimaan c. yang tidak sesuai, maka lot
tersebut diterima.
• Jika dari 300 unit tersebut
terdapat tiga unit atau lebih
yang tidak sesuai, maka lot
tersebut ditolak.
Sampel Ganda
 Pada rencana sampel ganda,
keputusan terhadap hasil inspeksi Sampel
Kualitas
Lot diterima kedua tidak
dapat berupa: Bagus
diperlukan
• Menerima lot
Sampel
• Menolak lot Kualitas
Lot ditolak kedua tidak
Buruk
• Mengambil sampel berikutnya diperlukan

Jika tingkat kualitas tidak terlalu baik atau


tidak terlalu buruk. Maka diambil sampel
ke dua.
Rencana sampel ganda didefinisikan
sebagai berikut:

• N = ukuran lot
• n1 = ukuran sampel pada sampel
pertama
• c1 = jumlah penerimaan pada sampel
pertama
• r1 = jumlah penolakan untuk sampel
pertama
• n2 = ukuran sampel pada sampel kedua
• c2 = jumlah penerimaan untuk kedua
sampel
• r2 = jumlah penolakan untuk kedua
sampel
Teknik Pengambilan Sampel Ganda
Teknik Pengambilan Sampel Ganda
Indeks Kualitas
untuk Rencana
Penerimaan Sampel

AQL LQL
– Acceptance Quality – Limiting Quality
Level – Level –
tingkat kualitas tingkat kualitas
menurut produsen menurut konsumen

IQL
– Indifference Quality AOQL
Level – – Average Outgoing
tingkat kualitas Quality Level –
diantara AQL dan LQL
AQL
– Acceptance Quality Level –
Tingkat Kualitas Menurut Produsen

• merupakan proporsi maksimum dari cacat atau kesalahan yang diperbolehkan


• merupakan persentase maksimum ketidaksesuaian atau banyaknya ketidaksesuaian maksimum
setiap 100 unit produk (ANSI ASQC Z1.4 (1993))
• Resiko produsen adalah resiko yang diterima produsen karena menolak produk yang baik
dalam inspeksinya (α)
• Dengan kata lain, produsen menginginkan probabilitas penerimaan (Pa) dekat dengan 1.
Probabilitas kesalahan tipe I (risiko produsen) =1-Pa, biasanya hanya sekitar 0.05 atau 0.01 dengan
nilai AQL mendekati 0
LQL
– Limiting Quality Level –
Tingkat Kualitas Menurut Konsumen

• Probabilitas tersebut dikenal denganrisiko konsumen (β) atau kesalahan tipeII


• Risiko konsumen adalah risiko yang dialami konsumen karena terpaksa menerima
produk yang cacat atau yang tidak sesuai.
• Merupakan kualitas ketidakpuasan atau merupakan tingkat penolakan,
probabilitas penerimaan LQL harus rendah.
• Risiko konsumen merupakan probabilitas akan menerima produk pada
tingkat LQL
• Probabilitas kesalahan tipe II =β, menunjukkan probabilitas penerimaan
konsumen terhadap produk cacat.
• LQL sering disebut dengan LTPD – lot tolerance percent defective atau
RQL – rejectable quality level
IQL
– Indifference Quality Level –
Tingkat Kualitas Diantara AQL dan LQL

• Diartikan sebagai tingkat kualitas pada


probabilitas penerimaan 0,5 untuk rencana
sampel tertentu.
• Menekankan pada pemasok internal dan
eksternal bahwa semua produk yang
diserahkan untuk diinspeksi diharapkan dapat
memenuhi spesifikasi
AOQL
– Average Outgoing Quality Level –

• Suatu perkiraan hubungan yang berada diantara bagian kesalahan pada produk sebelum
inspeksi (incoming quality) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah inspeksi (outgoing quality)
• Apabila incoming quality baik, maka outgoing quality juga harus baik. Sebaliknya, bila incoming
quality buruk, maka outgoing quality akan tetap baik (dengan asumsi tidak ada kesalahan
dalaminspeksi)
• Incoming quality sangat baik atau sangat buruk, outgoing quality akan cenderung baik.
Diantara kedua titik tersebut terdapat suatu titik dimana persentase kesalahan dari produk
yang selesaidibuat (outgoing material) akan maksimum
Karakteristik
(indeks kualitas)

• Indeks (AQL, AOQL, dsb) yang digunakan untuk menentukan


kualitas harus berdasarkan kebutuhan konsumen dan produsen
• Risiko dalam pengambilan sample harusdiketahui secara kuantitatif
(kurvaOC)
• Pemeriksaan harus meminimalkan biayainspeks
• Perencanaan harus menggunakanpengetahuan
• Perencanaan harus fleksibel
• Pengukuran yang diperlukan dalam perencanaan harus
memberikan informasi yang bermanfaat
• Perencanaan harus sederhana
Pengukuran Untuk
Mengevaluasi
Sampel

KurvaOC (Operating Characteristic Curve) Kurva AOQ (Average Outgoing Quality)

Kurva ATI (Average Total Inspection Kurva ASN (Average Sample Number
Curve) Curve)
KurvaOC (Operating Characteristic Curve)

Merupakan kurva probabilitas penerimaan terhadap produk yang dihasilkan. Untuk


menggambarkan kurva ini diperlukanrumus:
Pa =P (d≤c)
Keterangan:
Pa = adalah probabilitas penerimaan
c = adalah cacat produk yang disyaratkan
d = adalah jumlah cacat yang terjadi

• Kurva ini dilakukan dengan mencarihubungan antara probabilitas penerimaan (Pa)


dengan bagian kesalahan dalam produk yang dihasilkan (p)
Rumus Perhitungan

• Perhitungan probabilitas penerimaan


dapat digunakan tabel distribusi poisson

• Apabila tidak ditemukan probabilitasnya


karena keterbatasan nilai np, maka
digunakan cara interpolasi.
Gambar di samping memperlihatkan bentuk kurva
OC yang ideal
Pada Pa = 1.0 kurva akan membentuk garis
horizontal, sampai ditemukan lot yang “buruk” maka
akan mambentuk garis vertical, hingga Pa = 0, dan
akan m,embentuk garis horizontal kembali bila
tingkat penolakan terus meningkat
• Pada prakteknya kurva OC yang ideal, sulit • Perbedaan lot yang ditermia dan lot yang
ditemukan, secara teori hal tersebut dapat ditolak bertambah sesuai dengan
di realisasikan dengan melakukan inspeksi pertambahan ukuran sampel. Semakin
100% ( jika inspeksi tersebut bebas dari besat slop pada kurva OC maka, semakin
kesalahan (eror)) besar pula perbedaan antara sampel yang
• Pada gambar 3 kurva OC mendekati bentuk diterima dan sampel yang ditolak.
idealnya, seiring dengan penambahan • Pada gambar 4 kurva OC, berubah seiring
ukuran sampel ( nilai c proposional dengan perubahan nilai c, semakin kecil nilai c
niali n ) maka, kurva akan bergeser ke kiri
Probabilit
Kurva OC untuk Sampel Tunggal Proporsi Kesalahan np
as
Penerimaa
n
0,01 0,5 0,986
Contoh 0,02 1 0,92

N = 2000, n = 50,c= 2 0,03 1,5 0,809


0,04 2 0,677
0,05 2,5 0,544
Pa 0,06 3 0,423
1.2
0,07 3,5 0,321
1
0,08 4 0,238
0.8
0,09 4,5 0,174
0.6
0,1 5 0,125
Pa

Pa 0,11 5,5 0,088


0.4
0,12 6 0,062
0.2
0,13 6,5 0,043
0 0,14 7 0,03
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
P 0,15 7,5 0,02
Perencanaan Sampel Ganda
(Double Sampling Plans)
Gambaran mengenai sampel gandaadalah:
1. Ambil sampel yang pertama. Apabila keputusannya jelas, diterima atauditolak,
maka proses pengambilan dan pengujian sampel berhenti.
2. Apabila tidak jelas keputusannya, maka diambil sampel kedua tanpa ada
pengembalian atau perbaikan darisampel yang pertama
Keuntungan dan Kekurangan

Keuntungan
• Dapat mengurangi jumlah
inspeksi
• Memberikan kesempatan kedua
kepada supplier

Kekurangan
• Bila inspeksi tidak dengan teliti,
keuntungan ekonomis akan
hilang
• Pencatatan lebih rumit.
• Notasi yang digunakan:
n1=50, c1=1 n2=100,c2=3 • n1 = sampel pertama yang diambil
• n2 = sampel kedua yang diambil tanpa ada
pengembalian dari sampel pertama
• c1 = cacat yang disyaratkan dari sampel
pertama
• c2 = cacat yang disyaratkan dari kedua
sampel (sampel pertama dan kedua)
• P a = probabilitas penerimaanpada sampel
gabungan
• P a I =probabilitas penerimaan pada sampel
pertama

• P a II =Probabilitas penerimaan pada sampel


kedua

• P a = P a I + P a II
Contoh :
n1=50 c1=1
n2=100 c2=3

Bila p = 0,05 maka fraksi produk cacat dari lot adalah


2. d1=3 dan d2=0.Probabilitas penerimaan:
• Sampel kedua hanya akan diambil bila ada 2
atau 3 yg cacat pada sampel pertama yaitu
bila

1. d1=2 dan d2=0atau 1. Probabilitas


penerimaan

c1<d1 ≤ c2 3. Probabilitas penerimaan padasampel


kedua adalah
Dengan cara perhitungan yg sama untuk p yang
lain, dapat digambarkan kurva OC sbb:
 Dilakukan apabila dari hasilpengambilan
sampel kedua masih ditemukan adanya
keraguan dalam informasi, apakahproduk
tersebut akan diterima atau akanditolak.
Kurva AOQ (Average Outgoing Quality)

• Average Outgoing Quality (AOQ) merupakan salah satu teknik


evaluasi untuk memperbaiki perencanaan pengambilan sampel.
• Untuk membuat kurva AOQ dapat digunakan tabel kurva OC dengan
menambahkan kolom AOQ.
• Pada AOQ diasumsikan bahwa lot yang ditolak akan diperbaiki atau
ditukar dengan unit yang 100% bagus
• AOQ diformulasikan sebagai berikut:
AOQ = (100p0)(pa)
Contoh: Menggunakancontoh yangsama dengan contoh soal pada kurva OC, maka
diperoleh tabel berikut ini:

Analisis kurva :
• Ketika incoming Quality memiliki prosentase noncorforming
sebesar 2%, maka persentase nonconforming pada AOQ sebesar 1.46%.
• Ketika incoming quality memiliki persentase nonconforming
sebesar 6%, maka persentase nonconforming pada AOQ sebesar 0.64%
• Hal tersebut karena dilakukan perbaikan pada lot yang ditolak, sehingga nilai AOQ selalu lebih baik dari
incoming quality.
• Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh suatu batasan
maksimum yang menunjukkan kemungkinan terburuk rata- rata kualitas yang dihasilkan, titik tersebut disebut
Average
Average Outgoing Quality
Kurva ATI (Average Total Inspection
Curve)

• ATI menunjukkan banyaknya unit yang diinspeksi oleh konsumen dan produsen.
• Teknik ini mengasumsikan bahwa lot yang dikoreksi, akan diinspeksi 100%.
• Jika lot yang datang tidak mengandung unit-unit yang cacat, maka tidak akan ada lot
yang ditolak, sehingga jumlah inspeksi untuk setiap lot sebanyak ukuran sampel n.
• Jika seluruh unit cacat, maka lot yang datang akan diinspeksi
• 100% dan jumlah unit yang akan diperiksa sebanyak ukuran lot N.
• Jika kualitas lot berada pada 0 < P < 1, maka rata-rata jumlah unit yang diinspeksi
akan bervariasi antara n hingga N.
• Formulasi ATI untuk single sampling
ATI = n + (1 - Pa)(N – n)
Average Total Inspection Curve
• Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk nonconforming, maka
rata-ratajumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel n. ketika kualitas proses
sangat buruk, misalnya,9% nonconforming, maka akan banyak lot yang akan ditolak.
Bentuk kurva ATI akan membentuk asimtot.
• Ketika persentasi nonconforming meningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang
diinspeksi produsen.
• Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk nonconforming, maka
rata-ratajumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel n. ketika kualitas proses
sangat buruk, misalnya, 9% nonconcorming, makaakan banyak lot yang akan
ditolak. Bentuk kurva ATI akan membentuk asimtot
• Ketika persentasi nonconforming meningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang
diinspeksi produsen.
Kurva ASN (Average Sample Number
Curve)

ASN adalah rata-rata banyaknya unit yang diuji untuk


membuat suatu keputusan

Asumsinya inspeksi tidak hanyadibatasi pada sample tunggal


Contoh
• Jika terdapat 3 kesalahan setelah 20 unit untuk diinspeksi
dengan perencanaan sample tunggal dimana N = 800, n=
60 dan c=2, meskipun keputusan diambil setelah unit
inspeksi ke 20 untuk menolak produk tersebut bagaimana
tindakan kita selanjutnya?
 Untuk sample tunggal maka ukuranjumlah sample rata-rata adalah sama dengan
ukuransample

 Untuk sample ganda jumlah sample rata-rata dirumuskan dengan:


ASN = n1P1 + (n1 + n2)(1 – P1)
= n1 + n2(1 – P1)

dimana:
P1 = PaI +PrI
PaI = probabilitas lot diterima pada sampel pertama

PrI = probabilitas lot ditolak pada sampel pertama

P1 =probabilitas yg digunakan untuk membuat


keputusan l lot pada sampelpertama
P1 = P(produk yang diterima pada sample pertama)+P(produk yang ditolak pada
sample pertama)
= P(d≤c1)+P(d≥r1)
Contoh
Diketahui
n1 = 40 c1 = 1 r1 = 4
N = 3000 c2 = 3 r2 = 4
n2 = 80
Misal nilai proporsi kerusakan 0,02 maka tentukan nilai
ASN

P1 = P(d≤c1)+P(d≥r1)
Jawab:
P1 = P(d≤1|n1p=40(0,02))+P(x≥4|n1p=40(0,02))
P1 = P(d≤1|n1p=0,8)+P(x≥4|n1p=0,8))
P1 = 0,808+(1-0,991)
P1 = 0,817

ASN = n1+n2(1-P1)
ASN =40+80(1-0,817)
ASN = 54,64
Contoh studi kasus proporsi Probabilitas penerimaan Banyaknya sample rata-rata
0.01 0.939 44.88
0.02 0.818 54.56
Dari studi kasus sebelumnya, denganmenggunakan
trial and error, diketahui nilai proporsi kesalahan 0.03 0.697 64.24
sehingga dapat digambarkan kurvanyayaitu: 0.04 0.604 71.68
0.05 0.549 76.08
0.06 0.529 77.68
ASN 0.07 0.539 76.88
90
0.08 0.568 74.58
80
70 0.09 0.61 71.2
60
50 0.1 0.671 66.32
40
0.11 0.712 63.04
30 ASN
20 0.12 0.753 59.76
10
0 0.13 0.794 56.48
0.14 0.83 53.6
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.15 0.866 50.72
Thanks

Anda mungkin juga menyukai