MUTU
DASAR
Dosen Pengampu
Prof. DR. Ir. Praktikto, MMT.
Ahmad Farhan
186060200111002
Rencana Penerimaan Sampel
(Acceptance Sampling)
Merencanakan
Pengantar Rencana
Kebutuhan Sampel
Penerimaan Sampel
Secara Manual
Keuntungan Kerugian
• Lebih murah • Adanya risiko menerimaproduk cacat atau
menolak produkbaik
• Dapat meminimalkankerusakan • Sedikitnya informasimengenai produk
• N = ukuran lot
• n1 = ukuran sampel pada sampel
pertama
• c1 = jumlah penerimaan pada sampel
pertama
• r1 = jumlah penolakan untuk sampel
pertama
• n2 = ukuran sampel pada sampel kedua
• c2 = jumlah penerimaan untuk kedua
sampel
• r2 = jumlah penolakan untuk kedua
sampel
Teknik Pengambilan Sampel Ganda
Teknik Pengambilan Sampel Ganda
Indeks Kualitas
untuk Rencana
Penerimaan Sampel
AQL LQL
– Acceptance Quality – Limiting Quality
Level – Level –
tingkat kualitas tingkat kualitas
menurut produsen menurut konsumen
IQL
– Indifference Quality AOQL
Level – – Average Outgoing
tingkat kualitas Quality Level –
diantara AQL dan LQL
AQL
– Acceptance Quality Level –
Tingkat Kualitas Menurut Produsen
• Suatu perkiraan hubungan yang berada diantara bagian kesalahan pada produk sebelum
inspeksi (incoming quality) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah inspeksi (outgoing quality)
• Apabila incoming quality baik, maka outgoing quality juga harus baik. Sebaliknya, bila incoming
quality buruk, maka outgoing quality akan tetap baik (dengan asumsi tidak ada kesalahan
dalaminspeksi)
• Incoming quality sangat baik atau sangat buruk, outgoing quality akan cenderung baik.
Diantara kedua titik tersebut terdapat suatu titik dimana persentase kesalahan dari produk
yang selesaidibuat (outgoing material) akan maksimum
Karakteristik
(indeks kualitas)
Kurva ATI (Average Total Inspection Kurva ASN (Average Sample Number
Curve) Curve)
KurvaOC (Operating Characteristic Curve)
Keuntungan
• Dapat mengurangi jumlah
inspeksi
• Memberikan kesempatan kedua
kepada supplier
Kekurangan
• Bila inspeksi tidak dengan teliti,
keuntungan ekonomis akan
hilang
• Pencatatan lebih rumit.
• Notasi yang digunakan:
n1=50, c1=1 n2=100,c2=3 • n1 = sampel pertama yang diambil
• n2 = sampel kedua yang diambil tanpa ada
pengembalian dari sampel pertama
• c1 = cacat yang disyaratkan dari sampel
pertama
• c2 = cacat yang disyaratkan dari kedua
sampel (sampel pertama dan kedua)
• P a = probabilitas penerimaanpada sampel
gabungan
• P a I =probabilitas penerimaan pada sampel
pertama
• P a = P a I + P a II
Contoh :
n1=50 c1=1
n2=100 c2=3
Analisis kurva :
• Ketika incoming Quality memiliki prosentase noncorforming
sebesar 2%, maka persentase nonconforming pada AOQ sebesar 1.46%.
• Ketika incoming quality memiliki persentase nonconforming
sebesar 6%, maka persentase nonconforming pada AOQ sebesar 0.64%
• Hal tersebut karena dilakukan perbaikan pada lot yang ditolak, sehingga nilai AOQ selalu lebih baik dari
incoming quality.
• Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh suatu batasan
maksimum yang menunjukkan kemungkinan terburuk rata- rata kualitas yang dihasilkan, titik tersebut disebut
Average
Average Outgoing Quality
Kurva ATI (Average Total Inspection
Curve)
• ATI menunjukkan banyaknya unit yang diinspeksi oleh konsumen dan produsen.
• Teknik ini mengasumsikan bahwa lot yang dikoreksi, akan diinspeksi 100%.
• Jika lot yang datang tidak mengandung unit-unit yang cacat, maka tidak akan ada lot
yang ditolak, sehingga jumlah inspeksi untuk setiap lot sebanyak ukuran sampel n.
• Jika seluruh unit cacat, maka lot yang datang akan diinspeksi
• 100% dan jumlah unit yang akan diperiksa sebanyak ukuran lot N.
• Jika kualitas lot berada pada 0 < P < 1, maka rata-rata jumlah unit yang diinspeksi
akan bervariasi antara n hingga N.
• Formulasi ATI untuk single sampling
ATI = n + (1 - Pa)(N – n)
Average Total Inspection Curve
• Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk nonconforming, maka
rata-ratajumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel n. ketika kualitas proses
sangat buruk, misalnya,9% nonconforming, maka akan banyak lot yang akan ditolak.
Bentuk kurva ATI akan membentuk asimtot.
• Ketika persentasi nonconforming meningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang
diinspeksi produsen.
• Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk nonconforming, maka
rata-ratajumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel n. ketika kualitas proses
sangat buruk, misalnya, 9% nonconcorming, makaakan banyak lot yang akan
ditolak. Bentuk kurva ATI akan membentuk asimtot
• Ketika persentasi nonconforming meningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang
diinspeksi produsen.
Kurva ASN (Average Sample Number
Curve)
dimana:
P1 = PaI +PrI
PaI = probabilitas lot diterima pada sampel pertama
P1 = P(d≤c1)+P(d≥r1)
Jawab:
P1 = P(d≤1|n1p=40(0,02))+P(x≥4|n1p=40(0,02))
P1 = P(d≤1|n1p=0,8)+P(x≥4|n1p=0,8))
P1 = 0,808+(1-0,991)
P1 = 0,817
ASN = n1+n2(1-P1)
ASN =40+80(1-0,817)
ASN = 54,64
Contoh studi kasus proporsi Probabilitas penerimaan Banyaknya sample rata-rata
0.01 0.939 44.88
0.02 0.818 54.56
Dari studi kasus sebelumnya, denganmenggunakan
trial and error, diketahui nilai proporsi kesalahan 0.03 0.697 64.24
sehingga dapat digambarkan kurvanyayaitu: 0.04 0.604 71.68
0.05 0.549 76.08
0.06 0.529 77.68
ASN 0.07 0.539 76.88
90
0.08 0.568 74.58
80
70 0.09 0.61 71.2
60
50 0.1 0.671 66.32
40
0.11 0.712 63.04
30 ASN
20 0.12 0.753 59.76
10
0 0.13 0.794 56.48
0.14 0.83 53.6
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.15 0.866 50.72
Thanks