Anda di halaman 1dari 30

PELATIHAN KOMPETENSI

BIDANG LABORATORIUM

KLASTER 1
ANALIS LABORATORIUM

“MELAKSANAKAN PENGAMBILAN
CONTOH UJI”

DEPARTEMEN LABORAORIUM
2

BIODATA

NAMA : PUTRI DWINANDA VIDYA


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : JAKARTA, 18 MEI 1986
BADGE : 112756
ALAMAT : JL. PHDM I BLOK A NO. 15, KALIDONI, PALEMBANG 30118
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN TERAKHIR : S1 KIMIA
STATUS : MENIKAH
UNIT KERJA : DEPARTEMEN LABORATORIUM
EMAIL : putri.dwinanda@pusri.co.id
NOMOR HANDPHONE : 087897818409
3

Prinsip Pengambilan Contoh adalah mengambil bagian


dari populasi bahan dimana setiap anggota populasi
mendapatkan kesempatan yang sama untuk terambil
dalam pengambilan contoh.

Jaminan mutu pengambilan contoh adalah


metode, peralatan dan cara penanganan contoh
harus dapat menjamin bahwa kondisi contoh pada
saat pengambilan sample di lapangan harus tetap
sama sampai dengan proses pengujian atau
pengamatan.
4

ISTILAH PENTING DALAM PENGAMBILAN CONTOH

Populasi/ tanding / party adalah sekelompok barang atau bahan baik


dalam terkemas atau curah, padat, cairan atau semi padat yang
merupakan jumlah keseluruhan bahan. Bentuk-bentuk populasi
barang atau bahan misalnya segudang beras, setangki minyak
goreng, setumpuk gabah, dan sejenisnya.
 Lot adalah kumpulan barang atau bahan yang bersifat homogen dan
dapat diwakili oleh satu contoh.
 Contoh/sample adalah sejumlah tertentu barang atau bahan yang
berasal dari suatu populasi, diambil menggunakan metode tertentu
dan digunakan sebagai wakil dari populasi tersebut.
 Ukuran contoh adalah banyak contoh yang diambil dari suatu
populasi.
 Contoh primer adalah contoh yang diambil dari populasi (tanding).
5

 Contoh gabungan (composite sample); kumpulan contoh-contoh primer.


 Contoh sekunder (seconadry sample); contoh yang dari contoh campuran.
 Contoh laboratorium ( laboratory sample)adalah contoh yang dibawa
kelaboratorium untuk keperluan pengujian.
 Contoh Uji (test sample) adalah contoh yang dgunakan untuk
keperluansuatu jenis pengujian di laboratorium.
 Bahan Bentuk curah adalah padatan berbentuk serbuk atau butiran,
glondongan, batangan, serpihan atau gumpalan dalam keadaan tidak
dikemas.

 Bentuk kemasan; padatan atau cairan yang terkemas baik dalam


kemasan
6

Hal-Hal yang dipertimbangkan saat Pengambilan


Contoh :

 Prosedur pengambilan contoh


 Identifikasi karakteristik contoh
 Peralatan yang digunakan
 Keselamatan kerja
7

 Petugas Pengambil Contoh

Petugas Pengambil Contoh (PPC) adalah seseorang yang


bertugas mengambil contoh bahan atau barang untuk
tujuan yang bersifat formal diantaranya untuk pengujian,
standarisasi atau forensik.
8

PPC harus mengetahui lingkup pekerjaan dalam


pengambilan contoh antara lain :

 menetapkan ukuran contoh,


 menetapkan cara pengambilan contoh,
 melakukan pengambilan contoh,
 melakukan pengamanan contoh,
 melakukan transportasi contoh dari tempat pengambilan
contoh sampai pada laboratorium pengujian
 menyerahkan contoh pada laboratorium pengujian.
9

 Prosedur Pengambilan Contoh

Standar atau metode pengambilan contoh mengacu pada :

 SNI 0428-1998 : Contoh Padatan


 SNI 0429-1989 : Contoh Cairan dan Semi Padat
10

Cara Mengidentifikasi Lot / Populasi

1. Menghitung jumlah anggota populasi atau lot,


2. Mengukur volume tumpukan,
3. Memeriksa keadaan tumpukan,
4. Memberi kode pada tiap lot, populasi dan tiap
anggota lot atau anggota populasi
11

Teknik Pengambilan Contoh berdasarkan


Karakteristik Contoh :

a. Contoh Padatan

 Metode kemasan : jika contoh dalam kemasan pada


tumpukan/gudang maka contoh diambil berdasar
jumlah lot sesuai jenis uji yang diperlukan, diambil
acak di beberapa tempat.
12

 Metode Curah :
pengambilan contoh yang
digunakan adalah random
sampling dengan
mengambil 9 titik contoh
secara diagonal pada
sebaran lot. Dari masing-
masing titik kemudian
dikumpulkan menjadi satu
sebagai contoh
campuran.
13
14

Pengambilan sampel pada gudang penyimpanan karung :

Contoh diambil dari beberapa bagian karung terpilih,


misalnya:

a) Jika sampling plan terpilih 10 karung (10 karung dari


100 karung pengiriman), maka paling sedikit 50 gram
produk diambil dari karung 100 kg.
b) Jika sampel yang dipilih sebagai sampel lebih dari 10
karung pengiriman lebih maka yang diambil kurang
dari 50 gram tiap karung.
c) Total sampel primer yang dikumpulkan tidak boleh
kurang dari 500 gram dan jumlah harus mencukupi
untuk bahan analisa atau pemeriksaan produk
15

Jika ukuran contoh gabungan masih terlalu besar dari


kebutuhan, perkecil ukurannya dengan cara :

Bentuk gundukan yang kira-kira simetris bentuknya


curahan contoh gabungan.
Gunakan alat pembagi, berupa kayu “quartering”
Satukan masing-masing bahan pada kuadran yang
saling berhadapan, sehingga diperoleh dua ukuran
contoh gabungan.
Contoh dapat dibagi menjadi contoh uji dan contoh
arsip
16

Pengambilan contoh urea di bulk storage


dengan populasi lebih dari 100 ton dengan
cara sebagai berikut :
 Siapkan alat-alat sampling yang terdiri
dari :
- Grab sampler (stainless steel)
- Wadah contoh (kedap air dan udara)
 Tentukan titik atau lokasi pengambilan
contoh dari bawah sampai keatas
gunungan (bottom to summit) dengan
jarak yang sama dari masing-masing
titik (minimal 5 titik atau disesuaikan
dengan tingginya gunungan)
 Pindahkan contoh urea dari grab
sampler kedalam wadah contoh.
 Beri label atau identitas pada wadah
contoh.
17

Pengambilan Contoh Urea Butiran Dalam Karung :


 Siapkan alat sampling yang terdiri dari :
 Bor Tusuk ( Double tube trier )
 Wadah contoh ( Kedap air dan udara )
 Letakan karung ( bag ) yang berisi pupuk urea
pada posisi horizontal dilantai yang bersih.
 Tusuk dengan alat bor ( posisi tertutup )
kedalam karung secara diagonal dari sudut
kesudut, lalu putar bor tusuk sampai posisi
terbuka, biarkan beberapa saat sampai terisi
penuh oleh contoh urea lalu putar kembali
sampai posisi tertutup
 Keluarkan bor tusuk dengan hati-hati dan
keluarkan contoh urea dari bor tusuk lalu
tampung dengan wadah contoh.
 Lakukan pengambilan contoh seperti diatas
berulang kali
 Beri label atau identitas pada wadah contoh,
dan kemudian contoh dibawa ke Laboratorium
dan contoh siap untuk dianalisa.
18

Mengambil Contoh Bahan yang Berada Di Line


Produksi

 Proses pengambilan contoh bahan berbentuk curah yang


sedang berada dalam alur proses produksi (line produksi) dan
dalam alat angkut (dalam sistem distribusi), contoh diambil
pada waktu bahan sedang bergerak melalui saluran yang
mengangkut bahan ke gudang atau sebaliknya.

 Contoh diambil beberapa kali yang masing-masing bobotnya


kira-kira sama pada periode waktu yang sama.

 Jumlah contoh yang diambil ditentukan oleh banyaknya


bahan yang harus diwakili atau banyaknya jenis pengujian
yang akan dilakukan.
19

Pengambilan contoh urea pada belt conveyor


dengan cara sebagai berikut :

 Siapkan alat-alat sampling yang terdiri dari :


 Scoop /grab sampler (terbuat dari stainless
steel)
 Wadah contoh (kedap air dan udara)
 Urea yang mengalir pada belt conveyor
diambil contohnya dengan cara memotong
aliran urea yaitu dengan menyekop sampai
ke bagian dasar belt conveyor dari salah
satu sisi sampai kesisi lainnya.
 Pindahkan contoh urea dari grab sampler
kedalam wadah contoh.
 Beri label atau identitas pada wadah
contoh.
 Kemudian contoh dibawa ke Laboratorium
untuk dianalisa.
20

Pengambilan contoh urea pada Tromol Screen


dilakukan terhadap sejumlah urea yang baru
diproduksi di area pabrik dengan cara sebagai berikut :
 Siapkan alat-alat sampling yang terdiri dari :
 Stream sampling cup
 Wadah contoh (kedap air dan udara)
 Ambil contoh urea dengan cara melewatkan alat
sampling pada aliran pupuk urea secara lengkap
melalui aliran pupuk urea yang jatuh dari tromol
screen, dimana celah atau lubang alat sampling
harus harus tegak lurus pada aliran urea yang jatuh.
Lewatkan alat sampling pada seluruh aliran dengan
kecepatan yang sama sehingga jumlah urea yang
tertampung akan sama dengan urea yang lolos.
 Pindahkan contoh urea kedalam wadah contoh
(kantong plastik).
 Lakukan beberapa kali sehingga didapatkan jumlah
contoh kira-kira 1 kg, diberi
 label atau identitas pada wadah contoh, kemudian
dibawa ke laboratorium untuk dianalisa.
21

 Contoh Cairan

 Untuk cairan yang telah tertampung dalam bak atau


tangki dilakukan dengan salah satu alat pengambilan
contoh yang sesuai. Contoh diambil dari jarak 30 cm
dari dasar sampai permukaan cairan (1/10 tinggi cairan
dari dasar). Volume tiap pengambilan harus sama dan
seluruhnya disatukan dalam satu contoh.
 Ambil contoh cairan dengan dengan ukuran minimal
akar pangkat dua dari total volume bahan.
22

Pengambilan contoh pada tangki


berbentuk silinder vertikal maka
contoh diambil pada setiap jarak 30
cm dengan volume yang sama.
Untuk populasi yang homogen
contoh diambil pada lima tempat
yaitu : jarak 10 % dari dasar ( 1 x
), 50 % dari dasar (pertengahan
tinggi cairan ) ( 1 x ), pada posisi 90
% dari dasar ( 3 x ).
23
24

Pengambilan Sampel Cair dari kran atau pipa :

 Pilih pipa atau kran yang disuplai langsung atau paling mendekati
dari tanki utama. Sebaiknya pilih kran yang bersih, sering digunakan
dan tidak bocor. Lapisan air dari kran yang bocor sering ditumbuhi
banyak biofilm. Jika kran kotor maka dapat dibersihkan dengan
Sodium Hypochlorite (100 mg NaOCl /L).

 Semprot udara sekitar kemudian mulut kran dengan etanol 70%.


Bakar mulut kran dengan pembakar bunsen saat etanol belum
menguap supaya biofilm yang terbentuk dapat mati secara cepat.
Jika dirasa hal ini terlalu beresiko maka cukup dibakar saat kran
kering. Bila kran terbuat dari plastik maka cukup disemprot etanol
saja.
25

 Drain air selama 2-3 menit. Drain dengan debit menengah atau besar
dengan tujuan untuk mencuci kran dan menunggu bakteri umum yang
benar-benar dari tanki melewati kran. Perhatikan juga volume yang
tersisa pada tangki saat pengambilan sampel.
 Saat memasukkan air ke botol sampel, debit air dikecilkan sampai air
saat memasuki botol tidak terlalu deras dan menimbulkan cipratan. Isi
botol dengan air, jangan sampai overflow dan sisakan ruang udara
dengan jarak min 2,5cm dari tutup botol.
26

Pengambilan sampel air sungai :

 Buka tutup botol lalu botol dimasukkan ke dalam air dengan


posisi mulut botol kebawah. Mulut botol jangan sampai di
pegang oleh tangan.

 Celupkan botol sampai kedalaman tertentu biasanya minimal 6


inchi. Udara yang ada di dalam botol akan menekan dan mencegah
air masuk. Hal ini bertujuan untuk menghindari terambilnya sampel
air yang berada dekat dengan permukaan.

 Miringkan botol sehingga air perlahan masuk. Hadapkan


mulut botol melawan arus atau buat aliran sendiri dengan
mendorong botol horizontal berlawanan arah dengan
tangan sehingga air masuk ke dalam botol.
27

 Angkat botol ke permukaan lalu buang sedikit air yang terambil supaya
terdapat ruang udara di dalam botol. Tutup dengan tutup botol kemudian
kencangkan.
 Masukkan botol ke dalam plastik bersekat sebelum disimpan dalam
freezer ice pack.
28

 Peralatan yang digunakan

Semua peralatan atau instrumen yang diperlukan untuk


persiapan, pelaksanaan pengambilan contoh dan penanganan
contoh diidentifikasi jenis dan jumlahnya secara benar. Lakukan
pemeriksaan kondisi alat dan pastikan tiap jenis alat dikemas
dengan wadah yang berfungsi melindungi alat.
29

 Keselamatan Kerja

 Persiapan diri PPC


Mengenakan pakaian dan perlengkapan kerja secara
lengkap dan benar, jas lab/warepack, sepatu kerja bersih,
sarung tangan, masker, topi dan benar cara
pemakaiannya
 Persiapan Wadah
Persiapkan wadah untuk menempatkan contoh sesuai
dengan sifat contoh yang akan diambil untuk menghindari
tumpahan atau kebocoran wadah.
30

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai