Anda di halaman 1dari 25

RULA, REBA, dan

ROSA
Lecture-05

Oktri Mohammad Firdaus


oktri.id

Start Small and Think Simple


Intro
• RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah suatu
metode survey yang dikembangkan untuk penyelidikan
ergonomis tentang tempat kerja dimana ada kaitannya
dengan gangguan anggota tubuh bagian atas.
• Metode ini tidak membutuhkan suatu peralatan yang
khusus untuk menentukan postur dari leher, punggung,
dan anggota gerak bagian atas selama menggunakan
fungsi dari otot, dan pembebanan ekternal yang
mempengaruhi tubuh.

Start Small and Think Simple oktri.id


RULA
• Pengembangan dari RULA melalui 3
tahapan, yaitu (1) merekam posisi kerja, (2)
Sistem scoring (3) penentuan level untuk
mengetahui tingkat resiko yang ada bagi
tubuh dan menentukan perbaikan yang akan
disarankan.

Start Small and Think Simple oktri.id


Pencatatan postur tubuh
• Untuk menghasilkan suatu metode yang mudah
digunakan maka tubuh dibagi kedalam 2
segmen, yaitu grup A dan grup B.
• Grup A terdiri dari lengan bagian atas dan
bawah termasuk wrist.
• Sedangkan grup B terdiri dari leher, punggung,
dan kaki.
• Semua bagian tubuh dari grup B digunakan
untuk memastikan bahwa ada kemungkinan
bagian tubuh tersebut mempengaruhi postur
tubuh saat bekerja.
Start Small and Think Simple oktri.id
Group A

Start Small and Think Simple


Posisi Lengan Atas

Skor Gerakan
1 Lengan atas membentuk sudut -200 sampai 200
2 Lengan atas membentuk sudut 210 - 450
3 Lengan atas membentuk sudut 460 - 900
4 Lengan atas membentuk sudut lebih dari 900

Jika bahu terangkat dan lengan bawah mendapat tekanan maka skor
ditambah 1, dan bila posisi operator bersandar dan lengan ditopang maka
skor dikurangi 1.

Start Small and Think Simple oktri.id


Posisi Lengan Bawah

Skor Gerakan
1 Lengan bawah membentuk sudut -600 sampai 1000
2 Lengan bawah membentuk sudut kurang dari 600 atau
lebih dari 1000

Jika lengan bawah bekerja menyilang di depan tubuh atau berada di samping
tubuh maka skor ditambah 1.

Start Small and Think Simple oktri.id


Posisi Tekukan Telapak Tangan (Wrist)

Skor Gerakan
1 Jika telapak tangan berada dalam posisi netral
2 Jika telapak tangan tertekuk dengan sudut 00- 150
3 Jika telapak tangan tertekuk dengan sudut lebih dari
15°

Jika telapak tangan mengalami tekukan pada deviasi ulnar dan


radial maka skor ditambah 1.

Start Small and Think Simple oktri.id


Posisi untuk Telapak Tangan yang Mengalami Tekukan
dan Perputaran

Skor Gerakan
1 Bila telapak tangan yang tertekuk
berputar pada posisi
tengah
2 DIM telapak tangan tertekuk didekat
atau diakhir dari
putaran

Start Small and Think Simple oktri.id


Group B

Start Small and Think Simple


Posisi Dari Leher

Skor Gerakan
1 Jika leher membentuk sudut 0° sampai 10°
2 Jika leher membentuk sudut 10° — 20°
3 Jika leher membentuk sudut lebih dari 20°
4 Jika leher melakukan posisi mendongak keatas atau menunduk

Jika leher operator banyak menoleh kesamping kiri atau kanan dan tertekuk
kesamping kiri dan kanan maka skor ditambah 1.

Start Small and Think Simple oktri.id


Posisi punggung

Skor Gerakan
1 Jika operator duduk atau disangga dengan baik oleh pinggul punggung
yang membentuk sudut 90° atau lebih.
2 Jika punggung membentuk sudut 0° – 20°
3 Jika punggung membentuk sudut 20° – 60°
4 Jika punggung membentuk sudut lebih dari 60°

Start Small and Think Simple oktri.id


Posisi Kaki

Skor Gerakan

1 Jika paha dan kaki disanggga dengan baik pada saat


duduk dan tubuh selalu dalam keadaan seimbang.

2 Jika dalam posisi berdiri dimana berat tubuh


didistribusikan merata pada kedua kaki.

3 Jika paha dan kaki tidak disangga dan titik berat


tubuh
tidak seimbang.

Start Small and Think Simple oktri.id


Pengembangan sistem skor untuk
penggolongan bagian tubuh
• Sebuah nilai tunggal dibutulikan dari grup A dan grup B
yang mewakili tingkatan atau pembobotan postur dari
sistem musculoskeletal yang terdapat dalam kombinasi
postur bagian tubuh.
• Kemudian langkah selajutnya adalah menetapkan skor
penggunaan otot (muscle use score) dan skor untuk gaya
atau pembebanan (force/load score), dengan kententuan
bila postur tubuh tetap dalam jangka waktu yang lama
(memegang dalam waktu lebih dari 1 menit) atau
melakukan pengulangan gerakan kira-kira 4 kali dalam
waktu 1 menit maka skor bertambah 1.

Start Small and Think Simple oktri.id


Skor untuk force/load adalah sebagai berikut:

Skor Gerakan

0 Bila beban kurang dari 2 kg (intermittent)

1 Bila beban antara 2 kg — 10kg

2 Bila beban antara 2 kg — 10kg (statis atau perulangan)

3 Bila beban lebih dari 10kg atau pertilangan atau beban


kejut

Start Small and Think Simple oktri.id


Skor untuk force/load adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
• Untuk force atau load score selain menggunakan tabel di
atas, juga ditentukan dari lamanya bekerja.
• Untuk waktu kerja 4-6 jam maka skor menjadi 1, sedangkan
untuk waktu kerja lebih dari 6 jam skor menjadi 2.
• Setelah hal di atas dilakukan, maka langkah selanjutnya
adalah membuat tabel untuk postur tubuh, baik untuk
postur tubuh grup A maupun grup B.
• Tabel postur tubuh tersebut bersama dengan force/load
score dan muscle use score digunakan untuk menemukan
score akhir dan daftar aksi perbaikan.

Start Small and Think Simple oktri.id


Untuk membentuk nilai grup A, digunakan tabel
berikut :
Wrist Score
1 2 3 4
Lowe
Upper Wris Twi Wris Twi Wris Twi
r Wrist Twist
Arm t st t st t st
Arm
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 1 2 2 2 2 3 3 3
2 2 2 2 2 2 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 4 4
2 1 2 3 3 3 3 4 4 4
2 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 5 5
3 1 3 3 4 4 4 4 5 5
2 3 4 4 4 4 4 5 5
3 4 4 4 4 4 5 5 5
4 1 4 4 4 4 4 5 5 5
2 4 4 4 4 4 5 5 5
3 4 4 4 5 4 5 6 6
5 1 5 5 5 5 5 6 6 7
2 5 6 6 6 6 6 7 7
3 6 6 6 7 6 7 7 8
6 1 7 7 7 7 7 8 8 9
2 8 8 8 8 8 9 9 9
3 9 9 9 9 9 9 9 9

Start Small and Think Simple oktri.id


Untuk menentukan nilai grup B, digunakan tabel
berikut:

Trunk Posture Score

1 2 3 4 5 6

Neck Leg Score Leg Score Leg Score Leg Score Leg Score Leg Score

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

Start Small and Think Simple oktri.id


Pengembangan skor akhir dan daftar
langkah perbaikan
• Setelah dilakukan pencarian nilai untuk grup A dan grup B,
maka langkah terakhir yang harus dilakukan adalah
dilakukan pencarian skor akhir untuk mengetahui apakah
poster tubuh dari operator tersebut mengandung tingkat
bahaya atau tidak, dengan menggabungkan muscle use
score dan force/load score.
• Skor Alur tersebut diformulasikan dengan rumus sebagai
berikut:
Score A + muscle use score dan force/load score grup A =
Score C
Score B + muscle use score dan force/load score grup B =
Score D

Start Small and Think Simple oktri.id


Grand score diperoleh berdasarkan tabel berikut :

Grand Total Score


Score D
Score C
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 2 3 3 4 5 5 5 5
2 2 2 3 4 4 5 5 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6 6 6
4 3 3 3 4 5 6 6 6 6
5 4 4 4 5 6 7 7 7 7
6 4 4 5 6 6 7 7 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7 7 7
8 5 5 6 7 7 7 7 7 7
9 5 5 6 7 7 7 7 7 7

Start Small and Think Simple oktri.id


Grand score
• Setelah diperoleh nilai dari score C dan Score D, maka selanjutnya
dimasukkan kedalam tabel Grand Score yang kemudian didapatkan skor
yang ada di dalam tabel tersebut. Untuk menterjemahkan nilai dari
tabel Grand Score tersebut, dapat dilihat daftar perbaikan sebagai
berikut:
1. Level 1, skor akhir menunjukkan nilai 1-2 yang mengindikasikan bahwa
postur tersebut dapat diterima dan tidak memerlukan perbaikan untuk
jangka waktu yang lama.
2. Level 2, skor akhir menunjukkan nilai 3-4 yang mengindikasikan bahwa
dibutuhkan investigasi dan perubahan terhadap postur kerja mungkin
harus dilakukan.
3. Level 3, skor akhir menunjukkan nilai 5-6 yang berarti investigasi dan
perubahan postur kerja harus dilakukan secepatnya.
4. Level 4, skor akhir menunjukkan nilai akhir 7 yang mengindikasikan
investigasi dan perubahan harus dilakukan dengan segera.

Start Small and Think Simple oktri.id


… Grand score
• Setelah langkah ini dilakukan, baru bisa diambil keputusan
untuk melakukan perubahan dan perbaikan dari postur
kerja opertaor, baik dari segi fasilitas kerja maupun dari
metode kerja yang ada, tergantung kebutuhan organisasi
atau perusahaan.
• Nilai RULA yang rendah tidak menjamin bahwa tempat
kerja tersebut bebas dari bahaya ergonomi, dan nilai yang
tinggi tidak meyakinkan bahwa benar ada masalah yang
terjadi.
• Dibutuhkan suatu pengembangan untuk mendeteksi postur
kerja atau faktor-faktor resiko yang membutuhkan
perhatian lebih.

Start Small and Think Simple oktri.id


Intro
• REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah
desain spesial yang sensitif untuk tipe postur
kerja yang tidak dapat diprediksikan. REBA
digunakan untuk pemeriksaan postur tubuh,
terutama batang tubuh, leher, kaki, lengan
atas, lengan bawah, dan pergelangan
tangan.
• REBA adalah alat penganalisa postur tubuh
yang bisa memeriksa aktivitas kerja.

Start Small and Think Simple oktri.id


Tujuan Penggunaan REBA
• Mengembangkan sistem sensitif penganalisa postur tubuh
terhadap resiko otot dalam berbagai variasi kerja.
• Membagi tubuh kedalam beberapa segmen, dan diberi
kode tersendiri.
• Menyediakan sistem skor untuk aktivitas otot yang
disebabkan oleh postur tubuh yang tidak stabil, seringkali
berubah, diam atau dinamis.
• Memberikan kenyataan jika coupling penting untuk
digunakan dalam pekerjaan mengangkat beban, tidak
harus selalu menggunakan tangan saja. Memberikan level
aksi dengan memberikan indikasi tingkat kepentingan.

Start Small and Think Simple oktri.id


Start Small and Think Simple oktri.id

Anda mungkin juga menyukai