Anda di halaman 1dari 8

Desain dasar kapal

Faktor ekonomi sangat penting dalam merancang kapal dagang. Seorang owner membutuhkan kapal
yang akan memberinya modal balik untuk investasi awal dan biaya operasionalnya. Ini artinya desain
akhir harus mempertimbangkan tidak hanya pertimbangan ekonomo tapi juga jangka waktu
penggunaan kapal.

Persiapan desain

Desain awal sebuah kapal umumnya berlangsung melalui tiga tahap, konsep, pendahuluan, dan desain
kontrak. Proses desain sering di ilustrasikan dengan desain spiral yang menunjukan tujuan dari desain,
perancangan memberikan solusi terbaik dengan menyesuaikan dan menyeimbangkan parameter yang
saling terkait.

Informasi yang disediakan oleh desain

Ketika desain pendahuluan telah dipilih, informasi yang tersedia meliputi

1. Ukuran
2. Displasmen
3. Stabilitas
4. Karakter propulsi dan bentuk lambung
5. Awal rencana umum
6. Rincian struktur utama

Setiap item informasi dipertimbangkan secara rinci Bersama dengan tempat penahan untuk barang-
barang oleh layanan kapal atau factor luar pengawasan desainer.

1. Ukuran terutama dipengarhui oleh kapasitas kargo yang diangkut oleh kendaraan.
2. Displasment diciptakan oleh berat kapal koson ditambah berat mati kapal. Berat kosong adalah
berat kapal yang dibuat termasuk pemanas air, pelumasan oli, dan system pendinginan air.
Bobot mati adalah perbedaan antara berat kosong dan muatan displasmen. Atau beratnya
muatan ditambah berat bahan bakar, perbekalan, air balas, air tawar, kru kapal, dan penumpang
dan bagasi.
3. Dalam menentukan ukuran kapal, perhitungan stabilitas perlu dipastikan cukup dalam semua
kondisi kemungkinan muatan. Lebar dan tinggi kapal adalah yang paling mempengaruhi.
4. Kinerja propulsi memerlukan kepastian bahwa kapal mendapat kecepatan yang dibutuhkan.
Bentuk lambung demikian secara ekonomis menawarkan hambatan yang terendah terhadap
gerak agar kekuatan terendah dengan permesinan terkecil secara ekonomis yang terpasang
tanpa kehilangan kapasitas muatan yang ditetapkan.
Kecepatan dinas adalah rata-rata kecepatan di laut dengan kekuatan normal dan muatan
dibawah rata-rata kondisi cuaca. Kecepatan percobaan adalah rata-rata kecepatan yang
didapatkan menggunakan kekuatan maksimal melebihi aliran yang dipertimbangkan dalam
cuaca yang tenang dengan lambung yang kosong dan kondisi muatan yang ditentukan.
Kecepatan ini mungkin knot atau lebih dari kecepatan dinas.
5. Rencana umum dipersiapkan dalam kerja sama dengan pemilik kapal, yang mengizinkan untuk
standar dari akomodasi khusus kepada perusahaan, juga jenis dari muatan dan keperluan
tempat penyimpanan.
6. Hampir semua kapal akan dibuat dengan persyaratan oleh biro klasifikasi seperti llyod’s register.
Standar dari klasifikasi akan ditentukan structural penunjang dan ini akan diterima oleh
pembuat kapal.

MEMBELI SEBUAH KAPAL BARU

Dalam beberapa tahun terakhir, kebiasaan pemilik kapal menugaskan salah satu desain untuk kapal
kargo dari konsultan arsitek kapal, galangan atau staf teknis yang memiliki stok desain yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Untuk menentukan yang mana stok desain, pemiliki kapal harus
menjalankan analisis detail yang membutuhkan pertimbangan dari pertimbangan pasar, rute, fasilitas
pelabuhan, persaingan, politik dan factor pekerja dan proyeksi arus kas. Pembelian kapal penumpang
masih mengikuti prosedur sebelumnya untuk desain, tetapi ada galangan kapal yang memustakan pada
tipe konstruksi ini.

KONTRAK KAPAL

Pengurus pembuatan kapal yang berhasil akan menyiapkan spesifikasi bangunan untuk persetujuan oleh
pemilik kapal atau perwakilan yang akan membentuk bagian kontrak diantara dua pihak dan demikian
memiliki status yang legal. Spesifikasi teknis ini normalnya akan mencakup formasi ini :

Deskripsi singkat dan esensi kualitasi dan karakter dari kapal

Ukuran utama

Bobot mati, muatan, kapasitas tangki, dll.

Kecepatan dan tenaga yang dibutuhkan

Stabilitas yang dibutuhkan

Kualitas dan standar keahlian

Survei dan sertifikat

Rincian akomodasi

Kondisi percobaan

Perlatan dan pelengkapan

Rincian permesinan, termasuk instalasi listrik, normalnya akan diproduksi sebagai bagian terpisah dari
spesifikasi.

Sebagian kontrak galangan kapal didasarkan pada salah satu dari jumlah bentuk standar kontrak yang
telah ditetapkan untuk mendapatkan keseragaman dalam hubungan kontrak diantara pembuat dan
pembeli. Tiga dari bentuk standar umum dari kontrak yang telah ditetapkan oleh :

1. AWES – Asosiasi Pembuat kapal eropa barat


2. MARAD Administrasi maritime, USA
3. SAJ Asosiasi pemilik kapal Jepang

Bentuk kontrak standar AWES meliputi :

1. Subjek dari kontrak (detail kapal, dll.)


2. Inspeksi dan persetujuan
3. Modifikasi
4. Percobaan
5. Jaminan (kecepatan, kapasitas, konsumsi bahan bakar)
6. Pengiriman kapal
7. Harga
8. Properti
9. Asuransi
10. Pelanggaran oleh pembeli
11. Pelanggaran oleh kontraktor
12. Jaminan (setelah pengiriman)
13. Biaya kontrak
14. Paten
15. Referensi ahli dan arbitrasi
16. Keadaan untuk kontrak menjadi aktif
17. Domisili legal (dari pembeli)
18. Penugasan (pengalihan hak pembeli kepada pihak ketiga)

Terlepas dari sumber dana pemilik kapal untuk membeli kapal, pembayaran kepada pembuat kapal
biasanya dilakukan proses pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak dibawah butir 7 di atas. Jadwal
pembayaran tipikal sebagai berikut :

10 persen pada penandatanganan kontrak

10 persen pada kedatangan material di tempat

10 persen pada penempatan lunas

20 persen pada peluncuran

50 persen pada pengiriman

Dengan pertimbangan Teknik konstruksi, dimana aliran uang pembuat kapal selama siklus pembuatan
bisa sangat berbeda dari indikasi diatas dengan metode pembuatan tradisional, pembuat kapal mungkin
akan lebih memilih pembayaran terikat pada hal penting yang berbeda.

2. UKURAN DAN BENTUK KAPAL

Bentuk lambung dari kapal bisa didefinisikan oleh sejumlah dimensi dan dan istilah-istilah yang mengacu
selama dan sesudah pembuatan kapal. Sebuah penjelasan dari istilah utama dibawah ini :

AP: sebuah garis tegak lurus ke garis air pada titik dimana sisi aft. Dari sepatu kemudi bertemu dengan
garis muat musim panas.
FP : Garis tegak lurus ke garis air pada titik dimana linggi bagian depan bertemu dengan garis muat
musim panas.

LBP : Panjang antara garis tegak haluan dan garis tegak buritan diukur sepanjang garis muat musim
panas.

Amidship : titik tengah garis tegak haluan dan garis tegak buritan

LOA : Panjang kapal secara keseluruhan

Llyod’s Length : digunakan untuk mendapatkan scantling jika kapal diklasifikasikan dengan Llyod
Register.

Acuan dimensi biasanya mengacu kepada pelapisan baja kapal.

Garis dasar : garis horizontal pada atas plat lunas

Moulded beam : diukur pada bagian tengah kapal lebar maksimal dari kapal

Moulded Draft : diukur dari garis dasar sampai garis muat musim panas pada bagian tengah kapal

Moulded Depth : diukur dari garis dasar sampai bagian atas lebar geladak pada sisi tengah kapal

Half Breadth : bagian tengah kapal secara memanjang

Freeboard : jarak vertical yang diukur pada sisi kapal diantara garis muat dan geladak freeboard.

Sheer : lengkungan dari geladak pada arah memanjang. Diukur pada ketinggian geladak pada sisi titik
atas dari geladak sisi dan tengah kapal

Chamber : lengkungan dari geladak pada arah melintang. Diukur dari ketinggian geladak tengah.

Rise of floor : kenaikan dari dasar garis plat kulit diatas garis dasar.

Half siding of keel : bagian horizontal datar dari kulit dasar diukur pada sisi kapal dari tengah kapal
memanjang (midship)

Tumblehome : lengkungan kedalam dari sisi kulit diatas garis air

Stem rake : lengkungan dari garis stem dari vertical

Keel rake : lengkungan dari garis lunas dari horizontal

Tween deck height : jarak vertical diantara geladak berdekatan diukur dari atas lebar geladak pada sisi
kapal

3. Pengembangan Jenis Kapal

4. BAHAN DAN KEKUATAN KAPAL

Perkumpulan Klasifikasi

Bangsa-bangsa maritime mempunyai perkumpulan klasifikasi yaitu :


Inggris = Llyod’s register of shipping

Prancis : Bureau Veritas

Jerman : Germanischer Lloyd

Norwegia : Det Norske Veritas

Italy : Registro Italiano Navale

Amerika : American Bureau of Shipping

Japan : Nippon Kaiji Kyokai

Simbol Lloyd Register Classification

Semua kapal diklaskan oleh Llyod’s Register of Shipping ditandai satu atau lebih symbol karakter.
Umumnya kapal-kapal ditandai dengan karakter 100A1 atau 100A1. Penguatan tambahan dipasang
untuk berlayar ketika kondisi es notasi bisa ditandai. Notasi dapat dibagi menjadi 2 :

1. penambahan kekuatan untuk first-year ice dimana air es hanya ketika musim panas

2. penambahan kekuatan untuk multi-year ice ketika berlayar di Artik atau antartika.

Ini merupakan tanggung jawab pemilik untuk menentukan notasi yang paling cocok untuk persyaratan.
Notasinya adalah :

First-year ice

Ice class 1As : es level tak hancur dengan ketebalan dari 1m.

1A : 0.8 m

1B : 0.6 m

1C : 0.4 m

1D : sama seperti 1C tapi hanya memerlukan untuk


kekuatan bagian depan, kemudi dll.

Multi year ice

Ice Class AC1 : Kondisi es artik atau antartika sama dengan es yang tak hancur dengan ketebalan dari
1m

Ice Class AC1.5 :


1.5m

Ice Class AC2 :


2m

Ice Class AC3 :


3m
Program Struktural Desain

Dalam beberapa tahun perusahaan klasifikasi telah mengembangkan perangkat lunak untuk digunakan
oleh galangan kapal yang menggabungkan kriteraia basis dinamik untuk scantlings, rencana structural
dan detail dari struktur kapal.

Survei Berkala

Untuk mempertahan klas yang ditetapkan, kapal harus diperiksa oleh Lembaga surveyor pada periode
regular.

Survei Tahunan : semua kapal baja harus disurvei pada rentang kurang lebih satu tahun. Survei tahunan
ini dimana diadakan bersamaan dengan survei garis muat.

Survei antara : sebagai ganti survei tahunan kedua atau ketiga setelah survei special, survei antara
dilakukan. Dalam penjumlahan yang diperlukan untuk survei tahunan, perawatan khusus pada tempat
muat untuk kapal yang lebih dari 15 tahun dan system operasi seperti tanker, pengangkut kimia dan
pengangkut cairan gas.

Survei docking : kapal diperiksa di dok kering pada rentang waktu kurang dari 2 setengah tahun. Pada
dok kering yang perlu diperhatikan adalah plat kulit, gading stern dan kemudi.

Survei dalam air. Survei dalam air menyediakan informasi secara normal didapatkan untuk survei
docking.

Survei special : semua kapal baja yang diklasifikasikan oleh Lloyd’s Register diharuskan untuk survei
special. Special survei persyaratan lambung dibagi kedalam empat kelompok usia kapal sebagai berikut

1. survei special dari kapal – berusia 5 tahun

2. 10 tahun

3. 15 tahun

20 tahun dan pada setiap special survei sesudahnya

PERBAIKAN KERUSAKAN

Ketika sebuah kapal memerlukan perbaikan untuk perlatan yang rusak atau lambung itu diperlukan
untuk pekerjaan yang harus dilakukan untuk kepuasan dari surveyor Lloyd register.

5. BAJA

Produksi semua baja digunakan untuk tujuan membuat kapal dimulai dengan peleburan bijih besi.

PEMBUATAN BAJA

Baja secara luas dianggap sebagai paduan besi dan karbon, persentase bervariasi , berkisar 0,1 oersen
dalam baja ringan hingga 1,8 persen dalam baja keras. Berikut adalah beberapa proses yang dijelaskan :

OPEN HEARTH PROCESS. Produksi baja ini dapat mencapai jumlah yang besar, yaitu 150 sampai 300 ton
dalam sekali lelehan. Dalam proses ini campuran besi dari pig-iron dan baja skrap dilebur dalam tungku,
karbon dan kotoran akan teroksidasi.
ELEKTRIK FURNACES : Tungku listrik umumnya dibagi menjadi 2, yaitu tungku busur dan tungku induksi
frekuensi tinggi. Yang pertama digunakan untuk memberikan komposisi yang diperlukan. Sedangkan
yang kedua hanya digunakan untuk mencairkan muatan yang komposisinya mirip dengan yang terakhir.

OXYGEN PROCESS : Baja dari perapian terbuka dituangkan ke dalam cetakan ingot lalu didinginkan
dalam cetakan menjadi baja yang keras.

PENAMBAHAN KIMIA PADA BAJA penambahan element kimia pada baja selama proses diatas untuk
beberapa tujuan. Mereka mungkin menggunakan metal deoxidize untuk menghilangkan kotoran dan
mengeluarkan slag.

PERLAKUAN PANAS PADA BAJA

Sifat-sifat baja dapat diubah oleh perlakuan panas dimana baja kemudian berubah bentuk. Berikut
adalah perawatan panas yang menyangkut bahan pembuatan kapal

ANNEALING : terdiri dari memanaskan baja dengan kecepatan lambat ke suhu semisal 850° C hingga 950
° C dan di dinginkan dalam tungku dengan waktu yg lama.

NORMALISASI : dilakukan dengan memanaskan baja secara perlahan ke suhu yang sama pada annealing
dan dapat di dingin di udara.

QUENCHING (Pengerasan) baja dipanaskan pada tempratur yang sama pada proses annealing dan
normalisasi lalu dipadamkan di air atau oli.

TEMPERING : baja yang dipadamkan selanjutnya dipanaskan hingga mencapai suhu atmosfer dan 680°C
dan beberapa baja paduan lalu didinginkan secara cepat dengan dipadamkan dalam oli atau air.

STRESS RELIEVING : untuk mengembangkan tekanan suhu dari baja bisa dinaikkan sehingga tidak terjadi
structural pada material.

Baja-Baja Pembuatan Kapal

Baja untuk konstruksi lambung biasanya menggunakan baja ringan yang mengandung 0,15 persen
sampai 0,23 persen karbon dan kandungan mangan yang cukup tinggi. Sulfur atau fosfor pada baja
ringan dijaga agar tetap minimal, jika kandungan keduanya lebih tinggi akan merusak saat pengelasan.
Baja untuk sebuah kapal di klaskan dengan Lloyd’s Register diproduksi oleh persetujuan manufaktur.
Semua material tersertifikasi ditandai dengan merek LR sebagai syarat oleh peraturan.

6. PADUAN ALUMINIUM. Ada 3 keunggulan yang dimiliki paduan alumunium disbanding baja ringan
pada pembuatan kapal.

1. alumunium lebih ringan dibandingkan dengan baja

2. sifat non-magnetik

3. tahan korosi daripada baja

PRODUKSI ALUMINIUM : denga paduan aluminium perlakuan panas diperlukan untuk mendapat
kekuatan Tarik yang tinggi. Perawatan panas paduan alumunium yang cocok untuk pembuatan kapal
memiliki paduan utama magnesium dan silicon. Berikut adalah bentuk senyawa Mg2Si dan hasil
paduan:

Halaman 49

Lloyd register menetapkan berikut paduan yang biasa digunakan pada pembuatan kapal

Halaman 49

Anda mungkin juga menyukai