OLEH :
1. AYU NADIA LARASATI 10011181621031
2. M. DODY EKO PRAYOGO 10011181621038
3. MAYA RIZKI ANISA 10011281621065
4. AHMAD SOPIAN 10011281621066
5. AFIF FAYADH VICTORY 10011281621069
6. KARINA MONICA 10011281621072
7. MONIA AGISTA 10011381621093
8. PUTRI DINDA SABILLA 10011381621147
9. ASFIATUL ISTIANAH 10011381621151
10. DEBBY SHERLY LARASATI 10011381621157
PEMINATAN K3 REGULERS
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJIAYA
2019
A. Pengertian HAZOP
Hazard and Operability Study, atau dikenal sebagai analisis HAZOP adalah teknik
standar yang digunakan dalam penyusunan pembentukan keamanan di sistem baru atau
modifikasi terhadap potensi bahaya atau masalah. HAZOP dilakukan dengan cara
mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya dalam proses yang direncanakan atau yang
sudah ada dan dilaksanakan dengan cara yang paling efektif, ekonomis dan tepat waktu
serta segala pertimbangan dan kendala yang relevan juga turut diperhitungkan.
Studi HAZOP dapat digunakan bersamaan dengan identifikasi risiko dan analisis
metode lain seperti Checklist, Fault Tree Analysis, Event Tree analysis, Failure Mode
Effect Analysis, dll yang bertujuan untuk memberikan sebuah "road map" untuk
meninjau lebih jauh. Analisis tersebut menghasilkan kemungkinan penyimpangan dari
desain, konstruksi, modifikasi, dan tujuan operasi yang menentukan konsekuensi
potensial. Konsekuensi ini kemudian dapat dicegah atau dikurangi dengan penerapan
pengamanan yang memadai.
B. Tujuan HAZOP
1. Mengidentifikasi bahaya-bahaya (hazards) yang potential (terutama yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan)
2. Mengidentifikasi berbagai macam masalah kemampuan operasional (operability)
pada setiap proses akibat adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap tujuan
perancangan (design intent) proses-proses dalam pabrik yang sudah beraktifitas
maupun pabrik yang baru/ akan dioperasikan.
C. Konsep HAZOP
Istilah terminologi yang dipakai untuk mempermudah pelaksanaan Hazop antara
lain sebagai berikut:
1. Proses, proses apa yang sedang terjadi atau lokasi dimana proses tersebut
berlangsung.
2. Sumber Hazard, sumber bahaya (hazard) yang ditemukan di lapangan.
3. Deviation (Penyimpangan), hal – hal apa saja yang berpotensi untuk
menimbulkan risiko.
4. Cause (Penyebab), adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
penyimpangan.
5. Consequence (Akibat ), akibat dari deviation yang terjadi yang harus diterima
oleh sistem.
6. Action (Tindakan), tindakan dibagi menjadi dua kelompok yaitu tindakan yang
mengurangi atau menghilangkan akibat (konsekuensi).
7. Severity, Merupakan tingkat keparahan yang diperkirakan dapat terjadi.
8. Likelihood, adalah kemungkinan terjadinya konsekuensi dengan sistem
pengaman yang ada.
9. Risk, atau risiko merupakan nilai risiko yang didapatkan dari kombinasi
kemungkinan likelihood dan severity.
D. Karakteristik HAZOP
Sebagai suatu teknik yang digunakan untuk mempelajari kemungkinan
penyimpangan dari operasi normal, Hazop memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sistematik, menggunakan struktur atau susunan yang tinggi dengan
mengandalkan pada guide words dan gagasan tim untuk melanjutkan dan
memastikan safe guards sesuai atau tidak dengan tempat dan objek yang sedang
diuji.
No. Guideword Arti Contoh
1. No (Not, None) Tidak ada tujuan Tidak ada aliran ketika
perancangan yang produksi
tercapai
2. More (More of, Peningkatan kuantitatif Suhu lebih tinggi dibanding
Higher) pada parameter perancangan
2. Pengkhususan bentuk oleh berbagai macam disiplin ilmu yang dimiliki oleh
anggota tim. Mewakili beberapa disiplin keahlian/bagian yang ada dalam
pelaksanaan operasi, antara lain:
a. Project Engineer
b. Commissioning Manager
c. Process Engineer
d. Instrument/Electrical Engineer
e. Safety Engineer
Berdasarkan pada proses aktual HAZOP, anggota tim dapat ditingkatkan
menjadi:
a. Operating team leader
b. Maintenance engineer
c. Suppliers representative
d. Other specialists as appropriate
E. Prosedur HAZOP
Secara garis besar hazop dijalankan dengan mengikuti prosedur berikut ini:
1. Pengumpulan gambaran selengkap-lengkapnya setiap proses yang ada dalam
sebuah pabrik
2. Pembagian sistem menjadi beberapa subsistem yang lebih kecil. Tidak ada
ketentuan atau prosedur khusus untuk pembagian sistem ini.
3. Penginvestigasian adanya kemungkinan penyimpangan pada subsistem
menggunakan kata kunci atau guide words untuk mempermudah proses analisis.
4. Pengidentifikasian kemungkinan penyebab dari penyimpangan - penyimpangan
yang terjadi.
5. Melakukan penilaian terhadap setiap konsekuensi atau efek negatif yang
ditimbulkan dari setiap penyimpangan. Ukuran besar kecilnya efek negatif
ditentukan berdasarkan keamanan dan keefisienan kondisi operasional plant
dalam keadaan normal.
6. Penentuan tindakan proteksi yang sesuai untuk tiap penyimpangan yang terjadi
di tiap elemen.
F. Kelebihan HAZOP
1. Studi multidisiplin.
2. Mengurangi kesalahan manusia.
3. Hasil direkam (dokumentasi)
4. Mempertimbangkan prosedur operasional.
5. Meliputi keselamatan serta aspek operasional.
6. Solusi untuk masalah yang teridentifikasi dapat diindikasikan.
7. Penelitian yang dipimpin oleh orang yang tidak mempunyai kepentingan
tersendiri.
8. Penggunaan kata kunci (guide word) sangat efektif untuk menjaga para
partisipan yang melakukan Hazop agar tidak ada point yang terlupakan.
9. Memanfaatkan pengalaman operasional.
10. Pemeriksaan sistematis, Teknik analisis bahaya disusun secara sistematis,
komperhensif dan fleksibel baik sebelum suatu sistem berproduksi, bisa juga
mengidentifikasi modifikasi pada peralatan yang sudah ada untuk mengurangi
masalah resiko dan pengoperasian.
11. Hazop dapat mengidentifikasi dengan tepat apa saja penyimpangan-
penyimpangan kritis yang terjadi dan penyebabnya.
12. Tidak hanya fokus pada Safety tapi juga mengidentifikasi hazard (mencegah
kecelakaan) dan operability (berjalan lancarnya suatu proses sehingga
meningkatkan plant performance).
13. Cocok dilakukan secara berkelompok yang melibatkan ahli-ahli dari
multidisiplin ilmu dan dipimpin oleh spesialis keselamatan kerja
yang berpengalaman atau konsultan khusus.
G. Kekurangan HAZOP
1. Memakan waktu dan melelahkan.
2. Berfokus terlalu banyak pada solusi.
3. Hazop tidak cukup efektif jika berurusan dengan multiple failure.
4. Anggota tim diperbolehkan untuk mengalihkan kasus dalam diskusi tak
berujung.
5. Beberapa anggota tim mendominasi diskusi.
6. Cenderung memperkirakan kerusakan, tingkat keparahan dari material
konstruksi tidak dimunculkan.
7. Hazop tidak mengidentifikasi semua penyebab penyimpangan dan karena itu
mengabaikan banyak skenario.
8. Hazop adalah desain dan prosedur yang mempertahankan desain/prosedur.
9. Metode ini tidak akan mampu memberikan penyelesaian perancangan yang
memadai untuk pokok-pokok permasalahan yang berkaitan dengan human
factor karena hanya berorientasi pada perangkat keras dan prosesnya.
LAMPIRAN
Contoh HAZOP Worksheet
Perusahaan : UP. Paiton, PT.Pembangkitan Jawa-Bali Fasilitas : Boiler Feed Pump
(Feedwater System) Node : Boiler Feed Pump
Intensi : Mengalirkan feedwater dari storage tank ke pompa
BFP 2A, 2B, n feedwat kebocoran 2C shut down inspect ion kebocoran yang
er dari st pada line ada, melakukan
2C orage
suct ion inspeksi rut
t ank ke BFP , T erjadi in sesuai
pompa dimana unit derat jadwal
ing
fuilda
keluar dari
Suct ion Mengalirka P art of P art of P engkarata Kerja supply P erawat an D 3 M Membersihkan
Valve Line n feedwat er Inst rumentation n pada pompa 2A, 2B, rut in at au karat , mengecat,
St rainer BFP kot oran jenuh/aus akan bocor, inspect ion kot oran,
feedwat er pada Supply menggant i
2A, 2B, 2C daro st elemen feedwat er elemen filt
orage er,
filt er t erganggu
t ank & memeriksa
menuju ke cenderung
pompa kot or. st rainer secara
rut in
Kegagalan 2
filt er pada