Anda di halaman 1dari 22

R O O T C A U S E S A N A LY S I S &

FISHBONE DIAGRAM

V E LY K U K I N U L S I S W A N T O
ROOTCAUSES
ANALYSIS
D E V E L O P E D B Y S A K I C H I TOYO DA W H O
L AT E R F O U N D E D T O Y O TA M O T O R
C O M PA N Y I N 1 9 5 8
KONSEP UTAMA:
ROOTCAUSE ANALYSIS
• Root cause analysis (RCA) merupakan
sebuah proses analisis untuk
mengidentifikasi faktor penyebab
maupun faktor yang berpengaruh gejala
terhadap sebuah peristiwa yang
telah/sedang/dan akan terjadi dalam
waktu dekat
• RCA digunakan untuk mengidentifikasi
apa, bagaimana, dan mengapa
sebuah permasalahan/peristiwa terjadi
(failure modes and effects analysis)
• Flow chart adalah salah satu
tools yang menjelaskan
bagaimana seluruh proses
berlangsung sehingga antara satu
proses dengan proses lainnya
akan saling berkaitan. Biasanya
dijelaskan dalam bentuk simbol-
FLOWCHART

simbol

• Tujuan dari dibuatnya Flow chart


diantaranya :
– menggambarkan tentang
jalannya proses, sebagai
perbandingan antara proses
ideal dan faktual,
– mengetahui proses-proses yang
tidak perlu, mengetahui dimana
sistem pengukuran serta
menggambarkan sistem secara
keseluruhan.
HISTOGRAM CHART

• Histogram chart adalah suatu


metode dengan
pengelompokkan data yang
sebelumnya masih tidak
beraturan menjadi disusun dalam
kelas-kelas tertentu. Sehingga
dengan adanya pengelompokkan
dalam kelas-kelas tertentu akan
lebih mudah dalam mendapatkan
informasi.
ROOT CAUSE PRIORITIZATION USING
PARETO CHART
• Diagram pareto adalah • Adapun urutan penyusunan pembuatan diagram pareto
penggamabaran dari sebuah terdiri dari 6 langkah yaitu :
data yang mengurutkan dari
– Menentukan metode pengklasifikasian data
kiri ke kanan berdasarkan
urutan tertinggi ke urutan – Menetukan satuan-satuan yang akan digunakan berdasarkan
yang terendah. urutan karakteristik
• Diagram pareto merupakan – Mengumpulkan data berdasarkan waktu yang sudah ditentukan
salah satu tools yang – Membuat resume data berdasarkan data tertinnggi menuju data
digunakan untuk memberi terendah.
informasi penyebab dominan
dari suatu penyebab masalah – Menghitung frekuensi atau presentase kumulatif
yang seringkali muncul. – Penggamabaran menggunakan diagram batang
CONTOH PARETO CHART
ROOT CAUSE ANALYSIS USING 5
WHY’S
• RCA may be as simple as asking “five whys”:
– The worker fell. Why?
– Oil on the floor. Why?
– Broken part. Why?
– The parts keep failing. Why?
– Changes in procurement practices. Why?
• By the fifth why, the auditor should have identified or be close to
identifying the root cause. More complex issues may require a greater
investment of resources and more rigorous analysis.
CONTOH 5 WHY’S
Permasalahan : Produk tidak bisa di-ON-kan
• WHY Pertama : Mengapa Produk tidak bisa di-ON-kan? Karena No solder di
Komponen Konektor
• WHY Kedua : Mengapa ada No Solder di komponen konektor? Karena
Mesin Solder tidak Stabil
• WHY Ketiga : Mengapa Mesin Solder tidak stabil? Karena Suku Cadang
tidak diganti tepat waktu
• WHY Keempat : Megapa Suku Cadang tidak diganti tepat waktu? Karena tidak
ada anggaran khusus
• WHY Kelima : Mengapa tidak ada Anggaran Khusus? Karena untuk
menghemat biaya
FISHBONE DIAGRAM
(ISHIKAWA DIAGRAM)
I S H I K AWA D I A G R A M S W E R E
P OP UL ARI Z ED I N THE 1960S B Y KAORU
I S H I K AWA
INSTRUMEN PENDUKUNG DALAM RCA:
FISHBONE DIAGRAM
• Aplikasi dalam konteks pengembangan masyarakat, rootcause analysis
seringkali divisualisasikan dalam sebuah cause and effect diagram atau
“fishbone” diagram atau diagram tulang ikan  alat brainstorming untuk
identifikasi faktor penyebab dalam beberapa kategori
• Permasalahan atau dampak ditampilkan pada bagian kepala atau mulut
ikan. Berbagai asumsi mengenai penyebab atau hal yang berkaitan terhadap
permasalahan/dampak ditampilkan di tulang-tulang ikan yang telah terbagi
menjadi beberapa kategori. Diagram ini membantu menstrukturkan berbagai
asumsi faktor penyebab dalam proses brainstorming.
FUNGSI FISHBONE DIAGRAM

• Meng-identifikasikan akar penyebab dari suatu permasalahan


• Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk
pemecahaan suatu masalah
• Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut
ADVANTAGES AND DISADVATAGES
OF FISH BONE ANALYSIS
A DVA N TAG E S D I S A DVATAG E S
• Highly visual brainstorming tool which can • Complex defects might yield a lot of
spark further examples of root causes causes which might become visually
• Quickly identify if the root cause is found cluttering
multiple times in the same or different causal • Interrelationships between causes are not
tree easily identifiable
• Allows one to see all causes simultaneously
• Good visualization for presenting issues to
stakeholders
TIPS…
• Use the fishbone diagram tool to keep the team focused on the causes of the problem,
• Consider drawing your fish on a flip chart or large dry erase board.
• Make sure to leave enough space between the major categories on the diagram so that you can add
minor detailed causes later.
• When you are brainstorming causes, consider having team members write each cause on sticky
notes, going around the group asking each person for one cause. Continue going through the
rounds, getting more causes, until all ideas are exhausted
• Encourage each person to participate in the brainstorming activity and to voice their own opinions.
• Note that the “five-whys” technique is often used in conjunction with the fishbone diagram –
keep asking why until you get to the root cause.
• To help identify the root causes from all the ideas generated, consider a multi-voting technique such
as having each team member identify the top three root causes. Ask each team member to place
three tally marks or colored sticky dots on the fishbone next to what they believe are the root
causes that could potentially be addressed.
LANGKAH – LANGKAH DALAM FISHBONE
• Langkah 1: Identifikasi Permasalahan atau Goal
– Identifikasikan masalah yang sebenarnya sedang dialami. Masalah utama yang terjadi kemudian digambarkan
dengan bentuk kotak sebagai kepala dari fishbone diagram.
• Langkah 2 : Mengidentifikasi faktor-faktor utama masalah
– Dari masalah yang ada, maka ditentukan faktor-faktor utama yang menjadi bagian dari permasalahan yang ada.
Faktor-faktor ini akan menjadi penyusun “tulang” utama dari fishbone diagram.
– Seiring ditambahkannya detail melalui proses brainstorming, lebih banyak "tulang" yang ditambahkan pada
diagram; dalam beberapa kasus diagram ini dapat berakhir sangat kompleks, karena ada begitu banyak tingkatan
detail untuk dipertimbangkan.
• Langkah 3 : Analisa Diagram
– Setelah membuat fishbone diagram, maka dapat dilihat semua akar penyebab masalah. Dari akar penyebab yang
sudah ditemukan, perlu dianalisa lebih jauh prioritas dan signifikansi dari penyebabnya. Kemudian dapat dicari tau
solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menyelesaikan akar masalah.
• Langkah 4: Kembangkan Sebuah Rencana Tindakan
– Berdasarkan diagram fishbone dan analisis, sebuah set prioritas yang jelas seharusnya muncul. Prioritas ini akan
membantumu menempatkan sebuah rencana yang dapat diterapkan secara langsung.
FISHBONE BAD COFFEE
EXAMPLE
TERIMAK ASIH.

Anda mungkin juga menyukai