Anda di halaman 1dari 127

mb i kA

A 1
Daftar Isi ISO 19011: 2018

1
• Ruang Lingkup

2
• Acuan Normatif

3
• Istilah dan Definisi

4
• Prinsip Audit

5
• Pengelolaan Program Audit

6
• Pelaksanaan Audit

7
• Kompetensi dan Evaluasi Auditor
i k A
m b
A
i k A
m b
A
4
i k A
m b
A
5
Alur Proses
Manajemen Program
Audit
(ISO19011:2018)

6
A
1st party audit 2nd party audit 3rd party audit
Internal audit External provider audit Certification and/or

bik
accreditation audit
Other external interested Statutory, regulatory and
party audit similar audit

13
Proses yang ’sistematik, mandiri, dan
terdokumentasi’ untuk
mendapatkan ’bukti audit’, dan
mengevaluasinya secara ‘objektif’ untuk
menentukan sejauh mana ’kriteria audit’
dipenuhi
Sistem Manajemen

• Serangkaian elemen yg saling


terkait & berinteraksi dari
organisasi utk menetapkan
kebijakan & sasaran serta proses
utk mencapai sasaran
16
Bukti Audit
• Rekaman, pernyataan fakta atau informasi
lain yg relevan dgn kriteria audit & dapat
diverifikasi

Bukti Objektif
Data yg mendukung keberadaan atau
kebenaran sesuatu
Persyaratan
• Kebutuhan & harapan yg dinyatakan, umumnya kewajiban

Proses
• Serangkaian kegiatan yg saling berkaitan atau berinteraksi yg
menggunakan masukan utk memberikan hasil yg diinginkan

Kinerja
• Hasil yg terukur

Sejauh mana kegiatan yg direncanakan direalisasikan dan hasil


yang direncanakan tercapai

18
JENIS / TIPE AUDIT

Audit Kombinasi
• Audit yg dilaksanakan bersama terhadap satu
Auditi untuk dua atau lebih sistem manajemen
• Catatan: Berbeda dgn IMS Audit (lihat Ref. IAF MD-11:2013)

Audit Bersama
• Audit yg dilaksanakan terhadap satu Auditi
oleh dua atau lebih organisasi/pihak
pelaksana Audit
Audit SM.Mutu

Audit Audit
SM.Lingkungan SM.K3
PRINSIP AUDIT
(CL.4, ISO19011:2018)
• Dasar profesionalisme (jujur, bertanggungjawab, tidak berpihak, unbias,
Integritas sensitive thp pengaruh, bdsr kompetensi)

• Memaparkan kebenaran & akurat hasil audit. Komunikasi dilakukan dgn


Pemaparan dgn Adil

A
jujur, akurat, objektif, tepat waktu, jelas, lengkap.

k
• Berhati-hati dalam menjalankan audit dan menjaga kepercayaan yg

i
Due Profesional Care diberikan Klien/Pihak lain. Berkemampuan dalam memberikan alasan
dalam penilaian audit pada semua situasi audit yg dihadapi

b
Kerahasiaan • Menerapakan kebijakan dalam menggunakan & melindungi informasi yg
diperoleh dari Auditi

Mandiri

m
• Tidak berpihak dan objektif , serta bebas dari bias dan konflik kepentingan

A
• Metode yg rasional utk mencapai kesimpulan audit yg handal & dan dapat di-ulang dgn

Berlandaskan Bukti proses audit yg sistematis


• Bukti audit harus dapat diverifikasi, menggunakan metode sampling yg tepat, dan
mengambil sampel informasi yg sesuai

• Utk memastikan audit difokuskan pada hal2 yg signifikan bagi Klien & utk
Berlandaskan Risiko mencapai tujuan program audit

15
MENGELOLA PROGRAM AUDIT
(CL.5, ISO19011:2018
24
Mengelola Program Audit (ISO19011:2018)
1. General
2. Establishing audit programme objectives
3. Determining and evaluating audit programme risks and opportunitie
4. Establishing the audit programme
1. Roles and responsibilities of the individual(s) managing the audit programme..
2. Competence of individual(s) managing audit programme
3. Establishing extent of audit programme
4. Determining audit programme resources
5. Implementing audit programme
1. General
2. Defining the objectives, scope and criteria for an individual audit
3. Selecting and determining audit methods
4. Selecting audit team members
5. Assigning responsibility for an individual audit to the audit team leader
6. Managing audit programme results
7. Managing and maintaining audit programme records
6. Monitoring audit programme
7. Reviewing and improving audit programme
25
Apakah Program Audit?

 adalah pengaturan satu atau lebih audit yg


direncanakan dalam suatu ‘kerangka waktu
tertentu’, & mengarah pd suatu ‘tujuan
tertentu’
 Program audit sebaiknya mencakup informasi
& identifikasi sumberdaya utk melaksanakan
audit dgn efektif & efisien dalam kerangka
waktu yg ditetapkan.
Apakah Program Audit?
Informasi program audit sebaiknya mencakup :

 Tujuan program audit


 Risiko & peluang yg terkait program audit & tindakan utk
menanganinya
 Lingkup (keluasan, batasan, lokasi) utk setiap audit dalam program
audit
 Jadual (jumlah/durasi/frekuensi) setiap audit
 Tipe audit, seperti audit internal atau eksternal
 Kriteria audit
 Metode audit
 Kriteria memilih anggota tim
 Informasi terdokumentasi yg relevan
Menetapkan & Menguvaluasi Risiko &
Peluang Program Audit
RISIKO
terkait Program Audit
 Perencanaan,
 Sumberdaya,
 Pemilihan Tim Audit
 Komunikasi,
 Penerapan
 Pengendalian informasi terdokumentasi
 Pemantauan, tinjauan, dan peningkatan program audit
 Ketersediaan & kerjasama Auditi & ketersediaan bukti yg
dicuplik 20
Menetapkan & Mengevaluasi Risiko &
Peluang Program Audit
PELUANG
terkait Program Audit
 Memungkinkan audit multiple dilaksanakan pd
kunjungan tunggal;
 Meminimisasi waktu & jarak perjalanan ke tapak;
 Mencocokkan tingkat kompetensi tim audit dgn
tingkat kompetensi yg dibutuhkan utk mencapai
tujuan audit;
 Menyelaraskan waktu audit dgn ketersediaan staf
kunci Auditi. 21
Komptensi Individu Pemgelola Program Audit

Memiliki pengetahuan tentang:


 Prinsip audit, metode, dan proses
 Standar SM & standar lain
 Informasi Auditi dan konteks-nya (isu
internal/eksternal, pihak berkepentingan, & kebutuhan
& harapan, kegiatan bisnis, produk, jasa, dan proses
auditi);
 Persyaratan peraturan & persyaratan lain yg
terkait dgn kegiatan bisnis Auditi
Menetapkan Tujuan, Lingkup, & Kriteria
Tujuan audit dapat mencakup:
 Menentukan kesesuaian SM yg diaudit atau bagian SM, terhadap
kriteria audit
 Mengevaluasi kapabilitas SM utk membantu organisasi dalam
memenuhi persyaratan hukum & persyaratan lain yg menjadi
komitmen organisasi
 Mengevaluasi efektifitas SM dalam memenuhi hasil yg
diharapkan
 Mengidentifikasi peluang potensi peningkatan SM
 Mengevaluasi kesesuaian & kecukupan SM terhadap arahan
konteks & strategi dari Auditi
 Mengevaluasi kapabilitas SM dalam menetapkan & mencapai
tujuan & menangani dgn efektif risiko & peluang pada
perubahan konteks, termasuk penerapapan dari tindakan terkait
23
AUDIT SISTEM MANAJEMEN
KRITERIA AUDIT
PERATURAN & PERIJINAN KETAATAN

EFEKTIFITAS
DOKUMEN
SM
KESESUAIAN
STANDAR/BAKUAN AUDITI
KEBIJAKAN & KAPABILITAS
PROSEDUR
KELENGKAPAN
BEST PRACTICES

24
Memilih & Menetapkan Metode Audit

 Metode pelaksanaan audit dapat dilakukan


 On-site
 Remote
 Kombinasi
sebaiknya berkeseimbangan, berdasarkan
pertimbangan risiko & peluang yg terkait
 Bila joint-audit, pengelola program audit sebaiknya
menyepakati metode audit

25
 Utk memastikan keseluruhan kompetensi tim audit, sebaiknya
dilaksanakan:
 Identifikasi kompetensi yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit
 Memilih anggota tim audit yg memenuhi kebutuhan kompetensi
tim audit
 Ukuran & komposisi tim audit, mempertimbangkan:
 Kompetensi keseluruhan tim audit yg dibutuhkan utk mencapai tujuan audit,
dgn mempertimbangkan lingkup & kriteria audit
 Kompleksitas audit
 Jenis audit, apakah audit gabungan atau audit bersama
 Metode audit yg digunakan
 Memastikan objektifitas dan ketidakberpihakan utk menghindari konflik
kepentingan apapun dalam proses audit
 Kemampuan anggota tim audit bekerja & berinteraksi efektif dgn wakil Auditi
dan pihak berkepentingan
 Isu internal/eksternal, seperti bahasa, sosial, dan budaya
 Tipe & kompleksitas dari proses yg diaudit.
26
Pemberian Tanggungjawab Kita
 Pengelola progam audit sebaiknya memberikan
tanggungjawab pelaksanaan audit kpd KTA dalam
waktu yg cukup utk memastikan KTA dapat menyusun
rencana audit yg efektif
 Informasi berikut sebaiknya diberikan kpd KTA
 Tujuan audit, lingkup, dan kriteria audit (termasuk identifikasi organisasi & fungsi
serta proses yg akan diaudit)
 Proses audit & metode audit terkait
 Komposisi tim audit
 Kontak Auditi, lokasi, kerangka waktu, dan durasi waktu dari kegiatan audit yg
dilaksanakan
 Sumberdaya yg diperlukan utk pelaksanaan audit
 Informasi yg dibutuhkan utk mengevaluasi dan menangani risiko & peluang
dalam mencapai tujuan audit
 Informasi
program yg mendukung KTA dalam berinteraksi dgn Auditi utk efektifitas
audit
35
Mengelola Hasil Program Audit
 Pengelola program audit sebaiknya memastikan kegiatan
berikut dilaksanakan:
 Evaluasi pencapaian tujuan dari setiap audit
 Tinjauan & persertujuan laporan audit terkait pemenuhan tujuan & lingkup
audit
 Tinjauan efektifitas tindakan yg dilakukan dalam menangani temuan audit
 Distribusi laporan audit kpd pihak berkepentingan
 Penetapan perlunya dilakukan tindak-lanjut audit
 Pengelola progam audit sebaiknya mempertimbangkan (bila
sesuai) :
 Mengomunikasikan hasil audit & praktik terbaik kpd bidang lain
dari organisasi
 Implikasi terhadap proses lainnya
28
Mengelola & Memelihara Rekaman
Program Audit
 Rekaman audit sebaiknya dipastikan dikelola &
dipelihara utk memeragakan penerapan program
audit
 Sebaiknya tersedia proses utk memastikan
keamanan & kerahasiaan informasi terkait
rekaman audit

29
Pemantauan Program Audit
Evaluasi Program Audit dilakukan utk memastikan :
 Apakah jadual audit telah dilaksanakan, dan tujuan
program audit telah tercapai ?
 Kinerja anggota tim audit termasuk KTA & tenaga
ahli
 Kemapuan tim audit menerapkan rencana audit
 Umpan balik dari Klien, Auditi, tenaga ahli, & pihak
berkepentingan
 Kecukupan informasi terdokumentasi dalam proses
audit keseluruhan
30
32
Preparation Site
Reporting Follow up
& Planning Activities

Action Plan for


Improvement
Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien

Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan

Opening Verifikasi Closing


Sampling Diskusi Tim
Meeting Fakta/Bukti Meeting

Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi


Tujuan Persiapan & Perencanaan Audit

• Membangun pemahaman dasar


• Merancang & mempersiapkan pelaksanaan audit
lapangan agar efektif & efisien
• Mengidentifikasi & mempersiapkan unsur logistik
& pendukung pelaksanaan audit lapangan

44
Peroses Persiapan & Perencanaan Audit

Memulai • Kontak awal dgn auditi


• Penentuan kelayakan audit
Audit

Persiapan • tinjauan awal informasi


terdokumentasi
Audit

Perencanaan •
Pendekatan berlandaskan risiko utk audit
rencana audit

Audit •

Penugasan tim audit
Persiapan informasi terdokumentasi audit
Perencanaa Audit – Pendekatan
Berbasis-Risiko
 Perencanaan audit mempertimbangkan risiko dari kegiatan audit pd

A
proses Auditi dan memberikan dasar utk perjanjian antara klien audit,

k
tim audit dan Auditi ttg pelaksanaan audit.

i
 Kerincian rencana audit mencerminkan lingkup & kompleksitas

b
audit, serta risiko tidak tercapainya tujuan audit.
 Dalam merencanakan audit, KTA sebaiknya

m
mempertimbangkan hal-hal berikut:

A
a) komposisi tim audit & kompetensi tim keseluruhan;
b) teknik sampling yg tepat (lihat A.6);
c) peluang utk meningkatkan efektifitas & efisiensi
kegiatan audit;
d) risiko mencapai tujuan audit dari perencanaan audit
yg tidak efektif; 37
e) risiko thp Auditi dari pelaksanaan audit
Perencanaan Audit – Pendekatan
Berbasis Risiko
 Risiko thp Auditi dapat terjadi dari kehadiran anggota
tim audit yg berpengaruh negatif pd pengaturan Auditi
ttg K3, lingkungan, mutu, dan produk, serta jasa
 misal: kontaminasi pada fasilitas ruangan yg bersih
 Untuk “audit kombinasi”, perhatian khusus diberikan pd
interaksi antara proses operasional dan persaingan
setiap tujuan & prioritas dari SM yg berbeda

38
• kehadiran anggota tim
audit yg berpengaruh
negatif pd pengaturan
AUDITI Auditi ttg K3,
lingkungan, mutu, dan
produk, serta jasa

PENDEKATAN
RISIKO

TIM • risiko tidak


tercapainya tujuan
AUDIT audit

39
Perencanaan Audit (Audit Planning)

Scope &

A
Objectives Criteria
Boundaries

Audit Team Allocation


Assignment Audit Audit Schedule
& Roles Resources

Audit Method AUDIT PLAN


& Sampling
Plan
49
Perencanaan Audit (Audit Planning)

 Skala dan isi dari rencana audit dapat berbeda,


misalnya, antara audit awal, survailen, audit ulang,
serta antara audit internal & eksternal.
 Perencanaan audit harus cukup “fleksibel” untuk
memungkinkan perubahan yg dapat menjadi penting
saat kegiatan audit berlangsung.

Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.2


Mencakup:
 Tujuan audit
 Lingkup & kriteria audit
 Jadual audit (lokasi, tanggal, wa k t u & durasi
audit)
 Metode audit, termasuk pencuplikan conto
 Ti m A u d i t & penugasan Ti m Audit, termasuk
pemandu & pengamat
 Alokasi sumberdaya
Tujuan Audit
 Apa yg ingin diperoleh dari hasil audit?
 Menjadi acuan untuk apa audit dilaksanakan,
 Tujuan audit dijawab dalam kesimpulan audit
 Ditetapkan oleh CAB
 Cl.9.2.1.2. ISO/IEC 17021-1:2015:
 Menentukan kesesuaian SM Auditi, atau bagian-bagiannya, dengan
kriteria audit;
 Menentukan kemampuan SM utk memastikan Auditi memenuhi
persyaratan yg berlaku, persyaratan hukum, peraturan dan kontrak;
 Menentukan keefektifan SM utk memastikan klien dapat secara wajar
mencapai tujuan yg ditentukan;
 Identifikasi area utk potensi peningkatan SM
Tujuan Audit

Tujuan khusus audit sertifikasi sistem manajemen,


untuk masing2 jenis audit dapat dirujuk pada
ISO/IEC ISO17021-1:2015,
 Tujuan Audit Stage-1, Cl.9.3.1.2.2
 Tujuan Audit Stage-2, Cl.9.3.1.3
 Tujuan Audit Survailen, Cl. 9.6.2.
 Tujuan Audit Resertifikasi, Cl.9.6.3.1.

53
Rencana audit mencerminkan:
 Lingkup dan kompleksitas audit
 Pengaruh ketidakpastian dlm mencapai sasaran audit
– Teknik pencuplikan conto audit yg tepat
– Komposisi dan kompetensi tim audit
– Risiko bagi organisasi yg ditimbulkan dr kegiatan audit
 Penugasan Tim Audit oleh KTA
 berdasarkan pendekatan terkait proses, kegiatan, fungsi
dan lokasi.
 memperhitungkan kemandirian, objektifitas &
kompetensi masing2 auditor, dan penggunaan
efektif sumberdaya audit.
 memperhitungkan peran & tanggungjawab
berbeda dari Auditor, Auditor in-trainee, dan
tenaga ahli

Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.2.2


Anggota tim audit
 Mengumpulkan & mengkaji informasi sesuai penugasan
 Mempersiapkan informasi terdokumentasi utk pelaksanaan
audit, menggunakan media yg sesuai, seperti:
– Cheklist fisik atau digital
– Rincian pencuplikan conto audit
– Informasi audio visual
 Informasi terdokumentasi tsb harus disimpan sampai
selesainya audit atau sbgmn ditentukan o/ program audit,
dan dijaga keamanannya oleh seluruh anggota tim audit
sesuai ketentuan program audit.
56
 Sumberdaya audit dialokasikan berdasarkan
pertimbangan ‘risiko & peluang’ terkait kegiatan &
proses yg di audit
Observasi
Lapangan
Evaluasi
Informasi
Wawancara
Terdokumentasi

Bukti
Objektif
Terverifikasi

58
 Identifikasi populasi & besarannya
 Kaji karakteristik & faktor pengaruh
 Tetapkan metode pencuplikan yg
sesuai, mewakili, & berlandaskan
pendekatan risiko :
 Justifikasi
 Statistik
• Acak
• Berjenjang
• Blok
• Interval
• Kombinasi
 Hindari bias, sedapat mungkin
representatif
Pencuplikan conto berdasarkan JUSTIFIKASI
mempertimbangkan:
 Pengalaman audit sebelumnya pd lingkup audit yg sama;
 Kompleksitas persyaratan (termasuk persyaratan hukum) utk
mencapai sasaran audit;
 Kompleksitas & interaksi proses organisasi dan elemen sistem
manajemen;
 Derajat perubahan teknologi, faktor manusia atau sistem
manajemen;
 Identifikasi area risiko kunci sebelumnya dan area
perbaikan;
 Hasil pemantauan sistem manajemen.
Jadual Audit

 Siapa?
 Kemana?
 Kapan? (hari & jam)
 Melakukan Apa ?
 Bertemu Siapa?
i k A
m b
A
Preparation Site
Reporting Follow up
& Planning Activities

Action Plan for


Improvement
Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien

A
b k
Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan

m i
A
Opening Verifikasi Closing
Sampling Diskusi Tim
Meeting Fakta/Bukti Meeting

Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi


Proses Pelaksanaan Audit Lapangan

Pengumpulan &
Opening
Verifikasi Bukti
Meeting
Audit

Evaluasi
Closing Meeting
Temuan
Pertemuan Pembukaan
Tujuan Pertemuan Pembukaan :

 Mengkofirmasi kesepakatan Rencana Audit


 Memperkenalkan tim audit dan peran masing2
 Memastikan seluruh kegiatan audit yg
direncanakan dapat dilaksanakan

Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.2


Pertemuan Pembukaan
Dipimpin oleh KTA, dihadiri o/ Manajemen Auditi & Tim Audit
 Memperkenalkan anggota tim audit & peran-nya (termasuk bila ada observer
dan pemandu)
 Mengkonfirmasikan tujuan, lingkup, kriteria audit
 Mengkonfirmasi jadual audit, termasuk waktu pertemuan penutupan
 Menjelaskan metode & prosedur audit, serta teknik sampling
 Menjelaskan metode audit utk mengelola risiko yg timbul akibat kehadiran tim
audit
 Mengkonfirmasi saluran komunikasi
 Mengkonfirmasi bahasa yang digunakan selama audit
 Mengkonfirmasi bahwa selama audit, auditi akan selalu diberi informasi
 Memastikan sumberdaya & fasilitas yg dibutuhkan telah tersedia
 Memastikan kerahasiaan dan keamanan informasi
 Mengkonfirmasi prosedur K3, kedaruratan, dan keamanan tim audit
 Memastikan ketersediaan & peran pemandu (guide), observer, interpreter
 Metode pelaporan audit & kategori temuan
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.2
Pertemuan Pembukaan
Sebaiknya dipertimbangkan memaparkan informasi:

 Metode pelaporan temuan audit, termasuk kriteria


peringkat temuan
 Penjelasan atas dalam kondisi apa pelaksanaan audit dapat
dihentikan
 Bagaimana kesepakatan thp kemungkinan temuan selama
audit
 Bagaimana sistem umpan balik dari Auditi terhadap temuan
atau kesimpulan audit, termasuk proses penanganan
keluhan dan banding.
Komunikasi Selama Audit
 Komunikasi diantara Tim Audit
– Pertukaran informasi ttg kemajuan proses audit
– Bila ada hal2 penting diluar lingkup audit yg perlu
segera dikomunikasikan kpd Klien & Auditi

 Komunikasi KTA dengan Wakil Auditi;


– Bila ada resiko signifikan, Auditi harus segera diberitahu
(tanpa ditunda)
– Kebutuhan u/ perubahan lingkup audit sejalan
perkembangan audit sebaiknya disetujui o/ Klien &
Auditi
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.3
Audit Ketersediaan & Akses Informasi

 Pemilihan metode audit yg digunakan salah satunya


tergantung pd lokasi audit dilakukan.
 Lokasi adalah tempat dimana informasi yg diperlukan
utk kegiatan audit tertentu tersedia untuk Tim Audit,
dapat berupa ’lokasi fisik dan virtual’
 Utk audit thp akses informasi audit sangat penting
mengetahui ‘dimana, kapan & bagaimana’ informasi
dapat diakses
 Tidak bergantung pada dimana informasi dibuat, digunakan,
dan/atau disimpan
 Audit dapat menggunakan metode gabungan
61
62
Mengkaji Informasi Terdokumentasi
Informasi terdokumentasi Auditi dikaji untuk:

 menetapkan kesesuaian sistem thp kriteria audit,


sepanjang terdokumentasi
 mengumpulkan informasi utk mendukung kegiatan
audit
 bila informasi terdokumentasi tidak dapat tersedia dalam
kerangka waktu yg ditetapkan dalam rencana audit, KTA
menginformasikan hal tsb kpd Auditi  Audit
dapat ’diteruskan atau ditunda’ sampai masalah
ketersediaan informasi terdokumentasi terselesaikan 63
Pengumpulan & Verifikasi Informasi
 Informasi yg relevan dgn tujuan, lingkup, & kriteria audit,
termasuk informasi yg berkaitan dgn fungsi, kegiatan, & proses
harus dikumpulkan dgn cara ’pencuplikan conto yg tepat’ dan
harus diverifikasi.
 Hanya informasi yg dapat dilakukan beberapa tingkat
verifikasi yg dapat diterima sebagai bukti audit.
 Pada tingkat verifikasi yg rendah, auditor harus menggunakan penilaian
profesional utk menentukan tingkat kepercayaan utk
menjadikannya sbg bukti.
 Bukti audit yang mengarah pada temuan audit harus direkam.

73
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.4
Peroses umum
Pengumpulan &
Verifikasi Informasi

Observasi
Lapangan

Evaluasi Informasi
Wawancara Terdokumentasi

Bukti Objektif
Terverifikasi

74
 Auditor memastikan apakah informasi menyediakan “bukti objektif” yg
cukup utk memeragakan bahwa persyaratan dipenuhi, antara lain:
– Lengkap (seluruh isi tercakup);
– Benar (isi sesuai dgn sumber lain yg handal, seperti standar dan regulasi);
– Konsisten (konsisten di dalam dokumen itu sendiri dan dengan dokumen
yang terkait);
– Terkini (isi mutakhir).
 Integritas bukti harus dinilai JIKA informasi diberikan dgn cara selain
yg diharapkan (mis: individu yang berbeda, media alternatif);
 Perhatian khusus diperlukan utk “keamanan informasi” karena
peraturan yg berlaku tentang perlindungan data (khususnya untuk
informasi yg berada di luar lingkup audit, tetapi juga terdapat dalam
dokumen).

66
Sumber informasi yg dipilih tergantung pd lingkup & kompleksitas
audit, & dapat mencakup:
a) Wawancara dgn karyawan & individu lain;
b) Observasi kegiatan & lingkungan kerja dan kondisi sekitar;
c) Informasi terdokumentasi, mis: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur, standar,
instruksi kerja, izin, spesifikasi, gambar, kontrak, pesanan, dll;
d) Rekaman, mis: rekaman inspeksi, MoM, laporan audit, rekaman program
pemantauan, hasil pengukuran;
e) Ringkasan data, analisis,dan indicator kinerja;
f) Informasi rencana pencuplikan conto auditi dan prosedur pengendalian
pencuplikan dan proses pengukuran;
g) Laporan dari sumber lain, mis: umpan balik pelanggan, survey eksternal dan
pengukuran eksternal, informasi pihak eksternal yg relevan lain dan peringkat
penyedia eksternal;
h) Pangkalan data dan situs web;
i) Simulasi dan pemodelan.
67
 Perencanaan kunjungan
 Kegiatan audit lapangan (on-site activities)
 Kegiatan audit virtual

68
Kegiatan Audit Virtual & Lokasi
(A.16 ISO19011:2018)
 Audit virtual dilakukan utk organisasi yg pekerjaan atau
layanan-nya menggunakan “lingkungan kerja online”
yg memungkinkan orang terlepas dari lokasi fisik utk
melaksanakan proses (missal: intranet perusahaan,
suatu “cloud komputasi").
 Audit thp suatu lokasi virtual sering disebut dgn “audit
virtual”. Audit jarak jauh mengacu pd penggunaan
teknologi utk mengumpulkan informasi, mewawancarai
auditee, dll, ketika metode "tatap muka" tidak
dimungkinkan atau diinginkan.

69
Kegiatan Audit Virtual & Lokasi
(A. 16 ISO1911:2018)
 Audit virtual mengikuti proses audit yg standar saat menggunakan teknologi utk
memverifikasi bukti objektif.
 Auditi dan Tim Audit sebaiknya memastikan persyaratan teknologi yg tepat utk
audit virtual, mencakup:
 Memastikan Tim Audit menggunakan protokol akses jarak jauh yg
disetujui, termasuk perangkat yg diminta, perangkat lunak, dll ;
 Melaksanakan pemeriksanaan teknikal sebelum audit utk menyelesaikan
isu teknikal;
 Memastikan tersedia rencana kontingensi dan telah dikomunikasikan
(mis: gangguan akses, penggunaan teknologi alternatif), termasuk
ketentuan utk waktu audit tambahan jika diperlukan.
 Auditor kompeten, mencakup:
 Ketrampilan teknikal utk menggunakan peralatan elektronik yg tepat dan
teknologi lainnya yg digunakan saat audit
 Pengalaman dalam memfasilitasi pertemuan secara virtual utk melakukan audit
jarak jauh.

70
Kegiatan Audit Virtual & Lokasi
(A. 16 ISO19011:2018)
 Saat melaksanakan pertemuan pembukaan atau audit
secara virtual, Auditor sebaiknya mempertimbangkan :
 Risiko yg terkait dgn audit virtual atau jarak jauh;
 Menggunakan diagram/rencana denah dari lokasi lokasi jarak
jauh sbg referensi atau pemetaan dari informasi elektronik;
 Memfasilitasi pencegahan gangguan latar belakang suara &
interupsi;
 meminta izin terlebih dahulu utk mengambil salinan layar dari
dokumen atau segala jenis rekaman, dan mempertimbangkan
kerahasiaan dan masalah keamanan;
 memastikan kerahasiaan dan privasi selama masa istirahat audit
mis: dgn mematikan mikrofon, menghentikan kamera.

71
Auditi Auditor
Teknik Bertanya (Questioning Technique)

 Pertanyaan Tertutup (Closed Question)


 Pertanyaan Terbuka (Open Question)
 Pertanyaan Menggali (Probing Question)
 Pertanyaan Menantang (Challenging Question)
 Pertanyaan Refleksi (Reflecting Question)
PANDUAN AUDIT SPESIFIK
KLAUSAL SISTEM MANAJEMEN
(ANNEX A, ISO/IEC 19011:2018)
83
 Mempertimbangkan apakah Auditi telah memiliki proses yg
efektif utk:
 Mengidentifikasi persyaratan hukum & persyaratan lainnya
 Mengelola kegiatan, produk, & jasa utk mencapai penaatan thp persyaratan
 Mengevaluasi status penaatan
 Utk memastikan ketaatan thp persyaratan yg relevan, Tim
Audit mempertimbangkan apakah Auditi:
 Memiliki proses yg efektif utk mengidentifikasi perubahan dalam persyaratan
penaatan, dan mempertimbangkan menjadi bagian dari MOC;
 Memiliki personil yg kompeten utk mengelola proses penaatan;
 Memelihara & menyediakan informasi terdokumentasi pd status penaatan yg
dipersyaratkan;
 Mencakup persyaratan penaatan dalam program audit internal;
 Menangani ketidak-taatan yg terjadi;
 Mempertimbangkan kinerja penaatan dalam tinjauan manajemen
75
 Konteks organisasi dapat ditetapkan dgn menggunakan beragam
teknik utk perencanaan dan analisis strategik
 Auditor mengkonfirmasi, apakah telah dikembangkan ‘proses yg
sesuai’ dalam menetapkan konteks, dan apakah proses tsb
digunakan dgn ‘efektif’
 Auditor sebaiknya mempertimbangkan bukti2 objektif terkait:
 Proses atau metode yg digunakan;
 Kesesuaian dan kompetensi dari individu yg terlibat dalam proses;
 Hasil dari proses;
 Penerapan hasil utk menetapkan lingkup & pengembangan SM;
 Tinjauan berkala konteks organisasi
 Auditor harus memiliki pengetahuan pd sektor spesifik &
pemahaman instrumen manajemen yg digunakan organisasi
76
Audit Kepemimpinan & Komitmen
(A.9, ISO19011:2018)
 Auditor seharusnya memperoleh bukti objektif ttg
‘derajat keterlibatan’ manajemen puncak dalam
pengambilan keputusan terkait SM, dan ‘bagaimana
komitmen diperagakan’ utk memastikan
efektifitasnya, yg dapat diperoleh dgn
 mengkaji hasil2 dari proses yg relevan (kebijakan,
sasaran, ketersediaan sumberdaya, komunikasi)
 mewawancarai staf utk menetapkan derajat
keterlibatan manajemen puncak

77
Audit Kepemimpinan & Komitmen
(A.9, ISO19011:2018)
 Auditor seharusnya ‘mewawancarai manajemen puncak’
utk mengkonfirmasi ybs memiliki pemahaman yg
memadai ttg
 isu2 spesifik pd disiplin SM yg relevan,
 konteks organisasi dimana organisasi beroperasi
Untuk memastikan SM mencapai hasil yg diharapkan
 Auditor juga sebaiknya mengaudit kepemimpinan &
komitmen pada tingkatan manajemen lainnya, selain
manajemen puncak
78
 Tujuan utama
 Memberikan jaminan kredibilitas proses identifikasi risiko &
peluang
 Memberikan jaminan bahwa risiko & peluang telah
ditetapkan dan dikelola dgn benar
 Mengkaji bagaimana organisasi menangani risiko & peluang
yg telah ditetapkan
 Audit thp pendekatan organisasi menetapkan risiko &
peluang tidak dilaksanakan sbg kegiatan tersendiri,
namun sebaiknya implisit dilakukan sepanjang audit
SM, termasuk saat mewancarai manajemen puncak.
88
 Auditor melakukan pengumpulan bukti objektif :
 Masukan yg digunakan utk menetapkan risiko & peluang,
mencakup:
 Analisis isu internal & eksternal
 Arahan strategik organisasi
 Pihak berkepentingan, terkait SM disiplin spesifik, dan
persyaratannya
 Sumber2 risiko potensial, seperti aspek lingkungan, bahaya K3,
dll
 Metode mengevaluasi risiko & peluang

 Perlakuan organisasi thp risiko & peluang, termasuk tingkat


risiko yg dapat diterima dan bagaimana mengendalikannya,
membutuhkan justifikasi professional Auditor.
80
 Pendekatan daur hidup mempertimbangkan “kendali
& pengaruh” organisasi di sepanjang tahap daur hidup
produk dan jasa.
 Auditor sebaiknya menggunakan justifikasi
professional utk menilai bagaimana organisasi
menerapkan LCP dalam strategi organisasi dan
 Kehidupan produk atau jasa;
 Pengaruh organisasi pd rantai pasok;
 Panjang rantai pasok;
 Kompleksitas teknologi dari produk

81
 Program audit pemasok sebaiknya dikembangkand
dgn menggunakan kriteria audit yg sesuai utk jenis
pemasok & peyedia eksternal.
 Lingkup audit rantai pasok dapat beragam:
 Audit SM lengkap;
 Audit proses tunggal;
 Audit produk;
 dll

82
Hasil ‘penilaian dan evaluasi’
terhadap bukti-bukti audit yg
terkumpul setelah
membandingkan dgn ‘kriteria
audit’
Pengumpulan bukti dilakukan sesuai rencana audit

Ditulis di atas kertas atau direkam secara BUKTI


elektronik, dapat berupa prosedur operasi & HARUS DIUJI
pengawasan, buku log, lembar pemeriksaan,
faktur, dan hasil analisis Bukti
Dokumentasi

Bukti
Bukti Fisik
Kesaksian
Merujuk pd sesuatu yg dapat dilihat/ disentuh, Dikumpulkan dari wawacara personil
dikumpulkan dgn pengamatan langsung Bukti teknik, operasi, admin/ manajerial.
peralatan/ proses, peralatan Bukti ini menyediakan suatu kontek utk
pengukuran/pemantauan, dll
Objektif memahami informasi yg bersifat fisik &
terverifikasi dokumentasi.
• Didukung o/ bukti yg cukup
Objektif dan terverifikasi

• tidak ada faktor yg


Bebas Bias mempengaruhi

• Handal, memadai dan terkait


Relevan dgn ketidaksesuaian
BUKTI YG CUKUP vs HANDAL-RELEVAN

 Semakin tinggi risiko terjadi ketidaksesuaian, semakin


banyak bukti yg diperlukan Auditor utk mencapai
Kesimpulan
 JENIS BUKTI:
 Sufficient: apakah bukti yg dikumpulkan telah cukup
(Kuantitas)
 Appropriate: apakah bukti handal dan relevan (Kualitas)

Appropria
te When evidence is appropriate, less of its
required, while more evidence is
required for less appropriate evidenced

Sufficient
 RELEVANT: evidence that pertains to the verification objective.
 Its Auditor’s responsibility to correctly identify the relevant information.

 RELIABLE: evidence depends on the nature and source of the evidence.

Hierarchy Evidence Type Example


Evidence that is collected directly Inspection through a site visit
HIGH by the Auditor

Documentary evidence that Contractor’s or Outsource’s report


originates outside of the Auditi’s
data management system but is
processed by it

Documents produced by the Operational records


Auditi’s
LOW Oral evidence Interview with OHS personnel
MAJOR

TEMUAN MINOR
AUDIT
OFI
(opportunities for
improvement)
Saat menetapkan temuan audit, sebaiknya
dipertimbangkan:
a) Tindak-lanjut dari rekaman audit terdahulu, & kesimpulan audit;
b) Persyaratan dari Klien audit;
c) Keakuratan, kecukupan, & relevansi bukti audit yg mendukung temuan
audit;
d) Sejauh mana kegiatan rencana audit direalisasikan, dan rencana hasil
tercapai;
e) Temuan yg melampaui praktik normal atau peluang utk peningkatan
(OFI);
f) Ukuran conto;
g) Kategorisasi temuan audit (bila ada).

90
Perekaman Temuan Kesesuaian
(A.18.2. ISO19011:2018)

Rekaman kesesuaian, sebaiknya


mempertimbangkan:
a) Deskripsi atau acuan kriteria audit yang menunjukkan
kesesuaian;
b) Bukti audit utk mendukung kesesuaian dan efektifitas,
jika dapat diterapkan;
c) Deklarasi kesesuaian; jika dapat diterapkan

91
Perekaman Temuan Ketidaksesuaian
(A.18.3 ISO19011:2018)

Rekaman ketidaksesuaian, sebaiknya


mempertimbangkan:
a) Deskripsi atau acuan dari audit kriteria
b) Bukti audit;
c) Deklarasi ketidaksesuaian;
d) Temuan audit yg terkait, jika dapat diterapkan

92
Temuan Audit terkait Multiple-Criteria
(A.18.4 ISO19011:2018)
 Identifikasi temuan yg terkait “multiple criteria”.
 Jika auditor mengidentifikasi temuan yg terkait dgn satu kriteria
pd audit kombinasi, auditor sebaiknya mempertimbangkan
kemungkinan dampak pd kriteria yg sesuai atau serupa dari
sistem manajemen SM lainnya.
 Tergantung pd kesepakatan dgn Klien audit, Auditor dapat
menerbitkan:
a) Temuan yg terpisah utk setiap kriteria audit; atau
b) Satu Temuan, menggabungkan acuan dari “multiple criteria”
 Tergantung pd kesekapatan dgn Klien audit, Auditor dapat
memandu Auditi ttg bagaimana menanggapi temuan tsb.

93
Menetapkan Kesimpulan Audit

Tim audit harus berunding sebelum rapat


penutupan utk:
a) Evaluasi temuan audit & informasi lain yg relevan
b) Menyepakati kesimpulan audit dgn mempertimbangkan
ketidakpastian dalam proses audit
c) Menyiapkan rekomendasi, bila dipersyaratkan dalam
rencana audit;
d) Mendiskusikan tindak lanjut audit, bila sesuai

103
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.6
‘Kesimpulan audit harus mampu menjawab Tujuan Audit’

Isu yg dapat dicakup, antara lain:


 Keluasan kesesuaian terhadap kriteria audit;
 Kekokohan SM termasuk efektifitas SM memenuhi hasil yg diharapkan,
identifikasi risiko dan efektifitas tindakan yg dilakukan Auditi utk menangani
risiko
 Efektifitas penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan/ penyempurnaan SM
 Pencapaian tujuan audit, cakupan lingkup audit, dan pemenuhan kriteria
audit
 Temuan yg mirip yg dijumpai di area audit yg berbeda2 atau hasil join audit
atau audit sebelumnya utk kegunaan identifikasi kecenderungan
 Kesimpulan khusus, spt: rekomendasi peningkatan atau kegiatan audit
berikutnya
 Dipimpin KTA, dihadiri oleh Anggota Tim Audit, Wakil
Manajemen Auditi, & PIC fungsi/proses yg di-audit, Klien Audit,
pihak berkepentingan lain.
 Agenda utama memaparkan ‘temuan audit dan kesimpulan
audit’
 Derajat kerincian pertemuan penutupan mempertimbangkan
keefektifan SM dalam mencapai tujuan, termasuk pertimbangan
“konteks, risiko dan peluang”
 Terbiasanya Auditi dengan proses audit juga harus
dipertimbangkan selama pertemuan penutupan utk
memastikan tingkat kerincian yg benar diberikan kpd
peserta pertemuan

Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.7


Paparan KTA tentang:
 Proses audit, termasuk kendala/hambatan (bila ada);
 Bukti audit dikumpulkan berdasarkan sampling;
 Situasi yg dijumpai selama audit yg dapat mengurangi tingkat
kepercayaan kesimpulan audit;
 Metode pelaporan;
 Bagaimana temuan audit ditindak-lanjuti berdasarkan proses yg
disepakati;
 Konsekuensi yg mungkin timbul dari tidak ditanganinya dgn
baik temuan audit;
 Hasil temuan audit dan Kesimpulan audit
 Kegiatan paska audit (CAPA dan batas waktu penyelesaian)
 Proses penanganan keluhan dan banding
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.7
 Perbedaan pendapat thp temuan atau kesimpulan
audit antara Tim Audit sebaiknya didiskusikan, dan
jika mungkin diselesaikan. Jika tidak dapat
diselesaikan, halini harus direkam
 Jika ditentukan dalam tujuan audit, peluang utk
saran peningkatan (OFI) dapat dipaparkan, namun
rekomendasi ini sifatnya tidak mengikat.

108
i k A
m b
A
Preparation Site
Reporting Follow up
& Planning Activities

Action Plan for


Improvement
Pre-Visit Diskusi Auditi Data Collecting Diskusi Klien

Draft Audit Plan Evaluasi di Klien Persetujuan Audit Plan

Opening Verifikasi Closing


Fakta/Bukti Sampling Diskusi Tim Meeting
Meeting

Evaluasi Bukti Temuan Audit Kesimpulan Rekomendasi


Lengkap
Akurat
Ringkas Jelas
 Tujuan audit;
 Lingkup audit (khususnya organisasi Auditi, dan fungsi/proses yg diaudit)
 Identifikasi klien audit;
 Identifikasi tim audit dan peserta auditi dalam audit;
 Tanggal dan lokasi kegiatan audit dilaksanakan;
 Kriteria audit;
 Temuan audit dan bukti terkait;
 Kesimpulan audit;
 Pernyataan mengenai derajat pemenuhan kriteria audit;
 Perbedaan opini yg belum terselesaikan antara Tim Audit dan Auditi
 Risiko bahwa bukti audit yg diuji tidak mewakili karena audit didasarkan
atas pencuplikan conto
Cross Ref: ISO/IEC 17021-1:2015 Cl.9.4.8
KRITERIA
FA KTA DIMANA
A UDIT

• Cara diperoleh • Lokasi / fungsi/ • Acuan spesifik


• Akurat proses spesifik • Disesuaikan
• Berdasar peran terhadap fakta
• Reliable
&
tanggungjawab

JELAS, SINGKAT, PADAT ( 1 5 - 1 8 kata), dan MU DAtf


DIPA t f A M I
i k A
m b
A
Preparation & Site
Reporting Follow up
Planning Activities

Action Plan for


Improvement
 Diterbitkan pd peride waktu yg telah disepakati
 Bila ditunda, harus dikomunikasikan kpd Auditi dan personil
penanggungjawab program audit
 Laporan harus ‘bertanggal, ditinjau, & disetujui’
sesuai program audit
 Laporan audit didistribusikan kpd pihak2
berkepentingan yg telah ditetapkan dalam program
audit atau rencana audit
 Saat distribusi laporan audit, dipertimbangkan
langkah yg tepat utk memastikan kerahasiaan laporan.
108
 Audit dinyatakan berakhir setelah seluruh kegiatan audit yg
direncanakan telah dilaksanakan, atau telah disetujui oleh Klien
Audit.
 Informasi terdokumentasi audit sebaiknya disimpan atau
dimusnahkan sesuai kesepakatan antara pihak2 berkepentingan
dan sesuai program audit serta persyaratan lainnya.
 Kecuali dipersyaratkan hukum, tim audit & personil pengelola
program audit seharusnya tidak membuka informasi apapun yg
diperoleh selama audit atau laporan audit kpd pihak manapun
tanpa persetujuan eksplisit dari Klien Audit, dan bila
memungkinkan dari Auditi.
 Jika isi dokumen audit dipersyaratkan utk dibuka, Klien audit dan
Auditi seharusnya diinformasikan sesegera mungkin

109
KOMPETENSI & EVALUASI
AUDITOR
(CL.7, ISO19011:2018)
Kompetensi & Evaluasi Auditor

 Klausal 7.1. Kompetensi Personil


ISO/IEC 17021-1:2015  Annex-A . Persyaratan Pengetahuan dan
Ketrampilan
+
ISO/IEC 17021-10:2018  Klausal 5. Kompetensi TIM AUDITOR

+
 Klausal 7. Kompetensi & Evaluasi
ISO/IEC 19011:2018
AUDITOR

120
ISO/IEC 17021-1:2015
Cl.7 KOMPETENSI 7.1.1 Proses utk memastikan
personil memiliki pengetahuan
Pertimba
PERSONIL ngan
& keahlian relevan dgn jenis
SM dan geografis setempat
umum

Memiliki akses kpd keahlian


teknis yg diperlukan

7.1.
7.1.4 7.1.2
Pertimbangan KOMPET
KRITERIA
lain ENSI
Kompete
(akses TA) PERSONI
nsi
L

Proses menentukan
kriteria kompetensi
personil
• Proses evaluasi kompetensi
awal dan pemantauan 7.1.3
berkelanjutan (see 7.2) Proses
• Memperagakan metode
evaluasi-nya efektif evaluasi
Menetapkan
Kompetensi Personil Kriteria Evaluasi Metode Evaluasi
- Perilaku Personil - Tinjauan Rekaman
- Kuantitatif
-Pengetahuan &
- Kualitatif - Observasi
Ketrampilan
- Wawancara

Pemeliharaan &
Peningkatan Melakukan
Kompetensi Evaluasi
114
Menetapkan Kompetensi Auditor
Mempertimbangkan pengetahuan & ketrampilan
terkait:
 Ukuran, sifat, kompleksitas, produk, jasa, & proses Auditi;
 Metode auditg;
 Disiplin SM yg di-audit;
 Kompleksitas & proses SM yg diaudit;
 Jenis & tingkat risiko & peluang yg ditangani SM;
 Sasaran & keluasan program audit;
 Ketidakpastian dalam mencapai sasaran audit;
 Persyaratan lain, seperti yg dikenakan oleh klien audit atau pihak
terkait yg relevan lainnya, jika diperlukan.
115
Perilaku Personil Audior

• etis, • tegas,
• terbuka, • percaya diri,
• diplomatis, • ulet,
• suka memperhatikan, • terbuka utk
• cepat mengerti peningkatan,
• luwes, • peka terhadap
• tangguh, budaya,
• kolaboratif,
Pengetahuan dan Ketrampilan

• Pengetahuan & keterampilan UMUM SM


1
• Pengetahuan & keterampilan SPESIFIK
2
• Pengetahuan dan keterampilan TAMBAHAN yg dibutuhkan utk
3 MEMIMPIN TIM Audit

• Pengetahuan & keterampilan utk mengaudit sistem


4 manajemen MULTIDISIPLIN
Pengetahuan & Ketrampilan UMUM

 Prinsip, proses, dan metode audit:


 Standar SM dan dokumen acuan
 Organisasi dan konteks-nya
 Persyaratan hukum & kontraktual serta
persyaratan lain yg berlaku utk Auditi
Disiplin & Kompetensi SEKTOR SPESIFIK

Kompetensi kolektif Tim Audit utk tipe audit SM &


sektor tertentu, mencakup :
 Prinsip & persyaratan SM, serta penerapannya
 Dasar2 disiplin dan sektor, terkait standar SM Auditi
 Aplikasi disiplin & metode sektor spesifik, teknik, proses, &
praktik utk memungkinkan tim audit menilai kesesuaian dalam
lingkup audit, menghasilkan temuan & kesimpulan audit yg
memadai
 Prinsip, metode, & teknik yg relevan dgn disiplin & sektor,
sehingga auditor dapat menetapkan & mengevaluasi risiko &
peluang yg berkaitan dgn tujuan audit
119
Kompetensi Umum KETUA TIM Audit
 Merencanakan audit & menetapkan penugasan audit sesuai dgn kompetensi
spesifik individu anggota tim audit
 Mendiskusikan isu strategik dgn Manajemen Puncak Auditi utk menentukan
apakah organisasi telah mempertimbangkan isu strategik tsb saat mengevaluasi
risiko & peluang;
 Mengembangkan & memelihara hubungan kerja kolaboratif di antara anggota
tim audit;
 Mengelola proses audit, termasuk:
 memanfaatkan sumber daya secara efektif selama audit;
 mengelola ketidakpastian pencapaian tujuan audit;
 melindungi kesehatan & keselamatan anggota tim audit selama audit, termasuk memastikan ketaatan auditor
thp K3 yg relevan, dan pengaturan keamanan;
 mengarahkan anggota tim audit;
 memberikan arahan & bimbingan kpd auditor-in-trainee;
 mencegah & menyelesaikan konflik dan masalah yg dapat terjadi selama audit, termasuk yg terjadi di dalam
tim audit.
 Mewakili Tim Audit dalam berkomunikasi dgn personil pengelola program audit,
klien audit dan Auditi;
 Memimpin Tim Audit utk mencapai kesimpulan audit;
 Menyiapkan & menyelesaikan laporan audit.

120
Pengetahuan & Ketrampilan AUDIT MULTI DISIPLIN

 Saat mengaudit beberapa disiplin SM, anggota tim


audit harus memiliki pemahaman ttg interaksi &
sinergi antara SM yg berbeda-beda.
 KTA harus memahami persyaratan dari masing2
standar SM yg diaudit & mengenali batasan
kompetensi anggota tim pd masing2 disiplin ilmu.

Audit multi-disiplin yg dilakukan bersamaan dikenal sbg


audit kombinasi (atau audit IMS)

121
Pencapaian Kompetensi Audior

Pendidikan

Pengalaman Kerja

Pelatihan Auditor

Pengalaman Audit
• Mampu memperagakan perilaku personil,
Kualitatif pengetahuan atau kinerja ketrampilan pd
pelatihan atau di tempat kerja

• Lama Pengalaman kerja


• Lama Pendidikan
Kuantitatif • Waktu (jumlah jam) Pelatihan
• Jumlah audit
Evaluasi Auditor sebaiknya dilakukan dgn menggunakan 2
atau lebih metode

Tinjauan Rekaman Umpan


Balik Wawancara
Observasi (Witness)
Pengujian
Tinjauan Post Audit
bi kA
A m 134
Pemeliharaan & Peningkatan Kompetensi
Auditor
 KTA & Auditor seharusnya meningkatkan kompetensi
secara berkelanjutan, melalui:
 Berpartisipasi dalam audit SM
 CPD: pengalaman kerja, training, seminar, konferensi, belajar
mandiri, coaching
 Kegiatan CPD seharusnya memperhitungkan:
 Perubahan kebutuhan individu & tanggung-jawab organisasi utk
melaksanakan audit;
 Pengembangan praktik audit termasuk penggunaan teknologi;
 Standar yg relevan, termasuk pedoman/dokumen pendukung, dan
persyaratan lain ygrelevan;
 Perubahan dalam sector atau disiplin
i k A
m b
A
A MAR B INAYA K ASA
Indonesian I n s t i t u t e f o r
Environmental Management

Anda mungkin juga menyukai