Anda di halaman 1dari 21

SNI 3556:2010

sNl
Standar Nasional lndonesia

($tirta4,
fl.*t'oS
@!D
,.i
v' fi.*
i{f"-r,
Bf
T.
{*r

G aw mmu Wwwawx*mma WwrW w &l,a*wvz L.r:

lx{*

8B:
i-lFr -

9Jn',
;1

"t

v; rili'it,
iitr

-K

lb

;'

"*
lcs 71.100.99 Badan standardisasi Nasionr' #Sffi}
SNI3556:2010

Daftar lsi :::N:::

+. ,+

ds

*}

,t?
fa

**
*
th

l&)

/-::
..fi i$

. ,:i ,'

&* =
i,-8.,,
tFl il
#
tu

L.- l:l
:xr
tiFi ., :
*:
'{.i
1.,' ,

v tL-.
i}}

&
|&
tfh

ir"*
:.1.
. i...

fi1
t.B.
,
ti.i

*:dl'
ffi+
di.'
.-&r
!$.,
q*r
-kii r

SNI 3556:2010

Prakata

#.
i'f,
*,
merupakan revisi dari
Standar Nasional tnt'onesia (SNl) Garam konsumsi beryodium ini
sNl 01-3556-2000, Garam konsumsi beryodium. Standar ini dirumuskan dengan tujuan
sebagai berikut:
- Melindungi kesehatan konsumen,
jawab;
- Menjamin-perdagangan pangan yang juiur dan bertanggung
garam konsumsi beryodium
- Men'dukunij p"rr.Lm6;;dr. i"n liu"iiitikasi produk industri

Standar ini dirumusk4r,dengan memperhatikan hal-halyang tertera


dalam :
i* UnOr'no_rnJrnq#dubff tndonesia No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.
1992 tentang Kesehatan'
2. UrJrrg-r^Oun6 ffibr6iik lndonesia No.23 Tahun1996 tentang Pangan.
3: UnOani-unOang RebuUtik lndonesia No.7 Tahun
i. UnOani-unO"n! n"prntik lndonesia No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen'
i. I
Pangan.
5. Peratur-an Pemerintah No.69 Tahun 1999 tentang Labeldan lklanMutu, dan Gizi Pangan'
iit'

6. peraturan pemerintah No.2g Tahun 2004 tentang Keamanan,


Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dln Makanan Republik
lndonesia No'
7. ?*rlgx*a**t
HK.00.05.52.0685 .Tahu n ?**i +.*fr1;ir* Wttt*r',tttw* frrsk';'r'. Pangan
Fungsional. , ' l*o' iJ;7?5/lr/sKA/ll/89
8. k;ii;;"; Direffir]ender*, F*ng*wasa* *bal dan l\4akar;;ii*Lats r*4:*r*y3"
tentang Batas Mffi$imirrn C*maiar l**ga*': **rxl4ala*affangan
ii"prt,ir4 X"pa'E- {-}*al dart ?&*?.*r:** {4'*pts*litt' ln'4*nssia No'
9. eaOan Penga,nai
H K. 00. 05. 52.4040 Tah u n 2fi *S t*ri*l"r g l4*l*';r:ri
Fx*gnn'
melalui
Standar ini dirumuskan oleh Suh Flnilia Ttkr,it 71-ffi'fr3 Gnt;:r Y*frfiU*:'tlll:1tt:7*'x"1:
j*'*tsari
i*rtgglfi 12 2.{i1{} *i }akarla'
rapat teknis, dan disepakati dalsrfi r::':t;:;,tl.f;.rsr:**r!!21t'*1)#Cfr
pengujian, lembaga
Hadir dalam rapat teisebut wakil dari konsumen, produsen, iembaga
dan instansi terkait
it* p"ngetahuanjxiffitrirgi5;:;ruH"1i:l;i.ifl1';:l*f#'il-i1"s,g(ffi
daniteXnotogi, Badan Pengawas-Obat dan Makanan,

fl,?i
FHit;i,T::-
untuk ditetapkan meffidi SNl.

ffi.,*.
R{!

&r
$8.';
+f"
-F
,:1'

i$*

*t.
rl#,'
ll . 'E
hd
W{.

SNI3556:2010

iii.
l:y
Garam konsumsi beryodium
.{::

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh, dan cara uji
yang digunakan untuk Garam konsumsi beryodium.

2 tstirah d"ff#iiirr
Garam konsumsi beryodium adalah produk bahan makanan yang komponen utamanya
*.2
natrium klorida (NaCI) dengan penambahan kalium iodat (KlO3).

3 Syarat mutu

Syarat mutu g konsumsi beryodium sesuaiTabel 1 di bawah ini.

Tabet t * Sy*rar rr l;lr": {}*r*m hr,n*z"arr*i h*ry;;rj;us"sl

No ,l**i"- zrii Sstuagt : W*r*y*ratmn


1)/ :, l,* ?
1 Kadar air (l ?01t*ib_: /:] t,".:di\b, I
-i-----
"2 Kadar NaC: {rtalriu m klui*a}
i
:

dihitung dan iumlah *l*rd,t tt1") t, ,:ti* t*i.


(b/b) adbk
J a tgial yang tidak larut dalam air o/o I i

maks. 0,5
(t Itir door<
4 Yodium dihitung sebagai kalium
mg/kg min.30
iodat (KlO.) adbk
5 Cemaran loqam :

5.1 Kadmium (Cd) mq/kq maks. 0,5


52 Timbal (Pb) mq/kq maks. 10,0
5.3 Raksa (Ho) mq/kq maks.0,1
6 Cemaran Arsen (As) mq/kq maks.0,1
CATATAN 1 blb adalah bobot/bobot
CATATAN 2 adbk adalah atas dasar bahan kering

4 Pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh sesuai Lampiran A.

:'r:;--
5 Cara uji ffi,;
sr; '|L
Cara uji untuk $6ram konsumsi beryodium seperti di bawah ini :

a) Persiapan contoh sesuai Lampiran B.1


b) Cara uji kadar air sesuai Lampiran B.2

1 dari 17
,'11i.;"

{ m'
iJi" ' +
""d
/
/

\ __-<_
{tt'

SNl3556:20tS*

' ri.
c) ,,' kadar W:t{natrium klorida) dihitung darijumlah klorida (Cl-) sesuai Lampiran
BT, :Et"
d) Cara uji kadar yodium dihitung sebagai kalium iodat (KlOs) Lampiran 8.4
U
e) Cara uji kadar bagian yang tidak larut dalam air Lampiran 8.5
0 Cara uji cemaran logam sesuai lampiran 8.6
- Cara uji kadmium (Cd) dan timbal (Pb) sesuai Lampiran 8.6.1
- Cara rtli raksa (Hg) sesuai Lampiran 8.6.2 *
s) Cara uji cemaran arsen (As) sesuai Lampiran B.7

6 Syarat Iulr" rii@


Produk dinyatakan lulus uji apabila telah memenuhi persyaratan mutu sesuai pasal 3

7 Pengemasan
\, .t

Produk garam konsgrnsi beryodium dikemas dalam wadah yang tertutup, tidak
dipengaruhi atau m@E4garuhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan sesuai
keteniuan yang uedffiT,; :s,' *"
:,X)t
PT

8 Penandaan #*-

'f,i
Syarat penan"Qqan produk gararn konsurnsi bery*t*ium harus #ih*ri lab*i. Keterangen pada
label sekurangj-kurangnya haru* mencantur*kan,
ai,,

Berat bersih;
Kadar KlOs; :#
qq{
Nama dan ql
,:#
Nama dan r (untuk produk impor); ,

Kode produksi;
Nomor registrasi BPOM (MD). #"

ffi
ie* &

;'4.""

T,,,
#

:{"

.&*'
#
w
,r#*.
:4r fr$
W
#**, -
Y$

I*+

2 dari 17
&?".'-j'i1' SNl3556:2010
Sf;' ,'
'?&r.

Lampiran A
(normatif)
Cara pengambilan contoh garam konsumsi beryodium

'1+"
;..:i+
A.1 Prinsip
'

pengambilan contoh garam konsumsi beryodium yang dikemas dengan cara melihat
banyaknya unit contoh yang cacat pada AQL (Acceptance Quality Level) 6,5 dan contoh
diambilsecara acak
:i*

A.2 Penerapan pengambilan contoh


ir
'-frr
A.2.1 lnform^asi yang diperlukan
l-*l

Dalam menggunakan rancangan pengambilan contoh dalam A.3 diperlukan beberapa


informasi sebagai berikut :

a) Tingkat inspeksi;
b) Ukqgln lot (N);
c) Ukil?in kemasan lerk**il tb*rat**rxi* *alxm fr\; dan
d) Ketentuan istandar rr*r g*tt*i k's*trit*x pr*drtk fa*fr *ik*?t**tlaki, misalnya
penggolongan cacat de* 1t;vsl6V ****l yx*rS rli7*rb*l*ltkan #;:ri **juri:lah lot yang
diperiksa ffi
4,
*'b'

A.2.2 lnspeksi
a) Pemilihan tingkat inspeksi berdasarkan:
Tingkat inspeksi l, digunakan untuk pengambilan contoh normal (biasa)
Tingkat inspeksi ll, digunakan untuk pengambilan contoh bila terjadi sanggahan
terhadap hasil pengujian menurut tingkat inspeksi l, atau bila diperlukan hasil pengujian
yang lebih'theyakinkan;
b) lot (N), misalkan jumlah kemasan terkecil saram konsumsi
ffiiiffifVl,
c) Tentukan "ukuran contoh (n) yang akan diambil dari suatu lot yang diinspeksi, yang
didasarkan pada ukuran lot, ukuran kemasan terkecil, dan tingkat inspeksi. Penentuan
ukuran contoh dapat dilihat pada 43;
d) Ambil secara acak sejumlah ukuran contoh (n)yang ditentukan dari lot;
e) Uji,pioduk berdasarkan standar. ldentifikasikan setiap kemasan atau unit contoh yang
tidak memqpuhi spesifikasi yang terdapat dalam persyaratan standar dan dinyatakan
cacat berdfr$arkan penggolongan cacat yang terdapat dalam standar;
0 Gunakanffin,cangan pengambilan contoh pada A.3; dan
s) Nyatakar{Sahwa lot diterima jika cacat sama atau kurang dari jumlah cacat yang
diperbolehkan (c) dan lot ditolak jika cacat melebihi jumlah cacat yang diperbolehkan
(c).

,"; r4'
{H.o'
dmr
-sd i ': ''ri 3 dari 17
,,*

SNI 3556:2010

A.2.3 Penerapan rancangan pengambilan contoh

A.2.3.1 Tingkat insPeksi I

Misalnya lot teidiri atas 1.200 karton yang berisi kemasan berukuran 24 150 g setiap x
kartonnya. Keputusan diambil menggunakan Tingkat lnspeksi I karena produk tersebut
--'- ''--
belum fernah diuji dqp belum
ffi'
pernah mendapat sanggahan mengenai kualitasnya.

a) Ukuran lot(N) 1l' "1'200x24atau


28'800 unit
b) Ukuran kemasan : 150 g
Tingkat inspeksi : I (lihat rancangan pengambilan contoh 1/A'3.1)
"j
d) Jumlah contoh (n) :21
e) Jumlah maks. cacat yang diterima(c) : 3
Lot diterima apabila jumlah cacat yang ditemukan dari 2l contoh yang disampling_(diambil)
.rr, kuianq diri;3, dan lot ditolak apabila jumlah cacat yang ditemukan dari 21 contoh
"t"u
yang disampring (oiatripil) lebih besar dari 3.
fir2' . i
xF
A.2.3.2 Tingkat insPeksi II
Bila hasil pengujian pertama ih,Z"3.1) 71*{1t"*t}&t t*r*A*|s;trt. r}+l'':+..h;*.ru* I.rlakukan
pemeriksaan ullng terfradap lc? t*rsebr:t **r'qa* ukuran r*rt*il txt:fr l*Y",i* 'rs*xy*?'. sesuai
dengan tingkat insPeksi ll.

a) Ukuran lot (N) ,: 't.?** x 24 *ta* ?.*.fi{}* *rz*


b) Ukuran kemasaft . 1#* #
c) Tingkat inspeksi,;dr: 11 {,lihal. t &tt***ga{t p*n6*rtrtti*rt
***lr:l', 2.l&.3.2.)
d) Jumlah contoh (n) 29
e) Jumlah maks. Cacat yang diterima(c) :4

Lot diterima apabila jumlah cacat yang ditemukan dari 29 contoh yang disampling (diambil)
sama atau furang dari 4, dan lot ditotit< apabila jumlah cacat yang ditemukan dari 29 contoh
yang disampling (diambit) lebih besar dari 4'

A.2.4 Catatan rn"ffi"n",


r'!
rkuran contoh
L'
'ki

Tidak perlu membatasi ukuran contoh sebagai minimum untuk ukuran lot dan tingkat
inspeksi yang tepat. Dalam semua kasus, contoh yang lebih besar dapat dipilih. Dalam
contoh A.23:.2 perkiraan yang lebih dipercaya mengenai mutu lot dapat dibuat dengan
mengambil contoh sebanyik 4-8 atau 84 dan menggunakan jumlah ketentuan, yang diterima
apabila yang Cicat tidak lebih dari 6 dan 9 contoh.

ffi;
t;:

ii !t

i::d"'
#,n,
gli
fl "
4 dari 17

{#,+:
1..9&
"
'tt,

SNI 3556:2010

A.3 Rancangan pengambilan contoh


-15n
;

A.3.1 Rancallin pengambilan contoh 1 (Tingkat inspeksi I, AQL = 6,5)

TabelA.l - Nilai N, n dan c untuk berat bersih sama


atau kurang dari 1 kg

Jumlah maks. Cacat


Ukuran Iot (N) Jumlah contoh (n)
vano diterima (c)
4.8Q0:Atau kurang 6 1

4.8,91'*.24.000 13 2
24.Qp1- 48.000 21 3
48.001 - 84.000 29 4
84.001 - 144.000 48 b
144.0U *240.000 84 I
-Lebih dari 240.000 126 13

A.2 - HEI*i ful" rz rlmn r )a#rlrV nrrr47 Yt&ftlb i&Bt4 A4Yl "l td*
*'!j ,,}
rd s@ld! ulus* N*fuih *an t*,fr kg #$

Ukuran lottM! ,It.8{3itfiit fl{}n{mn t}nt : ,|q*wzn*?* r":ak*- Cacat


;
!:_

2/00 atau ku ryn,.\ 611 t&

de 2.401- 15.GS* /4
lJ
i
1
n
4. :3
.)i : r
15.0p1 - 24.t*# .J
.r - ------;--
24.qU - 42.t{i*
4ZnV{'-72.000 48 b
TXA01 J.120.000 84 I
Lebih dari 120.000 126 13

Tabel A.3 - Nilai N, n dan c untuk berat bersih lebih dari 4,5 kg

t!hy'3n lot (N) Jumlah maks. Cacat


Jumlah contoh (n)
vanq diterima (c)
60Eiatdu kuranq b 1

'601 - 2.000 13 2
2.001 -7.200 21 3
7 .201 - 15.000 29 4
15.001 -24.000 48 6
". 24.001 - 42.000 84 I
Lebih dari 42.000 126 13
',: .l:ii'
ffir
i5i: "1".
{'!fl' - rrill

5 dari 17

&ii'i,
-w'.
f!.. l
' :ii''

SNI 3556:2010 *,,:;,


E:III
Ws

A.3.2 Rancangan pengambilan contoh 2 (Tingkat inspeksi ll, AQL = 6'5) ,ri,,
*i
TabelA.4 - Nilai N, n dan c untuk berat bersih sama u:-,,

atau kurang dari 1 kg ,:.

i^l*,,' Jumah maks. Cacat


Ukurarflot (N) Jumlah contoh (n) vano diterima (c)
4.800 atau kurang 13 2
4.801-24.000 21 3
24.001- 48.000 29 4 t..:L
i;t:i
b
4&00'1 - 84.000 48
84.001 - 144.000 84 I i/l:.
126 13 *;
144.001-240.000
Lebih dd1k24.000 200 19

Tabel A.5 - Nitai N, n dan c untuk berat bersih lebih dari 1 kg


taPitidak lebih dari4,5 kg
,"lur*Enfu *w *k* " #ax*t.
Ukuran lot (N) ,1*r*l*32 **r:t*l'l mng *lt*1try* {g}
2.400 atau ura ii} I
.000
.tt
-----*--i- ^--
24.001 - 42.000
*
42.001-72.000
72.001 - 120.000 126 IJ

Tabel ;Nilai N, n dan c untuk berat bersih Iebih dari 4,5 kg


-l{

Jumlah maks. Cacat


Ukuran lot (N) Jumlah contoh (n) vanq diterima (c)
600 atau kurang 13 2 ;;
601 - 2.000 21 3
2.001 -7.200 29 4
7 .201 - 15.000 48 6
'15.001 +24.000 84 I
24.001&.000 126 13
Lebih dafti12.000 200 19

*.
"rl;d

6 dari 17

,1,.'
I 1t'l

{3.'r:
'ffi' e',lr
. -:l

SNI3556:2010
i.1|

Lampiran B
(normatif)
Cara uji garam konsumsi beryodium ;!

.{\:.!
r^i
't:*

8.1 Persiapaif contoh

Buka kemasan garam konsumsi beryodium dan ambil contoh sebanyak 400 g dan
tempatkan dalam botolcontoh yang bersih dan kering.

!i;r0'
8.2 Kadar air .,
, ;'i ,r.
8.2.1 erinsi$.,
Kadar air dihitridg berdasarkan bobot yang hilang selama pemanasan dalam oven pada
oC.
suhu (105 I 2)

8.2.2 Peralatan ;
*#;
a) Ovdn'terkalibrasi der:;*n r*telitian 1
b) Neraca analitfi te rkal l*rm*i **ngmn. k*t*litla* *.1 rng',
t

c) Desikator-riaiiq berisi d*$ik#n,deil


d) cr*r" n"ffi,{, ,
8.2.3 Cara kerja

a) Panaskan cawan petri beserta tutupnya dalam oven pada suhu (105t2)0 C selama lebih
kurang satu jam dan dinginkan dalam desikator selama 20 menit sampai dengan 30
menit, kemudian timbang dengan neraca analitik (pinggan dan tutupnya) (Wo);
b) masukkan 5g contoh ke dalam cawan, tutup dan timbang (W1) ;

c) panaskan;Cawan yang berisi contoh tersebut dalam keadaan terbuka dengan


ca*rn di samping cawan di dalam oven pada suhu (105i2)0C selama

d) tutup c ketika masih di dalam oven, pindahkan segera ke dalam desikator dan
dinginkan selama 20 sampai dengan 30 menit kemudian timbang; ,
e) lakukan pemanasan kembali selama satu jam dan ulangi kembali perubahan berat
antara pemanasan selama satu jam mempunyai interval < 2 mg (Wr);
0 lakukan pekerjaan duplo; dan
g) hitung kadar.air dalam contoh.
. ::l
8.2.4 eerhitffi?n
3{i1i ' r:

- -1 - -'.
W,E,W^
Kadar air = xlOOo/o
w -w,
Keterangan :

W6 adalah bobot cawan kosong dan tutupnya,dinyatakan dalam gram (g);


W1 adalah bobot qawan, tutupnya dan contoh sebelum dikeringkan, dinyatakan dalam gram (g);
W, adalah bobo(.Qawan, tutupnya dan contoh setelah dikeringkan, dinyatakan dalam gram (g).

ffi,*
d#; 7 dari 17

f#i y
t,.i'
',$r r
7

ili.{ n'*
ffti'
SNI 3556:2010

8.2.5 Ketelitian

;ulSnganmaksimal5%darinilairata-ratahasilkadarair.Jikakisaran
i";'h;;; Jari 5 %,fiaka analisis harus diulans kembali'

8.3 Kadar natrium klorida, NaGl

B.3.1 PrinsiP
NaCl yang terkandung-dalam contoh
Mereaksikan seluruh ion cl yang terdapat dalam
petunjuk larutan kalium kromat (K2CrOa)
dengan ion Ag Oari lardtan AgfiO.iungan

B.3.2 Peralatan : ry,,


BS,t .

sl
Neraca analitik terkalibrasi dengan ketelitian 0'1
mg;
a)
b) Buret, terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mL ;
c) ErlenmeYer 300 mL;
d) Fioet 2 mL. terkalibrasidengan ketelitian 0,001mL ;
dan
e) LJn, ,krr-660 mL, terkalibrasi dengan ketelitian 0'1 mL;
0 Gelas piala r' ri;r,
lfr
::L

8.3.3 Pereaksi: ffi,,i *.*,

a)
-' Larutan Perak nitrat AgNQs *,1$^
i1 gAgNOs dilarutkan dalayt i*{:-;*''* aii **licg
-'
b) lnOifat-or kalium kromat, K2Cr*e 1%,
i g KrCrO+ dilarutkan dalam 1** rtil aii +ir$i*g
tl*14{'t}t-, *nrt
X,Li"f ,agrtesium oksida, Mg# at"*t: tsx\rits*s't;tk*.r*''sr*r,.
"l
d) Asam nitrat (1:1). bagian air suling'
Larutkan satu uagijil asam nitrat pekat ke dalam satu

8.3.4 Cara kerja t,,'


-1*
,

a)Timbangcontohujit5_0-.g,tambahkanairsuling200mL,adukkemudiansaringdan
dan impitkan hingga tanda garis l,t.i'

ditampung oatam%uu sod'mL, bilas dengan airiuling


(larutan
'pip"iz
A); ^F^ .--,
b) mL hrutan A ke dalam Erlenmeyer 250 mL;
(1 : 1) sampai larutan bereaksi asam
c) asamkan dengan beberapa tetes asam nitrat
terhadap indikatof metil merah;
d) netralkan dengary$qO atau (NaHCOs),
e) encerkan dengaffiir'su[ng sampal 1uu mL; t:.

0 tambahkan 1 mlldrutari KzCrO+;dan


warna merah bata. 'ilri:

s) iitar dengan larutan Ag NO3 0,1 N sampai terbentuk


t,l1:

:{
:..1 ,'

ff*u;-
*ft

8.3.5 Perhitungan
*4 8 dari 17
tl
..i*'
1.,i::] -

ffii;,,,
S'11
:- rt*

SNl3556:2010
'1"*

.,
B.3.5.1 Perhitungan kadar NaCl bahan asal
2
-:lt '
::J:

,i, ;\"
KadarNaCl nrriln as;l = x 1oo%
i. ,i

1li!
!t'l:i

Keterangan:
V adalah volume AgNO3yang diperlukan pada penitaran, yang dinyatakan dalam mililiter (mL);
N adalhh normalitas AgNOs , yang dinyatakan dalam normal (N)
fp adalah faktor pengenceran
t;,-
W adalah bobeteontoh uji, yang dinyatakan dalam milligram (mg)

8.3.5.2 ,"rnffi;;"n kadar Nacl atas dasar bahan kering : ;ir

100 tN

Kadar NaCl atas dasar bahan ker ing = xXo/o ,/,:i


100 - kadar air

Keterangdn:
X adalah Kadar NaCl bahan asal
i..1,;.
;':'Iii .
8.4 Kadar Y#,lT:_r"l**s*i Klc;
8.4.'l Prinsidry:

Penentuan kadar yodium *eTd*x*rkanitsmtrxlt *atnumti**ttff*tyatsg *i;p:tr'*ka* sebagai titrasi

8.4.2 Beratatan ':t

a) Neraca an3t.i{k lerkali?:tr;t:;i **1',.4#fi ?.*!,*112i*rt t}.1 r*g.


b) Mikrobureffi grl, terkalibrasi dengan ketelitian 0,01 mL;
c) Erlenmeyffi,p.tup;asah 300 mL;
d) Gelas ukuffian
e) Pipet.

B.4.3 Pereaksi

a) t-arii6n baku kalium iodat, KIO3 0,005 N;


3,567 g KlOo,p.a dilarutkan dengan air suling dalam labu ukur J00 mL impitkan dengan
air sulingl1lngga tanda garis. Pipet 50 mL ke dalam labu ukur 100 mL yang lain
encerkan ffindan suling impitkan hingga tanda garis.
b) "it tio sulfat, NazSzOs 0,005 N; dan
Larutan b4ti:'nati{um
25 g NazSzO3 5H2O dilarutkan dengan air suling dalam labu ukur 1000 mL. Pipet 50 mL
ke dalam labu ukur 1000 mL yang lain. Encerkan dengan air suling impitkan hingga
tanda garis.
c) Standardisasi larutan NazSzOg.
TimbEng 25 g NaCI p.a, masukkan ke dalam erlenmeyer 300 mL, tambahkan 120 mL air
sulung, aduk,sampai larut. Tambah 5 mL larutan baku KlOs 0,005 N dan kocok sampai
homogen.'Tambah 2 mL HsPO+85%,2 mL indikator amilum 1o/o dan 0,'1 g kristal Kl.
Titar deng.Eh:larutan baku NazSzO3 menggunakan mikrobiuret sampai warna biru hilang
-lS:'
(Vr) 'r '

8.4.4 Cara kerja

,'4 9 dari 17
SNI 3556:2010
B*'

a) timbang 25 g co$ol1 ke dalam Erlenmeyer 300 mL;


b) larutkan dengan'.?2S mL air suling;
.j tambah Z ml-HsPO+ 85%2 mL indikator amilum dan 0,1 g kristal Kl;dan
ai titrasi dengan iarutan baku NazSzo3 menggunakan mikroburet (V2) , koreksi dilakukan
terhadap 25 g NaCl P.a.

B.4.5 Perhitqngan
B.4.5.1 Perhitungan kadar KIOs bahan asal

Kadar KlO. bahan


,ii,.

Keterangan: r:!,

V, aAa-tatr volume NazSzOs pada penitaran larutan baku, dinyatakan dalam


mililiter ( mL);
v, adalah votume Nrazsros pada penitaran larutan contoh, dinyatakan dalam gram (g);
+. ,r
W adalah bob& contoh, dinyatakan dalam miligram (mg)' ,;}
t4.

8.4.5.2 Perhitungani*"dar KlOs atas dasar bahan kering

*,.t, - .r .rrl
Klo. atas 0".{"i'L.nin k ,ring' -
' H'rngil*g
Kadar
i--;*k
Keterangan:
X adalah-Kadar KlO3 bahan asal :r
rG

B.5 Bagian Yang Ti{ak Larut **t*vl &.ir

.
8.5.1 Prinsip *.,. .
#' 'j

Bagian yang tak larut dalam air dihitung berdasarkan bobot bahan yang tersisa pada kertas
saring setelih dipanaskan pada suhu (105 t 2) "C.

8.5.2 Peralatan
0C;
a) Oven terkalibrasidepgan ketelitian 1
b) Neraca analitik tifta[brasi dengan ketelitian 0,1 mg;
c) Desikator yang bffiik?Q.desikan ;

d) Gelas piala; ?fl


e) Gelas ukur;
0 Cawan Petri; dan
s) Kertas saring bebas abu, Whatman 40.

8.5.3 Cara Kilrja


:'
a) Timbanq 2 g conElit(Wo), masukkan ke dalam gelas piala 400 mL;
b) tamoah[anioo r&airplnas, aduk hingga larut sempurna dan dinginkan;
c) keringkan kertas ffiin{,berikut cawan petri dalam oven pada suhu (105 2) "C
' t
selama 2 jam din$-inkan dan timbang (W2);
d) saring larutan gaiam yang telah dingin dan bilas kertas saring dengan air
panas hingga
larutan beruuarna bening (bebas klor);dan
e) lieringkan kertas saring-berikut cawan petri dalam oven pada suhu (105 t 2) "C selama
2 jai, dinginkan dalam desikator dan timbang hingga bobot tetap (W1)'
10 dari 17
,',,ii'
t,i;
if,n
H.ILi'
XI1
g .
'ti.
,f ,Y
{Fi
, {,.
. SNI 3556:2010
'ii,!'

8.5.4 Perhitungan

B.5.4.1 Perhitu;rgan bagian yang tak Iarut air

Bagian yang taffiaiutair =


Wr- IL
,1ggo/o

Keterangan:
W0 adalah bobot contoh, dinyatakan dalam gram (g)
W1 adalah bobot cawan petri + kertas saring + bagian yang larut dalam air, dinyatakan dalam gram
(s)-'
W, adalah bobot cawan petri kosong + kertas saring, dinyatakan dalam garam (g)
^ i ,1.,

8.5.4.2 nern$pan bagian tak Iarut air atas dasar bahan kering

Bagian Vrng t#Lrut ai, ata" dasar bahan ker inq = ----J
!!-, x o7o
" 100 - kadar air
Keterangan:
X adalah bagian yang tak la,;f' nir

B.5.5 Ketelitian
Kisaran frasif dfrliRa li*ularrg** r*fr?,*iir*&X * urt **ri t*l'*i {*t#-retx *,axtl /,ts{t*r *a;jan yang tak
larut dalam air.Bika kiiaran l*hih L:anar dar 5+/t. rraka analj*1**at,,s:, Jril;an{; '4 LJmOaii,
"'_ -_---"'

8.6 Cemaran Logam

8.6.1 P6netapan cemaran togam kadmium (Cd) dan timbal(pb)

8.6.1.1 Prin;in
-.
r: ,i
Sampel dilarufftan dengan aquabides dan dianalisa dengan menggunakan alat
spektrofotometer serapan Atom (ssA) dengan panjang gelombang maksimal 229,9 nm
untuk Cd. Dan 283,3 nm untuk Pb.

B.6.1.2 Peralatan
'J*'

a) Spektrofotometer serapan atom beserta kelengkapannya (lampu Cd dan lampu Pb)


terkalibrasi (bebaiknya menggunakan SSA tungku grafit);
b) Pipet ukurftergkala 0,05 mL atau mikro buret terkalibrasi;
c) Labu ukur" B'rmL,.100 mL dan 500 mL terkalibrasi;
d) Pengangas"'air;
e) Gelas ukur kapasitas 10 mL;
f) Gelas piala 250 mL,400 mL; dan
g) Wadah teflon atau polyethylene
B.6.1.3 ;*Pereaksi

a) Larutan asary: nitrat, HNO3 pekat (65 %, Bj 1,4);


b) Air suling trhg mengalami dua kali penyulingan;
i.*,'
:,-#t.'' 11 dari 17

'l
,:.l,".

&Ls
i"b
SNI 3556:2010 :,.

.:"{f.
,&
l:f
llr :.

c) Larutan baku 1000 trg/ml Cd dan Pb;


larutkan 1,000 g Cd dan begitu juga untuk standar Pb dengan 7mL HNO3 pekat dalam
gelas piala 250 mL, masukkan ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian impitkan dengan
air suling hingga tanda garis. Alternatif lain, bisa digunakan larutan baku Cd dan atau Pb
1000 pg/mL siap pakai;
d) Larutan baku 50 pg/ml Cd dan Pb; dan
pipet 5,0 mL larutan baku 1000 pg/ml Cd dan Pb ke dalam labu ukur 100 mL dan
impitkan dengarUpir suling hingga tanda garis kemudian dikocok. Larutan baku kedua ini
memiliki konsentfirsi'Pb dan Cd 50 pg /mL
e) Larutan baku ke?ilr Cd dan Pb;
pipet ke dalam labu ukur 100 mL masing-masing sebanyak 0 mL; 0,2 mL; 0,5 mL; 1
mL; 2 mL, 3 mL, dan 4 mL larutan baku 50 pg/ml kemudian tambahkan 5 mL larutan
HNO3 1N atau HCI 6N, dan impitkan dengan air suling hingga tanda garis kemudian
kocok. Larutan baku kerja ini memiliki konsentrasi 0 pg/ml; 0,25 pg/ml; 0,5 pg/L; 1,0
pg/ml, 1,5"pg/L dan 2,01tg/ml Cd dan Pb.

8.6.1.4 Gara
'tu,
keria i

a) Timbang denga{iteliti 10 gram contoh ke dalam gelas piala 400 mL, larutkan dengan
100 mL air sulin$, 'asamkan l*.*':". i-.ll'll, pckai s*nipa; n!""1 <?, v*a*t:kan k* d*!am labu
ukur 500 mL, impitkan hingS* l;'r,;:;arr* 4'z* au.clt *}
b) siapkan larutan blanko 1{anpn c*ntun; drng** penximbah*rn p*reak*t dan ptrlakuan
yang sama seperti contoh ,,,|,

c) baca absorbans larutan bakr.: k*rja dan lar*t*n ***t*h t*rha#*p *l**i* n:**66unakan l,';;

SSA pada panjanggelomb**E nz*h*im**: sekttar ?fi3,3 nrr,: t:*,

d) buat kurva antara k*n**r':tr*si l*Eam ipglffiL] ***sxg*i **t':"th* X **n *hsorbans #
sebagai sumbu
e) plot hasil rt il*il1+ l lr:':it:; j## tttsrva ? aitr,rarl'
0 hitung kandu daiam conioh. lllil

iti\

B.6.1.5 Perhitungan ffi

Kandungan Pbtan Cd (mg/kg) = 9*V


W

8.6.1.6 Ketelitian
Kisaran hasild0a kali ulangan deviasi (RSD) maksimal 16 %. Jika RSD lebih besar dari 16
o/o,
maka analisis harus.diulang.
.j&

#
*;lti'
d*.'
lPi

8.6.2 Raksa (Hg)

8.6.2.1 Prinpip

&,{,,
*!J,ir
,
s
12 dari 17
Er

*,,'!.
SNI3556:2010

Mereaksikan senyawa raksa (Hg) dengan NaBH+ atau SnClz dalam keadaan asam supaya
terbentuk gas 4[orpic Hg dan diikuti dengan pembacaan absorbans dengan menggunakan
spektrofotomet-bppbrapan atom tanpa nyala dengan panjang gelombang 253,7 nm
qf'.

8.6.2.2 Peralatan
ttI
t\l
a) Spektrofotometer Serapan Atom yang dilengkapi dengan lampu katoda Hg dan
generator uap Hidrida (HVG);
b) Erlenmeyer; it
c) Labu ukur 100,mL, terkalibrasi. ;,t"
:i-.i1,$ r -
*6i* ''
8.6.2.3 Perefrhl, .

'&"1
a) Larutan asam nitrat, HNO3 pekat (65%, Bj 1,1);
b) Larutan kalium permanganat KMnOa, 5%:
larutkan 50 g KMnO+ dalam labu ukur 1 L dengan air suling, encerkan dan impitkan
hingga tanda garis
c) Larutan kalium persulfat, KzSzOs 5% :
larutkan 50 g KzSzOs dalam labu ukur 1 L dengan air suling, encerkan dan impitkan
hingga tandagdris
d) Larutan tlafifu.m kloricii rt,:ru,t$rl-#rr,;r, '.,.lfrr li\1a.,{)*l;1az**t
larutkan 12S9";Nael dnn 12* g it;\t42{3*4}rl4z**,. d*}*m te?:u *ktsr 1 l- ***;1an air suling,
encerkan hingga tanda garis.
e) Larutan timah klorida, $nCli 1*aA ditt*rn lari:tan yafi#\71r:11#ndr:,r; rtjl.
larutkan 100 g SnCl2 a**g** *u **1ir,g y*ne ffiefiSer*ung 12.* rrti...t4t;1 *;llam labu ukur
1 L, encerkan dan imp,tka**tngga tarrda garis
0 Larutan asam sulfat, H,S*" p*?,ar.
g) Air suling yang telah m**;*lxrr'i sit-t;*k't*lt p,t:r":'1tslt*q**:
h) Larutan baku:raksa (Hg,l 1000 mgll
larutkan 1,3iE4q g HgCl2 dengan 700 mL air suling dalam labu ukur 11, tambahkan 1,5
mL HNOs pflftan encerkan hingga tanda garis
i) Larutan sta:nilar raksa :

siapkan deret standar larutan raksa yang mengandung 1,0 ltglL;2,0 pg/L; 3,0;rg/L; 4,0
pgil dan 5 pg/L dengan menggunakan air suling bebas logam dan mengandung HNO3
(1,5 mL HNO3 / L). Larutan standar harus selalu segar.
,{
8.6.2.4 Cara kerja
i,
a) Timbang dg4$qn teliti 10 gram contoh ke dalam gelas piala 400 mL, larutkan dengan
100 mL airSlil-liitg, asamkan dengan HNO3 pekat sampai pH <2, masukan ke dalam labu
l;,
ukur 500 mL; impitkan hingga tanda garis dan kocok;
b) masukkan 10 ml tiap larutan standar raksa yang mengandung 1,0 pg/L; 2,0 pg/L; 3,0
ptg/L 4,0 pg/L dan 5,0 pg/L dan 10 mL air suling sebagai blanko ke dalam erlemeyer 250
ml;tambahkan 5 mL HzSO+ pa dan 2,5 mL HNOs ke dalam tiaptiap labu;

vti:

Sr- ,
;s

il*.i
"#,

13 dari 17
t!..*

SNI 3556:2010

c) tambahkan '15 mL larutan KMnO+ ke dalam tiap labu dan biarkan paling sedikit 15 menit;
d) tambahkan 8 mL KzSzOs ke dalam tiap labu dan panaskan selama 2 jamdalam penangas
air pada sufui 95 C,
e) dinginkan pada suhu ruang dan tambahkan 6 mL larutan (NH2OH)2H2SOa untuk
mengurangi kelebihan permanganat
f) masukkan 5 mLdarutan SnClz ke dalam tiap labu dan segera hubungkan labu dengan
peralatan pembeiiTrdara
s) baca absorbansii.,;larutan deret standar, larutan contoh dan larutan blanko dengan
menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom tanpa nyala pada panjang gelombang
253,7 nm:
h) buat kurva kalibrasi dengan sumbu y sebagai absorbansi dan sumbu x sebagai
konsentrasi (dalam ppm);dan
i) hitung kandfingan Hg dalam contoh.

8.6.2.5 Perhitunqanr'
-*,
Kandungan logam ra$a (Hg) dalam contoh dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(pg log am / mL dari kurva kalibrasi)


Kandungan raksa (prg/ g) = ,,:.' * ,
Keterangan:
V adalah volufie pengenceran, *irTy*takxn *ale"r';t minrtitur tmL.)
W adalah bobot contoh, dinyatak*t: **l*nt grxrn tgj

B.6.2.6 Keteliti 4l-.


'a'
r, ,ld,

Kisaran hasil dua ngan d*vi**i {ftSl}} rt*k*int*l 1ffi*k. J1?,;* RS* l*hil ****r tJ*:ri 16Yo,
maka analisis harus diulang kerr"tsr"lt

8.7 CemararLArsen (As)

8.7.1 Prinsip

Contoh didestruksi asam menjadi larutan arsen. Larutan Ass'direduksi dengan Kl


menjadi As3* dan dengan NaBH+ atau SnClz sehingga terbentuk ASH3 yang
kemudian dibaca dengan SSA pada panjang gelombang 193,7 nm.

8.7.2 Peralatan

a) Spektrofotdmeter Serapan Atom yang dilengkapi dengan lampu katoda As dan


generator uap hidrida ("HVG");
b) Neraca analitik terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mg;
c) Labu Kjeldahl2$fumL;
d) Labu ukur 50 mli,fl00,mL, 500 mL, dan 1000 mL, terkalibrasi dengan ketelltian 0,1 mL;
e) Pemanas listrik;H"
0 Pipet volumetrik 25 mL, terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mL;
s) Cawan porselen kapasiats 50 mL;
h) Gelas ukur 25 mL
0C;
i) Tanur terkalibrasi dengan ketelitian 1
i) Pipet ukur berskala 0,05 mL atau mikro buret terkalibrasi; dan
k) Labu borosilikat.berdasar bulat 50 mL.

B.7.3 Pereaksi fu.- 'is


" .

#i.'
14 dari 17

i.',{'

, t,i,

fu,u
*.Ti('
_t&I
.
ri{'
.tu SNI3556:2010
f*-
4t1 r,
'fzil.

a) Natrium hidroksida, NaOH;


b) Asam klorida, HClpekat; L::

c) Natrium boronhidrida, NaBHa;


ti
larutkan 3 g NaBHa dan 3 g NaoH dengan air suling hingga tanda garis dalam labu
ukur 500 mL
d) Asam klorida, HCl8 M;
l-qiilk"i
6FflL HCI 37 % ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suting
hingga tanflh garis.
e) Timah (ll) klorida, SnClz. 2H2O 10 %; L!
::)
timbang 50 g SnCl2. 2HzO ke dalam piala gelas 200 mL dan tambahkan 100 mL HCl37
!fi'
70. Panaskan hingga larutan jernih dan dinginkan kemudian tuangkan ke dalam labu t:]
ukur 500 mL dan encerkan dengan air suling hingga tanda garis.
Kalium iodida, Kl20 %;
timbang 20 g Kl ke dalam labu ukur '100 mL dan encerkan dengan air suling hingga
tanda garis( larutan harus dibuat langsung sebelum digunakanl.
s) Larutan baku {000 pg/ml As;
lirutl?|,1,.f?93.9,1.rO, kering dengan sedikit NaOH 20 % dan netratkan dengan HCt
atau HNofl:1 (1 bagian asam: 1 bagian air). Masukkan ke dalam labu Ikur 1 L
dan encerkan dengan air suling hingga tanda garis.
h) Larutan baku 100 pg/r*l- At
pipet 10 mL larutan b*k* *r*'** 1*{s{; pqln:L kr: *a1**: l,":l:t"t tskt"ty 1{}* r*l **n encerkan
dengan air suling hinp;S* tnndx garix.
Larutan baku 1 pg/mr ,4s, dx.
pipet 1 mL laruian si*ndar $*lrt i0# rngll ke daimlr l*hu *kr:- jt- rnl dan encerkan
hir:gga taild.l- fri, 1,- i-art.st** hah..: kerrgx ril, rr+rritrti qonsentrasi 1
ffi:ll3,fu,"1ling
Larutan Oaki kerjb As
pipet masing-masing 1.tj r*l .'t,* ni..'. ) # r*f-; tr.i) r*L. *** {:.* ml lesrti\a* ?saku 1pg/ml
As ke dalam labu ukur J00 mL terptsah dan encerkan ciengan air suiing hingga tlnda
garis kemudian kocok. baku kerja ini memiliki konlentrasi 0,0i ug/;li ; 0,02
pg/BL; 0,03 pg/ml; 0,04.Laruta.n
pg/ml dan 0,05 pg/ml As.

8.7.4 Cara keria

a) teliti 10 gram contoh


ke datam getas piata 400 mL, tarutkan dengan
Jgbalg.{hgrn
100 mL aiq$uling,'asamkan dengan HNo3 pekat sampai pH <2, masukan ke dalam llbu
ukur 500 mL, impitkan sampai tanda garis dan kocok; ,

b) siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti
contoh;
c) tambahkan larutan pereduksi (NaBHa) ke dalam larutan baku kerja As, larutan contoh,
dan"larutan blanko pada alat "HVG";
d) baca absorbans larutan baku kerja, larutan contoh, dan larutan blanko menggunakan
SSA tanpa'nyala pada panjang gelombang 193,7 nm;
e) buat kurvffialibrasi antara konsentrasi logam (pg/mL) sebagai sumbu X dan absorbans
seDagat sulnbu Y;
0 plot hasil [SmOacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi;
s) lakukan pengerjaan duplo; dan
h) hitung kandungan As dalam contoh.

8.7.5 Perhitun'!an

ffi+
dIi' '' s 15 dari 17
-8/'

,,1..,

ft,t
i!,' ';*.
".{t
SNl3556:2010

Kandungan arSbn(mg /kg) = 9 r V * fp


{}
Keterangan;
C adalah dari kurva kalibrasi,dinyatakan dalam (pg/ml);
V adalah volume lartrlair akhir, dinyatakan dalam mililiter (mL) ;
a
W adalah bobot contdh , dinyatakan dalam gram (g);
fp adalah faktor pengenceran.
m
B.7.6 Ketelitian 1:
**
't'*
Kisaran hasil dua kali ylangan deviasi (RSD) maksimal 16%. Jika RSD lebih besar m
dari
160/o, maka analisis diulang kembali.
t#

5-
th
|'.,

..' t:1r.,'

#
ffn,* tii

*ffi

, !il *,
ft,
qfri' ' '
tt
r.2

tft

*b

\.-/

Ifr,' :ry

3',r
#
tw
t&

&?
#,

a,
ru
,i,
'!t

16 dari 17
&rT.
ifTiti 5:&
E{i

SNI 3556:2010

Bibliografi
ru
.+.
{;ll*".'
-:

"-tr

Association of Offical Analytical Chemistry. 2006. AOAC Official Method 934.01, Loss on ffi
Drying (Moisture) at 950C-1OOoC for Feeds, Chapter 4.1.03 a

Official Methods of Analysis of AOAC lnternational, 18 th, edition 2005, 925.55, Sa/f m
tfb
Official Methods of Analysis of AOAC lnternational, 18 th, edition 2005, 925.56, lodine in &
iodized Salt ,* ,..
,.t!.?. .
*t
Official Metho:d#cil Analysis of AOAC international, 18 th, edition 2006, 925.55. Matters tfi

vi..:
Association of Officat Anatytical Chemistry. 2005. AOAC Officiat Method ggg.11, Lead, ';*)
Cadmium, Copper, lron, and Zinc, 18th Edition, Chapter 9.1.09 {}
*+
Association of Offical Analytical Chemistry.2005. AOAC Official Method 971.21 Mercury in
Foods, $fgmic Absorption Spectrophotometric method, Chapter 9.2.22 {t
Official Methodsof Analisys of AOAC lnternational, 15 th, edition 2005,942.17, Arsenic in
Food i''1 " Y.;

CODEX nimefulyiug.ponsr*i*J*x,.,1:***.,&'$tr1ffir##... * &llim*yttarfu*:'$*rztp{ing Plans for


* S.5) CA0/RM 42 * 196$.
Prepackaged Riod (AOL
**
*:
*,:,

*:
tr

,li$rt'
i;i
ffi,r
i#lTii' 't ffi
-ih]

ts*

ffi,,,
€1*
w
ru
*,
K
w
#
;x.

17 dari17

; .ii''
*,*-
'ffit *"ti"
pl'o6'usq@usq : Ileu-a :gtOLVLg -lZO :slel '.wOtVtg 'LZg:dlel
OLZOI eyr-lpp ue{eueg 'oloJqns loleC 'puaf 'lf
?-0'l'l Allotg lpeqEue1 e;e66uey1 6unpa9
NSE -'IVNOISVN ISVSIOUVONVIS NVOVS

Y
m

\__*; .iit

i!,

#
tr
Yet
L.,-

u
r

-t:;

\*V,r,

'11

Anda mungkin juga menyukai