sNl
Standar Nasional lndonesia
($tirta4,
fl.*t'oS
@!D
,.i
v' fi.*
i{f"-r,
Bf
T.
{*r
lx{*
8B:
i-lFr -
9Jn',
;1
"t
v; rili'it,
iitr
-K
lb
;'
"*
lcs 71.100.99 Badan standardisasi Nasionr' #Sffi}
SNI3556:2010
+. ,+
ds
*}
,t?
fa
**
*
th
l&)
/-::
..fi i$
. ,:i ,'
&* =
i,-8.,,
tFl il
#
tu
L.- l:l
:xr
tiFi ., :
*:
'{.i
1.,' ,
v tL-.
i}}
&
|&
tfh
ir"*
:.1.
. i...
fi1
t.B.
,
ti.i
*:dl'
ffi+
di.'
.-&r
!$.,
q*r
-kii r
SNI 3556:2010
Prakata
#.
i'f,
*,
merupakan revisi dari
Standar Nasional tnt'onesia (SNl) Garam konsumsi beryodium ini
sNl 01-3556-2000, Garam konsumsi beryodium. Standar ini dirumuskan dengan tujuan
sebagai berikut:
- Melindungi kesehatan konsumen,
jawab;
- Menjamin-perdagangan pangan yang juiur dan bertanggung
garam konsumsi beryodium
- Men'dukunij p"rr.Lm6;;dr. i"n liu"iiitikasi produk industri
fl,?i
FHit;i,T::-
untuk ditetapkan meffidi SNl.
ffi.,*.
R{!
&r
$8.';
+f"
-F
,:1'
i$*
*t.
rl#,'
ll . 'E
hd
W{.
SNI3556:2010
iii.
l:y
Garam konsumsi beryodium
.{::
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh, dan cara uji
yang digunakan untuk Garam konsumsi beryodium.
2 tstirah d"ff#iiirr
Garam konsumsi beryodium adalah produk bahan makanan yang komponen utamanya
*.2
natrium klorida (NaCI) dengan penambahan kalium iodat (KlO3).
3 Syarat mutu
maks. 0,5
(t Itir door<
4 Yodium dihitung sebagai kalium
mg/kg min.30
iodat (KlO.) adbk
5 Cemaran loqam :
4 Pengambilan contoh
:'r:;--
5 Cara uji ffi,;
sr; '|L
Cara uji untuk $6ram konsumsi beryodium seperti di bawah ini :
1 dari 17
,'11i.;"
{ m'
iJi" ' +
""d
/
/
\ __-<_
{tt'
SNl3556:20tS*
' ri.
c) ,,' kadar W:t{natrium klorida) dihitung darijumlah klorida (Cl-) sesuai Lampiran
BT, :Et"
d) Cara uji kadar yodium dihitung sebagai kalium iodat (KlOs) Lampiran 8.4
U
e) Cara uji kadar bagian yang tidak larut dalam air Lampiran 8.5
0 Cara uji cemaran logam sesuai lampiran 8.6
- Cara uji kadmium (Cd) dan timbal (Pb) sesuai Lampiran 8.6.1
- Cara rtli raksa (Hg) sesuai Lampiran 8.6.2 *
s) Cara uji cemaran arsen (As) sesuai Lampiran B.7
7 Pengemasan
\, .t
Produk garam konsgrnsi beryodium dikemas dalam wadah yang tertutup, tidak
dipengaruhi atau m@E4garuhi isi, aman selama penyimpanan dan pengangkutan sesuai
keteniuan yang uedffiT,; :s,' *"
:,X)t
PT
8 Penandaan #*-
'f,i
Syarat penan"Qqan produk gararn konsurnsi bery*t*ium harus #ih*ri lab*i. Keterangen pada
label sekurangj-kurangnya haru* mencantur*kan,
ai,,
Berat bersih;
Kadar KlOs; :#
qq{
Nama dan ql
,:#
Nama dan r (untuk produk impor); ,
Kode produksi;
Nomor registrasi BPOM (MD). #"
ffi
ie* &
;'4.""
T,,,
#
:{"
.&*'
#
w
,r#*.
:4r fr$
W
#**, -
Y$
I*+
2 dari 17
&?".'-j'i1' SNl3556:2010
Sf;' ,'
'?&r.
Lampiran A
(normatif)
Cara pengambilan contoh garam konsumsi beryodium
'1+"
;..:i+
A.1 Prinsip
'
pengambilan contoh garam konsumsi beryodium yang dikemas dengan cara melihat
banyaknya unit contoh yang cacat pada AQL (Acceptance Quality Level) 6,5 dan contoh
diambilsecara acak
:i*
a) Tingkat inspeksi;
b) Ukqgln lot (N);
c) Ukil?in kemasan lerk**il tb*rat**rxi* *alxm fr\; dan
d) Ketentuan istandar rr*r g*tt*i k's*trit*x pr*drtk fa*fr *ik*?t**tlaki, misalnya
penggolongan cacat de* 1t;vsl6V ****l yx*rS rli7*rb*l*ltkan #;:ri **juri:lah lot yang
diperiksa ffi
4,
*'b'
A.2.2 lnspeksi
a) Pemilihan tingkat inspeksi berdasarkan:
Tingkat inspeksi l, digunakan untuk pengambilan contoh normal (biasa)
Tingkat inspeksi ll, digunakan untuk pengambilan contoh bila terjadi sanggahan
terhadap hasil pengujian menurut tingkat inspeksi l, atau bila diperlukan hasil pengujian
yang lebih'theyakinkan;
b) lot (N), misalkan jumlah kemasan terkecil saram konsumsi
ffiiiffifVl,
c) Tentukan "ukuran contoh (n) yang akan diambil dari suatu lot yang diinspeksi, yang
didasarkan pada ukuran lot, ukuran kemasan terkecil, dan tingkat inspeksi. Penentuan
ukuran contoh dapat dilihat pada 43;
d) Ambil secara acak sejumlah ukuran contoh (n)yang ditentukan dari lot;
e) Uji,pioduk berdasarkan standar. ldentifikasikan setiap kemasan atau unit contoh yang
tidak memqpuhi spesifikasi yang terdapat dalam persyaratan standar dan dinyatakan
cacat berdfr$arkan penggolongan cacat yang terdapat dalam standar;
0 Gunakanffin,cangan pengambilan contoh pada A.3; dan
s) Nyatakar{Sahwa lot diterima jika cacat sama atau kurang dari jumlah cacat yang
diperbolehkan (c) dan lot ditolak jika cacat melebihi jumlah cacat yang diperbolehkan
(c).
,"; r4'
{H.o'
dmr
-sd i ': ''ri 3 dari 17
,,*
SNI 3556:2010
Misalnya lot teidiri atas 1.200 karton yang berisi kemasan berukuran 24 150 g setiap x
kartonnya. Keputusan diambil menggunakan Tingkat lnspeksi I karena produk tersebut
--'- ''--
belum fernah diuji dqp belum
ffi'
pernah mendapat sanggahan mengenai kualitasnya.
Lot diterima apabila jumlah cacat yang ditemukan dari 29 contoh yang disampling (diambil)
sama atau furang dari 4, dan lot ditotit< apabila jumlah cacat yang ditemukan dari 29 contoh
yang disampling (diambit) lebih besar dari 4'
Tidak perlu membatasi ukuran contoh sebagai minimum untuk ukuran lot dan tingkat
inspeksi yang tepat. Dalam semua kasus, contoh yang lebih besar dapat dipilih. Dalam
contoh A.23:.2 perkiraan yang lebih dipercaya mengenai mutu lot dapat dibuat dengan
mengambil contoh sebanyik 4-8 atau 84 dan menggunakan jumlah ketentuan, yang diterima
apabila yang Cicat tidak lebih dari 6 dan 9 contoh.
ffi;
t;:
ii !t
i::d"'
#,n,
gli
fl "
4 dari 17
{#,+:
1..9&
"
'tt,
SNI 3556:2010
4.8,91'*.24.000 13 2
24.Qp1- 48.000 21 3
48.001 - 84.000 29 4
84.001 - 144.000 48 b
144.0U *240.000 84 I
-Lebih dari 240.000 126 13
A.2 - HEI*i ful" rz rlmn r )a#rlrV nrrr47 Yt&ftlb i&Bt4 A4Yl "l td*
*'!j ,,}
rd s@ld! ulus* N*fuih *an t*,fr kg #$
de 2.401- 15.GS* /4
lJ
i
1
n
4. :3
.)i : r
15.0p1 - 24.t*# .J
.r - ------;--
24.qU - 42.t{i*
4ZnV{'-72.000 48 b
TXA01 J.120.000 84 I
Lebih dari 120.000 126 13
Tabel A.3 - Nilai N, n dan c untuk berat bersih lebih dari 4,5 kg
'601 - 2.000 13 2
2.001 -7.200 21 3
7 .201 - 15.000 29 4
15.001 -24.000 48 6
". 24.001 - 42.000 84 I
Lebih dari 42.000 126 13
',: .l:ii'
ffir
i5i: "1".
{'!fl' - rrill
5 dari 17
&ii'i,
-w'.
f!.. l
' :ii''
A.3.2 Rancangan pengambilan contoh 2 (Tingkat inspeksi ll, AQL = 6'5) ,ri,,
*i
TabelA.4 - Nilai N, n dan c untuk berat bersih sama u:-,,
*.
"rl;d
6 dari 17
,1,.'
I 1t'l
{3.'r:
'ffi' e',lr
. -:l
SNI3556:2010
i.1|
Lampiran B
(normatif)
Cara uji garam konsumsi beryodium ;!
.{\:.!
r^i
't:*
Buka kemasan garam konsumsi beryodium dan ambil contoh sebanyak 400 g dan
tempatkan dalam botolcontoh yang bersih dan kering.
!i;r0'
8.2 Kadar air .,
, ;'i ,r.
8.2.1 erinsi$.,
Kadar air dihitridg berdasarkan bobot yang hilang selama pemanasan dalam oven pada
oC.
suhu (105 I 2)
8.2.2 Peralatan ;
*#;
a) Ovdn'terkalibrasi der:;*n r*telitian 1
b) Neraca analitfi te rkal l*rm*i **ngmn. k*t*litla* *.1 rng',
t
a) Panaskan cawan petri beserta tutupnya dalam oven pada suhu (105t2)0 C selama lebih
kurang satu jam dan dinginkan dalam desikator selama 20 menit sampai dengan 30
menit, kemudian timbang dengan neraca analitik (pinggan dan tutupnya) (Wo);
b) masukkan 5g contoh ke dalam cawan, tutup dan timbang (W1) ;
d) tutup c ketika masih di dalam oven, pindahkan segera ke dalam desikator dan
dinginkan selama 20 sampai dengan 30 menit kemudian timbang; ,
e) lakukan pemanasan kembali selama satu jam dan ulangi kembali perubahan berat
antara pemanasan selama satu jam mempunyai interval < 2 mg (Wr);
0 lakukan pekerjaan duplo; dan
g) hitung kadar.air dalam contoh.
. ::l
8.2.4 eerhitffi?n
3{i1i ' r:
- -1 - -'.
W,E,W^
Kadar air = xlOOo/o
w -w,
Keterangan :
ffi,*
d#; 7 dari 17
f#i y
t,.i'
',$r r
7
ili.{ n'*
ffti'
SNI 3556:2010
8.2.5 Ketelitian
;ulSnganmaksimal5%darinilairata-ratahasilkadarair.Jikakisaran
i";'h;;; Jari 5 %,fiaka analisis harus diulans kembali'
B.3.1 PrinsiP
NaCl yang terkandung-dalam contoh
Mereaksikan seluruh ion cl yang terdapat dalam
petunjuk larutan kalium kromat (K2CrOa)
dengan ion Ag Oari lardtan AgfiO.iungan
sl
Neraca analitik terkalibrasi dengan ketelitian 0'1
mg;
a)
b) Buret, terkalibrasi dengan ketelitian 0,1 mL ;
c) ErlenmeYer 300 mL;
d) Fioet 2 mL. terkalibrasidengan ketelitian 0,001mL ;
dan
e) LJn, ,krr-660 mL, terkalibrasi dengan ketelitian 0'1 mL;
0 Gelas piala r' ri;r,
lfr
::L
a)
-' Larutan Perak nitrat AgNQs *,1$^
i1 gAgNOs dilarutkan dalayt i*{:-;*''* aii **licg
-'
b) lnOifat-or kalium kromat, K2Cr*e 1%,
i g KrCrO+ dilarutkan dalam 1** rtil aii +ir$i*g
tl*14{'t}t-, *nrt
X,Li"f ,agrtesium oksida, Mg# at"*t: tsx\rits*s't;tk*.r*''sr*r,.
"l
d) Asam nitrat (1:1). bagian air suling'
Larutkan satu uagijil asam nitrat pekat ke dalam satu
a)Timbangcontohujit5_0-.g,tambahkanairsuling200mL,adukkemudiansaringdan
dan impitkan hingga tanda garis l,t.i'
:{
:..1 ,'
ff*u;-
*ft
8.3.5 Perhitungan
*4 8 dari 17
tl
..i*'
1.,i::] -
ffii;,,,
S'11
:- rt*
SNl3556:2010
'1"*
.,
B.3.5.1 Perhitungan kadar NaCl bahan asal
2
-:lt '
::J:
,i, ;\"
KadarNaCl nrriln as;l = x 1oo%
i. ,i
1li!
!t'l:i
Keterangan:
V adalah volume AgNO3yang diperlukan pada penitaran, yang dinyatakan dalam mililiter (mL);
N adalhh normalitas AgNOs , yang dinyatakan dalam normal (N)
fp adalah faktor pengenceran
t;,-
W adalah bobeteontoh uji, yang dinyatakan dalam milligram (mg)
100 tN
Keterangdn:
X adalah Kadar NaCl bahan asal
i..1,;.
;':'Iii .
8.4 Kadar Y#,lT:_r"l**s*i Klc;
8.4.'l Prinsidry:
B.4.3 Pereaksi
,'4 9 dari 17
SNI 3556:2010
B*'
B.4.5 Perhitqngan
B.4.5.1 Perhitungan kadar KIOs bahan asal
Keterangan: r:!,
*,.t, - .r .rrl
Klo. atas 0".{"i'L.nin k ,ring' -
' H'rngil*g
Kadar
i--;*k
Keterangan:
X adalah-Kadar KlO3 bahan asal :r
rG
.
8.5.1 Prinsip *.,. .
#' 'j
Bagian yang tak larut dalam air dihitung berdasarkan bobot bahan yang tersisa pada kertas
saring setelih dipanaskan pada suhu (105 t 2) "C.
8.5.2 Peralatan
0C;
a) Oven terkalibrasidepgan ketelitian 1
b) Neraca analitik tifta[brasi dengan ketelitian 0,1 mg;
c) Desikator yang bffiik?Q.desikan ;
8.5.4 Perhitungan
Keterangan:
W0 adalah bobot contoh, dinyatakan dalam gram (g)
W1 adalah bobot cawan petri + kertas saring + bagian yang larut dalam air, dinyatakan dalam gram
(s)-'
W, adalah bobot cawan petri kosong + kertas saring, dinyatakan dalam garam (g)
^ i ,1.,
8.5.4.2 nern$pan bagian tak Iarut air atas dasar bahan kering
Bagian Vrng t#Lrut ai, ata" dasar bahan ker inq = ----J
!!-, x o7o
" 100 - kadar air
Keterangan:
X adalah bagian yang tak la,;f' nir
B.5.5 Ketelitian
Kisaran frasif dfrliRa li*ularrg** r*fr?,*iir*&X * urt **ri t*l'*i {*t#-retx *,axtl /,ts{t*r *a;jan yang tak
larut dalam air.Bika kiiaran l*hih L:anar dar 5+/t. rraka analj*1**at,,s:, Jril;an{; '4 LJmOaii,
"'_ -_---"'
8.6.1.1 Prin;in
-.
r: ,i
Sampel dilarufftan dengan aquabides dan dianalisa dengan menggunakan alat
spektrofotometer serapan Atom (ssA) dengan panjang gelombang maksimal 229,9 nm
untuk Cd. Dan 283,3 nm untuk Pb.
B.6.1.2 Peralatan
'J*'
'l
,:.l,".
&Ls
i"b
SNI 3556:2010 :,.
.:"{f.
,&
l:f
llr :.
8.6.1.4 Gara
'tu,
keria i
a) Timbang denga{iteliti 10 gram contoh ke dalam gelas piala 400 mL, larutkan dengan
100 mL air sulin$, 'asamkan l*.*':". i-.ll'll, pckai s*nipa; n!""1 <?, v*a*t:kan k* d*!am labu
ukur 500 mL, impitkan hingS* l;'r,;:;arr* 4'z* au.clt *}
b) siapkan larutan blanko 1{anpn c*ntun; drng** penximbah*rn p*reak*t dan ptrlakuan
yang sama seperti contoh ,,,|,
c) baca absorbans larutan bakr.: k*rja dan lar*t*n ***t*h t*rha#*p *l**i* n:**66unakan l,';;
d) buat kurva antara k*n**r':tr*si l*Eam ipglffiL] ***sxg*i **t':"th* X **n *hsorbans #
sebagai sumbu
e) plot hasil rt il*il1+ l lr:':it:; j## tttsrva ? aitr,rarl'
0 hitung kandu daiam conioh. lllil
iti\
8.6.1.6 Ketelitian
Kisaran hasild0a kali ulangan deviasi (RSD) maksimal 16 %. Jika RSD lebih besar dari 16
o/o,
maka analisis harus.diulang.
.j&
#
*;lti'
d*.'
lPi
8.6.2.1 Prinpip
&,{,,
*!J,ir
,
s
12 dari 17
Er
*,,'!.
SNI3556:2010
Mereaksikan senyawa raksa (Hg) dengan NaBH+ atau SnClz dalam keadaan asam supaya
terbentuk gas 4[orpic Hg dan diikuti dengan pembacaan absorbans dengan menggunakan
spektrofotomet-bppbrapan atom tanpa nyala dengan panjang gelombang 253,7 nm
qf'.
8.6.2.2 Peralatan
ttI
t\l
a) Spektrofotometer Serapan Atom yang dilengkapi dengan lampu katoda Hg dan
generator uap Hidrida (HVG);
b) Erlenmeyer; it
c) Labu ukur 100,mL, terkalibrasi. ;,t"
:i-.i1,$ r -
*6i* ''
8.6.2.3 Perefrhl, .
'&"1
a) Larutan asam nitrat, HNO3 pekat (65%, Bj 1,1);
b) Larutan kalium permanganat KMnOa, 5%:
larutkan 50 g KMnO+ dalam labu ukur 1 L dengan air suling, encerkan dan impitkan
hingga tanda garis
c) Larutan kalium persulfat, KzSzOs 5% :
larutkan 50 g KzSzOs dalam labu ukur 1 L dengan air suling, encerkan dan impitkan
hingga tandagdris
d) Larutan tlafifu.m kloricii rt,:ru,t$rl-#rr,;r, '.,.lfrr li\1a.,{)*l;1az**t
larutkan 12S9";Nael dnn 12* g it;\t42{3*4}rl4z**,. d*}*m te?:u *ktsr 1 l- ***;1an air suling,
encerkan hingga tanda garis.
e) Larutan timah klorida, $nCli 1*aA ditt*rn lari:tan yafi#\71r:11#ndr:,r; rtjl.
larutkan 100 g SnCl2 a**g** *u **1ir,g y*ne ffiefiSer*ung 12.* rrti...t4t;1 *;llam labu ukur
1 L, encerkan dan imp,tka**tngga tarrda garis
0 Larutan asam sulfat, H,S*" p*?,ar.
g) Air suling yang telah m**;*lxrr'i sit-t;*k't*lt p,t:r":'1tslt*q**:
h) Larutan baku:raksa (Hg,l 1000 mgll
larutkan 1,3iE4q g HgCl2 dengan 700 mL air suling dalam labu ukur 11, tambahkan 1,5
mL HNOs pflftan encerkan hingga tanda garis
i) Larutan sta:nilar raksa :
siapkan deret standar larutan raksa yang mengandung 1,0 ltglL;2,0 pg/L; 3,0;rg/L; 4,0
pgil dan 5 pg/L dengan menggunakan air suling bebas logam dan mengandung HNO3
(1,5 mL HNO3 / L). Larutan standar harus selalu segar.
,{
8.6.2.4 Cara kerja
i,
a) Timbang dg4$qn teliti 10 gram contoh ke dalam gelas piala 400 mL, larutkan dengan
100 mL airSlil-liitg, asamkan dengan HNO3 pekat sampai pH <2, masukan ke dalam labu
l;,
ukur 500 mL; impitkan hingga tanda garis dan kocok;
b) masukkan 10 ml tiap larutan standar raksa yang mengandung 1,0 pg/L; 2,0 pg/L; 3,0
ptg/L 4,0 pg/L dan 5,0 pg/L dan 10 mL air suling sebagai blanko ke dalam erlemeyer 250
ml;tambahkan 5 mL HzSO+ pa dan 2,5 mL HNOs ke dalam tiaptiap labu;
vti:
Sr- ,
;s
il*.i
"#,
13 dari 17
t!..*
SNI 3556:2010
c) tambahkan '15 mL larutan KMnO+ ke dalam tiap labu dan biarkan paling sedikit 15 menit;
d) tambahkan 8 mL KzSzOs ke dalam tiap labu dan panaskan selama 2 jamdalam penangas
air pada sufui 95 C,
e) dinginkan pada suhu ruang dan tambahkan 6 mL larutan (NH2OH)2H2SOa untuk
mengurangi kelebihan permanganat
f) masukkan 5 mLdarutan SnClz ke dalam tiap labu dan segera hubungkan labu dengan
peralatan pembeiiTrdara
s) baca absorbansii.,;larutan deret standar, larutan contoh dan larutan blanko dengan
menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom tanpa nyala pada panjang gelombang
253,7 nm:
h) buat kurva kalibrasi dengan sumbu y sebagai absorbansi dan sumbu x sebagai
konsentrasi (dalam ppm);dan
i) hitung kandfingan Hg dalam contoh.
8.6.2.5 Perhitunqanr'
-*,
Kandungan logam ra$a (Hg) dalam contoh dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kisaran hasil dua ngan d*vi**i {ftSl}} rt*k*int*l 1ffi*k. J1?,;* RS* l*hil ****r tJ*:ri 16Yo,
maka analisis harus diulang kerr"tsr"lt
8.7.1 Prinsip
8.7.2 Peralatan
#i.'
14 dari 17
i.',{'
, t,i,
fu,u
*.Ti('
_t&I
.
ri{'
.tu SNI3556:2010
f*-
4t1 r,
'fzil.
b) siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti
contoh;
c) tambahkan larutan pereduksi (NaBHa) ke dalam larutan baku kerja As, larutan contoh,
dan"larutan blanko pada alat "HVG";
d) baca absorbans larutan baku kerja, larutan contoh, dan larutan blanko menggunakan
SSA tanpa'nyala pada panjang gelombang 193,7 nm;
e) buat kurvffialibrasi antara konsentrasi logam (pg/mL) sebagai sumbu X dan absorbans
seDagat sulnbu Y;
0 plot hasil [SmOacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi;
s) lakukan pengerjaan duplo; dan
h) hitung kandungan As dalam contoh.
8.7.5 Perhitun'!an
ffi+
dIi' '' s 15 dari 17
-8/'
,,1..,
ft,t
i!,' ';*.
".{t
SNl3556:2010
5-
th
|'.,
..' t:1r.,'
#
ffn,* tii
*ffi
, !il *,
ft,
qfri' ' '
tt
r.2
tft
*b
\.-/
Ifr,' :ry
3',r
#
tw
t&
&?
#,
a,
ru
,i,
'!t
16 dari 17
&rT.
ifTiti 5:&
E{i
SNI 3556:2010
Bibliografi
ru
.+.
{;ll*".'
-:
"-tr
Association of Offical Analytical Chemistry. 2006. AOAC Official Method 934.01, Loss on ffi
Drying (Moisture) at 950C-1OOoC for Feeds, Chapter 4.1.03 a
Official Methods of Analysis of AOAC lnternational, 18 th, edition 2005, 925.55, Sa/f m
tfb
Official Methods of Analysis of AOAC lnternational, 18 th, edition 2005, 925.56, lodine in &
iodized Salt ,* ,..
,.t!.?. .
*t
Official Metho:d#cil Analysis of AOAC international, 18 th, edition 2006, 925.55. Matters tfi
vi..:
Association of Officat Anatytical Chemistry. 2005. AOAC Officiat Method ggg.11, Lead, ';*)
Cadmium, Copper, lron, and Zinc, 18th Edition, Chapter 9.1.09 {}
*+
Association of Offical Analytical Chemistry.2005. AOAC Official Method 971.21 Mercury in
Foods, $fgmic Absorption Spectrophotometric method, Chapter 9.2.22 {t
Official Methodsof Analisys of AOAC lnternational, 15 th, edition 2005,942.17, Arsenic in
Food i''1 " Y.;
*:
tr
,li$rt'
i;i
ffi,r
i#lTii' 't ffi
-ih]
ts*
ffi,,,
€1*
w
ru
*,
K
w
#
;x.
17 dari17
; .ii''
*,*-
'ffit *"ti"
pl'o6'usq@usq : Ileu-a :gtOLVLg -lZO :slel '.wOtVtg 'LZg:dlel
OLZOI eyr-lpp ue{eueg 'oloJqns loleC 'puaf 'lf
?-0'l'l Allotg lpeqEue1 e;e66uey1 6unpa9
NSE -'IVNOISVN ISVSIOUVONVIS NVOVS
Y
m
\__*; .iit
i!,
#
tr
Yet
L.,-
u
r
-t:;
\*V,r,
'11