Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pertama pada perencanaan bangunan bertingkat
banyak ialah masalah transportasi vertikal umumnya dan transportasi manusia khususnya.
Transportasi vertikal ini digunakan untuk memberikan kenyamanan dalam berlalu lalang di
bangunan tersebut. Alat transportasi tersebut mempunyai sifat sebagai alat angkut dalam bentuk:
Vertikal Berupa Elevator
Horisontal Berupa Konveyor
Miring Berupa Eskalator
A. Elevator / Lift
Elevator sering disebut lift adalah kereta alat angkut untuk mengangkut orang atau barang
dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan-bangunan yang tingginya
lebih dari 4 lantai karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugas atau
keperluannya dalam bangunan tersebut hanya mampu dilakukan sampai dengan 4 lantai.
Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menentukan jumlah lift yang mempengaruhi pula
kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyek komersial.
Instalasi lift yang ideal adalah yang menghasilkan waktu menunggu disetiap lantai yang
minimal, percepatan yang komfortabel, angkutan vertikal yang cepat, pemuatan dan penurunan
yang cepat di setiap lantai.
Lift dapat di bagi menurut fungsinya yaitu:
Lift penumpang (Passenger Elevator) digunakan untuk mengangkut manusia.
Lift barang (Fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang.
Lift uang/makanan (Dumb waiters).
Lift pemadam kebakaran, biasanya lift ini berfungsi sebagai lift barang.
Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang, perlu diperhatikan: tipe dan fungsi
dari bangunan, banyaknya lantai, luas tiap lantai, dan intervalnya. Selain itu perlu dibedakan dari
kapasits (car/kg), jumlah muatan, dan kecepatan. Seperi contoh yaitu kapasitas (Car/kg) 900,
jumlah muatan 13 orang dengan kecepatan 40 m/menit, kapasitas 1150 jumlah muatan 17 orang
dengan kecepatan 90m/menit.
Page 1 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Makin tinggi bangunannya makin tinggi pula kecepatannya. Perlu diperhatikan bahwa
kapasitas, jumlah muatan, dan kecepatan untuk masing-masing lift tidak sama tergantung dari
pabrik pembuatannya.
Sistem penggerak dalam elevator juga berbeda-beda yaitu :
Sistem gearless, yaitu mesin di atas digunakan untuk lift kantor, pertokoan, hotel, apartemen,
rumah sakit dan sebagainya.
Sistem hydolic yaitu mesin dibawah terbatas 3 – 4 lantai yang digunakan untuk lift uang dan
makanan.
Karena pemasangan lift baru dianggap efisien setelah tinggi bangunan 4 lantai ke atas, maka
sistem yang digunakan adalah gearless (mesin diatas).
Rumah lift dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Lift Pit yaitu tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan
buffer beban pengimbang.
Ruang luncur (Hoistway) yaitu tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, tempat pintu-pintu
masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban pengimbang (counter weight), dan tempat
meletakkan rel-rel peluncur dari kerete lift dan beban pengimbang.
Ruang mesin yaitu tempat meletakkan mesin/motor traksi lift dan tempat panel control
(mengatur jalannya kereta).
Bentuk dan macam lift tergantung dari fungsi dan kegunaan gedung. Bermacam-macam lift
menurut bentuknya yaitu:
a. Lift Penumpang (yang tertutup) yaitu suatu lift penumpang dengan ukuran, berat dan
kecepatan tertentu sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Kecepatan rendah untuk low zone
biasanya melayani bangunan bertingkat tidak lebih dari 10 lantai. Kecepatan sedang atau
tinggi untuk high zone biasanya melayani bangunan bertingkat lebih dari 10 lantai.
b. Lift penumpang yang interiornya satu bidang atau lebih berupa kaca tembus supaya dapat
menikmati pemandangan luar. Bentuk lift ini bermacam-macam, ada yang segi lima, segi
empat, bulat dan sebagainya.
c. Lift untuk rumah sakit yaitu fungsinya untuk mengangkut orang sakit, ukuran lift biasanya
memanjang dan pintu dapat dibuat 2 arah/2pintu.
Page 2 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
d. Lift untuk kebakaran/barang, lift ini semua peralatan/perlengkapan, rangka dan interornya
harus tahan terhadap kebakaran.
c. Hotel 40 – 70 detik
d. Asrama 60 – 80 detik
Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift yaitu Kapasitas lift
x 1,5 detik/penumpang.
Page 4 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
3. Beban Puncak
Beban puncak diperhitungkan berdasarkan persentaseempiris terhadap jumlah penghuni
gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat
(rush hour).
Untuk Indonesia persentase tersebut adalah :
a. Perkantoran 4 % x jumlah penghuni gedung.
b. Apartemen/flat 3 % x jumlah penghuni gedung.
c. Hotel 5 % x jumlah penghuni gedung.
B. Konveyor
Konveyor adalah suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah mendatar/horizontal.
Dipasang dalam keadaan datar atau miring pada derajat tertentu < 10. Biasanya digunakan pada
tempat-tempat umum seperti stasium kereta api, bandara dan pabrik.
C. Eskalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang serupa dengan alat angkut konveyor hanya lebih
dititik beratkan untuk pengangkutan orang dari lantai bawah kearah miring menuju lantai atasnya.
Dengan demikian pemasangan dengan miring > 10 dan dengan kemiringan tertentu sesuai dengan
standard perbandingan antara datar dan ketinggian 30 s.d. 35 derajat. Selain itu, ada alat angkut
yang merupakan perpaduan antara escalator dan konveyor, yang bentu jalurnya melingkar atau
berbelok-belok.
Panjang eskalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang lebih kurang 60 cm
dan untuk dua orang lebih kurang 100 – 120 cm.
L = P(a – k)n
a”
P= Persentase empiris terhadap penghuni bangunan yang harus terangkat dalam 5 menit pertama
pada jam-jam sibuk (%); P untuk bangunan umum = 5 – 13 % maks
a = Luas lantai kotor per lantai (m2)
n = Jumlah lantai bangunan
k = Luas inti gedung (m2)
= 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mN
a” = Luas lantai bersih per orang (m2)
Maka : L = P( a – 1,5 mN ) n
a”
L= P (2a – 3 mN ) n
2 a”
Page 6 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Page 7 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Diketahui sebuah bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat pusat perbelanjaan
dan perkantoran dengan data-data sebagao berikut :
- Jumlah lantai (n) = 10 lantai
- Luas lantai typical (a) = 1500 m2/lantai
- Tinggi lantai ke lantai (h) = 4 meter
- Luas lantai bersih per orang (a”) = 6 m2/orang
- Kecepatan rata-rata untuk bangunan 10 lantai (s) = 60 – 150 m/menit = 2,5 m/detik
- Kapasitas lift (m)
m = a. n. w. P
300. a”
= 1500 x 10 x 30 x 5 %
300 x 6
= 22.500
1.800
= 12,5 = 13 orang
Penyelesaian:
Rumus yang digunakan:
1. Beban Puncak Lift
L = P (2a – 3 mN ) n = 5 % (2 x 1500 – 3. 13. N) 10
2 a” 2x6
= 5 % . 3000. 10 – 5 % x 3 x 13. N x 10
12
= 125 - 1,625 N
Page 8 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Persamaan: L = MN
L = P (2a – 3 mN ) n = 300 mN
2 a” T
Jadi jumlah lift untuk melayani suatu bangunan umum 10 lantai dengan luas lantai
1.500 m2/lantai = 4 buah lift dengan kapasitas lift 13 orang dan kecepatan lift (s) =
150 m/menit =2,5 m/detik
Page 9 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
6. Perhitungan Jumlah Lift Dalam Sistem Zone Banyak (Multi Zone System)
300 m N
M 2 = 2
T2
Persamaan : L2 = M2
n 2. P. (2a - 3 m N 2 ) 300 m N 2
=
2 a" T2
2 an 2 . T 2 . P
Maka : N 2 =
600 a" m + 3 mn 2 T 2 P
Dimana
a = Luas Lantai Kotor per lantai (m2)
P = Persentase empiris = 5 - 13 %
T2 = Waktu perjalanan bolak - balik zone - 2
Page 10 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Perhitungan Zone-1
Beban Puncak lift untuk zone-1
n 1 .P (2a - 3m (N 1 + N 2 )
L1 =
2 a"
n 1 P.2a - 3m (N 1 + N2)
L1 =
2 a"
(2h + 4 S1 ) ( n - 1) + S1 (3m + 4)
T1 =
S1
Persamaan : L1 = M1
n1.P. (2a - 3m (N1 +N2) 300 m N1
=
2a" T1
Jadi :
2.n 1 .T 1 .P (a - 6 m)
N1 =
3.m (200 a" + n 1 .T 1 .P)
Page 11 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
a .n .w .p 1.300 .15 . 30 . 5%
m= =
300 . a" 300 . 6
28.250
= = 16 , 25 ≈ 16 orang
1800
Page 12 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
n 2 . P . (2a - 3 m N 2
L2 =
2a"
15 . 5% (2 .1300 - 3 .16 N 2 )
=
2.6
300 m N 2 300 16 . N 2
M2 = =
T2 142 ,33
= 33 ,72 N 2
Persamaan : L2 = M2
n P (2a - 3 m N ) 300 m N
2 2
= 2
2 a" T2
2 an 2 . T 2 . P
Maka :N =
a" m + 3 mn
2
600 2 T2P
2.1300.15. 142,33.5%
=
600 . 6 . 16 + 3 . 16 . 15 . 142 , 33 . 5 %
277.543,5
= = 4 , 42 ≈ 4 lift
62 . 723 , 88
N 2 = 4 lift @ 16 orang
T2 142,33 dtk
w 2 = = = 35 , 58 dtk (memenuhi)
N 2 4
> w min = 25 dtk
< w max = 45 dtk
Page 13 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Perhitungan zone – 1
4. Beban puncak lift untuk zone -1
n1.P (2a - 3m (N1 + N 2 )
L1 =
2 a"
n1 P.2a - 3m (N1 + 4)
L1 = =162,5 − 4,333 N1
12
300 .16. N1
= = 33,03 N1
145,33
6. Waktu perjalanan bolak balik lift (T1)
(2h + 4 S1 ) ( n - 1) + S1 (3m + 4 )
T1 =
S1
Persamaan : L1 = M1
2.m.T1.P (a - 6 m)
N1 =
3.m (200 a" + n1.T1.P)
217,995 (1204)
= = 4,17 ≈ 4 lift (a) = 16 orang
48(1200 + 108.997)
Page 14 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Maka : S1 = 3 m/detik
a” = 6 m2/orang
P =5%
T1 = 145,33 dtk
N1 = 4 lift @ 16 orang
T1 145,33 dtk
w1 = = = 36,33 dtk (memenuhi)
N1 4
> w min = 25 dtk
< w max = 45 dtk
Jadi bangunan berlantai 30 dengan pelayanan kebutuhan lift untuk zone-1 dan zone-2 masing-
masing dilayani 4 lift dengan kapasitas penumpang 16 orang dan kecepatan rata-rata 3 m/dtk dan
6 m/dtk.
Page 15 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Page 16 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Page 17 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Diketahui : bangunan Business centre berlantai 10, luas typical tiap-tipa lantai (termasuk core) =
900 m2. Dengan asumsi kepadatan bangunan untuk 1 orang = 8 m2/orang, kebutuhan lantai 1 – 6
= Pertokoan danperdagangan, lantai 7 – 10 = Perkantoran.
Penyelesaian :
1. Untuk lantai 1 – 6 = Pertokoan dan Perdagangan
Luas lantai + 900 m2 x 6 = 5400 m2.
5400 – (10% x 5400) = 4860 m2.
Jumlah Pemakai = 4860/8 = 607,5 atau 608 orang
Page 18 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
MID TEST
UTILITAS
Suatu bangunan Rental Office berlantai 12 yang difungsikan sebagai tempat pusat
perbelanjaan, restoran/tempat hiburan dan pusat perkantoran dengan data-data sebagai berikut :
Page 19 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
DATA BANGUNAN
- Jumlah lantai (n) = 12 lantai
- Luas lantai typical = 900 – 1500 m²/lantai
- Tinggi lantai ke lantai (h) = 4 meter
- Luas lantai bersih per orang (a”) = 4 – 8 m²/orang
- Kecepatan rata-rata untuk bangunan 12 lantai (s) = 60 – 150 m/menit = 2,5 m/detik
- P untuk bangunan umum =5%
- Waktu pemakaian terpadat (peak hours) = 2,5 jam
Lantai 1 – 4 = Pusat Perbelanjaan = 1500 M²
Asumsi Kepadatan = 6 M²/orang
Ratio Kebutuhan Air Bersih = 40 ltr/orang/hari
Ratio Kebutuhan Air Panas = 10 ltr/orang/hari
Lantai 5- 7 = Restoran/Tempat Hiburan = 1200 M²
Asumsi Kepadatan = 4 m²/orang
Ratio Kebutuhan Air Bersih = 100 ltr/orang/hari
Ratio Kebutuhan Air Panas = 50 ltr/orang/hari
Lantai 8 – 12 = Pusat Perkantoran = 900 M²
Asumsi Kepadatan = 8 m²/orang
Ratio Kebutuhan Air Bersih = 50 ltr/orang/hari
Ratio Kebutuhan Air Panas = 10 ltr/orang/hari
DITANYAKAN :
Hitunglah kebutuhan air bersih dan air panas, kapasita bak reservoir, kebutuhan closet/lavatory,
urinoir, westafel, kapasitas lift (m) dan jumlah lift (N) pada bangunan tersebut.
Page 20 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako
Sistem Utilitas II
Soal:
Bangunan kantor sewa (rental office) berlantai 20 yang difungsikan sebagai Pusat Perbelanjaan,
Perkantoran dan Restoran dengan data-data sebagai berikut:
Data Bangunan:
1. Jumlah Lantai (n) = 20 Lantai
2. Luas Lantai Typical (a) = 800 - 1400 m²/lantai
3. Tinggi lantai ke lantai (h) = 3,5 meter
4. Luas Lantai bersih per orang (a”) = 6 m²/orang
5. Kecepatan rata-rata lift untuk bangunan 20 lantai (s) = 210 – 240 m/menit = 3,5 m/detik
6. P untuk bangunan umum = 5 %
Lantai 1 – 4 = Pusat Perbelanjaan = 1400 m²
Asumsi Kepadatan = 7 m²/orang
Ratio Kebutuhan Air Bersih = 40 ltr/orang
Ratio Kebutuhan Air Panas = 20 ltr/orang
Lantai 5 – 19 = Perkantoran = 900 m²
Asumsi Kepadatan = 6 m²/orang
Ratio Kebutuhan Air Bersih = 100 ltr/orang
Ratio Kebutuhan Air Panas = 30 ltr/orang
Lantai 12 = Restoran/Kantin = 800 m²
Asumsi Kepadatan = 4 m²/orang
Ratio Kebutuhan Air Bersih = 200 ltr/orang
Ratio Kebutuhan Air Panas = 50 ltr/orang
Ditanyakan :
Hitunglah Kebutuhan Air Bersih, Air Panas, Kapasitas Bak Reservoir, Kebutuhan WC/Closet,
Urinoir, Kapasitas Lift (m) dan Jumlah Lift (N) pada bangunan tersebut.
Page 21 of 21
Puteri Fitriaty Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako