2.1 Pendahuluan
Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pertama pada perencanaan bangunan bertingkat
banyak ialah masalah transportasi vertikal umumnya dan transportasi manusia khususnya.
Transportasi vertikal ini digunakan untuk memberikan kenyamanan dalam berlalu lalang di
bangunan tersebut. Alat transportasi tersebut mempunyai sifat sebagai alat angkut dalam bentuk :
a. Vertikal Berupa Elevator
b. Horisontal Berupa Konveyor
c. Miring Berupa Eskalator
Fungsi sarana transportasi vertikal pada gedung adalah sarana untuk membawa keatas dan
kebawah.
Orang atau Penumpang
Barang, Peralatan Kantor, furniture, barang laboratorium, makanan dan lain-lain
Pasukan pemadam kebakaran, dan lain-lain.
Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menentukan jumlah lift yang mempengaruhi pula kualitas
pelayanan gedung, terutama proyek-proyek komersial. Instalasi lift yang ideal adalah yang
menghasilkan waktu menunggu disetiap lantai yang minimal, percepatan yang komfortabel,
angkutan vertikal yang cepat, pemuatan dan penurunan yang cepat di setiap lantai.
Lift dapat di bagi menurut fungsinya yaitu :
a. Lift penumpang (Passenger Elevator) digunakan untuk mengangkut manusia.
b. Lift barang (Fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang.
c. Lift uang/makanan (Dumb waiters).
d. Lift pemadam kebakaran, biasanya lift ini berfungsi sebagai lift barang.
Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang, perlu diperhatikan : tipe dan fungsi dari
bangunan, banyaknya lantai, luas tiap lantai, dan intervalnya. Selain itu perlu dibedakan dari
kapasits (car/kg), jumlah muatan, dan kecepatan. Seperi contoh yaitu kapasitas (Car/kg) 900,
jumlah muatan 13 orang dengan kecepatan 40 m/menit, kapasitas 1150 jumlah muatan 17 orang
dengan kecepatan 90m/menit. Makin tinggi bangunannya makin tinggi pula kecepatannya. Perlu
diperhatikan bahwa kapasitas, jumlah muatan, dan kecepatan untuk masing-masing lift tidak
sama tergantung dari pabrik pembuatannya.
Karena pemasangan lift baru dianggap efisien setelah tinggi bangunan 4 lantai ke atas, maka
sistem yang digunakan adalah gearless (mesin diatas).
Ukuran berat tergantung dari besar dan jumlah penumpang yang dapat di tampung :
Adapun kriteria kualitas pelayanan elevator adalah waktu menunggu (interval, waiting time),
daya angkut (Handling capacity) dan waktu perjalanan bolak-balik lift (Round tri time).
a. Waktu Menunggu (Interval, Waiting Time)
Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan negara di mana gedung itu ada.
Orang-orang di kota besar lazimnya kurang sabar dibanding dengan orang-orang di kota kecil.
Untuk proyek-proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30 detik.
Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut pada beban puncak saat-saat sibuk, maka
untuk proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya disewa oleh satu penyewa, jumlah lift
totalnya harus ditambah dengan 20-40 %, sebab sebagian lift ini di dalam zone yang disewa satu
penyewa teresebut di pakai untuk lalu lintas antar lantai, sehingga waktu menunggu di lantai
dasar memanjang menjadi 90 detik atau lebih.
Waktu menunggu juga sangat variabel tergantung jenis gedung, seperti contoh berikut:
a. Perkantoran 25 – 45 detik
b. Flat 50 – 120 detik
c. Hotel 40 – 70 detik
d. Asrama 60 – 80 detik
Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift yaitu Kapasitas lift x
1,5 detik/penumpang.
b. Daya Angkut Lift (Handling Capacity)
Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekwensi pemuatannya. Standard daya
angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush hour).
HC = 5 x 60 x m = 5 x 60 x m x N
w T
Dimana :
m = kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75 kg/orang.
w = waktu menunggu (waiting time/interval) dalam detik = T/N
Jika 1 zone dilayani 1 lift, maka waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik lift, jadi :
HC = 5 x 60 x m
T
Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh supplier lift yang menghitung
kebutuhan lift berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya.
Secara pendekatan, waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari :
- Pintu lift membuka di lantai dasar = 2 detik
- Penumpang memasuki lift dilantai dasar yang memerlukan waktu
1,5 detik/orang x kapasitas kereta m orang perlu waktu = 1,5 m detik.
- Pintu lift menutup kembali = 2 detik
Jumlah T = (2 h + 4 s) (n – 1 ) + s (3 m + 4)
s detik
Di mana :
T = Waktu perjalanan bolak-balik lift (Round Trip Time)
h = Tinggi lantai sampai dengan lantai.
s = Kecepatan rata-rata lift.
n = Jumlah lantai dalam 1 zone
m = Kapasitas lift
Pada waktu terjadi kebakaran, semua aliran listrik mati, maka lift secara otomatis bergerak turun
dan tidak dapat digunakan. Pada waktu itu, lift kebakaran tetap dapat digunakan. Pada waktu itu,
lift kebakaran tetap dapat bekerja (untuk petugas saja) dengan menggunakan aliran listrik
darurat/diesel.
L = P(a – k)n
a”
P = Persentase empiris terhadap penghuni bangunan yang harus terangkat dalam 5 menit
pertama pada jam-jam sibuk (%).
P untuk bangunan umum = 5 – 13 % maks
a = Luas lantai kotor per lantai (m2)
n = Jumlah lantai bangunan
k = Luas inti gedung (m2)
= 5 x N x m x 0,3 = 1,5 mN
a” = Luas lantai bersih per orang (m2)
Maka : L = P( a – 1,5 mN ) n
a”
[L = P (2a – 3 mN ) n
2 a”
b. Daya angkut lift dalam 5 menit :
Rumus yang digunakan :
M = 5 x 60 x m = 300 m
w T
Daya angkut N Lift dalam 5 menit :
[ MN = 300 mN
T
Persamaan : L = MN
L = P (2a – 3 mN ) n = 300 mN
2 a” T
Sehingga [ N = 2. a. n. T. P ]
3 m (200. a” + n.T.P
m = Kapasitas Lift
a” = Luas lantai bersih per orang
n = Jumlah lantai dalam 1 zone
w = Waktu menungu minimum
Diketahui sebuah bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat pusat perbelanjaan dan
perkantoran dengan data-data sebagai berikut :
- Jumlah lantai (n) = 10 lantai
- Luas lantai typical (a) = 1500 m2/lantai
- Tinggi lantai ke lantai (h) = 4 meter
- Luas lantai bersih per orang (a”) = 6 m2/orang
- Kecepatan rata-rata untuk bangunan 10 lantai (s) = 60 – 150 m/menit = 2,5 m/detik
- Kapasitas lift (m)
m = a. n. w. P
300. a”
= 1500 x 10 x 30 x 5 %
300 x 6
= 22.500
1.800
= 12,5 = 13 orang
Penyelesaian :
Rumus yang digunakan :
1. Beban Puncak Lift
L = P (2a – 3 mN ) n = 5 % (2 x 1500 – 3. 13. N) 10
2 a” 2x6
= 5 % . 3000. 10 – 5 % x 3 x 13. N x 10
12
= 125 - 1,625 N
Persamaan: L = MN
L = P (2a – 3 mN ) n = 300 mN
2 a” T
Sehingga : 125 – 1,625 N = 27,83 N
Maka N = 4,43 = 4 lift @ 13 orang
w =T : N = 107,8 : 4 = 26,95 detik > w min = 25 dtk
< w max = 45 dtk.
Jadi jumlah lift untuk melayani suatu bangunan umum 10 lantai dengan luas
lantai 1.500 m2/lantai = 4 buah lift dengan kapasitas lift 13 orang dan
kecepatan lift (s) = 150 m/menit =2,5 m/detik
6. Perhitungan Jumlah Lift Dalam Sistem Zone Banyak (Multi Zone System)
300 m N 2
M2 =
T2
Persamaan : L2 = M2
( 2h + 4 S1 ) ( n- 1) + S 1 ( 3m + 4 )
T 1=
S1
Persamaan : L 1 = M1
2a } } =` { { 300`m`N rSub { size 8{1} } } over {T rSub { size 8{1} } } } } {
n1 . P. (2a − 3m ( N 1 + N 2 )
¿
¿
¿
Jadi :
3 .m (200 a ``+`n rSub { size 8{1} } . T rSub { size 8{1} } . P \) } } } {} # {} } } {
2 .n 1 . T 1 . P ( a-6 m)
¿
N 1= ¿
¿
¿
¿
8 (14 ) + ( 8+24 ) ( 14 ) + 6 ( 45 + 4 )
¿
6
112 + 32 . 14 + 294
¿
6
=33 ,72 N2
Persamaan : L2 = M2
n2 P (2a−3 m N2 )
2 a} } =` { {300`m``N rSub { size 8{2} } } over {T rSub { size 8{2} } } } } {} # {} # Maka`:`N rSub { size 8{2} } =` { {2`an rSub { size 8{2} } ` . `T rSub { size 8{2} } ` . `P} over {600``a m + 3 mn2 T 2 P
¿
2.1300.15.142,33.5%
¿
600.6.16+3.16.15.142,33.5
277.543,5
¿ =4,42 ≈ 4 lift
62.723,88
T 2 142,33 dtk
w 2= = = 35,58 dtk (memenuhi)
N2 4
¿ w min =25 dtk
<w max =45 dtk
Perhitungan zone – 1
2 a} } } {} # {} # L rSub { size 8{1} } ` =` { {n rSub { size 8{1} } `P . 2a``-` 3m`` \( N rSub { size 8{1} } ` +`4 \) } over {12} } =`162,5` - ` 4,333``N rSub { size 8{1} } {} # {} } } {
n 1.P(2a−3m (N 1 +N2 )
¿
L1 =¿
¿
¿
¿
300 m . N 1
M 1=
T1
300 . 16 . N 1
¿ = 33 , 03 N 1
145,33
3. Waktu perjalanan bolak balik lift (T1)
( 2h + 4 S1 ) ( n- 1) + S 1 ( 3m + 4 )
T 1=
S1
( 2 . 4 +4 . 3 ) ( 15-1 ) + 3 ( 3 . 16 + 4 )
¿
3
20 . 14 + 156
T 1= = 145,33 dtk
3
Persamaan : L 1 = M1
2a } } =` { { 300`m`N rSub { size 8{1} } } over {T rSub { size 8{1} } } } } {
n1 . P . (2a − 3m ( N 1 + 4 )
¿
¿
¿
3.m (20 a` +`n rSub { size8{1} } . TrSub { size8{1} } . P\) } } {} # {} # =` { {2 . 15 . 145,3 . 5` \( 130 `−6 . 16} over {3 . 16 . ` \( 20 . 6`+`15 . 145,3 ` . `5% \) } {} # {} # =` { {217,9 5` \( 1204 \) } over {48 \( 120 ` +` 108 . 9 7 \) } ` =` 4,17` ap rox ` 4`lift` \( a\) ` =`16` orang {} } {
2.m.T1.P (a-6 m)
¿
N1=¿
¿
¿
¿
Maka : S1 = 3 m/detik
a” = 6 m2/orang
P =5%
T1 = 145,33 dtk
N 1 = 4 lift @ 16 orang
T1 145,33 dtk
w 1= = = 36 , 33 dtk ( memenuhi )
N1 4
¿ w min = 25 dtk
< w max = 45 dtk
Jadi bangunan berlantai 30 dengan pelayanan kebutuhan lift untuk zone-1 dan zone-2
masing-masing dilayani 4 lift dengan kapasitas penumpang 16 orang dan kecepatan rata-rata
3 m/dtk dan 6 m/dtk.
2.2.2 Tangga
Tangga biasa: untuk naik turun penghuni/pemakai
Tangga mulia (grandstair) : tangga yang ukuran dan desainnya relative besar karena
untuk ruangan yang besar (kantor, rumah mewah, dll)
Tangga kebakaran : berfungsi khusus untuk penyelamatan penghuni keluar bangunan
Tangga Service : untuk sarana service, pemeliharaan, dan lain-lain
2.2.3 Ramp
Ramp adalah sarana transportasi vertical didalam maupun diluar bangunan yang berbentuk lantai
miring (maksimum kemiringan 1 : 12)
Ramp untuk kendaraan (gedung parkir)
Ramp untuk rumah sakit
Ramp untuk penyandang cacat (disable person)
2.2.4 Eskalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang serupa dengan alat angkut konveyor hanya lebih dititik
beratkan untuk pengangkutan orang dari lantai bawah kearah miring menuju lantai atasnya.
Dengan demikian pemasangan dengan miring > 10 dan dengan kemiringan tertentu sesuai
dengan standard perbandingan antara datar dan ketinggian 30 s.d. 35 derajat. Selain itu, ada alat
angkut yang merupakan perpaduan antara escalator dan konveyor, yang bentuk jalurnya
melingkar atau berbelok-belok.
Eskalator pertama dibuat oleh Jesse W Reno, ilmuwan lulusan teknik mesin dari Lehigh
University. Escalator pertama yang diciptakan terbuat dari material kayu dan dipasang sebagai
“kendaraan menyenangkan” di Coney Island, New York pada tahun 1895. Pada tahun 1899 Jesse
menjual mesin escalator ini pada Otis Elevator Company dan mereka memproduksi escalator
komersial pertama yang memenagkan hadia pertama dalam paris 1900 Exposotion Universelle di
perancis. Beberapa escalator yang dibuat pada tahun itu masih digunakan di boston subway
sampai pada tahun 1994.
Pada awal rancangan escalator hal yang perlu diketahui adalah kebutuhan ruang untuk escalator,
adapun caranya yaitu :
1. Diketahui sebuah bangunan pusat perbelanjaan 12 lantai (n) memiliki luas lantai typical (a) =
1600 m2/lantai, tinggi lantai ke lantai (h) = 4 meter dan luas lantai bersih perorang (a”) = 6
m2/orang, waktu menunggu minimum (w) = 25 detik dan persentasi jumlah penghuni gedung
pada jam sibuk (p) = 5 %, kecepatan rata-rata lift (s) = 2,5 m/det.
Hitunglah :