Anda di halaman 1dari 5

Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job X


Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 201 45 83

ANALISA UKURAN BUTIR TANAH

Standar Acuan : AASHTO T - 87 - 74 dan ASTM D - 421 - 85 (Saringan)


AASHTO T - 88 - 72 dan ASTM D - 422 - 85 (Hidrometer)
Tujuan :
Menentukan distribusi ukuran butir (gradasi) tanah. Sesuai dengan jenis ukuran butir tanah, cara
menganalisa ukuran butir tanah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Analisa Saringan untuk tanah berbutir kasar.
2. Analisa Air suling untuk tanah berbutir halus.
3. Analisa Gabungan.

Dasar Teori :

Sifat-sifat suatu macam tanah tertentu banyak tergantung kepada ukuran butirnya. Oleh karena itu,
pengukuran besarnya butiran tanah merupakan suatu percobaan yang sangat penting dilakukan dalam bidang
Mekanika Tanah. Besarnya butiran menjadi dasar untuk pemberian atau klasifikasi nama kepada macam-
macam tanah tertentu.
Sesuai dengan jenis ukuran butir tanah,cara menganalisa ukuran butir tanah dapat dilakukan dengan 3
(tiga) cara, yaitu :
1. Analisa Saringan
Analisa saringan dilakukan dengan cara mengayak dengan menggetarkan contoh tanah melalui satu set
ayakan, dimana lubang lubang atau diameter dari ayakan tersebut berurutan dan makin kecil. Analisa
saringan ini dilakukan pada tanah yang tertahan pada ayakan no.200.
2. Analisa hydrometer
Analisa Hydrometer merupakan salah satu cara untuk mendapatkan distribusi ukuran-ukuran partikel
tanah, untuk partikel yang berdiameter lebih kecil dari 0,075 mm. Sedangkan Analisa Saringan untuk
mendapatkan distribusi ukuran-ukuran partikel tanah yang berdiameter lebih besar dari 0,075 mm.
Analisa hidrometer didasarkan pada prinsip sendimentasi (pengendapan) butir-butir tanah dalam air.
Bila suatu contoh dilarutkan dalam air, partikel-partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang
berbeda-beda tergantung pada bentuk, ukuran dan berat tanah sendiri.
3. Analisa Gabungan
Analisa gabungan adalah analisa gabungan antrara analisa saringan dan analisa hydrometer.

Rumus-rumus yang dipergunakan :


1. Analisa Hydrometer
Untuk persentase lebih halus (N)
R Gs
N x 100 %
Wd ( Gs 1)
Dimana: R = Rh C
R = Bacaan hydrometer yang sudah dikoreksi
Rh = Bacaan hydrometer yang belum dikoreksi
C = Nilai-nilai koreksi : temperetur, meniskus dan kekentalan cairan (zat
terdispersi).
Gs = Berat jenis tanah
Wd = Berat butir tanah dalam larutan
Untuk kedalaman efektif ( Zr )
1 V
Z r H (h h )
2 A
Dimana: H = Tinggi pembacaan
h = Panjang hydrometer
Vh = Volume hydrometer
A = Luas penampang gelas ukur.
Untuk diameter efektif ( D )
Zr
DM
t
Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007
Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job X
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 201 45 83

30
Dimana: M
Gs 1
Zr = Kedalaman efektif untuk setiap kedalaman
t = Waktu pengendapan
2. Analisa Saringan
Berat tertahan
= Berat saringan sesudah percobaan Berat saringan
Persen berat tertahan
= (Berat tertahan/Berat contoh tanah) x 100%
3. Analisa Gabungan
Koreksi persentase lebih halus ( N ) :
W'
N' N
W
Dimana: N = Persentase lebih halus (analisa hydrometer)
W = Berat butir tanah yang lolos saringan No.200
W = Berat butir tanah total

Peralatan :
A. Analisa Saringan B. Analisa Hidrometer
1. Seperangkat saringan 1. Hidrometer
2. Timbangan ( ketelitian 0.01 gr ) 2. Jar (gelas ukur) 1000 cc
3. Oven 3. Timbangan (ketelitian 0.01 gr)
4. Container / cawan 4. Oven
5. Sikat / Kuas 5. Dessikator
6. Dessikator 6. Cawan / container
7. Mixer 7. Mixer
8. Mortar & pengaduk karet dll 8. Stop wacth
9. Thermometer
C. Bahan
1. Air suling
2. Dispersion agent

Langkah Kerja :

A. Analisa Saringan
1. Contoh tanah 500 gr diberi air suling secukupnya diaduk / dikocok hingga butir-butirnya terlepas.
Bila perlu diberi dispension agent, kemudian dioven sampai kering.
2. Masing - masing saringan dibersihkan dan ditimbang, kemudian disusun menurut urutan ukurannya.
Ukuran yang besar di atas dan paling bawah dipasang pan.
3. Contoh tanah didinginkan dan ditimbang. Bila contoh tanah berbongkah - bongkah diremas dengan
jari atau dengan pengaduk karet .
4. Tuangkan contoh tanah ke atas saringan dan goyangkan saringan tsb. Bila ada gunakan alat
penggetar.
5. Timbang masing-masing saringan untuk mengetahui berat tanah yang tertahan pada masing - masing
saringan, yaitu berat saringan sesudah percobaan dikurangi berat saringan sebelum percobaan.

B. Analisa Hidrometer
B.1. Kalibrasi Hidrometer :
1. Ukur Volume hidrometer (Vh) sbb:
a. Gelas ukur diisi air sampai skala volume tertentu (V).
b. Celupkan hidrometer ke dalam gelas ukur, sehingga volume air naik menjadi Va.
maka : Vh = V - Va
2. Tentukan luas penampang gelas ukur.

Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007


Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job X
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 201 45 83

3. Ukur panjang hidrometer (h) ------> lihat gambar !

4. Ukur tinggi pembacaan (H) untuk setiap pembacaan R (variabel),


misalnya :
R = 30 -----------> H = ..........
R = 20 -----------> H = ..........
R = 10 -----------> H = ..........
R = 00 -----------> H = ..........
V
5. Hitung kedalaman efektif (Zr) : Z r H 21 h h
A
dimana : H = Tinggi pembacaan
h = Panjang hidrometer
Vh = Volume hidrometer
A = Luas penampang gelas ukur
6. Data - data ini diplot pada grafik yang disebut Grafik kalibrasi hidrometer dengan R sebagai absis dan Z r
sebagai ordinat.

B.2. Analisa Hidrometer

1. Contoh tanah 100 gram di oven sampai kering.


2. Contoh tanah kering ditimbang sebanyak 50 gram, masukkan ke dalam cawan / mangkok, diberi air
suling dan dispersion agent secukupnya, sambil diaduk, kemudian didiamkan selama 24 jam.
3. Siapkan 2 buah gelas ukur (jar) yang sudah dikalibrasi. Gelas ukur I diisi dengan air suling sampai 1000
cc dan masukkan hidrometer kedalamnya (kecuali waktu pembacaan, hidrometer harus tetap berada di
gelas ukur I) dan gelas ukur II disiapkan untuk tempat suspensi.
4. Contoh tanah dimasukkan ke dalam mangkok alat pengaduk (mixer) kemudian dikocok selama 10
menit.
Perhatian :
a. Selama proses analisa ini harus dijaga bahwa suspensi tidak boleh terbuang sedikitpun.
b. Setiap kali memindahkan suspensi, semua alat yang digunakan (cawan , sendok, alat pengaduk dsb.
harus dicuci bersih-bersih dg. air suling dan air pencucinya tidak boleh ada yang terbuang )
c. Setiap pencucian alat gunakan air suling sehemat mungkin, karena jumlah suspensi tidak boleh
melebihi 1000 cc.
5. Setelah dikocok suspensi langsung dimasukkan ke dalam gelas ukur II, kemudian tambahkan air suling
hingga suspensi menjadi 1000 cc.
6. Siapkan stop watch dan catatan pembacaan.
7. Tutuplah gelas ukur, dengan telapak tangan dan kocok suspensi tsb. dengan cara membolak balikkan
gelas ukurnya, hingga contoh tanah tidak ada yang mengendap di dasar gelas ukur.
8. Letakkan gelas ukur ,segera masukkan hidrometer kedalam suspensi dan langsung dibaca pada waktu :
0 ; 1/4 ; 1/2 ; 1 dan 2 menit tanpa memindahkan hidrometer, serta diukur temperaturnya .

Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007


Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job X
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 201 45 83

9. Pindahkan hidrometer ke gelas ukur I, kemudian ulangi langkah 7 dan 8 sampai diperoleh dua
pembacaan yang sama atau hampir sama. Setelah itu pindahkan hidrometer ke dalam gelas ukur I
10. Kocok kembali suspensi dengan cara seperti diatas, dan lakukan pembacaan berikutnya yaitu pada
interval waktu 5' ; 10' ; 20' ; 40' ; 60' ; 180' dan 1440' (24 jam). Untuk pembacaan-pembacaan ini,
hidrometer dimasukkan ke dalam suspensi (gelas ukur II), hanya pada waktu pembacaan. Untuk
memberi kesempatan hidrometer diam, masukkan setengah menit sebelum pembacaan dilakukan dan
setiap kali pembacaan ukur temperaturnya.
Catatan : Selama periode pembacaan ini, suspensi tidak boleh tergetar / terganggu dsb. dan untuk
mencegah penguapan sebaiknya gelas ukur ditutup.

11. Setelah pembacaan terakhir, pindahkan suspensi ke dalam pan yang sesuai dan telah diketahui beratnya.
Jaga jangan sampai ada contoh tanah atau suspensi yang terbuang. Gelas ukur harus bersih dan semua
air pencuci harus dimasukkan ke dalam pan (tidak boleh terbuang).
12. Suspensi di oven sampai betul-betul kering (mungkin lebih dari 24 jam), kemudian didinginkan dan
ditimbang hingga diketahui berat tanah kering (Ws).

C. Analisa Gabungan

1. Contoh tanah yang sudah dikeringkan ditimbang sebanyak 100 gram.


2. Masukkan ke dalam cawan / mangkok dan lakukan seperti B.2 langkah 2 sampai 4.
3. Suspensi yang telah dikocok, disaring dengan saringan No. 200.
3a. Bagian yang tertahan diatas saringan No.200 dikumpulkan dengan hati-hati (jangan sampai ada
yang terbuang atau tertinggal pada saringan), masukkan ke dalam pan yang sesuai berikut air
pencuci saringannya, dan dioven sampai kering. Selanjutnya dilakukan analisa saringan seperti pada
A, langkah 2 sampai dengan 5.
3b. Bagian yang lolos saringan No.200 ; yang berupa suspensi langsung dimasukkan ke dalam gelas
ukur II yang telah disiapkan dan tambahkan air suling hingga suspensi menjadi 1000 cc.
4. Lakukan percobaan pembacaan hidrometer untuk mendapatkan bacaan awal (1/4 menit pertama)
mendekati 1030 (kapasitas hidrometer).
4a. Bila bacaannya terlalu tinggi (tidak masuk) berarti suspensinya terlalu kental. Buanglah sedikit dan
tambahkan lagi air suling hingga suspensi menjadi 1000 cc dan lakukan lagi percobaan pembacaan
seperti di atas, sedemikian rupa hingga didapat bacaan awal mendekati 1030.
4b. Bila bacaan lebih kecil dari 1030 percobaan langsung dilanjutkan.
5. Selanjutnya lakukan percobaan seperti pada B.2. langkah 6 s.d. 12.

Perhitungan :

1. Analisa saringan : Berat tertahan = berat saringan sesudah percobaan - berat saringan.
berat tertahan
Persentase berat tertahan x 100 %
berat contoh tan ah

2. Analisa Hidrometer :
Gs V
- Persentase lebih halus (N) : N c ( r ra ) 100%
Gs 1 Ws
N = persentase lebih halus
Gs = berat jenis tanah
V = volume suspensi (1000 cc)
Ws = berat tanah kering
c = berat isi air pada temperatur percobaan (tabel)
r = pembacaan hidrometer pada suspensi
ra = pembacaan hidrometer pada air suling
18 Zr
- Diameter efektif (D) : D .
s w t
Dimana :
Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007
Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job X
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 201 45 83

D = Diameter butir
= Viskositas air pada temperatur percobaan
s = berat isi butir tanah
pw = berat isi air pada temperatur percobaan
Zr = kedalaman efektif hidrometer (dari grafik kalibrasi)
t = waktu pengendapan

3. Analisa Gabungan :
Ws
Koreksi persentase lebih halus (N') : N' N .
W
Dimana :
N' = Persentase lebih halus (gabungan)
N = Persentase lebih halus (Analisa Hidrometer)
Ws = Berat butir tanah yang lolos saringan No.200
W = Berat butir tanah total

Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007

Anda mungkin juga menyukai