Anda di halaman 1dari 22

ALIRAN BERUBAH DENGAN CEPAT

1. Pendahuluan.
Dalam hal aliran tetap berubah dengan cepat, maka
perlu diperhatikan karakteristik aliran antara lain :
Kedalaman aliran berubah dengan cepat pada
jarak pendek diarah panjang saluran.
Aliran ini mempunyai garis-garis arus yang
melengkung, sehingga pembagian tekanan tidak
lagi hidrostatis (non hidrostatis).
Perubahan lengkung profil aliran dapat terjadi
tiba-tiba sehingga profil aliran dapat dikatakan
patah dan terjadi turbulensi yang tinggi seperti
pada kejadian loncatan air
Aliran berubah dengan cepat dapat dibagi menjadi :
1. Aliran diperlambat dengan cepat
Pelebaran tiba-tiba dasar saluran dlm arah
horizontal
Pelebaran tiba-tiba dalam arah vertical
(perubahan elevasi dasar saluran)
2. Aliran dipercepat dengan cepat
Aliran melalui gorong-gorong
Aliran melalui pelimpah
a. Pelimpah ambang lebar :
Ambang lebar sempurna
Ambang lebar tidak sempurna
b.
Pelimpah ambang pendek

Ambang Tajam / tipis :


1. Pintu ukur Rehbock
2. Pintu ukur Thomson
3. Pintu ukur Chipoletti

Bendung Pelimpah (Spillway) :


1. Mercu Bulat
2. Tipe Ogee

2. Aliran Diperlambat Dengan Cepat


Pelebaran tiba-tiba :
dapat terjadi dipenampang horizontal maupun
penampang vertical,
dimana hal tersebut menyebabkan terjadinya
kehilangan energi ( H )
a. Pelebaran tiba-tiba dalam arah vertical :
L

V1 2
2g

h1

V2 2
2g

h2

Besarnya kehilangan energi :

( V1 V2 )2
2g

b. Pelebaran tiba-tiba dalam arah horisontal :

B1

V1

B2

V2

Dengen asumsi :- Saluran segi empat


- Koefisien energi 1
- kehilangan energi akibat
gesekan diabaikan
diperoleh :

3.

( V1 V2 )2
2g

Aliran dipercepat dengan cepat.

Aliran Melalui Pelimpah :


Aliran melalui pelimpah adalah salah satu bentuk
dari dua bentuk aliran berubah dengan cepat, yaitu
bentuk aliran dipercepat.
Aliran ini pada dasarnya merupakan gejalah local
dalam arti bahwa jarak dari aliran berubah dengan
cepat ini pendek, maka gesekan dianggap tidak
memegang peranan.
Dalam praktek terdapat bendung-bendung didalam
saluran yang berbentuk pelimpah, dimana
fungsinya untuk menaikkan tinggi muka air agar
dapat dialirkan ke daerah2 irigasi
Bendung ini dapat pula digunakan sebagai alat
pengukur debit aliran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka uraian
berikutnya ditujukan untuk menjelaskan
penggunaan pelimpah sebagai alat pengukur debit
aliran, dengan memperhatikan dua kelemahan dari
karakteristik pelimpah, yaitu :
Terjadinya kehilangan energi
Terjadinya akumulasi sediman dihulu bendung.
Dua hal tersebut perlu dipertimbangkan benarbenar sebelum memilih bentuk pelimpah tertentu.

muka air

muka air

Bendung Tenggelam

Ambang Tajam

muka air
muka air
H

Bendung Ogee

Ambang lebar B
H/2
Ambang pendek B
H/2

3.1 Pelimpah Ambang Lebar.


Pelimpah ambang lebar adalah :
Pelimpah dimana paling tidak terdapat satu
penampang diatas ambang yang mempunyai garisgaris arus yang lurus, sehingga sebagian tekanan
dipenampang tersebut adalah Hidrostatis.
Alat ukur ambang lebar banyak digunakan bahkan
dianjurkan penggunaannya didalam jaringan irigasi
karena :
Bangunannya kokoh dan mudah dibuat
Bisa mempunyai berbagai bentuk mercu
Mudah disesuaikan dengan type saluran apa saja
Hubungan tunggal antara muka air hulu dan debit,
mempermudah bacaan debit secara langsung dari
papan duga tanpa memerlukan table debit.
3.1.a. Pelimpah Ambang Lebar Sempurna :
Pelimpah ambang lebar dikatakan sempurna apabila
Besarnya debit aliran Q tidak ditentukan atau tidak
dipengaruhi oleh kedalaman aliran dihilir bendung.
Apabila kedalaman air dihilir menurun, debit aliran
bertambah sampai aliran diatas ambang menjadi
aliran kritis.

Pada aliran kritis dimana Energi spesifik minimum,


maka debit (Q) adalah maksimum.
Dengan demikian apabila aliran diatas ambang
merupakan aliran kritis, maka debit aliran adalah
maksimum.
Sesudah itu penurunan kedalaman aliran dihilir tidak
lagi menyebabkan bertambah nya debit aliran (karena
sudah maksimim).
Jadi, debit akan maksimum apabila kedalaman aliran
dipenampang 2 (diatas ambang) :
h 2 hk

V2 2
2g

muka air

H1

2H
3 1

h1

h 2 2 H1
3

H3
h3

H1 H 2
V2 2
h2 .
2g

;
q

untuk 1 dan V2 h 2
dimana q = debit per satuan lebar bendung
H1 h 2

q2
2g . h 2

q 2 2g . h 2 ( H1 h 2 )

q 2g . h 2 ( H1 h 2 ) 1 / 2
1 . 2g . h
dq
2
1/ 2
2

2g . ( H1 h 2 )

dh
2g . ( H1 h 2 ) 1 / 2

Dikatakan q maksimum apabila


2g . ( H1 h 2 )

1 . 2g . h
2
2

dq
0
dh

2g . H1 2g . h 2 g h 2
2 H1 3 h 2
h2

2H
3 1

q maks

akan terjadi q maksimum !!

2H
3 1

2g . (H1 23 H1 1 / 2

2H
3 1

2g . 13 H1 1 / 2

2
3

2g
3

. H 13 / 2

1.71 H13 / 2

Berhubung pengukuran H1 sulit dilaksanakan,


sehingga pada umumnya yang diukur adalah h1
(kedalaman air dihulu bendung).
Jadi : H1 = m h1
m = 0,9 s/d 1,3 (koef debit)
Untuk lebar bendung B :
Q 1,71 . m . B . h13 / 2

m3
dt

Q 3,09 . m . B . h13 / 2 cfs

3.1.b. Pelimpah Ambang Lebar Tidak Sempurna :


Dikatakan pelimpah ambang lebar tidak sempurna
bila debit aliran tergantung pada kedalaman aliran
dihilir pelimpah

H1

grs energi

muka air

H2

h1

V3 2
2g

V2 2
2g

H3

h2

h3

Q q.B
q

A h2 .B h2

Menurut persamaan energi, untuk tiap satuan lebar


H2 h2

V2 2
2g

h2

q2
2g . h 2 2

q 2 2g . h 2 2 ( H 2 h 2 )
q h 2 2g . ( H 2 h 2 ) 1 / 2

Seperti telah dijelaskan didepan, penampang kritis adalah


merupakan penampang aliran yang kondisinya tidak stabil
sehingga pengukuran kedalaman dipenampang kritis (h2)
menjadi agak sulit.
Oleh karena itu untuk keperluan didalam praktek, lebih
praktis menerapkan h3 dalam persamaan dengan memberikan factor koreksi m.
Maka persamaan menjadi :
q m .h3

2g ( H 2 h 3 )

m3
dt

Untuk lebar bendung B :


Q m . h 3 . B 2g ( H 2 h 3 )

m3
dt

dimana :
q
= debit per satuan lebar
Q = debit aliran
B = lebar saluran

h3
m

= kedalaman dihilir pelimpah


(diukur dari mercu pelimpah)
= koefisien debit (0,9 s/d 1,3)
m = 0,9 utk pelimpah kasar & tajam
m = 1,3 utk pelimpah licin & lengkun

Contoh Soal 1:
Suatu aliran melalui bendung pelimpah mempunyai:
h1 = 8,00 m
Kedalaman dihulu
Kecepatan diatas bendung V2 = 4,00 m/dt
Elevasi mercu bendung :
* 5,25 m diatas dasar saluran dihulu
* 1,58 m diatas dasar saluran dihilir.
Apabila = 1 dan
kehilangan energi diatas bendung diabaikan
hitunglah :
1. Kecepatan rata-rata dihulu
2. Kedalaman aliran diatas mercu
3. Kedalaman aliran dihilir mercu
4. Kecepatan rata-rata dihilir
5. m (koefisien debit)
1
muka air
V1

V1
h2
h3
V3

V1 2
2g

V3
2g

V2
2g

h3'

h2

h1 '
5,25

1,58

Penyelesaian :
a. Pers. Bernoulli antara penampang 1 & 2

V12
V2 2
h1
5,25 h 2
2g
2g

V12 V2 2

h1 h 2 5,25 0
2g
2g

V12
42

8 5,25 h 2 0
19,62 19,62

V12 37,955 19,62 h 2 0

. . . . . . . (a)

b. Persamaan continuitas :

A1 . V1 A 2 . V2

h2

h1 . B . V1 h 2 . B . V2

h1 . B . V1
8 . V1

2 V1
B . V2
4

harga

h2

masukkan ke pers. (a)

V12 39,24 V1 37,955 0

Dengan rumus abc didapat :

m
V1( a ) 0,9925 1 dt

V1 ( b ) 38,25

(**)

m
dt

kecepatan dihulu bendung adalah

V1 1

kedalaman aliran diatas pelimpah

h 2 2 V1 2 m

m
dt

c. Antara penampang 2 & 3 terjadi loncatan air


(ambang lebar tdk sempurna, dimana h3 berpengaruh).
c.1. Pers. Continuitas :
A 2 . V2 A 3 . V3

V3

B . h 2 . V2
2.4
8

B .h3
h3
h3

c.2. Pers. Momentum :


(1,58 h 2 )2 12 g h 3 2 q ( V3 V2 )

1 g
2

g
(1,58 h 2 )2 h 3 2 q ( V3 V2 )
2

(1,58 h 2 )2 h 3 2

V2 4 m dt

V3

8
h3

2q
( V3 V2 )
g

h2 2 m

.. (c)
(debit /satuan lebar)
q V2 . h 2 4 . 2 8

m3
dt

16 8

4
9,81 h 3

3,582 h 3 2

12,816 h 3 2

12,816 h 3 h 33 13,05 6,524 h 3

h 3 3 19,34 h 3 13,05 0

13,05 6,524 h 3
h3

Dengan cara coba-coba didapat :


Kedalaman dihilir bendung h 3 4,0108
Kecepatan dihilir bendung V3

h3

4m

m
2 dt

Debit untuk ambang lebar tidak sempurna :

q m . h 3 2g ( H 2 h 3 )

dimana h3 adalah tinggi air diatas ambang


dipenam pang 3 4 1,58 2,42 4 1,58 = 2,42

q m . 2,42

(c) = (d)
6,78 m

19,62 ( 2,82 2,42 6,78 m

8 mdt

(d)

8
1,18
6,78

(berada pada kisaran 0,9 s/d 1,3)

grs energi

V12
0,051
2g

muka air

V2 2
0,82
2g

V3 2
0, 2
2g

muka air
h 1 2,75
V2 4

V1 1 m / dt

h2=2m

h3=2,42

h'3= 4

V3 2

1,58

h1'=8
5,25

Dari gambar diatas terlihat :


2
V1
H1 h1 2g 2,75 0,05

2,80 mtr

V
H 2 h 2 2 2,00 0,82 2,82 mtr
2g
2
V
H 3 h 3 3 2,42 0,20 2,62 mtr
2g

3.2. Pelimpah Ambang Pendek.


Pelimpah ambang pendek adalah suatu pelimpah
dimana garis-garis arus dari aliran diatas ambangnya,
melengkung.
Dalam kondisi ini tidak terdapat satu penampangpun
yang mempunyai grs arus yang lurus. sehingga
pembagian tekanan tidak lagi hidrostatis.
Didalam praktek pelimpah ambang pendek dapat
digunakan menurut bentuk dan fungsinya yaitu :
a. Pelimpah ambang tajam.
b. Bendung pelimpah (Spillway).
3.2.a. Pelimpah Ambang Tajam :
Pelimpah ambang tajam dipakai untuk mengukur debit
aliran didalam saluran irigasi, bentuknya ada beberapa
macam yaitu :

* Alat Ukur Rehbock


* Alat Ukur Thomson
* Alat Ukur Chipoletti.
Alat ukur Rehbock :
H

* Bentuk ambang pisau


* Tidak ada kontraksi hilir

hs

* Q

2
3

2 g . c .B .H 2/ 3
d
eff
3

H eff h 0,11 cm

H eff
hs

cd 1,045 0,141

Alat Ukur Thomson :


* Berlaku untuk debit kecil

* Q

8 .c .
15 d

2g . tg 2 . h 5 / 2

Alat Ukur Chipoletti :


Tanpa memperhitungkan Vap :
h

14 o

Q 3,37 L . h 3 / 2 cfs

Q 1,86 L . h 3 / 2

m3
dt

3.2.b. Bendung Pelimpah ( Over Flow Spillway)


Disamping sebagai alat ukur debit aliran, bendung
pelimpah ambang pendek juga dapat digunakan
sebagai bangunan pelimpah (spillway).
Di Indonesia pada umumnya digunakan dua tipe
ambang untuk pelimpah, yaitu :
1. Ambang tipe Ogee

2. Ambang tipe bulat


Ambang tipe Ogee.
Ambang Ogee berbentuk tirai bawah dari pelimpah
ambang tajam.
Dari data-data percobaan USBR persamaan bentuk
bidang hilir yaitu :
Xn K . H d n 1 . y

dimana :
x, y, = koordinat, diukur dari titik puncak
Hd = tinggi muka air
K, n, = parameter, yang bergantung pada
kemiringan bidang muka
Kemiringan muka/bgn hulu
Tegal lurus
3 : 1 (Vertikal/Horisontal)
3 : 2 (Vertikal/Horisontal)
3 : 3 (Vertikal/Horisontal)

K
2
1,936
1,939
1,873

n
1,85
1,836
1,810
1,776

Debit yang mengalir melalui overflow spillway


ha
grs energi

He

Hd

ha

Vap 2
2g

Hd = tinggi muka air diatas


mercu bendung
He = tinggi energi total
h = tinggi bendung

Persamaan umum debit :


Q C . L . He3 / 2

dimana :
C = koefisien pengaliran

L = panjang effektif spillway


He = tinggi total energi diatas mercu
Untuk spillway tinggi :
h
1,33
*
Hd

* He Hd
* C = 4,03
* h H total Hd
Untuk spillway rendah :
*
*
*

h
1,33
Hd
H e H d ha
h H total H d

* C didapat dari grafik antara

C
H
& e
Cd
Hd

(Hidrolika saluran terbuka Ven te Chou hal 362)


- dimana Cd = 4,03 dan
- bentuk lantai depan vertical.
* Bila lantai depan tidak vertical maka harga
C hrs dikalikan dengan factor koreksi.
Panjang effektif spillway :
L L' K . n . H e

dimana :
L = lebar mercu (lebar bentang bersih)
n = banyaknya penyempitan sisi
K = 0,1 bentuk pier tebal dan tumpul
0,04 bentuk pier runcing dan tipis
0,035 bentuk pier bulat
Aliran pada lantai belakang spillway:

ha
grs energi

He

ha

Hd

R
R
y1

Kecepatan teoritis adalah : V1 2g ( z ha y1 )


dimana :
z = jarak vertical dari muka air didepan
spillway sampai lantai belakang spillway
ha

Vap 2
2g

( tinggi kecepa tan)

y1 =

kedalaman aliran dibelakang spillway.


Kecepatan sebenarnya adalah lebih kecil dari
kecepatan teoritis, tergantung pada Head (Hd),
dan tinggi jatuh (z).
Dari beberapa percobaan dapat pula dilihat
bahwa kecepatan sebenarnya bisa menjadi lebih
besar dp kecepatan teoritis bila : Head (Hd) kecil
dan tinggi jatuh (z) besar.
Dari hasil studi mengenai hubungan antara kec
sebenarnya dan kecepatan teoritis, USBR
menyusun sebuah grafik yang menunjukkan
besarnya kecepatan sebenarnya untuk berbagai
harga Head (Hd) dan z dengan kemiringan
punggung 1 : 0,6 s/d 1 : 0,8
(Hidrolika saluran terbuka Ven te Chou hal 379)
Pada pertemuan antara permukaan lantai dan
punggung spillway biasanya dibuat melengkung

dan ini disebut bucket, dimana jari-jari bucket


dihitung dengan rumus :
Log R

V1 6,4 H d 16
3,6 H d 64

Contoh Soal :
Diketahui sebuah bendung pelimpah (spillway) dengan
bidang muka (bagian hulu) tegak lurus, dan panjang
mercu 250 ft.
Debit rencana 75.000 cfs.
Elevasi muka air dihulu bendung adalah 1000 ft
Elevasi lantai muka (bgn hulu bendung) adalah 880 ft.
Elevasi lantai belakang (bgn hilir) adalah 850 ft.
Bentuk bidang hilir, miring 1 : 0,6 (V/H = 1/0,6)
Tentukan tinggi mercu dan bentuk penampang
spillway.

Jawab :
+ 1000 ft

Hd

1 ; 0,6

Q = 75.000 cfs
L = 250 ft
El. lantai muka = + 880 ft
El. lantai belkg = + 850 ft

+ 880'
+ 850'

a. Misalkan pelimpah dianggap cukup tinggi.


He Hd
C 4,03
L 250 ft
Q C . L . He3 / 2
Total energi diatas mercu :

He

C
. L

2/ 3

75000

4
,
03 . 250

2/ 3

17,70 ft

Kecepatan aliran masuk :


Vap

Q
75000

2,5 fps
A (1000 880) . 250

Tinggi kecepatan :
ha

Vap 2
2g

2,5 2
0,097 0,10 ft
64,4

Tinggi muka air diatas mercu :


H d H e ha 17,70 0,10 17,60 ft

Tinggi bendung :
h (1000 880) 17,60 102,40 ft

h 102,40

5,82 1,33 spillway tinggi


Hd 17,60

Ternyata pemisalan benar !!


Elevasi mercu bendung = 880 + 102,40 = 982,40 ft
atau
= 1000 17,60 = 982,40 ft
b. Bentuk mercu bagian hilir (punggung spillway)
dinyatakan dengan persamaan :
n

x K . Hn

n 1

.y

xn
K . H d n 1

untuk spillway vertical : K = 2 & n = 1,85


y

x1,85
2 . 17 ,60, 85

0,044 x1,85

c. Menghitung koorbinat titik B :


Bentuk lengkung AB mengikuti persamaan
y 0,044 x1,85

dy
1,85 . 0,044 x0,85 0,0808 x0,85
dx

dy
1

kemiringan bidang hilir


dx
0,60

Jadi : 0,0808 x 0,85

1
0,60

1
20,627
0,60 . 0,0808

x 0,85

x ( 20,627 )1 / 0 ,85 35,20 ft

y 0,044 ( 35,20 )1,85 31,74 ft

y 0,044 x1,85

X
Y

5
10
15
0,85 3,09 6,55

20
25
30
35,2
11,15 16,80 23,61 31,74

d. Bentuk puncak spillway (ketentuan) :


R1 0,2 Hd 3,52 ft

R 2 0,5 H d 8,80 ft

Y1 0,282 H d 4,96 ft

Y2 0,175 H d 3,08 ft

e. Lantai belakang spillway :


Tinggi jatuh ( z ) = 1000 850 = 150 ft
Tinggi energi ( H d ) = 17,60 ft
Dari grafik antara z & Hd didapat

Log R

V1 6,4 H d 16
3,6 H d 64

87 112 ,64 16
1,693
63,36 64

R 49,335 ft

Jari-jari bucket

V1 87 fps

+ 1000

y 0,044 x 1,85

Hd=17,6

( 35,2 , 31,74 )

+ 982,4

R2
R1

h = 102,4

y2

y1

R 49,335 ft

+ 880

+ 850
R 1 0,5 H d 8,80 ft

y 1 0,282 H d 4,96 ft

R 2 0,2 H d 3,52 ft

y 2 0,175 H d 3,08 ft

Soal 2.
Pada sebuah sungai yang mengalirkan debit sebesar
80.000 cfs dibuat spillway dengan bidang muka mempunyai kemiringan 3:2. elevasi lantai muka 676 ft dan
elevasi garis energi adalah 700 ft.
Bila panjang spillway adalah selebar sungai yaitu 240 ft,
1. berapakah elevasi mercu ?
2. Bagaimanakah persamaan lengkung AB (punggung
spillway) ?
ha
grs energi

+ 700'

Hd

3/2

+ 676'

a. Misalkan spillway tinggi.

Q = 80.000 cfs
L = 240 ft
El. lantai muka = + 676 ft
El. grs energi = + 700 ft

Q C . L . He3 / 2

He

Vap

2/ 3

C . L

80000

4,03 . 240

2/ 3

18,99 ft

Q
80000

13,89 fps
A
240 ( 700 676)

Vap 2

13,89 2
2,99 ft
64,4

ha

H d H e ha 18,99 2,99 16 ft

h (700 676) 18,99 5,01 ft (dari gambar)

h 5,01
0,313 1,33
Hd 16

2g

(pemisalan

spillway rendah,

keliru)

b. Spillway rendah, dihitung dengan cara coba-coba.


Prosedur perhitungan :
1.

Ambil

2.

H d H e ha 18,99 2,99 16 ft

3.

h ( 700 676) H e 24 18,99 5,01 ft

4.

He
18,99

1,187
Hd
16

5.

h
5,01

0,313
Hd
16

6.

Dari grafik hal 362 Aliran sal terbuka Ven te

H e 18,99 ft

He
h
1,187 dan
0,313
Hd
Hd
C / Cd 0,97 dan faktor koreksi 1,015

chou dengan
7.

Hitung

8.

He

9.

didapat

C 4,03 . 0,97 . faktor koreksi 3,97

C
. L

Ternyata

2/ 3

80000

3
,
97
. 240

2/ 3

19,18 ft

H e 19,18 18,99 yang dim isalkan

10.

He

Perhitungan diulang dengan mengambil


H e 19,18 ft sampai diperoleh harga He yang
dimisalkan = He hasil hitungan.

Hd

18,99 16

He
Hd

h
Hd

C
Cd

Kore
ksi

He2 / 3

H2

5,01 1,187 0,313 0.976 1.013

3,984 83,67

19,13

19,13 16,14 4,87 1,185 0,302 0,972 1,012

3,964 84,09

19,19

19,19 16,20 4,81 1,185 0,297 0,970 1,012

3,956 84,36

19,22

19,22 16,23 4,78 1,184 0,295 0,969 1,012

3,955 84,28

19,22

El puncak mercu = el. Lantai muka + tinggi bendung


= 676 + 4,78
= 680,78 ft
Persamaan lengkung AB :

x n K . H d ( n 1) . y

Dengan kemiringan bidang muka 3 : 2 didapat


K= 1,939 dan n = 1,81

x1, 81 1,939 . 16,230, 81 . y

x1,81
1,939 . 16,23

0 , 81

0,054 x1,81

ha = 2,99
700
697,01

grs energi
H d 16,23
680,78

B
h 4,78

3/2

+ 676'

x
y 0,054 x 1,81

Anda mungkin juga menyukai