Anda di halaman 1dari 49

PENGANTAR

PENGANTAR
• rekayasa struktur adalah ilmu perencanaan,
merancang, dan membangun struktur yang aman-
ekonomis.
• analisis struktur adalah bagian integral dari proses
rekayasa struktur.
• Struktur dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori
dasar, yaitu, struktur tarik (kabel dan gantungan),
struktur kompresi (kolom dan pelengkung), rangka
batang (truss) , struktur geser (dinding geser), dan
struktur lentur (balok dan rangka kaku).
• Model analitik adalah penyederhanaan (representasi)
dari struktur nyata untuk tujuan analisis.
Metode klasik VS Metode Numeris komputer
• Metode klasik masih dijadikan rujukan oleh banyak
insinyur untuk menganalisis struktur kecil, karena
memberikan wawasan yang lebih baik terhadap
perilaku struktur.
• Metode klasik digunakan untuk menurunkan
hubungan gaya- perpindahan yang dibutuhkan
dalam analisis komputer.
• Metode klasik digunakan untuk desain awal, juga
untuk memeriksa hasil analisis komputerisasi.
• Studi-studi metode klasik dianggap penting untuk
mengembangkan pemahaman tentang perilaku
struktural.
Struktur Statis Tertentu vs Tak-tentu

Kelebihan Struktur Statis Tak-tentu


1. Tegangan kecil
Tegangan maksimum struktur statis tak tentu
umumnya lebih rendah daripada yang di dibandingkan struktur
statis tertentu.
2. Kekakuan besar
struktur statis tak tentu umumnya memiliki stiffnesses lebih tinggi
(yaitu, deformasi kecil), daripada dibandingkan struktur determinate
(statis tertentu).
3. Lebih stabil
Statis struktur tak tentu, jika dirancang dengan baik, memiliki
kapasitas untuk menyebarkan (redistribusi) beban ketika bagian
struktural tertentu tertekan berlebih atau runtuh
Kekurangan Struktur Statis Tak-tentu
1. Peka penurunan pondasi, suhu dan fabrikasi.
Penurunan pondasi, suhu, dan ketidak-tepatan
fabrikasi tidak menyebabkan tegangan dalam
struktur determinate. Namun, ketika merancang
pada struktur statis tak tentu akan menjadi
signifikan, dan harus diperhitungkan (ketelitian
lebih tinggi).
2. Rancangan dan biaya ekstra tumpuan
Minimasi pada dimensi elemen akibat tegangan
kecil dikompensasi dengan peningkatan jumlah
elemen (internal indeterminate truss), atau biaya
ekstra untuk rancangan tumpuan/joint (balok
terjepit).
METODE DEFORMASI KONSISTEN
(CONSISTENT DEFORMATION METHOD)
• Metoda “Consistent Deformation” adalah cara yang
paling umum dipakai untuk menyelesaikan
perhitungan suatu struktur statis tidak tertentu.
• Metode ini dapat disebut sebagai metode gaya
lebihan (redundant) atau metode gaya saja.
• Suatu struktur statis tidak-tertentu adalah suatu
struktur yang tidak dapat diselesaikan hanya
dengan bantuan 3 (tiga) persamaan keseimbangan,
karena mempunyai jumlah bilangan yang tidak
diketahui lebih besar dari 3 (tiga).
• Dalam metode ini, struktur statis tak tertentu
(indeterminate) diidealkan sebagai struktur statis
tertentu dasar (determinate) dengan beban luar yang
diterapkan ditambah struktur yang sama dengan
beban gaya lebihan, masing-masing ditinjau satu per
satu.
• Untuk bisa menyelesaikannya dibutuhkan tambahan
persamaan. Jumlah persamaan tambahan yang
dibutuhkan sesuai derajat ketidak-tentuan struktur
tersebut.
• Deformasi yang dihasilkan pada titik-titik redundansi
dihitung dalam struktur determinate dasar yang
disebutkan di atas dan kemudian deformasi yang
didapat dimasukkan ke dalam persyaratan
kompatibilitas untuk struktur.
• Tingkat atau derajat ke tidak tentuan statis struktur,
dilihat dan berapakah kelebihan bilangan yang tidak
diketahui tersebut terhadap 3 (tiga) persamaan
keseimbangan.
• Kalau suatu struktur dinyatakan statis tidak tertentu
derajat 1 (satu), berarti punya kelebihan 1 (satu)
bilangan yang tidak diketahui, sehingga butuh 1
(satu) persamaan tambahan untuk dapat
menyelesaikan perhitungan struktur tersebut,
• Kalau suatu struktur dinyatakan statis tidak tertentu
derajat 2 (dua) maka butuh 2 (dua) persamaan
tambahan, dan seterusnya.
• Bilangan-bilangan yang tidak diketahui tersebut
berupa gaya luar (reaksi perletakan) ataupun gaya
dalam (gaya normal, gaya lintang, momen).
• Untuk mendapatkan persamaan tambahan tersebut
struktur akan dibuat menjadi statis tertentu dengan
menghilangkan gaya kelebihan yang ada, dan
menghitung deformasi struktur statis tertentu tersebut
akibat beban yang ada.
• Setelah itu struktur statis tertentu tersebut dibebani
dengan gaya kelebihan yang dihilangkan tadi, dan juga
dihitung deformasinya. Deformasi adalah defleksi atau
rotasi dari suatu titik pada struktur.
• Deformasi yang dihitung disini disesuaikan dengan gaya
kelebihan yang dihilangkan.
1. Misalnya kalau gaya yang dihilangkan tersebut gaya
horizontal, maka yang dihitung defleksi horizontal
pada tempat gaya yang dihilangkan tadi seharusnya
bekerja.
2. Kalau gaya vertikal, yang dihitung defleksi vertikal
3. Kalau yang dihilangkan tersebut berupa momen,
maka yang dihitung adalah rotasi.
• Setelah deformasi akibat beban yang ada dan gaya-
gaya kelebihan yang dikerjakan sebagai beban telah
dihitung, maka dengan melihat kondisi fisik dari
struktur asli, kita susun persamaan-persamaan
tambahan yang diperlukan. Misalnya untuk
perletakan rol, maka defleksi tegak lurus perletakan
harus sama dengan nol, untuk perletakan sendi
defleksi vertical maupun horizontal sama dengan
nol, sedangkan untuk perletakan jepit, defleksi
vertical, defleksi horizontal dan rotasi sama dengan
nol.
• Persamaan-persamaan tambahan ini disebut
persamaan “Consistent Deformation” karena
deformasi yang ada harus konsisten (sesuai) dengan
struktur aslinya.
• Setelah persamaan “Consistent Deformation”
disusun, maka gaya-gaya kelebihan dapat dihitung,
dan gaya yang lain dapat dihitung dengan
persamaan keseimbangan, setelah gaya-gaya
kelebihan tadi didapat.
• Demikianlah konsep dasar dari metoda “Consistent
Deformation” dipakai untuk menyelesaikan struktur
statis tidak tertentu.
Kesimpulan/Catatan
Dalam perhitungan melibatkan pengetahuan :
• Tentang derajad ketidak-tentuan struktur, luar
dan dalam
• Analisis balok statis tertentu
• Tentang “deformasi” (rotasi, lendutan/defleksi)
yang harus dikuasai terlebih dahulu.
Terlebih pada perhitungan struktur rangka
kaku, harus membiasakan belajar bentuk
(gambar) perubahan geometri struktur.
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN METODE
CONSISTEN DEFORMATION
Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tidak
tertentu dengan metoda “Consistent Deformation” urutan
langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan tingkat atau derajat statis ketidak -tentuan
struktur
2. Pilihlah suatu struktur statis tertentu, sesuai dengan
pilihan gaya kelebihan (redundant) yang akan dijadikan
beban.
3. Hitung deformasi struktur statis tertentu tersebut akibat
beban yang ada.
4. Beban yang ada dihilangkan, gaya lebihan (redundant)
dikerjakan sebagai beban, dan dihitung deformasinya.
Kalau gaya lebihan lebih dari satu, gaya kelebihan
dikerjakan satu persatu bergantian.
Catatan :
deformasi yang dihitung disesuaikan gaya kelebihan
yang dihilangkan.
1. gaya ver cal →defleksi vertical
2. gaya horizontal → defleksi horizontal
3. momen → rotasi
5. Setelah deformasi akibat beban yang ada dan akibat
gaya-gaya lebihan (redundant) dari struktur statis
tertentu tersebut dihitung, susun persamaan
“Consistent Deformation”
6. Dengan bantuan persamaan “Consistent
Deformation” gaya-gaya kelebihan dapat dihitung.
Setelah gaya-gaya lebihan didapat, gaya-gaya yang
lain dapat dihitung dengan bantuan 3 (tiga)
persamaan keseimbangan yang ada.
RINGKASAN LANGKAH  Gambar (a)
R = 4 > 3 →(kelebihan 1 R)
Struktur statis tidak tertentu derajad 1
RBV : sebagai gaya kelebihan
B : menjadi bebas
δBV : defleksi yang dihitung
Gambar (c)
Akibat beban yang ada dihitung defleksi
vertical di B (ΔBV).
 Gambar (d)
Kerjakan gaya kelebihan (RBV) sebagai
beban dihitung defleksi vertical di B (δBV
RBV)
Gambar (a)+(c)+(d)
Struktur aslinya B adalah rol, maka defleksi
vertical di B adalah nol.
Persamaan “Consistent Deformation” :

Hitung RBV. Setelah RBV didapat, gaya-gaya


yang lain dapat dihitung dengan
persamaan keseimbangan.
CONTOH NUMERIK 1
Diberikan balok jepit (A) dan roll (C), beban P= 160 kN

Tentukan reaksi, gaya geser momen lentur, lereng, dan defleksi.


Pilih Cy sebagai beban lebihan (redundant)

Karena pilihan Cy sebagai beban lebihan (redundant), maka struktur


statis tertentunya adalah balok kantilever terjepit di A
Akibat beban luar, hitung lendutan di C.

Bidang momen pada struktur statis tertentu akibat beban

Berdasar bidang momen pada struktur statis tertentu akibat beban,


dapat dihitung defleksi di C dengan metode momen area

Untuk praktisnya, gunakan rumus lendutan


Kerjakan beban vertikal satuan 1 kN di C.
Hitung defleksi di C

5PL 3
Bidang momen akibat beban satuan 1 kN di C
 CO 
48 EI

Gunakan rumus lendutan


Persamaan deformasi konsisten

Reaksi yang lain dapat dicari :


Ringkasan
CONTOH NUMERIK 2
Diberikan balok jepit (A) dan roll (C), mendukung beban P= 160
kN

Tentukan reaksi, gaya geser momen lentur, lereng, dan defleksi.


Pilih MA sebagai beban lebihan (redundant)

Karena MA sebagai beban lebihan (redundant), maka struktur


statis tertentunya berbentuk sendi di A dan rool di C
Kerjakan beban momen satuan 1 kNm di A.
Hitung rotasi di A

Persamaan deformasi konsisten


Ringkasan
CONTOH NUMERIK 3
Balok jepit (A) dan roll (B). Diberikan beban M di B

Tentukan reaksi, gaya geser momen lentur, lereng, dan defleksi.


Pilih By sebagai beban lebihan (redundant)

Karena By sebagai beban lebihan (redundant), maka struktur


statis tertentunya berbentuk balok kantilever terjepit di A.
Akibat beban luar, hitung lendutan di B
Kerjakan beban satuan di B, hitung lendutan di B

Persamaan kompatibilitas “Konsisten Deformasi”

Hitung semua gaya reaksi yang lain :



Gambar gaya-gaya reaksi struktur

Gambar bidang geser

Gambar bidang momen


Ringkasan
CONTOH NUMERIK 4

Tentukan reaksi, gaya geser, momen lentur, lereng, dan defleksi.


Pilih MA sebagai beban lebihan (redundant)
Karena MA sebagai beban lebihan (redundant), maka struktur
statis tertentunya berbentuk sendi di A dan rool di C
Kerjakan beban momen satuan 1 kNm di A.
Hitung rotasi di A, gunakan persamaan rotasi

Persamaan kompatibilitas “Konsisten Deformasi”


Reaksi-reaksi

Gambar diagram geser

Gambar diagram momen


CONTOH NUMERIK 5
Balok terjepi dikedua ujungnya, terbebani beban terpusat

ΣReaksi tumpuan : Ax +Ay+ MA+ Cx+ Cy + Mc = 6


Derajad ketidak-tentuan struktur : 6-3 = 3.
Karena beban hanya berarah vertikal, reaksi horizontal Ax
dan Cx adalah nol, sehingga tersisa 4 reaksi tumpuan. Untuk
menjadikan statis tertentu, cukup 2 redundat.
PENYELESAIAN
Terdapat 2 jenis struktur statis tertentu yang dapat dipilih.
→ Tumpuan A dijadikan sendi dan C jadi roll, dengan redundat MA
dan Mc dijadikan beban
→ Tumpuan C dihilangkan dan menjadi struktur balok kantilever,
dengan redundat Cy dan Mc dijadikan beban

Struktur Statis Tertentu pilihan


Persamaan kompatibilitas “Konsisten Deformasi”
CONTOH NUMERIK 6
Balok menerus tiga bentang terbebani beban merata penuh

Reaksi tumpuan : Ax + Ay+ By+ Cy+ Dy = 5


Derajad ketidak-tentuan struktur : 5-3 = 2

PENYELESAIAN
Gambar struktur statis tertentu yang dipilih. Tumpuan B dan
C dihilangkan, dengan redundat By dan Cy dijadikan beban
Kompatibilitas bentuk untuk persamaan konsisten deformasi :
Defleksi balok akibat masing-masing beban digunakan rumus
dan dipakai teori maxwell

Subtitusikan ke dalam persamaan Konsisten Deformasi

Selesaikan persamaan secara simultan, diperoleh :


Dapatkan reaksi-reaksi perletakan seluruhnya :

Gambarkan reaksi-reaksi perletakan seluruhnya :

Gambarkan diagram geser dan moment


CONTOH NUMERIK 7
Balok menerus dua bentang terbebani beban terpusat ditengah
masing-masing bentang

Reaksi tumpuan : MA+Ax + Ay+ Cy+ Dy = 5


Derajad ketidak-tentuan struktur : 5-3 = 2

PENYELESAIAN
Gambar struktur statis tertentu yang dipilih, tumpuan C dan
E dihilangkan. Struktur menjadi balok kantilever, dengan
redundat Cy dan Ey dijadikan beban
Kompatibilitas bentuk untuk persamaan konsisten deformasi :

Anda mungkin juga menyukai