Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN

MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

ANALISA UKURAN BUTIR TANAH

Standar Acuan : AASHTO T - 87 - 74 dan ASTM D - 421 - 85 (Saringan)


AASHTO T - 88 - 72 dan ASTM D - 422 - 85 (Hidrometer)
Tujuan :

Menentukan distribusi ukuran butir (gradasi) tanah. Sesuai dengan jenis ukuran butir
tanah, cara menganalisa ukuran butir tanah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Analisa Saringan untuk tanah berbutir kasar.
2. Analisa Air suling untuk tanah berbutir halus.
3. Analisa Gabungan.

Dasar Teori :

Sifat-sifat suatu macam tanah tertentu banyak tergantung kepada ukuran butirnya. Oleh
karena itu, pengukuran besarnya butiran tanah merupakan suatu percobaan yang sangat
penting dilakukan dalam bidang Mekanika Tanah. Besarnya butiran menjadi dasar untuk
pemberian atau klasifikasi nama kepada macam-macam tanah tertentu.
Sesuai dengan jenis ukuran butir tanah,cara menganalisa ukuran butir tanah dapat
dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Analisa Saringan
Analisa saringan dilakukan dengan cara mengayak dengan menggetarkan contoh tanah
melalui satu set ayakan, dimana lubang lubang atau diameter dari ayakan tersebut
berurutan dan makin kecil. Analisa saringan ini dilakukan pada tanah yang tertahan
pada ayakan no.200.
2. Analisa hydrometer
Analisa Hydrometer merupakan salah satu cara untuk mendapatkan distribusi ukuran-
ukuran partikel tanah, untuk partikel yang berdiameter lebih kecil dari 0,075 mm.
Sedangkan Analisa Saringan untuk mendapatkan distribusi ukuran-ukuran partikel
tanah yang berdiameter lebih besar dari 0,075 mm.
Analisa hidrometer didasarkan pada prinsip sendimentasi (pengendapan) butir-butir
tanah dalam air. Bila suatu contoh dilarutkan dalam air, partikel-partikel tanah akan
mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada bentuk, ukuran dan
berat tanah sendiri.
3. Analisa Gabungan
Analisa gabungan adalah analisa gabungan antrara analisa saringan dan analisa
hydrometer.

Rumus-rumus yang dipergunakan :


1. Analisa Hydrometer
 Untuk persentase lebih halus (N)
x 100 %

Dimana:R = Rh  C
R = Bacaan hydrometer yang sudah dikoreksi
Rh = Bacaan hydrometer yang belum dikoreksi
C = Nilai-nilai koreksi : temperetur, meniskus dan kekentalan cairan
(zat terdispersi).
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

Gs = Berat jenis tanah


Wd = Berat butir tanah dalam larutan

 Untuk kedalaman efektif ( Zr )

Dimana: H = Tinggi pembacaan


h = Panjang hydrometer
Vh = Volume hydrometer
A = Luas penampang gelas ukur.
 Untuk diameter efektif ( D )

Dimana:
Zr = Kedalaman efektif untuk setiap kedalaman
t = Waktu pengendapan
2. Analisa Saringan
 Berat tertahan
= Berat saringan sesudah percobaan – Berat saringan
 Persen berat tertahan
= (Berat tertahan/Berat contoh tanah) x 100%
3. Analisa Gabungan
 Koreksi persentase lebih halus ( N’ ) :

Dimana: N = Persentase lebih halus (analisa hydrometer)


W’ = Berat butir tanah yang lolos saringan No.200
W = Berat butir tanah total

Peralatan :
B. Analisa Hidrometer
A. Analisa Saringan
1. Hidrometer
1. Seperangkat saringan
2. Jar (gelas ukur) 1000 cc
2. Timbangan ( ketelitian 0.01 gr )
3. Timbangan (ketelitian 0.01 gr)
3. Oven
4. Oven
4. Container / cawan
5. Dessikator
5. Sikat / Kuas
6. Cawan / container
6. Dessikator
7. Mixer
7. Mixer
8. Stop wacth
8. Mortar & pengaduk karet dll
9. Thermometer
C. Bahan
1. Air suling
2. Dispersion agent
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

Langkah Kerja :

A. Analisa Saringan
1. Contoh tanah  500 gr diberi air suling secukupnya diaduk / dikocok hingga
butir-butirnya terlepas. Bila perlu diberi dispension agent, kemudian dioven sampai
kering.
2. Masing - masing saringan dibersihkan dan ditimbang, kemudian disusun menurut
urutan ukurannya. Ukuran yang besar di atas dan paling bawah dipasang pan.
3. Contoh tanah didinginkan dan ditimbang. Bila contoh tanah berbongkah - bongkah
diremas dengan jari atau dengan pengaduk karet .
4. Tuangkan contoh tanah ke atas saringan dan goyangkan saringan tsb. Bila ada
gunakan alat penggetar.
5. Timbang masing-masing saringan untuk mengetahui berat tanah yang tertahan pada
masing - masing saringan, yaitu berat saringan sesudah percobaan dikurangi berat
saringan sebelum percobaan.

B. Analisa Hidrometer
B.1. Kalibrasi Hidrometer :

1. Ukur Volume hidrometer (Vh) sbb:


a. Gelas ukur diisi air sampai skala volume tertentu (V).
b. Celupkan hidrometer ke dalam gelas ukur, sehingga volume air naik menjadi Va.
maka : Vh = V - Va
2. Tentukan luas penampang gelas ukur.
3. Ukur panjang hidrometer (h) ------> lihat gambar !

4. Ukur tinggi pembacaan (H) untuk setiap pembacaan R (variabel),


misalnya :
R = 30 -----------> H = ..........
R = 20 -----------> H = ..........
R = 10 -----------> H = ..........
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

R = 00 -----------> H = ..........
 Vh 
5. Hitung kedalaman efektif (Zr) : Z r  H  21  h  
 A
dimana : H = Tinggi pembacaan
h = Panjang hidrometer
Vh = Volume hidrometer
A = Luas penampang gelas ukur
6. Data - data ini diplot pada grafik yang disebut Grafik kalibrasi hidrometer dengan R
sebagai absis dan Zr sebagai ordinat.

B.2. Analisa Hidrometer


1. Contoh tanah  100 gram di oven sampai kering.
2. Contoh tanah kering ditimbang sebanyak 50 gram, masukkan ke dalam cawan /
mangkok, diberi air suling dan dispersion agent secukupnya, sambil diaduk, kemudian
didiamkan selama  24 jam.
3. Siapkan 2 buah gelas ukur (jar) yang sudah dikalibrasi. Gelas ukur I diisi dengan air
suling sampai 1000 cc dan masukkan hidrometer kedalamnya (kecuali waktu
pembacaan, hidrometer harus tetap berada di gelas ukur I) dan gelas ukur II disiapkan
untuk tempat suspensi.
4. Contoh tanah dimasukkan ke dalam mangkok alat pengaduk (mixer) kemudian dikocok
selama  10 menit.

Perhatian :
a. Selama proses analisa ini harus dijaga bahwa suspensi tidak boleh terbuang
sedikitpun.
b. Setiap kali memindahkan suspensi, semua alat yang digunakan (cawan , sendok,
alat pengaduk dsb. harus dicuci bersih-bersih dg. air suling dan air pencucinya tidak
boleh ada yang terbuang )
c. Setiap pencucian alat gunakan air suling sehemat mungkin, karena jumlah suspensi
tidak boleh melebihi 1000 cc.
5. Setelah dikocok suspensi langsung dimasukkan ke dalam gelas ukur II, kemudian
tambahkan air suling hingga suspensi menjadi 1000 cc.
6. Siapkan stop watch dan catatan pembacaan.
7. Tutuplah gelas ukur, dengan telapak tangan dan kocok suspensi tsb. dengan cara
membolak balikkan gelas ukurnya, hingga contoh tanah tidak ada yang mengendap di
dasar gelas ukur.
8. Letakkan gelas ukur ,segera masukkan hidrometer kedalam suspensi dan langsung
dibaca pada waktu : 0 ; 1/4 ; 1/2 ; 1 dan 2 menit tanpa memindahkan hidrometer, serta
diukur temperaturnya .
9. Pindahkan hidrometer ke gelas ukur I, kemudian ulangi langkah 7 dan 8 sampai
diperoleh dua pembacaan yang sama atau hampir sama. Setelah itu pindahkan
hidrometer ke dalam gelas ukur I
10. Kocok kembali suspensi dengan cara seperti diatas, dan lakukan pembacaan
berikutnya yaitu pada interval waktu 5' ; 10' ; 20' ; 40' ; 60' ; 180' dan 1440' (24 jam).
Untuk pembacaan-pembacaan ini, hidrometer dimasukkan ke dalam suspensi (gelas
ukur II), hanya pada waktu pembacaan. Untuk memberi kesempatan hidrometer diam,
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

masukkan setengah menit sebelum pembacaan dilakukan dan setiap kali pembacaan
ukur temperaturnya.

Catatan : Selama periode pembacaan ini, suspensi tidak boleh tergetar / terganggu
dsb. dan untuk
mencegah penguapan sebaiknya gelas ukur ditutup.

11. Setelah pembacaan terakhir, pindahkan suspensi ke dalam pan yang sesuai dan telah
diketahui beratnya. Jaga jangan sampai ada contoh tanah atau suspensi yang terbuang.
Gelas ukur harus bersih dan semua air pencuci harus dimasukkan ke dalam pan (tidak
boleh terbuang).
12. Suspensi di oven sampai betul-betul kering (mungkin lebih dari 24 jam), kemudian
didinginkan dan ditimbang hingga diketahui berat tanah kering (Ws).

C. Analisa Gabungan
1. Contoh tanah yang sudah dikeringkan ditimbang sebanyak 100 gram.
2. Masukkan ke dalam cawan / mangkok dan lakukan seperti B.2 langkah 2 sampai 4.
3. Suspensi yang telah dikocok, disaring dengan saringan No. 200.
3a. Bagian yang tertahan diatas saringan No.200 dikumpulkan dengan hati-hati (jangan
sampai ada yang terbuang atau tertinggal pada saringan), masukkan ke dalam pan
yang sesuai berikut air pencuci saringannya, dan dioven sampai kering. Selanjutnya
dilakukan analisa saringan seperti pada A, langkah 2 sampai dengan 5.
3b. Bagian yang lolos saringan No.200 ; yang berupa suspensi langsung dimasukkan ke
dalam gelas ukur II yang telah disiapkan dan tambahkan air suling hingga suspensi
menjadi 1000 cc.
4. Lakukan percobaan pembacaan hidrometer untuk mendapatkan bacaan awal (1/4 menit
pertama) mendekati 1030 (kapasitas hidrometer).
4a. Bila bacaannya terlalu tinggi (tidak masuk) berarti suspensinya terlalu kental.
Buanglah sedikit dan tambahkan lagi air suling hingga suspensi menjadi 1000 cc dan
lakukan lagi percobaan pembacaan seperti di atas, sedemikian rupa hingga didapat
bacaan awal mendekati 1030.
4b. Bila bacaan lebih kecil dari 1030 percobaan langsung dilanjutkan.
5. Selanjutnya lakukan percobaan seperti pada B.2. langkah 6 s.d. 12.

Perhitungan :
1. Analisa saringan : Berat tertahan = berat saringan sesudah percobaan - berat
saringan.
berat tertahan
Persentase berat tertahan  berat contoh tan ah x 100 %
2. Analisa Hidrometer :
Gs V
- Persentase lebih halus (N) :  N   c ( r  ra ) 100%
Gs  1 Ws
N = persentase lebih halus
Gs = berat jenis tanah
V = volume suspensi (1000 cc)
Ws = berat tanah kering
c = berat isi air pada temperatur percobaan (tabel)
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

r = pembacaan hidrometer pada suspensi


ra = pembacaan hidrometer pada air suling
18 Z
- Diameter efektif (D) :  D . r
s w t
Dimana :
D = Diameter butir
 = Viskositas air pada temperatur percobaan
s = berat isi butir tanah
pw = berat isi air pada temperatur percobaan
Zr = kedalaman efektif hidrometer (dari grafik kalibrasi)
t = waktu pengendapan

3. Analisa Gabungan :
Ws
Koreksi persentase lebih halus (N') : N'  N .
W
Dimana :
N' = Persentase lebih halus (gabungan)
N = Persentase lebih halus (Analisa Hidrometer)
Ws = Berat butir tanah yang lolos saringan No.200
W = Berat butir tanah total

Hasil Pengujian Analisa Ukuran Butir :


PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

Project : Jalan To l Layang Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 Checked by : Sri W.
Ruas Cikunir Ulujami
Location : STA 0+000 Date : Mar.22
Boring No. : R3 P 13U

Grain Size Analysis


No. Sample : UDS1 3.00-3.55 Sieve W total : 100 gram

Sieve No. Diam eter [m m ] Wt. retained [gram ] % Retained % passing

4 4.750 579.84 579.84 0.00 0.00 100.00


10 2.000 545.77 545.77 0.00 0.00 100.00
20 0.840 491.04 490.88 0.16 0.16 99.84
40 0.425 463.72 462.30 1.42 1.42 98.42
60 0.250 441.21 439.06 2.15 2.15 96.27
100 0.150 425.52 423.26 2.26 2.26 94.01
200 0.075 420.81 417.50 3.31 3.31 90.70 198.18
377.69 377.62 9.30 9.30 172.25

No. Sample : UDS1 3.00-3.55 Hydrometer Wd = 46.35

Date Time Rh T C Rh + C Zr M D N N'


0 0.0 0 0 0.0 0.000 0.0000 0.0000 0.00 0.00
0.25 29.0 26 0 29.0 8.220 0.0125 0.0715 99.60 90.34
0.5 28.0 26 0 28.0 8.488 0.0125 0.0514 96.17 87.23
1 27.0 26 0 27.0 8.757 0.0125 0.0369 92.73 84.11
2 26.0 26 0 26.0 9.025 0.0125 0.0265 89.30 80.99
5 25.0 26 0 25.0 9.294 0.0125 0.0170 85.87 77.88
10 24.0 26 0 24.0 9.563 0.0125 0.0122 82.43 74.76
20 23.0 26 0 23.0 9.831 0.0125 0.0087 79.00 71.65
40 22.0 26 0 22.0 10.100 0.0125 0.0063 75.56 68.53
60 21.0 26 0 21.0 10.368 0.0125 0.0052 72.13 65.42
180 19.0 26 0 19.0 10.906 0.0125 0.0031 65.26 59.19
1440 15.5
0.0 26 0 15.5 11.846 0.0125 0.0011
0.00 53.24 48.29

Sand
Gravel

Clay Silt
F M C
100
90
80
70
60
% Finer

50
40
30
20
10
0
0.0001 0.001 0.01 0.1 1 10
Diameter [mm]
Gravel : 0.00 Sand : 9.30 Silt : 37.52 Clay : 53.18

Dokumentasi Pengujian Analisa Ukuran Butir


PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL
PELATIHAN
MATERI UJI TANAH DAN QUALITY CONTROL

Anda mungkin juga menyukai