NPM : 1710015211016
I UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian ukuran butir
(gradasi) dari tanah yang lewat saringan no.10
II. Teori Dasar
Hydrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis zat cair.
Hydrometer sering juga disebut aerometer. Alat ini terdiri dari sebuah
tabung berskala yang bagian bawahnya diberi beban raksa, supaya
dapat mengapung
tegak lurus dalam zat cair yang akan diukur berat jenisnya. Pengukura
n berat jenis zat cair dengan hydrometer masih harus dibantu dengan p
erhitungan. Misalnya kita akan mengukur berat jenis
alcohol.Hydrometer atau aerometer yang mempunyai skala yang dapat
langsung menunjukkan berat jenis zat cair disebut densimeter (tidak
perlu perhitungan). Adapula hydrometer yang tidak dipakai untuk
menentukan berat jenis za cair, tetapi untuk menentukan kadar larutan
asam, susu,gula pasir, dan alcohol. Hydrometer yang khusus
digunakan untuk mengukur kadar larutan gula pasir disebut
sakarimeter
III. Peralatan
- Hidrometer dengan skala konsentrasi (5-60 gr/lt) atau untuk
pembacaan berat jenis campuran (0.995-1.038)
- Tabung gelas ukur kapasitas 1000 ml, dengan diameter ± 6.5 cm
- Termometer C-50oC ketelitian 0.1oC
- Pengaduk mekanis dan mangkuk dispresi (mechanical stirrer)
- Saringan No. 12, 20, 30, 40, 60, 100, 200.
- Neraca dengan ketelitian 0.01 gr
- Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi
(1100± 5 ¿℃
- Tabung gelas ukur 50 ml dan 100 ml
dengan air suling, dan masukkan kedalam tabung yang berisi air
suling yang bersuhu sama seperti suhu tabung percobaan.
5. Masukkan kembali hidrometer dengan hati-hati kedalam tabung
dan lakukan pembacaan hidrometer pada saat 5, 15 dn 30 menit 1,
4 dan 24 jam. Sesudah setiap pembacaan cuci dan kembalikan
hidrometer kedalam tabung air suling. Lakukan proses
memasukkan dan mengangkat hidrometer masing selama 10 detik.
6. Ukur suhu, sekali dalam 5 menit yang pertama dan kemudian pada
setiap pembacaan berikutnya.
7. Sesudah pembacaan yang terakhir, pindahkan campuran kedalam
saringan No. 200 dan cucilah sampai air pencucinya jernih dan
biarkan airnya air ini mengalir terbuang. Fraksi yang tertinggal di
atas saringan No. 200 harus dikeringkan lakukan pemeriksaan
saringan dengan cara pemeriksaan Analisa Saringan agregat halus
dan kasar PB-0201-76.
VI. Perhitungan
Waktu : Ditentukan
Suhu : Diukur sesuai dengan hubungan waktu
Pembacaan Hidrometer : Rh
Diameter (D) : dapat ditentukan dari pembacaan Rh pada
homogen terlapir
- Tentukan Gs lalu suhu dihubungkan dan panjangkan
garisnya ke arah B
- Tentukan pembacaan Rh, lalu waktu dan perpanjang
garis arah kecepatan
- Titik yang memotong kearah kecepatan, dihubungkan
kearah B
- Didapat ukuran diameter butiran yang dimaksud
Koreksi (K) : Lihat pada tabel koreksi
(berdasarkan suhu)
( Rh+ K )
% Mengendap : x 100 %
Berat Kering
( 33+ (−0.7 ) )
- % Mengendap = x 100 %
33
= 97.8 %
( 22+ (−0.7 ) )
- % Mengendap = x 100 %
33
= 64.5 %
( 19+ (−0.7 ))
- % Mengendap = x 100 %
33
= 55.4%
( 17+ (−0.1 ) )
- % Mengendap = x 100 %
33
= 51,2 %
( 15+ (−0.5 ) )
- % Mengendap = x 100 %
33
= 43,9 %
( 12.5+ (−0.5 ) )
- % Mengendap = x 100 %
33
= 36,3 %
(11+ (−1.0 ) )
- % Mengendap = x100%
33
= 30.3 %
(10+ (−1.0 ))
- % Mengendap = x100%
33
= 27.2 %
(3+ (−0.3 ))
- % Mengendap = x100%
33
= 8.1 %
VII. Catatan
- Bahan-bahan yang dispresi yang dipakai adalah :
Larutan waterglass (Sidium Silicate) dengan berat jenis ±
1.023
Larutan Sodium Hexamethapospat yang mengandung 33 gr
Sodium Hexamethapospat dan 7 gr Anhydrous Sodium
Carbonate per liter larutan harus diperbaharui sebulan
sekali.
- Hr dalam efektif fari hidrometer didapatkan dalam rumus :
-
Vh
Hr : HI +0,5 (h-------) cm
A
HI : Jarak dari pembacaan Rh keleher Hidrometer (lihat
nomogram) cm.
Untuk setiap hidrometer dan silinder ukur yang berlainan diperlukan kalibrasi
yang dilakukan sebagai berikut :
Vh
Hr = HI + 0.5 (h--------)
A
- Gambarkan hubungan antara Hr dan Rh sebagai lengkungan halus
- Koreksi K merupakan jumlah koreksi-koreksi yaitu koreksi
meniscus (km) koreksi bahan dispresi (ka) dan koreksi suhu (kt).
Nilai K yang tercantum dalam table 1 hanya berlaku untuk
konsetrasi bahan dispersi yang diberikan diatas dan untuk
hidrometer dengan diameter 0.5 cm.
- Bahan dispersi yang mudah didapat di Indonesia adalah Waterglass
tidak berhasil dapat digunakan Sodium Hexamethapospat (calgon).
VIII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan hidrometer maka didapatkan diameter butiran
tanah yang mendekati ukuran sebenarnya. Hal ini akan lebih jelas
apabila telah diplor kedalam grafik pembagian butiran tanah.
Dengan menggunakan larutan Sodium Hexametapospat yang
berfungsi sebagai pemisah butiran tanah menurut keadaan sebenarnya.
Setelah di cek dengan menggunakan rumus ukuran diamter yang
didapat jauh sekali perbedaannya hal ini disebabkan karena penarikan
nilai Rh yang kurang jelas serta kurang akuratnya grafik yang telah
ada.
Semakin beragam jenis tanah yang didapatkan maka akan
berpengaruh kepada daya ikat (Interlocking) tanah tersebut, sehingga
daya dukung tanah semakin tinggi.
DOKUMENTASI
ANALISA HIDROMETER
Siapkan Tanah
Pengayakan
Penimbangan
Pengolahan Data