Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA

NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

BOR TANGAN (Hand Bor)


(PB-0000-76)

HARI/TANGGAL : Selasa/27 Maret 2018


TEMPAT : Hutan Kota Padang
Kelompok : III
JAM : 13.00 –selesai

I. Tujuan Percobaan
1. Untuk pengambilan contoh tanah yang akan diuji pada
laboratorium
2. Untuk mengetahui sifat tanah, jenis tanah, dan kedalam tanah itu
sendiri
II. Dasar teori
Metode yang paling bisa dilakukan untuk menentukan kondisi – kondisi
tanah bawah permukaan dan pengambilan contoh adalah dengan melakukan
pemboran.Dua buah metode yang bisa dipakai adalah pemboran dengan
mesin (Marchine Drilling) dan bor tangan (Hand Boring).
1. Bor Tangan (Hand Boring)
Bor tangan dapat digunakan pada tanah lempung lunak (Soft Clay)
dan lempung tengah (Firm Cly) Auger yang digunakan umumnya tipe
iwan besar, iwan kecil, spiral dan Helical.
Alat ini sering digunakan dalam penyelidikan tanah untuk proyek –
proyek jalan raya, jalan kereta api dan di lapangan terbang, dimana
kedalaman lubang yang dibutuhkan pada jalan raya hanya berkisar pada
kedalaman 4m .

Keuntungan dalam pengujian bor tangan adalah :


1. Contoh tanah yang terganggu lebih sedikit
2. Lebih mudah mengetahui perubahan lapisan tanah
3. Waktu percobaan berlangsung singkat
4. Uji penetrasi dan contoh tanah yang tidak terganggu.

Kelemahan dengan pengujian bor tangan adalah :

1. Membutuhkan tenaga yang kuat untuk melakukan pemboran


2. Membutuhkan biaya yang relatif mahal

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 1
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

3. Hanya dapat dilakukan pada tanah yang lunak


2. Pemboran dengan Mesin (Machine Drilling)
Pada prinsipnya sama dengan bor tangan tapi pada bor mesin
tenaganya dilakukan oleh mesin.
III. Peralatan

N0 NAMA ALAT GAMBAR

1 Kepala stang

2 Mata bor

3 Spiral

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

4 Pipa besi

5 Kunci pipa / kunci monyet

6 Stang bor

IV. Benda Uji


Sample hutan kota Padang.
V. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan semua peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pengeboran
2. Tentukan lokasi tempat dilakukannya pengeboran
3. Bersihkan permukaan tanah pada tempat/titik pengeboran dan
material-material lain yang dapat menghambat pelaksanaan
pengeboran
4. Rangkaikn mata bor dengan pipa bor yang panjang 1 m kemudian pada
ujungnya dipasang kunci T sebagai pemutar dan pasang stang pemutar
5. Tegakkan alat hand bor (tegak lurus) dengan permukaan tanah pada
titik yang telah ditetapkan

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 3
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

6. Lakukan pengeboran pada titik yang telah ditetapkan dengan posisi bor
pengeboran tegak lurus terhadap permukaan tanah. Stang pemutar
dipasang dan diputar searah jarum jam sehingga bor dapat bergerak
kedalam tanah
7. Apabila stang pemutar berasa berat dan bor tidak dapat masuk lebih
dalam lagi berarti mata bor telah penuh dengan tanah, karena itu putar
berlawanan dengan arah jarum jam dan angkat
8. Bersihkan mata bor dan sisa tanah yang menempel
9. Setiap mata bor diangkat, catatlah kedalaman tanah yang telah dicapai,
warna tanah dan jenis tanah
10. Setiap hasil pengeboran di ambil lalu masukkan ke dalam plastic
11. Pemboran dilakukan berulang-ulang sampai menemukan muka air
tanah

 Pengambilan Contoh Tanah Tidak Asli (Terganggu)


Untuk comtoh ini dapat diambil dari contoh tanah dengan bor.
Tanah yang diambil adalah contoh dari lapisan yang ditentukan dengan
pemeriksaan visual. Contoh dimasukkan dalam kantong plastik dan diberi
label.
 Pengambilan Contoh Tanah Asli
Dipakai tabung contoh tanah dengan ukuran 6,8 cm dengan panjang 40
cm. Tabung tersebut dimasukkan dalam lubang bor dan kemudian ditekan
perlahan-lahan sampai mencapai kedalaman 25 cm. Stang bor kemudian
diputar dengan arah berbalik sehingga contoh tanah terlepas dari
kelilingnya lalu diangkat keatas, lalu dilepas dari kepala tabung. Ujung
tanah diratakan kemudian diberi parafin pada ujung-ujung sebagai isolator.
Setelah lilin dan paraffin mengering contoh diberi label dan ditempatkan
pada tempat yang terlindungi.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 4
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

VI. Analisis Data


Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan di lapangan, maka
diperoleh data/hasil bor yang menunjukkan bahwa :
 Pada kedalaman 0.00-0,25 m jenis tanah humus
 Pada kedalaman 0.25-0.50 m jenis tanah humus
 Pada kedalaman 0.50-0.75 m jenis tanah humus
 Pada kedalaman 0.75-1,00 m jemis tanah humus
 Pada kedalaman 1.00-1.25 m jenis tanah humus
 Pada kedalaman 1.25-1.50 m jenis tanah humus
 Pada kedalaman 1.50-1.75 m jenis tanah lempung
 Pada kedalaman 1.75-2.00 m jenis tanah pasir

I. HASIL PRAKTIKUM

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 5
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 6
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

VII. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap percobaan di
lapangan, maka diperoleh jenis-jenis tanah dan warna tanah pada
kedalaman tertentu, diantaranya:
Pada kedalaman 0.00-0.25 Tanah mengandung sedikit humus, tidak
terdapat unsur air, dan jenis tanah humus.
Pada kedalaman 0.25-0.50 Tanah mengandung hunus, tidak terdapat unsur
air, dan warna tanah jenis tanah humus.
Pada kedalaman 0.50-0.75 Kandungan humus lebih banyak, tidak terdapat
unsur air, dan jenis tanah humus.
Pada kedalaman 0.75-1.00 tanah mengandung sedikit humus, tidak
terdapat unsur air, dan jenis tanah humus.
Pada kedalaman 1.00-1.25 Tanah mengandung humus, tidak terdapat
unsur air, dan jenis tanah humus.
Pada kedalaman 1.25-1.50 Tanah Kandungan humus lebih banyak
dibandingkan kedalaman 0.50-0.75, tidak terdapat unsur air, jenis tanah
humus.
Kedalaman 1.50-1.75 Tanah mengandung humus, terdapat sedikit unsur
air, jenis tanah lempung.
Kedalaman 1.75-2.00 Tanah banyak mengandung banyak pasir, terdapat
unsur air, dan jenis tanah pasir.
Secara umum jenis tanah yang didapatkan pada percobaan ini
ditemukan muka air tanah pada kedalaman 2 m.

VIII. Dokumentasi

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 7
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 8
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH NAMA : RIEKE AMALIA
NPM : 1710015211016
I
UNIVERSITAS BUNG HATTA

SKEMA PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBORAN TANGAN

(HAND BORING)

Persiapan
P = Satu Set Peralatan Hand Boring
Persiapan

Tentukan Lokasi Pengujian

Diberikan Alat Hand Boring _ Permukaan Tanah dan Putar


Sambil Ditekan
C : Putar Searah Jarum Jam

Setelah Penuh Angkat Alat Hand Boring tsb Dengan Cara


Diputar
C : Putaran Berlawanan Arah Jarum Jam
Pengujian

Amati dan Catat Jenis Warna dan Sifat Tanah yang Masuk
Dalam Mata Bor

Tambahkan Tangkai Bor apabila Kedalaman yan Diinginkan


Belum Tercapai

Tentukan Perubahan Warna, Sifat dan Jenis Tanah Tiap Mata


Bor Terisi Penuh

Hentikan Pengeboran bila Kedalaman yang Diinginkan telah


Tercapai atau Sewaktu Tanah Keras Sudah Terasa

Pengolahan Data
Perhitungan
Pekaporan
dan

Pelaporan Hasil Pengujian

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 9

Anda mungkin juga menyukai