Anda di halaman 1dari 8

BAB I

HAND BORING
(BOR TANGAN)

1.1 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengambil contoh tanah terganggu dan takterganggu.
2. Untuk mengetahui profil (struktur lapisan) tanah.
3. Untuk mengetahui letak muka air tanah.

1.2 Kegunaan / Parameter Hasil


Melalui kegiatan ini dapat diperoleh data untuk membuat Sumur air
bersih atau resapan.

1.3 Teori Dasar


Pemboran tanah adalah pekerjaan yang paling umum dan paling akurat
dalam survey geoteknik dilapangan. Pemborantanah yang dimaksud adalah
pembuatan lubang tanah dengan menggunakan alat bor manual ataupun alat bor
mesin, dengan tujuan antara lain :
a. Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor atau core
barel.
b. Untuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli pada kedalaman
yang dikehendaki.
c. Untuk memasukkan alat uji lainnya.

Metode – metode paling penting untuk melakukan penyelidikan tanah


dilapangan adalah sebagai berikut :
a. Driling (pemboran).
b. Trial pits (sumur percobaan).
c. Sampling (pengambilan contoh tanah).
d. Penetration test (percobaan penetrasi).
e. Vane shear test.

RULI PRATAMA / F 111 16 066


Gambar HB. 1 Beberapa macam alat Bor Tangan (Hand Eugers)

Sumber: Buku Ir.Dr.Weslay,1988

Gambar HB. 2 Contoh type catatan lubang bor (Bor Log)

RULI PRATAMA / F 111 16 066


Sumber: Buku Mekanika Tanah 1 Ir.Dr.Weslay

1) Driling (pemboran) menggunakanbortangan (hand boring).


Bortanganmempergunakanberbagai macam “auger” pada ujung bagian
bawah dari serangkaian stang – stang (roda) bor. Bagian atas dari rangkaian
stang bor ini mempunyai tungkai (handle) yang dipakai untuk memutar alat
tersebut. Dalam beberapa hal sering dipakai tripod (kaki tiga) dengan katrol
dan tali yang dipakai untuk mencabut kembali stang – stang dan augernya
dari lubang bor tersebut. Dengan menggunakan tripod pemboran mencapai 15
meter. Tanpa menggunakan tripod pemboran hanya mencapai kedalaman 8 –
10 m. Bor tangan hanya digunakan pada tanah yang cukup lunak, terutama
dalam lempung lunak (soft clay) sampai lempung tegih (firm clay), dan tidak
mungkin melakukan pemboran tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau
dengan kerikil padat (dense gravel) dan sebagainya. Euger type “iwan”
adalah yang paling umumdigunakan.
2) Trial Pits (sumur percobaan).
Sumber percobaan atau sumur penyelidikan adalah lubang hasil
penggalian tanah dengan tangan ukuran dimeter kira – kira 1 sampai 1,5
meter. Lubang-lubang percobaan mempunyai keuntungan yaitu bahwa lubang
ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang susunan lapisan tanah dan
kita juga dapat mengambil contoh tanah berupa potongan – potongan besar
dari dasar atau dinding lubang tersebut. Tujuan utama dari pembuatan lubang
bor dan penggalian sumur adalah untuk mengetahui apa saja jenis tanah dan
berapa ketebalan dari bermacam- macam lapis tanah yang dijumpai.
3) Soil Sampling (pengambilan contoh tanah).
Sebagai lanjutan dari catatan – catatan yang diteliti tentang lapisan – lapisan
tanah ini, biasanya kita perlu melakukan penyelidikan lanjutan mengenai sifat
– sifat dari lapisan tersebut, misalnya mengenai kadar air (water content),
kekuatan (strength), daya rembes air dan sebagainya. Penyelidikanini
biasanya dilakukan dilaboratorium, dan untuk kepentingan ini kita perlu
mendapat contoh dari lubang bor atau lubang percobaan dan membawanya
kembali ke laboratorium. Contoh tanah ini ada dua macam yaitu contoh asli
(undisturbed) dan contoh tidak asli (disturbed). Contoh tidak asli (disturbed

RULI PRATAMA / F 111 16 066


sample) tanpa adanya usaha – usaha yang dilakukan untuk melindungi
struktur asli dari tanah tersebut. Contoh tidak asli ini dapat dipakai untuk
segala penyelidikan yang tidak memerlukan contoh asli, seperti ukuran
butiran , batas –batas atterberg, pemadatan, berat jenis dan sebagainya.
Contoh asli (undisturbed sample) adalah suatu contoh tanah yang masih
menunjukkan sifat – sifat asli dari tanah yang apa adanya. Contoh – contoh
ini tidak mengalami perubahan dalam struktur, kadar airnya (water content),
atau sususnan kimia. Contoh yang benar – benar asli tidak mungkin
diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan sebagaimana semestinya
dan cara pengamatan yang tepat, maka kerusakan terhadap contoh bisa
dibatasi sekecil mungkin. Contoh asli dapat dipakai dengan mengambil
tabung – tabung, core barrels, atau dengan mengambilnya secara langsung
dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bongkahan – bongkahan.

1.4 Persiapan Sampel


Persiapan sampel merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan
dalam praktikum mekanika tanah.
Contoh tanah asli dapat diperoleh dengan menggunakan tabungcontoh,
tabung belah, atau contoh tanah berbentuk kubus. Selainitu, melalui kegiatan ini
dapat pula dibuat deskripsi dari susunan lapisan tanah, serta untuk mengetahui
tinggi muka air tanah.
Bor tangan menggunakan berbagai macam enger. Pada ujung bagian
bawah stang bor, bagian atas dari rangkaian stang bor ini mempunyai tangkai
yang dipakai untuk memutar alat, bagian kaki dari alat ini disebut Tripod.
Dengan menggunakan tripod, pemboran tanah mungkin mencapai 15 meter.
Sedangkan tanpa menggunakan tripod, biasanya pemboran hanya mencapai
kedalaman 8-10 meter. Bor tangan hanya digunakan pada tanah yang lunak,
terutama pada tanah lempung yang lunak. Kita tidak mungkin melakukan Hand
Boring dalam batuan lunak atau keriki lpadat (Derse Gravel).

RULI PRATAMA / F 111 16 066


1.5 Alat dan Bahan Yang Digunakan
Bor tangan dengan komponen sebagai berikut :
a. Mata Bor (Hand Auger).
b. Pipa bor yang dapat disambung, panjang 1 meter.
c. Tangkai pemutar dan kunci pipa
d. Tabung contoh dengan penutup
e. Cawan untuk penentu kadar air
f. Sendokspesi, Spatula besar, dan alat-alat sejenisnya

1.6 Prosedur Percobaan


1. Menentukan lokasi yang akan diambil contoh sampel tanah, serta
membersihkan permukaan tanah dari rerumputan atau benda-benda lainnya.
2. Merangkai mata pengarah dengan pipa berserta tangkai pemutar.
3. Menancapkan rangkaian diatas permukaan tanah dan diputar searah jarum
jam sampai kedalaman 10 cm.
4. Cabut alat bor dan amati semua tanah yang dikeluarkan dari lubang bor dan
diklasifikasikan berdasarkan kondisi visual (mencatat pada formulir isian).
5. Meneruskan galian sampai kedalaman yang telah ditentukan, serta mencatat
tiap perubahan warna dan jenis tanah.
6. Meratakan permukaan tanah dalam tabung dan menutup dengan paraffin
untuk menghindari pengaruh luar dan siap dibawa ke laboratorium.
7. Memeberikan label pada setiap sample yang memuat nomor titik bor, nomor
sample dan ke dalaman sample.
8. Untuk pengujian sifat fisik dapat diambil contoh terganggu dengan
menggunakan kantong plastik.

RULI PRATAMA / F 111 16 066


1.7 Kesimpulan Dan Saran
1.7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, pengambilan sampel tanah di
lapangan menggunakan alat bor manual diperoleh struktur lapisan tanah
sebagai berikut:
a. Pada permukaan tanah (Top Soil) terdapat tumbuh-tumbuhan seperti
akar-akar rumput pada kedalaman 0,00 m – 0,10 m.
b. Pada kedalaman 0,10 m – 0,20 m diperoleh jenis tanah lempung
berpasir campur sedikit kerikil, berwarna cokelat muda dalam
kondisi kering.
c. Pada kedalaman0,20 – 0,40 m diperoleh jenis tanah pasir kerikil
campur sedikit lempung, berwarna cokelat muda dalam kondisi
lembab.
d. Pada kedalaman 0,40 m – 0,60 m diperoleh jenis tanah pasir kerikil
dan lempung, berwarna cokelat tua dalam kondisi lembab.
e. Pada kedalaman tanah0,60 m – 0,80 m diperoleh jenis tanah
lempung, berwarna cokelat tua dalam kondi silembab.
Maka dapat disimpulkan bahwa, setiap kedalaman memilki jenis
tanah yang berbeda-beda mulai dari tanah lempung, tanah berpasir,
berkerikil serta tanah lanau.

1.7.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan hand boring sebaiknya praktikan
terlebih dahulu sudah mempelajari tentang janis-jenis tanah dan memiliki
pengetahuan tentang klasifikasi tanah agar dalam mendiskripsikan tanah
dilapangan tidak keliru.

RULI PRATAMA / F 111 16 066


1.8 Gambar Alat Percobaan

1
2

Mata bor tipe iwan auger


3

Bor tangan
1. Stang pemutar
2. Kepala pemutar (T-piece)
3. Batang bor Pemutar tabung contoh

Pahat Kepala pemukul

Peralatan Hand Boring

RULI PRATAMA / F 111 16 066


RULI PRATAMA / F 111 16 066

Anda mungkin juga menyukai