Anda di halaman 1dari 4

Bisnis Proses CPO

UP STREAM/HULU

Berbeda dengan bisnis Batubara, kelapa sawit adalah tanaman yang ditanam pada
sebuah area perkebunan. Batubara,jika suatu hari sudah habis terkeruk maka yang tersisa
adalah lubang besar yang menganga dan harus melakukan perpindahan tempat.
Akan tetapi,Kelapa Sawit yang merupakan tanaman bisa dilakukan replanting dan
peremajaan dengan menanamnya kembali (tidak perlu berpindah tempat). Tapi tentu saja,
proses replanting (Penanaman kembali) ini juga memerlukan tambahan Capex-Capital
Expenditure (uang yang dikeluarkan untuk kebutuhan jangka panjang).

Umumnya, satu pohon sawit membutuhkan waktu hingga 4 tahun agar bisa
menghasilkan buah yang layak panen. Setelah itu, sawit akan dapat terus dipanen selama
kurang 25 tahun ke depan.

Usia pohon sawit juga sangat menentukan jumlah produksinya. Semakin banyak
produksinya, semakin besar potensi pendapatan yang di terima oleh perusahaan tersebut.
Dikatakan muda dikisaran 4-14 tahun sedangkan tua dikisaran rata2 umur pohon di 15-25
Tahun, akan tetapi ada juga faktor yang mempengaruhi produktivitas seperti kadar air, curah
hujan dan Cuaca.

Diambil dari ANNUAL REPORT

Penanaman sawit biasanya dilakukan dalam grid yang lebih kurang seukuran lapangan
sepakbola (100m x 65m). Di dalam satu grid terdapat hingga lebih kurang 100 pohon
sawitPohon sawit akan menghasilkan buah sawit yang disebut tandan buah segar (TBS) atau
Bahasa Inggrisnya Fresh fruit bunches (FFB).

Kemudian TBS (Tandan buah segar) ini di angkut untuk di olah ke pabrik kelapa sawit
(PKS). Buah-buah sawit tersebut biasanya mengandung sekitar 30% minyak yang menjadikan
sawit sebagai buah dengan kandungan minyak tertinggi dan limbah hasil pengolahan sawit itu
dapat di proses ulang menjadi pupuk untuk kebun sawit atau di jadikan bahan bakar biomassa.

MID STREAM/Aliran Tengah-Pengolahan

Di Ambil dari ANNUAL REPORT EMITEN

Flow Proses CPO (Crude Palm Oil) Minyak


kelapa sawit mentah.

Proses CPO ini ialah pengolahan Minyak sawit dari tandan buah segar (TBS) sampai
menjadi minyak kelapa sawit yang kegunaan nya untuk Mentega, Lemak untuk mesakan, bahan
baku industry ringan dan lain lain :

1.Sterillizer adalah bejana untuk merebus atau memasak tandan buah segar (TBS) dengan uap
(Steam), untuk kapasitas bejana berbeda beda per emiten Ton/Hari.
2.Thresher adalah Drum yang digunakan untuk memisahkan buah dari tandannya dengan cara
membanting TBS, drum ini berukuran panjang silinder yang cara kerjanya berputar secara
horizontal dengan kecepatan putaran 21 rpm. Kapasitasnya Ton/Jam.
3.Digestar adalah Bejana silinder tegak yang dilengkapi stirring arm (Sering disebut pisau
digester) dengan kecepatan pengadukan sekitar 25-26 rpm, fungsi utamanya untuk
melumatkan buah sawit dengan proses pengadukan (blend).
4.Oil Press/Screw press adalah alat untuk memisahkan minyak kasar crude oil dari serat-serat
dalam daging buah, sebuah slinder press yang berlubang-lubang untuk mempermudah
pemisahan dan pengaliran minyak pada oil gutter dilakukan penambahan pengenceran air
panas dari hot water tank, kapasitas Ton/Jam.
5.Vibration Filter adalah untuk memisahkan padatan/solid yang terkandung pada crude oil
dengan cara diayak atau digetar terhadap media saringan dan memiliki ukuran tertentu
menyesuaikan dengan kebutuhan agar nantinya minyak sawit benar benar murni.
6.Crude Oil adalah setelah melalu tahapan tahapan di atas baru lah menjadi minyak sawit akan
tetapi sebelum melakukan pembungkusan minyak sawit di tampung dahulu ke Crude oil Tank
(bejana penyimpan pada suhu 60 derajet C).

Berbeda dengan PKO (Palm Karnel Oil) minyak inti kelapa sawit yang digunakan untuk
Lemak khusus (Cocoa),Margarine, sabun mandi dll. Buhan hanya itu turunan dari CPO ada juga
Cangkak sawit bisa digunakan (Bahan bakar Biomassa) sebagai bahan baku arang alternative
penganti fosil yang digunakan PLTU (Pembangkit Listrik tenaga Uap).

Satu hal yang harus diketahui bahwa periusahaan sawit yang kami analisa sekarang memiliki
Pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri untuk mengolah TBS (Tandan buah segar) menjadi CPO (Crude
palm oil), oleh karna itu perusahaan ini sangat bergantung dari harga jual CPO tersebut.

Setelah mengetahui tahapan Proses pembuatan minyak sawit kita akan melihat
Produktivitas dengan melihat Rata2 Produksi CPO dengan rumus Produksi CPO/Luas kebun
yang menghasilkan dan Rata2 Produksi TBS dengan rumus Produksi TBS/Luas kebun yang
menghasilkan, tujuannyaa adalah mengetahui seberapa efisien Mesin-mesin pabrik dari emiten
tersebut terlihat dari seberapa Luas Kebun menghasilkan dan berapa produski CPO dan TBS
yang di dapat :

Di Ambil dari ANNUAL REPORT EMITEN


18.0
16 Ton/ha
16.0
14 Ton/ha
14.0

12.0 11 Ton/ha
10.0

8.0

6.0 5.6 Ton/ha

4.0 3.6 Ton/ha


3.0 Ton/ha
2.0

0.0
AALI (264.25 Ribu ha) LSIP (85.7 Ribu ha) SGRO (128 Ribu ha)

DOWN STREAM/HILIR

Setelah menjadi CPO emiten AALI, LISP DAN SGRO ternyata melakukan penjualan
dengan model bisnis B2B (Business to Business) mudahnya itu langsung ke pihak ketiga
(Perusahaan lain).
AALI penjualan terbesar ke Bunga Asia Pte., LTD (69.80%) dari sales.
LSIP penjualan terbesar ke SIMP.TBK (77,66%) dari sales.
SGRO penjualan terbesar ke PT. Sumber indah perkasa (34,7%) dan PT. LDC Indonesia (20,6%)
dari sales.
Oleh karna inilah penjualan Emiten CPO di atas sangat terpengaruh dengan harga acuan jual
CPO Dunia.

Anda mungkin juga menyukai