Anda di halaman 1dari 12

KAKTERISTIK UMUM ZONA LATERIT NIKEL - Terlihat adanya mineralisasi

yang kuat
Zona Over Burden (OB) - Cenderung homogen
Warna :coklat – coklat tua, kehitaman - Sifat-sifat yang lebih poros dan plastis.
Kekerasan :lunak – sedang Tingkat elastisitas lebih tinggi dibanding
Diameter :halus - sedang dengan yang lain
Diskripsi : Pada bagian atas gembur dan - Sering dijumpai fragmen batuan asal
mengandung seperti silika
humus/lapisan organik - Kehadiran laterit dengan campuran
- Biasanya terdapat pada daerah yang fragmen tersebut diatas dapat
tidak merupakan perselingan dengan yang
terganggu erosi cenderung homogen
-Sering dijumpai fragmen-fragmen - Mineral utama pada zona ini goetit
lepas seperti pisolit Fe, konkresi Fe, (FeOH) dan mineral lempung seperti
fragmen silika dan fragmen batuan kaolin
asal - Mineral sedikit pada zona ini adalah
- Tidak terlihat indikasi adanya mineral mineral-mineral oksida seperti MnOx,
- Pada lapisan kadar nikelnya relatif AlOx, magnetit dan cromit
rendah - Silika lebih sering dijumpai
- Gradasi kearah zona limonit Dikenal dengan “low grade ore” atas,
ditunjukkan dengan hilangnya material yang kadang-kadang dapat dianggap
diatas, perubahan warna lebih cerah, sebagai lapisan
coklat kekuningan – coklat merah.
Munculnya mineralisasi tertentu Zona Saprolit (S)
(lemah) seperti MnOx, FeOx dan AlOx Warna : coklat kekuningan, coklat
kehijauan, kuning kehijauan
Zona Limonit (L) Kekerasan : sedang - keras
Warna : coklat kemerahan, coklat Diameter : sedang - kasar
kekuningan, merah Diskripsi :
Kekerasan : lunak – sedang - Kadar nikel rata-rata tinggi (2 – 3% Ni+Co)
Diameter : halus - sedang dan biasanya merupakan lapisan bijih
Diskripsi :Kadar nikel yang relatif lebih tinggi yang banyak mengandung urat-urat
dari lapisan pertama garnierite dan crysopras
(1 - 2 % Ni+Co) - Cenderung homogen
- ekonomis (sebagai campuran) - Sering dijumpai fragmen batuan asal
o Gradasi kearah zona saprolit dapat seperti silika
dilihat dari perubahan warna menjadi - Perselingan antara laterit dengan batuan
coklat kekuningan, coklat kehijauan atau asal (biasanya berukuran boulder) sering
hijau dijumpai di zona ini
- Semakin kearah bawah terlihat adanya - Komposisi perbandingan antara
gradasi ukuran butir menjadi lebih kasar gravel/batuan dengan saprolit 70 :
- Kearah bawah kondisi fracturing semakin 30
intensif yang biasanya terisi oleh mineral-
mineral silika seperti gaenierit dan Zona Bedrock (BR)
crysopras Warna
- Mineral tambahan pada zona ini adalah : hitam keabuan, hitam kehijauan,
lempung dan mineral oksidasi, seperti hijau tergantung komposisi batuan
goetit, MnOx, Magnetit, cromit dan asal
chrysotil asbestos Kekerasan : sedikit lapuk - keras
- Magnesit (MgCO3) kadang dijumpai dalam Diameter: kasar
jumlah sedikit Diskripsi : - Lapisan ini sudah tidak penting
- Gradasi kearah zona bedrock karena kadar nikel sudah mulai
diindikasikan dengan kemunculan rendah
fragmen-fragmen batuan asal berukuran -Komposisi terdiri atas dunit, peridotit
couble – boulder dengan pelapukan yang atau batuan ultrabasa lainnya
semakin berkurang kearah bedrock - Pada bagian atas sering dijumpai
- zona fracturing yang terisi oleh
Zona Rocky Saprolit (RS) mineral silikat seperti garnierite,
Warna : hijau - hijau tua, abu -abu serpentin, crysopras atau mineral
Kekerasan : sedang - keras silikat lainnya
Diameter: sedang - kasar - Kondisi bedrock yang fresh dan
Diskripsi : -Kandungan nikel rendah akibat massif dijumpai pada bagian bawah
banyak batuan asal yang belum dengan zona fracturing tersebut
terlapukkan seperti serpentin dan diatas
lain-lain - Mineral utama adalah olivin an
- Komposisi perbandingan antara piroksen
gravel/batuan dengan saprolit 30 : - Mineral sedikit adalah hornblende
70 dan biotit
- - Mineral tambanbahan adalah cromit
Zona Saprolitic Rock (SR) dan mineral sulfide
Warna :hijau - hijau tua, abu -abu
Kekerasan :sedang - keras DISKRIPSI UMUM BATUAN
Diameter:sedang - kasar
Diskripsi :-Kandungan nikel rendah akibat Nama : PERIDOTIT
banyak batuan asal yang belum Warna : Hijau terang - gelap
terlapukkan seperti serpentin dan Tekstur : Granular, xenomorphic olivin,
lain-lain interstitial piroksen, kadang
poikilitik, fanerik
Struktur : Masif
Komposisi : - olivine, piroksen, kromit - black soil, coklat, abu-abu, hitam, tanah bukan
asal batuan ultrabasa (sedimen, aluvial) .
Penggambaran dengan warna coklat

Nama : DUNIT PENGAMBILAN CONTOH LATERITE


Warna : Hijau terang Maksud dari kegiatan ini adalah untuk
Tekstur : Granular, xenomorphic, fanerik mengetahui ketebalan lapisan laterit, walaupun
Struktur : Masif, med fine grain pada pelaksanaannya kedalaman yang
Komposisi : - olivine, kromit, magnetit diperoleh terbatas dan hanya pada lapisan
tanah lunak.
Nama : SERPENTINIT Percontoan regional dilakukan dengan
Warna : Hijau tua - hitam metoda :
Tekstur : lamellar dengan berzona
Struktur : Masif AUGER
Komposisi : - serpentin dalam vein (chrysotil) - Dilakukan logging perzonasi permeter
- Asbestos, talk, kromit kemajuan dengan pembuangan cutting
- - Pengambilan conto setangan untuk conto
PEMETAAN REGIONAL perzonasi permeternya.
Pembagian blok yang sistimatis sangat penting - Diharapkan pengambilan conto dengan
untuk daerah telitian yang luas agar mudah mencapai formasi saprolit.
dikenal dan diingat. Standar luasan per-blok - Conto tanah yang didapat kemudian
yang dianjurkan berukuran 1.000 x 800 meter, dilogging, dikemas dalam plastik yang
agar dapat mempermudah dalam skala sebelumnya diberi label yang berisi nomor
pengambaran (A0). titik, nomor conto, dan berat conto, tanpa
Perencanaan titik bor regional dengan dibagi/quartering.
interval rata-rata 400 meter dengan lokasi yang - Pengambilan conto dilakukan perzonasi
terpilih pada punggungan, diharapkan dapat permeter dan menggunakan hand auger
memperoleh anomali pada titik-titik pemboran. dengan kondisi kering (tanpa air) dari tanah
Pembagian satuan pada peta penyebaran laterit penutup hingga maksimal kedalaman.
sebagai berikut : - Kemajuan dari pemboran perlu diamati
- laterit, warna merah kecoklatan, terdapat dengan teliti untuk menghindari masuknya
pisolit Fe, silika, dominant lempung, sebaran cutting pada conto terambil.
boulder ultrabasa < 10 %. Penggambaran
dengan warna kuning TEST PIT
- regolit, merah kecoklatan, terdapat pisolit Fe, - Lubang tespit dengan ukuran 100 x 80 cm
silika, sebaran boulder ultrabasa 10 – 50 %. - Pengambilan conto dilakukan pada dua sisi
Penggambaran dengan warna hijau yang berhadapan dengan dimensi lebar 20
- out crop/sub-out crop, merah kecoklatan, cm dan dalam 4 cm
silika, sebaran boulder ultrabasa > 50 %.
Penggambaran dengan warna biru
- Conto diambil perzonasi permeter dan menggunakan alat ukur (Total Station)
diquartering hingga berat 3 kg, dengan diharapkan memperoleh titik-titik yang
disertai conto setangan simetris dan berjarak sama
- Perlakuan sample setelah pekerjaan testpit - pelintasan pada jalur pengukuran grid,
serupa dengan perlakuan auger agar diperoleh luasan laterit yang
sebenarnya
SEMI-DETAIL - pemboran dilakukan pada titik bor
Pada tahapan ini dapat dilakukan apabila interval 200 meter. Pemboran dilanjutkan
hasil analisa conto soil dan evaluasi tahap pada spasi yang lebih rapat (100, 50 dan 25
eksplorasi regional telah dilakukan. meter) apabila hasil analisa menunjukkan
Pekerjaan berupa pengambilan conto soil anomali, dengan sistim kurung.
diantara titik bor regional yang menunjukkan - prinsip dari pemboran ini adalah
anomali (perapatan). Dilakukan pengukuran memperoleh conto full coring tanpa adanya
topografi untuk daerah yang beranomali guna kontaminasi. Pemboran dapat dilakukan
perhitungan cadangan . dengan single tube atau triple tube.
Rincian pekerjaan berupa : - analisa conto dan evaluasi
- perencanaan titik bor spasi lebih rapat, - studi awal infrastruktur
dari acuan anomali hasil analisa conto
regional (auger) PENGAMBILAN CONTOH LATERITE
- pemetaan semi detail - Pemboran dilakukan dengan kedalaman
- pemasangan titik Bench Mark (BM) maksimal 30 meter
untuk mendapatkan arah utara dan nilai - Pemisahan berdasarkan zonasi dengan
koordinat sebenarnya asumsi bahwa analisa yang nantinya
- penggunaan Total Station untuk diperoleh merupakan hasil dari conto
membuat poligon tertutup pada areal perzonasinya
rencana pemboran - Penyetopan pemboran dilakukan dengan
- titik bor ditetapkan dengan koordinat grid pertimbangan :
yang telah ditentukan - kedalaman mencapai 30 meter
- titik bor ditentukan dengan - indikasi ke bedrock, bila pemboran
menggunakan pengukuran untuk menghidari kurang dari 30 meter
pergeseran - Selesai proses pemboran, selanjutnya
- mapping dilakukan kembali dengan lubang bor yang ditinggalkan diberi tanda
melintasi grid pengukuran dengan target dan kode yang meliputi nomor lubang bor
data yang maksimal (litologi, kelayakan titik dan kedalaman akhir pemboran
bor dan checking titik bor) - Penggeseran titik diijinkan maksimal sejauh
- akurasi data titik bor oleh surveyor 50 cm searah lintasan
sebaiknya dilakukan pada waktu sebelum - Apabila core recovery kurang dari 90%,
dan sesudah pengeboran pemboran digeser dan diulang, karena
- pemasangan titik interval 200, 100. 50 kesalahan atau kelalaian driller dan
dan 25 meter dilakukan dengan
kedalaman pemboran tidak yang didapat - Titik pengambilan conto tersebut selalu
tidak di hitung sebagai tagihan pembayaran. diplotkan pada peta laterit.
- Core revovery kurang dari 90 % yang - Pemisahan dalam kantong conto dilakukan
diakibatkan oleh adanya kontrol struktur / berdasarkan zonasi permeternya.
banyak retakan yang mengakibatkan - Batasan pemisahan dilakukan jika panjang
rendahnya CR dan kemudian dipindah / core mencapai 0,70 meter dalam 1
digeser / re-drill, maka kedalaman yang zonasinya.
telah dicapai tetap diperhitungkan sebagai - Bila zonasi dengan panjang yang ≤ 0,30
tagihan pembayaran. meter, maka core dapat digabungkan
- Kegagalan pemboran karena faktor geology berdasarkan zonasinya
akibat struktur, seperti terjepitnya pipa - Apabila panjang core antara 0,30 - 0.70
sehingga pemboran tidak dilanjutkan dan meter pada zonasi dalam meternya, maka
digeser/ dipindahkan sesuai dengan arah core ditambahkan dengan conto diatas atau
geologist, maka meteran pemboran yang dibawahnya hingga mencapai panjang
gagal tetap diperhitungkan minimal 0.70 meter dengan diberikan
- Komulatif dari kegagalan pemboran harus catatan
kurang dari 10 % dari total kontrak meteran - Untuk zonasi TM (Transitional Material)
yang telah disetujui bersama. Apabila dapat digabungkan dengan zonasi diatasnya
kegagalan pemboran lebih dari 10 % maka (limonit) dengan batasan minimal 0,70
tidak dapat dijadikan dasar sebagai meter.
penagihan pembayaran. - Lakukan pengambilan gambar dengan
- Logger bertanggungjawab atas core yang menggunakan kamera untuk conto sebelum
terambil dipecah dan setelah dipecah dengan
- Core ditempatkan pada corebox sesuai diberikan label bertuliskan prospek/lokasi,
dengan kedalaman pemboran nomer titik bor dan kedalaman pada setiap
- Core didiskripsi perzonasi permeter coreboxnya
kedalaman lalu dimasukkan kedalam PREPARASI SAMPLE
Langkah Kerja & Hal-hal perlu diperhatikan
kantong dan ditimbang, serta diberi kode
• PASTIKAN PREPARATOR MEMAKAI APD, TERUTAMA MASKER DAN KAOS

dan berat conto TANGAN


• PERSIAPKAN SELURUH PERALATAN DAN CHEK KEBERSIHANNYA SEBAGAI

- Pengukuran kedalaman dimulai dari PENCEGAHAN KONTAMINASI


• CHEK SELURUH SAMPLE APAKAH JUMLAHNYA SAMA DENGAN DATA

permukaan kearah bawah LAPANGAN


• TIMBANG DAN CATAT SAMPLE DALAM KEADAAN BASAH SERTA CROSS CHEK

- Apabila pemboran dengan menggunakan DENGAN DATA LAPANGAN


• JEMUR SAMPLE DI SINAR MATAHARI ATAU DI OVEN
single tube harus dilakukan pengupasan • TUMBUK SAMPLE SAMPAI HALUS, LALU DISARING/DIAJAK DENGAN
SARINGAN, LAKUKAN SAMPAI SELURUH SAMPLE TERSARING
core (1 mm) untuk menghindari kontaminasi. • TIMBANG BERAT SAMPLE YANG ADA SETELAH PENGERINGAN
• QUARTERING SAMPLE HINGGA 3 X
Jika menggunakan triple tube core yang • AMBIL & TIMBANG HASIL QUARETERING SEBANYAK 1 KG UNTUK DIKIRIM KE
LAB. SISA SAMPLE DI BUNGKUS LAGI SEBAGAI ARSIP
dihasilkan tidak perlu dilakukan pengupasan • PASTIKAN SEMUA SAMPLE TERBUNGKUS RAPI DAN AMAN, BAIK DALAM
PENGIRIMAN MAUPUN SAMPLE ARSIP
- Untuk menghindari kontaminasi, corebox
dilapisi dengan plastik sebelum core
diletakkan atau menggunakan paralon belah
yang disusun dalam core box
PEMBORAN SINGLE TUBE
- Untuk kru pemboran diwajibkan menyiapkan
P3K, menggunakan helm, sepatu bot,
sarung tangan, safety glasses, ear plug dan
rambu safety pada saat kegiatan pemboran
- Pihak pemboran wajib untuk melaksanakan
safety meeting
- Menggunakan pemboran portable rig,
dengan single tube.
- Siapkan perlengkapan tambahan seperti alat
tulis dll.
- Cek lokasi pemboran (pad), yakinkan
terbebas dari batang-batang pohon yang
berpotensi tumbang, tanah longsor, jatuhan
batu dll.
- Persiapan data lokasi disekitar rig sehingga
pekerjaan lebih mudah dan aman.
- Tidak dianjurkan mengadakan pemotongan
lereng pada rencana titik bor saat
pembuatan lokasi bor.
- Penempatan lokasi bor harus sesuai dengan
titik yang telah ditentukan.
- Pergeseran titik bor tidak lebih dari 50 cm,
dan wajib dikoordinasikan dan seijin logger.
- Periksa perlengkapan pemboran meliputi
perlengkapan standard antara lain pipa bor,
core barrel, meteran, kunci-kunci dll.
- Hanya operator dan asissten operator yang
berhak untuk mengoperasikan mesin bor.
- Pasang patok pada sisi-sisi landasan mesin
bor agar mesin tidak bergerak atau
bergoyang.
- Siapkan air yang diperlukan dalam kegiatan - Diwajibkan untuk menjaga kebersihan lokasi
pemboran. pemboran dari sampah tak terurai (plastic,
- Pemboran dengan bor kering system full kertas dll)
coring. - Setelah pemboran dikatakan finish dilakukan
- Apabila panjang rod/stang bor tidak sama, pengecekan kedalaman dan panjang core
dianjurkan untuk membuat susunan rod dan yang terambil keseluruhan, apakah sesuai
diinformasikan kepada logger. antara kedalaman dan panjang core.
- Kedalaman maksimum pemboran 30 meter, - Posisi core harus sesuai dengan kedalaman
apabila kedalaman kurang dari itu, batas pemboran. Apabila terjadi selisih maka
maksimal menembus batuan dasar 2 meter pemboran dianggap tidak berlaku, dan
atau boulder menerus. Jika lebih dari 30 diwajibkan untuk dilakukan pemboran ulang
meter, dan dirasa formasi masih baik (saran pada titik yang ditentukan oleh logger.
logger) kedalaman pemboran dapat - Total core recovery ≥ 90% perlubang,
dilanjutkan. dengan ketentuan core recovery tidak
- Penggunaan air untuk proses pemboran kurang dari 80% untuk setiap meter
dibatasi 1 liter untuk semua formasi yang pemboran.
dijumpai. - Pemboran menggunakan tube HQ atau NQ
- Running maksimal 1 meter. - Pemboran menggunakan single tube dari
- Pada waktu menaik-turunkan spindle meteran pertama hingga akhir pemboran
maksimum 5 cm, agar cutting tidak - Apabila terjadi lose core pada kemajuan
tercampur dengan core. pemboran harus diparaf oleh logger dan
- Core dikeluarkan dari tube dengan cara driller.
ditekan menggunakan sebatang kayu yang - Periksa kembali laporan kemajuan atau
sebelumnya diberi pembatas, agar serpihan perpancingan di lapangan, apakah sesuai
kayu tidak tercampur dengan core. dengan lokasi, kedalaman, dan recovery,
- Gunakan core tray untuk tempat sementara apabila sudah benar laporan diparaf oleh
core sebelum diletakkan di core box. logger.
- Core disusun dalam core box dengan cara - Pengambilan Foto core dilakukan pada
diurutkan dari bottom. Apabila terdapat setiap core box dengan di beri tanda, no
kelebihan core akibat core mengembang, hole, kedalaman, lokasi, tanggal, hari, initial
maka kelebihan core tersebut ditumpuk logger.
pada meteran tersebut - Proses pemotretan tidak di perbolehkan di
- Cutting hasil reaming dibuang. bawah terpal/tenda atau bayangan karena
- Pengawasan pemboran dilakukan oleh sinar matahari.
geologist dan asisten geologist. - Penandatanganan Berita Acara Pemboran
- Stop atau penghentian pengeboran sementara di drill site antara pihak
sepenuhnya menjadi tanggung jawab logger. pemboran dan pihak geologi dilaksanakan
- Pihak pemboran diwajibkan menyampaikan apabila pemboran pada titik tersebut telah
laporan kemajuan pemboran harian pada selesai, dan bukti ini digunakan sebagai
pihak geologi.
dasar pembuatan BAP resmi yang berguna - Periksa perlengkapan pemboran meliputi
sebagai syarat administrasi keuangan. perlengkapan standard antara lain pipa bor,
- Pihak pemboran menyertakan laporan core barrel, meteran, kunci-kunci dll.
perpancingan / running langsung dilapangan - Hanya operator dan asissten operator yang
dan akan ditandatangani oleh logger pada berhak untuk mengoperasikan mesin bor.
saat penyetopan pemboran. - Pasang patok pada sisi-sisi landasan mesin
- Guna menunjang kelancaran proses bor agar mesin tidak bergerak atau
pemboran wajib menyediakan bergoyang.
- Minimal 2 tube per-mesin - Dirikan menara, poros bor harus dibuat
- Peralatan kunci pada setiap rig tegak lurus terhadap horizontal, dan jangan
- Kelengkapan spare part lupa memasang slot pengunci menara
- Kelengkapan bengkel/work shop - Siapkan air yang diperlukan dalam kegiatan
- Pompa air dan pipa pemboran
- Buat saluran pembuangan untuk Lumpur
PEMBORAN TRIPLE TUBE pemboran dan air sisa pemboran sehingga
- Untuk kru pemboran diwajibkan menyiapkan lingkungan rig tetap kering
P3K, menggunakan helm, sepatu bot, - Pemboran dengan sistim full coring
sarung tangan, safety glasses, ear plug dan - Apabila panjang rod/stang bor tidak sama,
rambu safety pada saat kegiatan pemboran dianjurkan untuk membuat susunan rod dan
- Pihak pemboran wajib untuk melaksanakan diinformasikan kepada logger
safety meeting - Kedalaman maksimum pemboran 30 meter,
- Menggunakan pemboran portable rig, apabila kedalaman kurang dari itu, batas
dengan single tube. maksimal menembus batuan dasar 2 meter
- Siapkan perlengkapan tambahan seperti alat atau boulder nenerus. Jika lebih dari 30
tulis dll. meter, dan dirasa formasi masih baik (saran
- Cek lokasi pemboran (pad), yakinkan logger) kedalaman pemboran dapat
terbebas dari batang-batang pohon yang dilanjutkan.
berpotensi tumbang, tanah longsor, jatuhan - Pada meteran awal diperkenankan
batu dll. menggunakan tabung penginti maksinmun 1
- Persiapan atur lokasi disekitar rig sehingga meter, pemboran selanjutnya dilakukan
pekerjaan lebih mudah dan aman. dengan sistim full coring dengan
- Tidak dianjurkan mengadakan pemotongan menggunakan triple tube
lereng pada rencana titik bor saat - Pada material lunak (OB/Limonit) pemboran
pembuatan lokasi bor. dilakukan dengan cara tekanan lebih besar
- Penempatan lokasi bor harus sesuai dengan daripada putaran untuk menghindari core
titik yang telah ditentukan. yang hilang karena putaran rotary
- Pergeseran titik bor tidak lebih dari 50 - Air yang sudah digunakan dalam proses
cm,dan wajib dikoordinasikan dan seijin pemboran tidak boleh digunakan kembali
logger. atau harus dibuang
- Periksa kembali laporan kemajuan atau - Setelah pemboran dikatakan finish dilakukan
perpancingan di lapangan, apakah sesuai pengecekan kedalaman dan panjang core
dengan lokasi, kedalaman, dan recovery, yang terambil keseluruhan apakah sesuai
apabila sudah benar laporan diparaf oleh antara kedalaman dan panjang core
logger. - Pengambilan Foto core dilakukan pada
- Sebelum pipa dibuka yakinkan bahwa setiap core box dengan di beri tanda, no
sample sudah masuk ke dalam inner tube hole, kedalaman, lokasi, tanggal, hari, initial
- Buka inner tube dengan hati-hati logger.
menggunakan kunci tube - Proses pemotretan tidak di perbolehkan di
- Masukkan kembali inner tube kedalam core bawah terpal/tenda atau bayangan karena
barrel dengan menggunakan wire line. sinar matahari.
- Berikan label pada bagian bottom yang - Pemboran dikatakan diulang apabia :
berisikan kedalaman atau kemajuan - core recovery kurang dari 90% perlubang
pemboran dan lokasi akan ditentukan oleh logger
- Untuk menghindari kontaminasi, corebox - ada perbedaan antara panjang pipa dengan
dilapisi plastik sebelum penempatan conto panjang core
dan dicuci setiap selesai pengantongan - tidak mengikuti prosedur kerja yang telah
conto disepakati bersama
- Core dalam kondisi tidak terkontaminasi saat - dan atau seperti yang di jelaskan
pemboran maupun proses pengeluaran sebelumnya ( sub bab 2.2.1 )
conto - Apabila terjadi loss core harus diparaf pada
- Penyusunan core disesuaikan dengan laporan kemajuan pemboran oleh driller dan
kedalaman pemboran, apabila terjadi logger
pengembangan core maka conto tetap - Periksa kembali laporan kemajuan atau
disusun berdasar kedalaman perpancingan di lapangan, apakah sesuai
- Core hasil reaming dibuang dengan lokasi, kedalaman, dan recovery,
- Pengawasan pengeboran dilakukan oleh apabila sudah benar laporan diparaf oleh
geologist atau asisten geologist logger.
- Stop atau penghentian pemboran - Penandatanganan Berita Acara Pemboran
sepenuhnya menjadi tanggung jawab logger antara pihak pemboran dan pihak geologi
- Pihak pemboran menyertakan laporan dilaksanakan apabila pemboran pada titik
perpancingan langsung dilapangan dan tersebut telah selesai, dan atau seperti yang
akan ditandatangani oleh logger pada saat dijelaskan sebelumnya diatas.
penyetopan pemboran, dan menyampaikan - Pihak pemboran meyertakan laporan
laporan kemajuan bor harian pada pihak perpancingan/running langsung dilapangan
geologi dan akan ditandatangani oleh logger pada
- Diwajibkan untuk menjaga kebersihan lokasi saat penyetopan pemboran.
pemboran dari sampah tak terurai (plastik,
kertas dll)
- Garnierit, menunjukkan persentase
kehadiran garnierite permeternya
- Silika, menunjukkan persentase kehadiran
silika permetenya
- Keterangan, menerangkan hal-hal khusus
yang penting (mineralisasi, keterangan loss
core, posisi boulder, posisi zonasi)
- MAT (muka air tanah), pengukuran muka air
DISKRIPSI LOGGING tanah pada lubang bor dilaksanakan 1
Diskripsi logging (terlampir) berupa diskripsi soil, minggu setelah kegiatan pemboran selesai
terdiri dari :
- Prospek, menunjukkan nama desa/kampung DETAIL
terdekat dengan prospek/mudah dikenal Kegiatan ini berupa :
- Lokasi, menunjukkan nomor titik bor - pemetaan detail mengacu pada anomali
menggunakan penomoran yang sistimatis hasil analisa tahapan semi detail
agar mudah dikenal dan diingat - perapatan bor spasi 50 dan 25 meter
- Nomor conto, penomoran conto dimulai dari - pemetaan topografi
angka 1, menunjukkan kedalaman - analisa conto dan evaluasi
pemboran - evaluasi untuk Studi Kelayakan dan
- Kedalaman Dari/Ke, menunjukkan AMDAL
kedalaman perkantong conto - perencanaan tambang
- Core recovery, perhitungan persentase - perencanaan investasi
permeter pancingan dengan rumus panjang Pemboran pada spasi 25 meter
core dibagi kemajuan pemboran menjelang penambangan dengan ketentuan
- Berat, pengukuran berat conto permeternya yang sama dengan pemboran semi-detail.
saat dilapangan. Tidak diperbolehkan Pemboran dengan spasi yang lebih rapat (12,5
melakukan split atau quartering meter) diperlukan untuk menentukan batas ore
- Zonasi, penggolongan berdasarkan visual yang masih dapat dikembangkan.
conto pada saat logging (OB/ Limonit/
Saprolit, Rocky Saprolit/ Saprolitic rock/ Bed
rock)
- Sketsa, menggambarkan keadaan core
- Warna, menunjukkan singkatan warna
umum dari core permeternya
- Kekerasan, menunjukkan kekerasan
soil/batuan, terdiri lunak, sedang, keras
- Boulder Ukuran/Banyak. ukuran boulder
rata-rata dengan satuan cm, dan banyak
dalam satuan persen dalam permeter
corenya
LITHOLGY CODE
OB Overburden (Limonite Red – Brown) Standart Whetered Scale
LIM Limonite Yellow, Homogen, Q Clay
Litholgy Classificati Description
SAP Saprolite (Lempung berpasir yg mengandung
on
< 10 % boulder dari pelapukan BR)
Fresh Rock 1 Black / Green / Gray /
RS Rocky Saprolite (10 – 50 % boulder dari
(Boulder Light Gray,
pelapukan BR)
BD/BR) unwethered, dense and
SR Saprolite Rock (Rock > 50 %) hard
SS Serpentinite Saprolit 2 Black / Brown, Slightly
PDT Peridotite weathered, still hard
BR Bedrock 3 Brown / Gray (SR)
4 Pink/ Brown / Green
COLOUR CODE (Kombinasi max 2 colour code) (RS)
D : Dark 5 Pink / Brown / Green /
L : Light rapuh, low density
R : Red dengan adanya tekstur
B : Black sisa (Saprolit)
Br : Brown Limonite 6L Yellow – Red, Lunak –
Y : Yellow sangat lunak, density
G : Gray sangat rendah –
Gr : Green kompak, mud like
P : Pink texture
6U Yellow – Red, lunak –
ROCK CODE sangat lunak (seperti
And : Andesit tanah), density sangat
Ps : Pisolit rendah – kompak, mud
Mn : Manganis like texture
Bps : Batupasir Ferri 7 Red – Black, keras, ada
Hem : hematite Limonite pisolites
Mg : Magnesium
Tf : Tuf
Ge : Geotit
Cr : Cromit
Blp : Bt Lempung
Si : Silikat
Gar : Garnierit
Rj : Rijang
Sbw : Silika Boxwork

Rock Size Calssification


Classificat Descripti
ion on
0 < 20 cm
1 20 – 50
cm
2 > 50 cm

Anda mungkin juga menyukai