Adapun tahapan dan metode yang dipakai pada endapan Timah Placer adalah seperti berikut
ini :
Tahap pertama adalah pengumpulan data-data pemetaan dari daerah yang berbatasan
dengan endapan-endapan yang sudah diketahui, dan dilanjutkan dengan tahap survey
Tahap survey geofisika dilaksanakan dengan : Resistivity dan Seismic ( Sub Bottom Profiling )
Survey ini bertujuan untuk menentukan letak daerah arah jalur lemah, tebal lapisan, dalam
laut dan penyebaran granit.
Dari studi literatur dan survey tersebut dirumuskan pemilihan target pengeboran
METODE RESISTIVITY
Alat penentu dan echosounder digunakan untuk pengambilan data resistivitas. Alat ini
bekerja sebagai penerima sinyal satelit, transduser pengukur kedalaman laut dan konsole
yang berfungsi sebagai prosesor dan display data-data.
Data yang dihasilkan dari peralatan lowrance dihubungkan ke peralatan marine resistivity.
GAMBAR 4.1
SKEMA PENGUKURAN MARINE RESISTIVITY
Untuk mengukur resistivitas batuan, menggunakan alat Super Sting Marine R8 dengan
menggunakan 8 saluran yang dapat melakukan pengukuran resistivitas secara terus menerus
(Continuous Resistivity Profiling, CRP).
Alat ini menggunakan 8 pasang elektroda pengukur beda tegangan yang berupa 9 buah
elektroda yang tersusun pada sebuah kabel dengan sistem dipole-dipole.
Metode ini sangat umum digunakan pada eksplorasi endapan Timah di laut. Adapun prinsip
kerja metode ini adalah sebagai berikut :
1. Source memancarkan gelombang mekanis dan kemudian pantulan gelombangnya
ditangkap oleh receiver baik berupa refleksi maupun refraksi. Dimana Seismik Refleksi
dipergunakan untuk mendeteksi Hidrokarbon dan Seismik Refraksi dipergunakan untuk
mendeteksi batuan yang letaknya cukup dangkal dan untuk mengetahui overburden.
2. Data-data yang diperoleh dari data Seismik antara lain adalah sebagai berikut :
PT. Timah (Persero) Tbk melakukan perhitungan volume cadangan menggunakan
cara manual (konvensional) dan geostatistik. Metode geostatistik menggunakan software
micromine dengan konsep simple reserve, sedangkan konvensional menggunakan sistem area
pengaruh dengan metode poligon. Pada tugas mata kuliah ekonomi cadangan, kami
mengambil contoh perhitungan cadangan endapan timah sekunder dari PT. Timah (Persero)
Tbk. Alat yang dibutuhkan untuk menghitung cadangan secara manual adalah :
1. Pensil
2. Penggaris
3. Kertas karkil
4. Kalkulator
Berikut adalah contoh perhitungan cadangan secara konvensional oleh PT. Timah (Persero)
Tbk.
Langkah pertama ialah menentukan area (blok) yang ingin diketahui jumlah cadangannya,
seperti contoh dibawah ini.
Gambar 1. Penentuan Blok
Setelah ditentukan blok yang akan dihitung maka menentukan pengaruh luas area blok
tersebut dengan sistem poligon.
a) Gram Sn
b) Tebal dir
c) Sn Dir
a) Tdh
b) Ddh
c) Ldh
d) Idh
Untuk menentukan produksi dihitung/tonase (PDH) sebagai cadangan yang ingin diketahui.
= (7,1/26,9)
= 0,263kg/m3
= (26,9/126*100)
= 21,34 m
= 126/100*10000
= 12.600 m2
= 12.600 * 21,34
= 269.290 m3
Setelah mendapatkan data Idh dan Tdh maka dapat dihitung cadangannya sebagai berikut :
= (269.290 * 0,263)/1000
= 70,9 Ton