Anda di halaman 1dari 27

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL – FTSP

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA

ALTERNATIF PERBAIKAN TANAH LUNAK


PADA PROYEK PEMBANGUNAN
TERMINAL MULTIPURPOSE TELUK LAMONG SURABAYA

Oleh :
M. ZAINUL MUTTAQIN 3109030116
ABDUL ROHMAN FARID 3109030119

Dosen Pembimbing :

Ir. Endang Kasiati, DEA


LATAR BELAKANG

 Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, merupakan pintu gerbang utama


transportasi laut di Indonesia Timur sedang mengalami overload, sebab
kapasitas bongkar muat barang yang terus meningkat setiap tahunnya.
 Adanya proyek pembangunan pelabuhan teluk lamong ini membantu
daya transportasi area indonesia timur.
 Pada pembangunan proyek penumpukan peti kemas dijumpai keadaan-
keadaan yang menyulitkan antara lain adalah adanya tanah yang terlalu
lunak yang diharapkan mampu menanggung beban kontainer
diatasnya.
 Keadaan ini membuat daya dukung tanah di lokasi proyek tersebut
rendah dan terjadinya pemampatan tanah membutuhkan waktu yang
lama dan penurunan yang cukup besar.
 Untuk mempercepat laju konsolidasi dapat dilakukan melalui
pemasangan vertikal drain, sehingga akan tercapai daya dukung tanah
yang sesuai dengan struktur dan tingkat stabilitas tanahnya.
Peta lokasi

Madura
Gresik

Suramadu

TJ. Perak

Project Location
Teluk Lamong
Surabaya
Peta lokasi Dermaga
Madura
Lapangan
Penumpukan
Gresik
Causeway

Parkir dan
AREA KERJA : CAUSEWAY & Kantor
LAPANGAN PENUMPUKAN

Jembatan
penghubung

AREA KERJA
: JALAN AKSES
Jalan Akses
Lokasi area
Evaluasi layout

PHD
Rumusan masalah

 Berapa volume timbunan compacted dan timbunan uncompacted


dari laut yang dibutuhkan untuk tercapainya timbunan sesuai
dengan tinggi awal (Hinitial) dan tinggi final (Hfinal) timbunan ?
 Berapakah kebutuhan dan jarak pemasangan Prevabrecated
Vertical Drain (PVD) yang harus direncanakan agar pemampatan
dapat selesai dengan waktu yang tersedia ?
 Berapa penentuan besar penurunan (settlement) final dari tanah
dasar yang harus dilakukan pada container yard (CY) sebelum
pembangunan konstruksi dimulai dan berapa lama
berlangsungnya ?
 Berapakah kemiringan lereng timbunan supaya aman terhadap
slidding ?
 Bagaimana alur pengurukan dari timbunan laut sehingga
timbunan dapat tercapai sesuai ketinggian (H final) ?
Maksud & tujuan

 Menganalisa untuk mendapatkan metode perbaikan tanah yang


efektif dan efisien yakni dengan menggunakan pemberian
Prefabricated Vertical Drain (PVD).
 Untuk produktifitas timbunan area lapangan penumpukan
menggunakan metode dredging menggunakan TSHD hingga tinggi
awal H0 ± 3m mLWS, dan dilakukan instalasi PVD, dan ditimbunan
kembali hingga ketinggian ± 8,5m mLWS
 Menentukan spesifikasi Prevabricated Vertical Drain (PVD) dengan
rumusan waktu konsolidasi (hansbo 1979), dan rumusan terizagi
untuk menentukan hubungan antara tinggi timbunan dengan besaran
settlement.
 Penentuan besar penurunan final dari tanah akan disesuaikan
dengan lamanya masa yang ditentukan sehingga spesifikasi material
dan jarak PVD dapat disesuaikan.
 Penentuan safety factor dan stabilitas lereng menggunakan program
DXStable.
Batasan masalah

 Tidak membahas masalah oceanografi dari daerah


reklamasi sehingga tidak melakukan perhitungan
pengaruh gelombang air laut.
 Tidak mengurai perhitungan beban total yang
ditimbulkan pada area lapangan penumpukan.
 Tidak menghitung produktifitas alat berat
pembantu, serta waktu dan tahapan penimbunan.
 Tidak membahas aspek perkerasan muka jalan
(rigid pavement).
 Tidak menghitung RAB.
Kerangka pemikiran

Secara garis besar, kerangka tugas akhir ini adalah melakukan perencanaan
perbaikan tanah dasar dengan menggunakan prevabricated vetical drain dengan
konsolidasi tanah timbunan.
Mulai Pengumpulan Data Teknis Studi Literatur

Perhitungan

Perhitungan Perhitungan
Waktu Penurunan
Penurunan

Analisa

Analisa Terhadap Analisa Terhadap


Waktu Mutu Timbunan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Tugas Akhir


Alur perhitungan
Alur perhitungan

 Rekapitulasi Data Tanah Dasar

KEDALAMAN ( m )
No. PARAMETER TANAH
1 s/d 5 5 s/d 10 10 s/d 15 15 s/d 20 20 s/d 25 25 s/d 30
1 Berat Volume ( t / m3 ) 1,6 1,606 1,629 1,654 1,619 1,671
2 Kadar Air ( % ) 66 64,4 60,6 57,3 58,8 54,5
3 Specific Gravity 2,648 2,634 2,634 2,648 2,548 2,637
4 Angka Pori 1,748 1,697 1,597 1,518 1,499 1,438
5 Indeks Kompresi (cc) 1,608 1,549 1,434 1,343 1,321 1,251
6 Indeks Mengembang (cs) 0,179 0,172 0,159 0,149 0,147 0,139
7 Koef. Kompresibilitas ( cm / det ) 0,0007 0,00038 0,00052 0,00022 0,00047 0,00032
8 Kohesi ( t / m2 ) 0 0 0 2,12 1,748 1,53
9 Sudut Geser Dalam ( degree ) 0 0 0 0 0 0
2
10 Cv ( cm / det ) 0,000305 0,000306 0,00031 0,000508 0,000308 0,000513
11 Plasticity Index ( % ) 39,79 44,4 35,31 31,52 33,44 30
Pengumpulan & analisis data

Data Tanah Timbunan.


Sifat fisik timbunan :
γt = 1,8 t/m³
c=0
Ø = 30º
Dimensi lebar timbunan 50 m
Fluktuasi muka air laut + 0.00 m s/d + 2.00 m dari seabed.
Timbunan direncanakan sesuai dengan tinggi akhir, perencanan
perbaikan dilakukan pada lapangan penumpukan dengan tinggi
akhir 8,50 m dengan lebar timbunan 50 m dan kemiringan talud
1:1 s/d 1:2 yang menyesuaikan dengan kemiringan dinding
penahan tanah.
Data terlampir
Besar pemampatan konsolidasi
1. Bila (σo’ + Δσ) ≤ σc’

H   σ o '+ ∆σ 
Sc~ = C s log 
1 + eo   σo' 

2. Bila (σo’ + Δσ) > σc’

 H σ '  H σ '+ ∆σ 
Sc~ =  Cs log c  +  Cc log o 
1 + e0 σ o 
' 1 + e0 σ c ' 

Dimana :
Sc = Penurunan tanah (m)
H = Tebal lapisan tanah (m)
eo = Angka Pori
Cc = Indeks Memadat = 5 x Cs (Indeks Mengembang)
σo' = Tegangan Overburden Efektif = Berat Volume tanah x Kedalaman tanah (Kg/m2)
This image cannot currently be displayed.

= Tegangan akibat beban Preloading (Kg/m2)


Sumber: Braja. M. Das (1967)
a. Tanah Normally Consolidated (NC-Soil)
Cc p '0 + ∆p
Sc = H log
1 + e0 p '0

b. Tanah Overconsolidated (OC-Soil)

Cs p' C p ' + ∆p
Sc = H log c + c H log 0
1 + e0 p '0 1 + e0 p 'c
dimana :
Sci = pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah yang ditinjau,
lapisan ke i.
Hi = tebal lapisan tanah ke i.
eo = angka pori awal dari lapisan tanah ke i.
Cc = Compression Index dari lapisan tanah tersebut. (lapisan ke i)
Cs = Swelling Index dari lapisan tanah tersebut. (lapisan ke i)
po' = tekanan tanah vertical effective di suatu titik ditengah-tengah
lapisan ke i akibat beban tanah sendiri di atas titik tersebut di
lapangan (= effective overburden pressure).
pc = effective past overburden pressure, tegangan konsolidasi effective
dimasa lampau yang lebih besar dari pada po' (dapat dilihat dari
kurva konsolidasinya).
?p = penambahan tegangan vertical di titik yang ditianjau (di tengah
lapisan ke i) akibat beban timbunan jalan yang baru.

Catatan :

• Tanah lunak di Indonesia umumnya dapat dianggap sebagai tanah agak


over consolidated dengan harga sebagai berikut :
pc = po' + fluktuasi terbesar muka air tanah.
Alur perhitungan

 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal

 Dalam menentukan tinggi awal timbunan (Hinitial) terlebih dahulu dibuat kurva hubungan
antara Hawal (Hinitial) dan Hfinal dengan pemampatan (Sc).
 Beban timbunan yang dugunakan adalah beban pemisalan sebesar 1t/m²; 3 t/m²; 5 t/m²;
7 t/m²; 9 t/m²; 11 t/m²; 13 t/m²; dan 15 t/m2.
 Hfinal = Hinitial – (Sc akibat timbunan + Sci akibat timbunan)

Beban q Nilai Beban q Immediate Settlement akibat HInitial H final


Timbunan Modulus Timbunan Settlement q Timbunan
NO.
( t / m2 ) Young ( t / m2 ) (m) (m) (m) (m)
DESIGN SOIL DESIGN CALCULATION CALCULATION ( B + F ) / γSat-Timb G-E-F
A B C D E F G H
1 1 5865 11733,0003 0,0004 2,044 2,097 0,052
2 3 5865 11733,0003 0,0013 2,102 3,514 1,412
3 5 1380 2763,0015 0,0090 2,158 4,929 2,772
4 7 1380 2763,0015 0,0127 2,203 6,338 4,135
5 9 1380 2763,0015 0,0163 2,244 7,744 5,500
6 11 1380 2763,0015 0,0199 2,281 9,147 6,866
7 13 5865 11733,0003 0,0055 2,298 10,536 8,238
8 15 5865 11733,0003 0,0064 2,327 11,933 9,606
Alur perhitungan

 Perhitungan Tinggi Timbunan Awal

H-Final vs H-Inisial
13
12 y = 1.0244x + 2.1007
11 R² = 1

10
9
8
H-Inisial

7
6 H-Final vs H-Inisial
5 Linear (H-Final vs H-Inisial)
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
H-Final
Alur perhitungan

 Perhitungan Total Settlement


H-Final vs Settlement
2.35
y = -0,001x2 + 0,051x + 1,943
R² = 0,999
2.30

2.25
Settlement

2.20
H-Final vs Settlement
2.15
Poly. (H-Final vs
Settlement)
2.10

2.05

2.00
0 2 4 6 8 10 12 14
H-Final
Pengumpulan & analisis data

 Perhitungan Penurunan Alami Tanpa PVD

Diketahui :
Tv = 0,848 (T90%)
Hdr = 8,5 m
Cv = 0,086282 m²/minggu
= 4,167357 m²/tahun
Maka asumsi konsolidasi 1 arah saja (vertikal) waktu terkonsolidasi
tercapai membutuhkan waktu 14,702 tahun.
Dengan adanya PVD, penurunan dapat dibuat berlangsung relatif sangat
singkat.
Pengumpulan & analisis data

 Perencanaan PVD, dengan jarak (S) yang berbeda

Pola Pemasangan Segitiga


Dengan Lebar PVD 10 cm
100

90
S = 0,80 m
80
S = 0,90 m
DERAJAT KONSOLIDASI

70 S = 1,00 m

60 S = 1,10 m
S = 1,20 m
(%)

50
S = 1,30 m
40 S = 1,40 m
30 S = 1,50 m
S = 1,60 m
20

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
WAKTU
( minggu )
Pengumpulan & analisis data

 Perencanaan PVD, dengan jarak (S) yang berbeda

Pola Pemasangan Segi Empat


Dengan Lebar PVD 10 cm
100

90 S = 0,80 m
S = 0,90 m
80
S = 1,00 m
70 S = 1,10 m
60 S = 1,20 m
DERAJAT KONSOLIDASI

S = 1,30 m
50
S = 1,40 m
40
S = 1,50 m
(%)

30 S = 1,60 m
20

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
WAKTU
( minggu )
Teori konsolidasi

Teori Konsolidasi (Penurunan) Terzagi :


Konsolidasi adalah suatu proses pemadatan volume secara perlahan–
lahan pada tanah jenuh akibat pengaliran sebagian air sehingga pori-pori air
digantikan oleh tanah.

Air Pori hilang seiring


dengan mengalirnya air keluar Pemadatan Terjadi Penurunan
Dari daerah konsolidasi. Volume (settlement)

Maka dengan terjadinya settlement yang akan dapat mengganggu


konstruksi diatasnya sehingga terjadi kerusakan yang terjadi di muka
landasan.
DESIGN EMBANKMENT HEIGHT = HIGHEST FLOOD
LEVEL + FREE BOARD

EMBANKMENT SLIDING DUE TO LOW SOIL BEARING CAPACITY

 Untuk menghitung besaran safety factor


menggunakan program DXStable ataupun bisa
juga teori rumusan bishop.
TEORI DAYA DUKUNG TANAH
TERHADAP LONGSORAN

5,3 Cu
Hmax ≈ (meter)
(S.F) γt
S.F = Safety Factor = 1,2
∆H 0,5 M  untuk Jalan Trans. ∆H = 0,5 M
untuk Jalan Utama ∆H = 1,0 M
Studi literatur

Modul : » Mochtar, I.B. 2000. Perbaikan Tanah jilid 1


&2, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan, ITS, Surabaya.
» Das, 1985. Mekanika tanah: Prinsip-prinsip
Rekayasa Geoteknis, Jilid 2, Erlangga,
Jakarta
» Wahyudi, Herman, 1997. Teknik Reklamasi,
Jurusan teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, ITS, Surabaya.
Sekian
Dan
Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai