SURVEI PERTAMBANGAN
Minggu ke-9
Topik: “Perhitungan Volume Seam dan Stripping Ratio Batu Bara”
Oleh :
Dwi Larasati Melliningrum
NIM: 18/425033/TK/46728
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Laptop
2. Software Surpac
3. Data topografi
4. Data bor
E. LANDASAN TEORI
F. LANGKAH KERJA
Persoalan:
Volume seam, OB, dan IB dapat dihitung dengan menggunakan metode blok. Pada praktikum
ini, volume yang dihitung hanya sebatas area dalam blok dengan satu titik bor. Namun, dalam
praktik di lapangan harus mempertimbangkan semua titik bor yang terdapat dalam area yang
akan dihitung.
Pada praktikum ini akan dilakukan penghitungan volume seam E, seam F, OB dan IB serta
tonase seam E dan F melalui titik bor DH-21 dengan data diketahui sebagai berikut:
Langkah Kerja
1. Membuka software surpac dan mengatur work directory pada folder yang digunakan.
5. Menempelkan titik bor pada DTM topografi supaya elevasinya sama dengan topografi
dengan cara:
Surfaces → Drape string over DTM → pilih string yang akan ditempel
Hasil:
Titik-titik bor sudah menempel pada DTM topografi
6. Menampilkan ID titik bor DH-21 dengan cara:
Display point → pilih d1→ Apply
Karena titik bor DH-21 sebagai acuan (titik tengah) pembuatan blok, maka
perlu mengubah menambah 50 m dan mengurangi 50 m untuk setiap nilai x dan y agar
didapatkan titik-titik batas blok. Titik-titik batas blok dihubungkan secara clockwise
seperti gambar berikut:
Segment yang digunakan untuk perhitungan volume harus dipastikan sudah
clockwise dengan cara:
Edit → Segment → Reverse → klik string (jika masih ada yang anti-clockwise maka
klik lagi pada string hingga menjadi clockwise)
8. Mengubah warna string menjadi putih, menghapus string warna biru, dan simpan.
9. Membuat blok yang sama dengan elevasi yang berbeda supaya membentuk layer-layer
untuk menentukan OB, seam E, IB, dan seam F. (Pastikan layer yang aktif adalah layer
topo).
Edit → Segment → Copy → klik segment yang akan di-copy → tentukan nomor string
10. Mengatur elevasi dengan cara:
Edit → Segment → Math
Hitungan volume yang kedua secara manual menggunakan kalkulator dan rumus.
a. Overburden
= 120.916 – 88.5
= 32.416 m
• Volume = p x l x h
= 324160 m3
• Tonnage = 𝜈 × 𝜌
= 324160 x 1.32
= 427891.2 mT
b. Seam E
• Tinggi = hroofE - hfloorE
= 88.5 – 85.479
=3.021 m
• Volume = p x l x h
= 100 x 100 x 3.021
= 30210 m3
• Tonnage = 𝜈 × 𝜌
= 30210 x 1.32
= 39877.2 mT
c. Intern burden
• Tinggi = hfloorE – hroofF
= 85.479 – 72.619
= 12.86 m
• Volume = p x l x h
= 100 x 100 x 12.86
= 128600 m3
• Tonnage = 𝜈 × 𝜌
= 128600 x 1.32
= 169752 mT
d. Seam F
• Tinggi = hroofF - hfloorF
= 72.619 – 65.409
= 7.21 m
• Volume = p x l x h
= 100 x 100 x 7.21
= 72100 m3
• Tonnage = 𝜈 × 𝜌
= 72100 x 1.32
= 95172 mT
e. Stripping Ratio (SR)
Tonnage = 𝜌 x BCM
BCM = tonnage / 𝜌
SR = 1 / ( volume (OB+IB) / tonnage (seam E + seam F))
Dalam praktikum ini, dilakukan perhitungan volume untuk empat titik yaitu DH-
10, DH-17, DH-21, DH-25.
Tabel 1.1. Data titik bor yang dihitung
Tabel 1.2. Volume seam dan stripping ratio batu bara dari empat titik bor
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Sirnipson, L. R., Triantoro, A., & Melati, S. (2020). Analisis Korelasi Stripping Ratio Dan
Overburden Ratio Berdasarkan Kemiringan Lereng Tunggal Pada Perancangan
Tambang Batubara. Jurnal Himasapta, 5(2), 53.
https://doi.org/10.20527/jhs.v5i2.2340.
Toban, H., Wawong Dwi Ratminah, Bambang Wisaksono, dan Dyah Probowati. 2015.
Perencanaan Produksi Pengupasan Overburden Pada Tambang Batubara Periode
2014-2015 Di Pit Inul East Pt Kaltim Prima Coal Provinsi Kalimantan Timur.
Jurnal Teknologi Pertambangan. Vol 1 No. 1.