SURVEI PERTAMBANGAN
Minggu ke-IX
Disusun oleh:
Aulia Dwi Rachmawati
19/443660/TK/48856
Kelas A
B. Dasar Teori
Pekerjaan tambang seperti pengukuran topografi, staking out,
penentuan batas penambangan (boundary) dan perhitungan jumlah volume
galian merupakan bidang pekerjaan yang berhubungan dengan disiplin ilmu
Teknik Geomatika (Oktavian A. 2008). Dalam dunia pertambangan batu
bara dikenal istilah joint survey, yaitu proses pengukuran dan perhitungan
galian tambang yang dilakukan bersama-sama antara kontraktor dan owner
tambang. Dalam joint survey yang digunakan parameter pembayaran oleh
owner kepada kontraktor adalah volume bersih galian dan timbunan atau
net volume, oleh karena itu volume bersih galian dan timbunan harus diukur
dan dihitung dengan metode maupun perangkat lunak yang sesuai.
Perangkat lunak yang digunakan dalam bidang pertambangan
sebagai alat penunjang pengolahan data seperti penghitungan volume kini
semakin banyak ditemui, seperti surpac vision. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, berpengaruh pada
perkembangan perangkat lunak.
Perhitungan volume blok batubara dapat menggunakan block model
yang berguna untuk mempermudahkan dalam mengestimasi dan
mnginterprestasi suatu cadangan. Dalam block model data mengenai
ketebalan, kedalaman, volume batubara, volume tanah penutup bisa
diinterprestasikan dalam atribut-atribut suatu block odel. Cara estimasinya
dengan menjumlahkan block-blocknya.
Salah satu pertimbangan perancangan tambang berdasarkan hasil
eksplorasi adalah factor ekonomi. Salah satu parameter ang dapat digunakan
untuk meningkatkan keuntungan produksi adalah dengan
mempertimbangkan nilai Stripping Ratio (SR). Stripping Ratio (SR)
didefinisikan sebagai “Perbandingan jumlah volume tanah penutup yang
harus dipindahkan untuk mendapatkan satu ton batubara”. Faktor rank,
kualitas, nilai kalori, dan harga jual menjadi sangat penting dalam
perumusan nilai Stripping Ratio. Stripping ratio(SR) merupakan nilai
perbandingan antara tonase batubara yang didapatkan (dalam satuan Metric
Ton/MT) dengan volume overburden yang harus diambil (dalam satuan
BCM). Nilai SR menentukan layak tidaknya/nilai keekonomiannya
lokasitersebut dilakukan penambangan. Secara umum SR didefinisikan
sebagai jumlah volume overburden yang diambil untuk mendapatkan 1 MT
batubara. Nilai SR berupa suatu perbandingan d ari 1 : 1 s/d 1 : tak terhingga.
Secara umum, SR yangekonomis saat ini adalah 1:12, b erarti didapatkan 1
MT batubara dengan menggali sebesar 12 BCM OB/IB dan berlaku
kelipatannya. Jika nilai SR > 1:12 maka daerah tersebut tidak
menguntungkan untuk ditambang.
C. Langkah Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan, membuka software Surpac.
Gambar C.1 Software Surpac
3) Memasukkan data titik bor tersebut ke dalam Surpac dengan cara file >
import > memberi nilai 5 pada number of descriptions fields sesuai
dengan jumlah deskripsi yang ingin ditampilkan.
Gambar C.3 Import Titik Bor pada Surpac
4) Membuat DTM dari file topografi dengan klik surface > DTM file
functions > Create DTM from string file
Gambar C.6 DTM Topografi
5) Menempelkan titik – titik bor pada DTM topografi agar elevasinya sesuai
dengan klik Drape String Over DTM, lalu pilih string yang akan
ditempel. Pada jendela String Over DTM, hilangkan tanda cek pada
Interpolate new points lalu Apply. Simpan layer titik bor yang telah
ditempel.
7) Membuat blok sebagai titik DH21 sebagai titik tengah dengan klik Edit
> Point > Insert, lalu klik titiknya, kemudian membuat 4 titik yang akan
membentuk blok persegi dengan masing – masing antar titik berjarak 80
m dengan cara mengubah nilai X dan Y seperti berikut :
8) Mengatur elevasi roof E, floor E, roof F, dan floor Fdengan elevasi sesuai
dengan file *.csv yang telah diberikan asisten dosen. Klik Edit > Segment
> Maths > pada Field pilih Z > pada expression isikan elevasinya.
Ulangi langkah hingga blok ke empat.
Roof E
Roof F
Floor F
Gambar C.18 Jendela pembuatan DTM tiap roof E, floor E, roof F, dan floor F
Gambar C.19 Hasil pembuatan DTM tiap roof E, floor E, roof F, dan floor F
10) Setelah itu lakukan perhitungan volume overburden, seam E,
interburden, dan seam F menggunakan menu Surface > DTM File
functions > Create DTM from string file
1) Estimasi volume seam E, seam F, OB, dan IB pada area blok tersebut
dengan menggunakan hitungan volume kubus (p x l x t). Berikut ini
untuk titik 21 :
Volume OB pada perhitungan surpac 207462,4 m3
- DH20
Volume OB
Volume seam E
Gambar D.7 Hasil Perhitungan Volume Seam E DH20 pada Surpac
Volume IB
Volume seam F
- DH1
Volume OB
Volume seam E
Volume IB
- DH23
Volume OB
Volume seam E
Gambar D.15 Hasil Perhitungan Volume Seam E DH23 pada Surpac
Volume IB
Volume seam F
Tabel D.2 Hasil Volume Tonnage seam E, dan seam F pada 3 titik bor lain
Volume DH 20 DH 1 DH23
Volume DH 20 DH 1 DH23
Tabel D.4 Perbedaan Hasil Volume dan stripping ratio tugas 1 dan tugas 2
ID DH OB Seam E IB seam F Tonnage Seam E Tonnage Seam F Total OB+IB Total Seam SR
DH1 218246.4 19334.4 82304 46144 25521.408 60910.08 300550.4 86431.488 3.477325301
DH20 357619.2 19334.4 82304 46144 25521.408 60910.08 439923.2 86431.488 5.089848737
DH21 207462.4 19334.4 82304 46144 25521.408 60910.08 289766.4 86431.488 3.352555957
DH23 127974.4 19334.4 75904 46144 25521.408 60910.08 203878.4 86431.488 2.358844036
DHGabungan 1629431.32 142664.598 406952.684 552689.09 188317.2694 729549.5988 2036384.004 917866.8682 2.218604979
E. Kesimpulan
Pada praktikum survei pertambangan minggu ke-9, dapat didapatkan
bahwa mahasiswa dapat membuat model blok pada titik bor batubara yang
selanjutnya dihitung volume overburden, interburden, dan seam batubara
dengan menggunakan metode cut and fill melalui software Surpac. Di
praktikum kali ini titik bor yang dipakai adalah DH1, DH21, DH23, DH20
dan DH Gabungan ke-empat blok tersebut. Hasil perhitungan volume sudah
tercantum pada hasil dan pembahasan di atas. Secara umum, stripping ratio
yang didapatkan memiliki nilai ekonomis karena nilainya kurang dari 1 : 12.
Daftar Pustaka
Khairul, A. (2021, December). Perancangan Tambang (Pit Design) dan Pentahapan
Tambang Batubara Pit Blok 3 dengan Stripping Ratio 7: 1 di PT XYZ,
Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu
Tengah, Provinsi Bengkulu. In Bandung Conference Series: Mining
Engineering (Vol. 1, No. 1, pp. 1-7).
Modul praktikum Survei Pertambangan minggu 8
Tulloh, M. U. R. R., Yuwono, Y., & Kurniawan, A. (2021). Analisis Perbandingan
Perhitungan Volume Bersih Galian dan Timbunan (Net Volume) dengan
Metode Trapezoidal dan Borrow Pit pada Perangkat Lunak Autocad Civil
3D. Geoid, 16(1), 106-120.