Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM #6

Materi : Create Kontur


Waktu : Alokasi waktu 1 minggu
Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan garis kontur dengan beberapa
interval kontur.

A. Tahapan Pembuatan Kontur

Dalam surpac, untuk membuat kontur harus dibentuk DTM nya terlebih dahulu. Buka file
original100.str dan buatlah DTM nya (ingat : selalu set as work directory). Untuk membuat
kontur, langkahnya adalah sbb:
1. Klik menu conturing  contour DTM file. Akan muncul jendela Extract contour from
DTM. Klik drop down “location” dan pilih file yang akan dibuat konturnya
(original100.dtm)
2. Pada dialog “field to contour” pilih Z  Apply
3. Muncul kotak dialog Extract contour from DTM. Isikan nilai interval kontur pada isian
“contour interval” yaitu 1 (m).  apply
4. Isikan sbb:

Isikan Nama file kontur


minor

Nama file kontur mayor


(kontur label akan dibuat
dalam interval 10m)

5. Akan muncul 2 file baru sesuai nama yang anda isikan diatas. Kontur minor dan mayor
akan terbuat dalam file/layer terpisah.
6. Sekarang anda buka layer kontur minor. Dalam layer kontur minor tsb akan
tergambarkan garis-garis kontur minor dalam berbagai string (warna).
7. Gantilah semua string dalam layer tsb menjadi string no 1. (ingat kembali cara editing
string dengan perintah renumber range). Sehingga menjadi spt berikut:

Simpan layer hasil perubahan ini menjadi file baru.

8. Dengan cara yang sama gantilah string pada lyer kontur mayor menjadi string 6. Simpan
hasil perubahan sring dengan nama baru.
9. Langkah terakhir, gabungkan layer kontur minor dan mayor menjadi 1 layer dengan
nama “kontur_jadi100.str”

Coba anda buat lagi garis kontur tadi dengan interval per 5m.
PRAKTIKUM #7

Materi : Hitungan Volume


Waktu : Alokasi waktu 1 minggu
Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan pembuatan DTM dan hitungan volume metode
cut n fill.

Penjelasan singkat :
Untuk menghitung volume (dalam surpac) baik itu berupa galian atau timbunan, harus
dipersiapkan terlebih dahulu surface untuk obyek yang akan dihitung. Di dalam konsep
pengitungan cadangan (volume), diperlukan 2 buah model surface sebagai pembatas dari material
yang akan dihitung. Sebagai contoh, akan dihitung volume timbunan gambar dibawah. Timbunan
ini di batasi oleh surface atas dan bawah. Oleh karena itu diperlukan data model kedua struktur
tersebut. Dari kedua buah jenis model/surface ini kemudian digunakan untuk menghitung jumlah
volume dengan menggunakan software, misal surfer/surpac (volume between 2 surface). Model
disini bisa berupa kontur digital maupun menggunakan DTM.

1st Surface (progress survey)

2nd Surface (original survey)

Pada gambar diatas sebagai 1st surface adalah kontur/DTM tumpukan, sedangkan 2nd surface
adalah DTM/kontur topografi original.

Langkah Praktikum
1. Disediakan file hasil ukuran stock coal batu bara (vol_stok100.str). Terdapat 3 tumpukan
stock batubara yang saling terpisah (A, B dan C)
2. Misal kita akan menghitung volume tumpukan C, maka siapkan 2 data surface yaitu
surface tumpukan dan surface original. Surface adalah DTM, dan DTM dibentuk dari file
string. Buka file vol_stok100.str

3. Tumpukan 3 mempunyai string 3, Buatlah file yang berisi hanya tumpukan 3. Simpan
sebagai vol_stok_tumpukan3.str. File ini sebagai file surface 1.

4. Sekarang buat file original (surface 2). Kondisi ideal file original adalah diukur dengan TS
sebelum area tsb ditumpuk ditimbun/ditumpuk batu bara. Karena tidak ada file original
hasil ukuran TS maka data original bisa “diakali” dengan membuat boundary (titik) terluar
(titik terluar biasanya memiliki elevasi paling rendah) dari area tumpukan tsb. Buatlah
boundary yang mengitari area tumpukan tsb. Gunakan perintah digitasi dengan pointer
“point” dan gunakan string 4.
Ingat boundary harus terclose dan terclockwise. Simpan file boundary ini sebagai
“bdy_vol_stock3.str”.

5. Sampai langkah 4 diatas, maka anda sudah mempunyai 2 file surface. Langkah
berikutnya buatlah DTM ke dua file tsb.
6. Hitung volume. Langkah nya adalah dari Menu Volume  cut and fill

Isikan DTM original


Isikan DTM stock coal

Tuliskan nama file


output hasil hitungan
volume

Panggil file bdy_vol_stock3.str


(isikan string : 4, sesuai dengan
string boundary)

Jika berhasil maka akan muncul file notepad hasil hitugan volume nya

Lihat nilai pada Fill volume , inilah hasil hitungan volume nya. Dalam satuan m3.

7. Jika langkah diatas sudah selesai, jawablah pertanyaan berikut :

a. Mengapa yang dilihat adalah nilai Fill Volume, bukan Cut volume?
b. Berapakah luasan area tumpukan C?
c. Apakah yang dimaksud dengan Nett volume?
d. Anda ingat kembali istilah LCM dan BCM, nilai volume diatas dalam LCM
atau BCM?
e. Menurut anda, bagaimana cara konversi satuan LCM ke BCM dan sebaliknya.
8. Tugas anda berikutnya :
a. Hitung volume tumpukan A dan B.
b. Hitung volume B dan C, jika volume stock akan dihitung pada RL elevasi 102.5m

HASIL PRAKTIKUM (SOFTCOPY pdf) SILAKAN DIKIRIMKAN VIA EMAIL KE :


surtam.s1.2013@gmail.com
maksimal Senin 18 Nov 2013 jam 23.00

Dosen pengampu :

Ruli Andaru

(mohon maaf, saya masih ada tugas luar kampus di Bogor. Silakan belajar mandiri sesuai dengan
modul yang sudah disiapkan).
Tips :

Ketika anda akan menghitung volume dengan metode seperti diatas (nett volume between 2
DTM), syarat utamanya adalah boundary yang anda buat tidak boleh keluar (outside) dari DTM,
baik DTM original maupun DTM stock.

Jika boundary outside DTM, akan muncul informasi seperti berikut :

Bagaimana solusinya?

Solusinya hanya 1, move/geser titik dimana terjadi outside sehingga titik tsb tidak
lagi diluar area DTM

Anda mungkin juga menyukai