Anda di halaman 1dari 32

PEMBUATAN DATABASE DAN PENGISIAN DATA

Klik kanan pada directory dan pilih set as work directory

Kemudian klik Database – Open/New

Tambahkan opsi table untuk geology dan assay dengan cara ketik pada kolom seperti diatas, dan
tambahkan table dengan cara klik kanan-add

Apply
Pada table collar tambahkan kolom baru untuk hole_type dengan valid entries TP(testpit),
DH(drillhole) seperti diatas

Pada table geology tambahkan kolom rock dengan valid entry sesuai kode batuan. Contoh diatas
jenis batuannya adalah bauksit (sesuai tabel geology yang dibuat di excel)
Pada tabel assay tambahkan data hasil analisa

Apply
Apply
Tahap ini merupakan tahap pengisian data kolom2 tersebut sesuai dengan data yang telah disiapkan
dalam bentuk *csv di excel

Klik database - import data

Centang perform overlapping sample, gunany auntuk mendeteksi apakah ada sample atau titik yang
dobel dengan nama yang sama

Ambil data sesuai tabel yang diminta

Apply
Memunculkan titik-titik bor atau testpit.
Klik database – display – drillhole collars.

Modifikasi dengan menampilkan atau tidaknya kode, besar kecilnya huruf dan simbol dsb.

Apply
PEMBUATAN DATA KOMPOSIT DAN PENGOLAHAN DATANYA

Klik database – composite – by grade constrain.

Maksudnya adalah kita akan membuat nilai komposit per lubang yang dibatasi berdasarkan data
hasil analisa pada tabel assay

Beri nama pada isian location

Isikan Table name dengan Assay

Isilah kolom field to be composited dengan


kategori analisa yang akan dikompositkan
Seperti contoh diatas

Apply

Langkah selanjutnya adalah pengolahan data


komposit di Microsoft excel
Buka file komposit dengan extensi *str yang telah kita buat di surpac dengan mic.excel

New tabel – dan copykan kolom A ke tabel baru tersebut – tutup file komposit *str-nya (don’t save)

Klik kolom A – tool – text to column – maka akan muncul gambar seperti diatas.
Pilih delimited dan centang pada kolom comma – next – finish.

Berilah nama-nama header sesuai dengan urutan-urutannya.


Pada contoh diatas urutannya yaitu :

Y X Z CF SiO2 R-SiO2 Fe2O3 TiO2 LOI Al2O3 THICKNESS HOLE_ID DEPTH_FROM DEPTH_TO Z Raw Data TOP_ORE BOT_ORE

Buat kolom tambahan untuk Z(raw data), Top_ore, dan Bot_Ore.

Isikan data Z(raw data) dari data Z pada data collar / Survey.csv

Buatlah rumus TOP_ORE = Z(raw data) – Depth_From dan


Buatlah rumus BOT_ORE = Z(raw data) – Depth_To

Buat data di sheet 2,3 dan 4

Rename dengan - TOPO yang berisikan data Y X dan Z (raw data)


- TOP_ORE yang berisikan data Y X dan TOP_ORE
- BOT_ORE yang berisikan data Y X dan BOT_ORE

Dan save as (*csv) ke masing2 kategorinya

Data tersebut nantinya akan diubah menjadi data string didalam surpac

Klik file – import – data from one file

Ambil data *csv yang telah kita buat di excel pada isian text file name

Isikan nama string yang akan dibuat di isian location


Centang kotak delimited dan isilah dengan tanda koma

Apply

Isikan urutan masing masing kolom sesuai data yang kita buat di excel seperti
gambar diatas yaitu
Y dengan kolom 1 , X dengan kolom 2, Z atau top_ore atau bot_ore dengan
kolom 3.
Apply

Ulangi langkah langkah pembuatan file string tersebut untuk masing masing file TOPO, TOP_ORE
dan BOT_ORE.
PEMBUATAN KONTUR DARI DATA STRING

Dobel klik pada file string yang telah kita buat pada langkah sebelumnya sehingga muncul gambar
garis2 yang menghubungkan titik-titik
Klik conturing – begin conturing – apply

Apply
Continue

Klik contouring – contouring area – define extent

Isikan jarak grid yang akan dilakukan untuk interpolasi

Apply
Setela muncul window seperti disamping,
catat Y dan X dengan cara dibulatkan
kebawah dan extent dibulatkan keatas.
Contoh disamping 9739199, 473299 dan
extent-nya 5752, 5202. maka catat
pembulatannya adalah 9739100, 473200
dan extentnya 5800, 5300.

Hal ini dimaksudkan agar nantinya luasan


blok model lebih luas sebelum di potong
oleh constraint

Apply

Klik countering – estimate grid values – by inverse distance


Isikan minimum dan maksimumnya
Klik conturing – contur grid – apply maka akan muncul seperti diatas

Jika pakai interval maka akan secara otomatis, tetapi jika pakai range maka dapat diisi sebagai
berikut:
Cara pengisian contur range lihat pada minimum contur value, kemudian bulatkan dan isikan
Contoh : Minimum = 16.017
Maksimum = 74.964 maka pengisian range adalah

Contur range = 10,80, (intervalnya)-------jadi 10,80,1

Apply - Apply

Save – pada location isi nama kontur yang telah kita buat.
Buat kontur untuk TOPO – TOP_ORE – dan BOT_ORE dengan cara diatas.

PEMBUATAN DTM (DISTANCE TERRAIN MODEL)


DARI DATA STRING BERBENTUK KONTUR
Klik surface – DTM file function – Create DTM from string file
Maka akan muncul sebagai berikut :

Panggil file kontur yang akan kita buat DTMnya - Apply

Maka akan muncul gambaran contoh DTM seperti diatas


Buat masing masing DTMnya dari masing masing file kontur
PEMBUATAN DTM (DISTANCE TERRAIN MODEL)
UNTUK PEMISAHAN BLOK PER BLOK
Display – point - markers
Apply 2 kali

Maka tampilan akan berubah


seperti ini.

Menunjukkan titik2 yang


mengumpul membentuk suatu
kelompok dan bias dipisahkan
dengan kelompok lain.

Pada kolom layer – klik dan buat layer baru untuk membuat boundary dari kumpulan titik yang bias
dipisahkan menjadi satu bagian sub-blok
Apply

1 2 3 4

Tool untuk mendigitasi boundary


1. Digitise point at cursor location
Untuk membuat garis berdasar lokasi kursor (untuk bias pas ke titik, aktifkan snap-nya)
2. Select a point to digitize
Untuk membuat garis berdasar titik terdekat (klik di dekat titik maka akan otomatis snap ke
titik tersebut)
3. Close the current segment
Untuk mengakhiri digitasi setelah terbentuk suatu boundary
4. Start new segment for digitizing
Untuk memulai proses digitasi baru

Close
Save
Untuk membuat DTM yang telah dibatasi dengan boundary yang kita buat :
Klik Surface – DTM File function – Clip DTM by boundary string.

Isikan data DTM yang telah dibuat dari data bot atau top
Isikan data boundary string yang telah dibuat

Isikan nama untuk data DTM dan Stringnya

Apply

Lakukan proses tersebut untuk pembuatan DTM


top dan Bottomnya.

DTM top dan Bottom inilah yang nantinya akan


digunakan sebagai data OREBODY

MENGHITUNG CADANGAN
DENGAN BLOCK MODEL

Klik Block model – New/Open


Isikan nama blok yang kita inginkan – Apply

Origin, Extent diisi dengan nilai sewaktu membuat kontur


Z dapat diisi angka 100 agar luas areanya, sehingga mudah untuk dibatasai dengan constrain nilai Z
dengan rentang 0-100

User block size diisi dengan berapa luas area pengaruh yang kita inginkan
Nilai Z pada kolom ini maksudnya adalah berapa tebal blok area pengaruhnya.

Maximum sub-blok bisa dihitung dengan nilai extent dibagi dengan user block size. Hasilnya
dibulatkan keatas sesuai dengan opsi maximum sub-bloknya.

Contoh diatas - extent : block


5800 : 25 = 232
Maka nilai maximumnya dapat diisi dengan opsi 256
Apply
Kemudian tutup blok model dengan cara klik blok model – close dan pilih save and exit seperti
gambar diatas. Maksudnya adalah biasanya blok model belum muncul di direktori sebelah kiri layer,
untuk memunculkannya maka harus close – save and exit dahulu. Setelah blok model muncul di
direktori baru bisa dibuka lagi dengan double clik.

Klik display – display block model. (untuk memunculkan blok modelnya)


Setelah muncul blok model maka langkah selanjutnya adalah membuat batasan untuk blok model
tersebut atau dalam surpac disebut CONSTRAINT. Batasan yang akan kita buat yaitu batasan untuk
tubuh dari ore atau OREBODY

Cara membuat constrain. Klik constraint – New constraint file maka akan muncul window seperti
dibawah ini
Pilih constraint type dengan DTM
- Panggil data DTM kontur BOT_ORE yang telah kita buat dan centang above.
- Klik ADD maka akan masuk pada data disebelah kanan. Panggil juga data DTM untuk TOP_ORE,
tetapi matikan centangan above untuk membatasi orebodynya.
- Constrain combination diketik dengan “a and b” agar surpac mengkombinasikan data diatas
Bottom dan dibawah Top_ore.

Beri nama orebody-nya dan klik Apply

Langkah selanjutnya yaitu membatasi blokmodel dengan batasan constrain yang telah kita buat.

Klik constrain – New graphical constraint


Constraint type pilih constraint. Abil file orebody yang telah kita buat dan klik ADD.
Apply.

Maka akan muncul gambar blokmodel yang telah terpotong potong sesuai dengan batasan constraint
yang telah kita buat

Akan tetapi blokmodel tersebut belum mempunyai data (kosong). Maka untuk mengisi data blok-
Per-bloknya kita harus membuat data atribut.

Klik Attribut – New. Isikan data-data yang kita inginkan (hasil analisa) bahkan data ketebalan
(thickness)
Untuk kolom Type diganti dengan real dan kolom decimal kita isi dengan angka 2. Background type
diisi dengan angka 0.

Apply

Setelah kolom atrubut kita buat, kita bisa isikan data-data kalkulasi dari software surpac
Klik estimation – Inverse distance.

Klik data source dengan string file dan panggil data string komposit yang telah kita buat.
Isikan kolom atribut to file dengan hasil analisa. Urutkan
sesuai dengan data kompositnya.
Kolom description isikan urut dari angka 1-2-3 dan
seterusnya sesuai urutannya.
Minimum dan maximum search isikan dengan berapa area pengaruh yang kita inginkan.

Apply

Number of discretisation isikan 1 : 1 :1


Centang constrain interpolation

Apply

Constraint type isikan constrain


Constraint file isikan file orebody yang telah dibuat dan ADD - Centang kotak inside
Apply
Masing-masing blok sudah terisi oleh data.
Kenudian modifikasi warna berdasar data seperti gambar diatas

Klik Display – colour model by attribute.

Ganti color by dengan analisa yang kita inginkan.


Ganti range warnanya, contoh 20;40;45;50;100 dst – Apply
Diatas adalah gambar modifikasi warna berdasar range analisa dari kadar Al2O3
MEMBUAT REPORT DARI BLOCK MODEL

Klik blok model – report


Isi nama reportnya, centang modify dan constraintnya seperti diatas

Beri sedikit embel-embel untuk lembar laporannya, seperti nama Block, Daerah dsb
Isi atribut dengan analisa yang terdapat dalam assay dan ditambah thickness
Pilih Value dan isi dengan berat jenis bijih yang akan kita hitung cadangannya

Isi grouping attribute dengan hasil yang akan kita tampilkan di report, missal Al2O3 dengan sorting
range 30;100. SiO2 dengan sorting range 0;20. Fe2O3 dengan sorting range 0;20 dan TiO2 dengan
sorting range 0;5
Karena pada menu membuat report kita centang constraint maka kita panggil constraint orebody
yang telah kita buat. ADD dan Apply.

Selamat mencoba

Anda mungkin juga menyukai