Anda di halaman 1dari 16

1.

Membuka file original100.str, kemudian membuat DTM-nya.

Pilih menu Surfaces DTM File functions Create DTM from string file.

Muncul jendela Create a DTM from a string file pada Location Name pilih file yang
akan dibuat DTM-nya.

2.

Pilih menu conturing contour DTM file muncul jendela Extract contour from
DTM klik drop down location dan pilih file yang akan dibuat konturnya
(original100.dtm)

3.
4.

Pada dialog field to contour pilih Z Apply.


Muncul kotak dialog Extract contour from DTM. Isikan nilai interval kontur pada isian
contour interval yaitu 1 (m) Apply.

5.

Akan muncul 2 file baru sesuai nama yang anda isikan diatas. Kontur minor dan mayor
akan terbuat dalam file/layer terpisah.

6.

Dalam layer kontur minor tersebut akan tergambarkan garis-garis kontur minor dalam
berbagai string (warna).

7.

Mengganti semua string dalam layer tersbut menjadi string no 1. (ingat kembali cara
editing string dengan perintah renumber range). Sehingga menjadi seperti berikut:

Kontur minor

Simpan layer hasil perubahan ini menjadi file baru, dengan klik ikon

8.

Dengan cara yang sama gantilah string pada layer kontur mayor menjadi string 6.
Simpan hasil perubahan sring dengan nama baru.

Kontur mayor

9.

Langkah terakhir, menggabungkan layer kontur minor dan mayor menjadi 1 layer
dengan nama kontur_jadi100.str, dengan cara : open file mayorbaru0.str open juga
file minorbaru0.str dengan menekan tombol CTRL kedua layer sudah tergabung
simpan menjadi file baru dengan klik ikon .

Hasil
penggabungan
layer

10. Melakukan trim outside data kontur diatas menggunakan data boundary bdy_10.str,
dengan cara : pilih menu Edit Trim Clip by selected segment pilih outside.

Hasil trim outside

11. Mencoba kembali membuat garis kontur tadi dengan interval per 5m, dengan cara : pilih
menu conturing contour DTM file muncul jendela Extract contour from DTM
klik drop down location dan pilih file yang akan dibuat konturnya (original100.dtm)
muncul kotak dialog Extract contour from DTM isikan nilai interval kontur pada
isian contour interval yaitu 5 (m) Apply.

Hasil pembuatan kontur, minor


: 5m, mayor : 20m

1.

MODUL 10
Telah disediakan file hasil ukuran stock coal batu bara (vol_stok100.str). Terdapat 3
tumpukan stock batubara yang saling terpisah (A, B dan C).
A

2.
3.

Untuk menghitung volume tumpukan C, maka kita harus mempersiapkan 2 data


surface, yaitu : surface tumpukan dan surface original. Surface adalah DTM, dan DTM
dibentuk dari file string. Buka file vol_stok100.str.
Membuat file yang berisi hanya tumpukan 3 yang memiliki string 3, dengan cara : klik
ikon . Simpan sebagai vol_stok_tumpukan3.str. File ini sebagai file surface 1.

Hasil penyimpanan hanya tumpukan 3

4.

Membuat file original (surface 2). Kondisi ideal file original adalah diukur dengan TS
sebelum area tsb ditumpuk ditimbun/ditumpuk batu bara. Karena tidak ada file
original hasil ukuran TS maka data original bisa diakali dengan membuat boundary
(titik) terluar (titik terluar biasanya memiliki elevasi paling rendah) dari area
tumpukan tersebut. Membuat boundary yang mengitari area tumpukan tersebut.
Menggunakan perintah digitasi dengan pointer point dan string 4.

Memulai digitasi untuk pembuatan boundary, dengan cara : klik ikon


ikon

lalu klik

lakukan digitasi setelah sampai pada titik yang mendekati titik akhir

klik ikon
simpan hasil sebagai bdy_vol_stock3.str.
Melakukan checking pada boundary apakah sudah anti-clockwise atau clockwise,
dengan klik ikon
klik segment-nya maka muncul keterangan bahwa segment
boundary masih anti-clockwise.
Klik ikon reverse
5.

klik boundary maka boundary sudah clockwise.

Membuat DTM dari kedua file tersebut, dengan cara : menu surface DTM file
functions create DTM from string file pada Location name : pilih file
vol_stock_tumpukan_3.str Apply kembali membuat DTM dengan cara yang sama
seperti sebelumnya, namun pada Location name : pilih file bdy_vol_stock_3.str

Hasil DTM stock

Hasil DTM original

6.

Menghitung volume. Langkah nya adalah dari Menu Volume cut and fill.

Jika berhasil maka akan muncul file notepad hasil hitugan volume nya
Hasilhitungan volume

Lihat nilai pada Fill volume , inilah hasil hitungan volume nya. Dalam satuan m.
7. Jawaban pertanyaan :
a. Mengapa yang dilihat adalah nilai Fill Volume, bukan Cut volume?
Karena volume yang ingin diketahui merupakan hasil timbunan (stock) bukan galian.
b. Berapakah luasan area tumpukan C?
Fill area : 2731.7 m.

c.

Apakah yang dimaksud dengan Nett volume?


Adalah selisih fill volume dengan cut volume.
d. Anda ingat kembali istilah LCM dan BCM, nilai volume diatas dalam LCM
atau BCM?
Nilai volume di atas dalam LCM, karena yang dihitung adalah kondisi eksitu.
e. Menurut anda, bagaimana cara konversi satuan LCM ke BCM dan sebaliknya jika
diketahui SF 1.52. Hitunglah volume hasil konversinya.
Hitung volume BCM caranya dengan rumus : nilai vol. LCM / SF. Sehingga dihasilkan
nilai 10905.5 m / 1.52 : 7174.671 m.
Untuk menghitung volume LCM : SF x nilai vol. BCM.
8. Menghitung :
a. Volume tumpukan A : 716.8 m dan B : 10960.1 m.
Hasilhitungan cut&fill tumpukan A

Hasilhitungan cut&fill tumpukan B

b. Volume B : 4268.9 m dan C : 5139.8 m, jika volume stock dihitung pada RL elevasi
102.5m.
Hasilhitungan cut&fill tumpukan B

Hasilhitungan cut&fill tumpukan C

D. Kesimpulan
Mahasiswa dapat melakukan pembuatan kontur dan perhitungan volume dengan
aplikasi Surpac.

Anda mungkin juga menyukai