Saya harap bro dan sis semua dalam kondisi sehat wal’afiat dan selalu diberi kesehatan dan kelimpahan
Bung AS di bulan Januari kemarin tidak sempat menulis untuk blog ini dikarenakan suatu hal yang tidak
dapat diinformasikan ke bro dan sis… halah..he…he.. Mudah – mudahan kedepannya bisa konsisten
Sebelumnya bung AS pernah menuliskan tentang tutorial Surpac 6.4 dengan materi Geodatabase, oleh
karena itu untuk melanjutkan tutorial Surpac 6.4 nya, kali ini bung AS akan mencoba membahas tentang
Block Model.
Block model merupakan bentuk database yang memiliki referensi spasial dan menyediakan sarana untuk
membuat pemodelan sebuah tubuh endapan dengan bentuk 3D dari data titik maupun data interval
seperti dari data sampel lubang bor dengan interpolasi dari nilai pengukuran yang sebenarnya. Blok model
ini berguna untuk memperkirakan nilai volume, tonnase, dan nilai rata – rata attribute yang terdapat
didalamnya.
Sebuah blok model terdiri dari sel – sel dengan ukuran tertentu yang merupakan inti dari pusat blok yang
mengandung massa dimana semua data yang disimpan didalamnya dalam bentuk attribute seperti BJ,
mengandung massa dimana semua data yang disimpan didalamnya dalam bentuk attribute seperti BJ,
Demikianlah pengantar tutorial Block Model dengan menggunakan Surpac 6.4, next time kita lanjut
blok modelnya. Pembuatan data topografi bisa berasal dari data format .csv atau .txt, data tersebut
diimport dengan cara klik File > Import > Data from one file
Kemudian akan muncul window Import From Text File, klik drop down pada Text File Name, pilih
file ex1_topo.csv, kemudian isikan Output to string file Location = ex1_topo, checklist Deliminted
klik Apply.
Kemudian akan muncul file ex1_topo.str hasil dari proses import data topografi, file tersebut bisa kita
lihat di window Navigator. Untuk melihat di window Graphic Surpac, klik file string tersebut, kemudian klik
Jika ingin mengganti tampilan file string tersebut dari polyline ke point, bisa dengan cara Display > Hide
Lalu muncul window Drawing, pilih layer name: ex1_topo.str lalu klik Apply
Kemudian buatlah file DTM dari file string ex1_topo.str dengan cara klik Surface > DTM File Functions >
file ex1_topo.dtm.
Dari window navigator, pilihlah file ex1_topo.dtm kemudian klik kanan – Open
dengan menggunakan Surpac 6.4, next time kita lanjut dengan materi berikutnya…
Melanjutkan artikel sebelumnya yaitu persiapan block model (pembuatan DTM topo surface) yang
artikelnya bisa diklik disini. Kali ini bung AS akan melanjutkan ketahapan berikutnya yaitu pembuatan
block model.
Untuk membuat blok model, dimulai dari Block Model > New / Open
Lalu akan muncul window Select Model, ketiklah pada kolom Model Name = bm_ex1, lalu klik Apply
Kemudian secara otomatis akan muncul angka minimum – maksimum untuk Y, X dan Z
Bulatkan angka minimum dan maksimum dari Y, X dan Z, bulatkan kebawah 50 m dari nilai minimum,
naikkan 50 m keatas dari nilai maksimum. Isikan User Block Size = 25; 25; 1 dan Sub Blocking = Standar,
Setelah selesai proses pembuatan blok model selesai, akan muncul button bm_ex1 pada status bar bagian
bawah.
Attribute merupakan kandungan data atau informasi dalam tiap – tiap block cell, misalnya data assay Ni
dan Fe yang kita masukkan sebagai attribute, karena data tersebut akan digunakan dalam perhitungan
sumberdaya.
Masukkan data attributes dengan cara, Blockmodel > Attributes > New
Setelah selesai prosesnya, cek attribute yang ada didalam block model yang sudah kita buat dengan
cara Block Model > Display > View Attributes for One Block
Pilihlah salah satu kotak dari blok model yang telah kita buat sebelumnya, setelah kita pilih, maka akan
muncul window Block Attribute dari kotak yang kita pilih, terlihat di window tersebut bahwa attribute Ni,
materi berikutnya…
Kali ini bung AS akan melanjutkan tutorial yang sebelumnya yaitu pembuatan block attribute, yang
artikelnya bisa dilihat disini. Kali ini dilajutkan dengan pembahasan membuat constraint.
Dalam pembuatan blok model suatu endapan mineral, seringkali kita membutuhkan suatu pembatas.
Pembatas ini diperlukan bila dalam 1 lokasi endapan mineral memiliki beberapa karakteristik, atau untuk
Didalam Surpac, pembatas ini disebut Constraint, constraint ini bisa berupa Surface, DTM, Solid, Closed
Untuk contoh ini, kita bisa gunakan constraint beberapa file DTM, seperti Topografi, Base Overburden dan
Top Bedrock.
Untuk meng-extract suatu posisi top atau bottom suatu interval atau zona bisa dengan cara,
Muncul window Zone Thickness and Depth, isikan nama file yang akan dibuat,
misalkan: ext_bottom_ovbn, file ini akan digunakan sebagai batas atas dari blok model.
Lalu akan muncul window Select Zone From And To Zones, pilihlah
Zone code = Ovbn ; Start at = Bottom of zone ; For missing zone use = Start of Hole
Zone code = Ovbn ; Finish at = Bottom of zone ; For missing zone use = Top Zone
Untuk batas bawah dari blok model kita akan gunakan zona Brk, isikan nama file yang akan
dibuat : ext_top_brk.
Lalu akan muncul window Select Zone From And To Zones, pilihlah
Zone code = Brk ; Start at = Top of zone ; For missing zone use = Bottom of zone
Zone code = Brk ; Finish at = Top of zone ; For missing zone use = End of Hole
Hasil dari Extract – Zone Thickness and Depth tidak sepenuhnya berhasil.
Pada DH178, DH180, DH182 berhasil meng-extract depth karena terdapat zona Ovbn dan Brk pada
drillhole tersebut.
Pada DH181 masih bisa digunakan karena bila zona Ovbn tidak muncul pada DH tersebut, maka string
Sedangkan untuk DH176 dan DH177 tidak dapat digunakan, karena pada DH tersebut ada zona Ovbn
namun tidak ada zona Brk, sehingga string extract depth dari DH sekitarnya akan naik keposisi titik 0 m
DH, sehingga banyak zona yang tidak akan terhitung dalam proses perhitungan sumberdaya seperti
bagian base / bottom dari blok model, maka bisa kita gunakan data dari bottom drillhole, namun kita
Hasil dari pembuatan string bottom drillhole (polyline biru) dan file extract depth zona Ovbn (polyline
coklat). Setelah file yang akan dijadikan constraints sudah siap, maka kita akan meng-constraints blok
Untuk melakukan constraints, klik Blockmodel > Constraints > New graphical constraint
Untuk constraint ke 2, pilih Constraint type = DTM ; DTM file = ex1_base.dtm, lalu klik Add
Check list kolom Above, karena blok model yang akan digunakan adalah yang posisinya diatas dari DTM
ex1_base.
Simpanlah blok model yang telah dilakukan constraint tersebut, dengan cara Blokmodel > Constraints >
Muncul window Save Current View as Graphical Constraint, ketiklah nama filenya dalam hal
materi berikutnya…
Selesai dari belajar membuat constraint blok model yang artikelnya bisa dibaca disini, selanjutnya adalah
Selanjutnya muncul window Select the Assay Table to Process, pilih table Assay
Kemudian muncul window Extract Composited Grades – Define the Assay, pilih Field : Ni, setelah itu
klik Apply
Kemudian akan terbentuk file string hasil dari extract sample assay Ni.
Untuk melihat dalam bentuk table, bisa dengan cara Navigator > ext_sample_ni > Edit
File ext_sample_ni dalam bentuk table, dimana nilai assay dari Ni terlihat pada kolom ke 3 dari kanan atau
berikutnya…
Selesai dari belajar membuat constraint blok model yang artikelnya bisa dibaca disini, artikel selanjutnya
Estimasi merupakan melakukan perhitungan sumberdaya berdasarkan data – data drillhole yang telah
Kemudian muncul window Nearest Neighbour Search Parameter, gunakan Maximum search radius = 100,
Cek nilai disalah satu cell blok model, dengan cara klik Blockmodel > Display > View Attribute for One
Block
Untuk membedakan kadar assay dengan warna tertentu, bisa dilakukan dengan cara Blockmodel > Display
Constraint
Pilihlah Constraint file: cons_ex1_ovbn_base, serta constraint Block Ni >= 1.6, lalu Apply
berikutnya…
Setelah selesai melakukan estimasi dengan menggunakan metode nearest neigbour seperti pada artkel
sebelumnya yang bisa dibaca disini. Kali ini kita akan membahas bagaimana membuat block model
reportnya.
Blok model report ini merupakan laporan hasil perhitungan sumberdaya berdasarkan hasil pembuatan
blok model dan penerapan beberapa constraints sesuai dengan kebutuhan kita.
Name = rep_esti2_ni dan pada Output Report File Name = rep_esti2_ni_nn. Report Type = Standard
Kemudian akan muncul window Block Model Report, isikan beberapa hal seperti contoh dibawah ini :
Report Attributes = Ni
Weight by = Volume
Demikianlah artikel block model report ini saya buat, semoga bermanfaat untuk bro dan sis sobat
GeoExplorer sekalian…