Anda di halaman 1dari 61

PENDAHULUAN

Hal yang pertama kali yang harus dilakukan pada saat membuat gambar kerja di AutoCAD Mechanical
adalah memilih satuan unit yang digunakan. Apakah menggunakan satuan metric atau imperial. Hal ini
berguna untuk mencegah adanya perbedaan satuan yang digunakan dalam sebuah project. Dimana hal
ini berguna untuk pembuatan template yang dijadikan acuan untuk pekerjaan berikutnya.

Ada 2 cara pemilihan yang bisa kita gunakan untuk mengambil ukuran tersebut yaitu :

1. Dengan menekan file > new pada menu bar maka akan muncul tampilan seperti gambar 1

Gambar 1

2. Dengan cara mengetik startup pada command prompt dan merubah variable menjadi 1. Dan
pilih pada menubar file > new Maka akan muncul seperti gambar 2.

Gambar 2
Pada latihan ini kita akan mencoba membuat template dan gambar kerja menggunakan satuan metric
(mm).
BAB I

MEMBUAT TEMPLATE

Hal yang sering dilupakan oleh seorang drafter /designer yaitu memulai pembuatan gambar kerja tanpa
menggunakan template. Padahal dengan menggunakan template akan mempersingkat proses pekerjaan
yang akan kita lakukan. Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana membuat template di AutoCAD
Mechanical.

Hal yang harus diperhatikan pada pembuatan template adalah :

1. Mengatur style baik text maupun dimension yang akan digunakan pada proses pembuatan
gambar kerja
2. Mengatur layer yang akan digunakan
3. Membuat Etiket (title block dan boder)
4. Mengatur printer atau plotter yang akan digunakan
1.1 Mengatur style

Ada 2 macam style yang harus kita rubah untuk proses pembuatan template yaitu text style dan
dimension style. Hal ini harus dilakukan dikarenakan standar huruf yang digunakan tiap perusahaan
ataupun bidang pekerjaan berbeda-beda.

1.1.1 Mengatur Text Style

Adapun cara mengatur text style di AutoCAD Mechanical sebagai berikut :

a. Ketik style atau st pada command prompt atau klik format > text style > text style. Maka
akan muncul dialog box seperti terlihat pada gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3
Pada contoh kali ini kita akan menggunakan membuat style dengan nama isocp dan
menggunakan huruf isocp.shx. Adapun cara pembuatanya sebagai berikut :

- Tekan tombol new (perhatikan gambar 1) dan masukan nama style menjadi ISO dan
klik OK.

Gambar 4

- Pilih isocp.shx pada frame list font name (perhatikan gambar 3)


- Tekan tombol apply (perhatikan gambar 3) untuk menyimpan style baru yang kita
buat.
b. Lakukan hal yang sama seperti keterangan 1.1.1.a untuk membuat style baru yang kita
butuhkan.
1.1.2 Mengatur Dimension Style
Adapun cara mengatur dimension style sebagai berikut :
a. Ketik d atau dimstyle pada command prompt atau klik kanan mouse pilih options maka akan
keluar dialog box seperti gambar 5.

Gambar 5
b. Klik dimension maka akan mucul seperti dialog box seperti gambar 6. Kemudian pilih edit.
Maka akan mucul dialog box seperti gambar 7.

Gambar 7

Gambar 6

c. Pada gambar 7 tekan tombol modify maka akan muncul dialog box seperti gambar 8. Dan
Lakukan perubahan sesuai dengan standard yang kita butuhkan.

Gambar 8
1.2 Mengatur Layer

Berbeda dengan AutoCAD standard pada AutoCAD Mechanical untuk kebutuhan layer sudah
tersedia dan akan terbentuk secara otomatis ketika kita melakukan proses penggambaran (drafting)
menggunakan feature yang terdapat pada AutoCAD Mechanical. Pada AutoCAD Mechanical
terdapat beberapa kategori layer menjadi beberapa definisi :

a. Annotation View
b. Balloon
c. BOM
d. Calculation
e. Detail View
f. Dimensioning
g. Drafting
h. Hide
i. Hole Chart
j. Mechanical Symbol
k. Non Plottable
l. Part List
m. Section View
n. Standard Feature
o. Standard Parts
p. Text
q. Title Border / Revision

Pada masing-masing kategori berhubungan erat dengan feature yang terdapat di AutoCAD
Mechanical. Berikut cara mengganti nama layer agar kiranya sesuai dengan yang kita inginkan.
Adapun caranya sebagai berikut :

a. Klik kanan mouse dan pilih options maka akan muncul tampilan dialog box seperti gambar 5.
b. Klik dua kali icon ISO yang tampak seperti pada gambar 9. Maka akan muncul dialog box seperti
pada gambar 10.

Gambar 9
Gambar 10

c. Pada gambar 10 klik tombol settings maka akan muncul seperti gambar 11.

Gambar 11

d. Ganti nama layer sesuai dengan standard yang kita butuhkan. Misal pada kategori drafting kita
ingin mengganti object contour yang tadinya AM_0 menjadi benda 1.
e. Klik 1 kali pada layer AM_0 maka akan muncul dialog box seperti gambar 12.

Gambar 12

f. Klik 1 kali pada nama layer misal pada AM_0 dan rubah menjadi benda 1. Klik apply/OK untuk
menutup dialog box.
g. Sebagai latihan 1 kita rubah beberapa nama layer berdasarkan kategori. Adapun kategori dan
nama layer yang harus kita rubah sebagai berikut :

1) Kategori drafting.

Object Nama Layer Awal Nama Layer sesudah dirubah


Contour 1 AM_0 Benda 1
Contour2 AM_1 Benda 2
Contour3 AM_2 Benda 3
Centerline AM_7 Garis Tengah
Construction Line AM_CL Garis Konstruksi

2) Kategori Hide

Object Nama Layer Awal Nama Layer sesudah dirubah


Hidden Line AM_3 Putus-putus

3) Kategori Dimensioning

Object Nama Layer Awal Nama Layer sesudah dirubah


Dimension AM_5 Dimensi
Text Small AM_6* Teks
Text Medium AM_6* Teks
4) Kategori Title Border/Revision

Object Nama Layer Awal Nama Layer sesudah dirubah


Drawing Border Thin Object AM_BOR Frame
Drawing Border Object AM_BOR Frame
Drawing Border Thick Object AM_BOR Frame
Title Block Thin Object AM_BOR Frame
Title Block Objects AM_BOR Frame
Title Block Thick Objects AM_BOR Frame

5) Kategori Detail View

Object Nama Layer Awal Nama Layer sesudah dirubah


Detail View AM_4 Detail

6) Kategori Section View

Object Nama Layer Awal Nama Layer sesudah dirubah


Section/Viewing Plane Line AM_10 Garis Potongan

h. Perhatikan gambar 10. Pada frame Projection Angle pilih Use 3rd Angle Projection.
i. Klik tombol OK untuk menutup dialog box.

Jikalau style dan layer sudah kita atur. Simpan file tersebut menjadi format *.dwt. Pada menu bar pilih
file > save as > training.dwt . Perhatikan gambar 13. Dan untuk pembuatan gambar baru selanjutnya kita
bisa menggunakan template training.dwt

Gambar 13

1.3 Membuat Etiket (title block dan border)

Etiket atau kepala gambar berfungsi untuk pemberi informasi tentang hal-hal penting yang
berhubungan dengan proses dan pelaksanaan.Di AutoCAD Mechanical ada sedikit perbedaan
konsep bila dibandingkan dengan AutoCAD standard. Di AutoCAD Mechanical title blocks dan border
dibuat secara terpisah. Pada sub bab ini kita akan membahas bagaimana cara membuat keduanya.
1.3.1 Title block

Title blocks biasanya berfungsi untuk memberikan keterangan siapa yang menggambar,
Memeriksa dan Meyetujui gambar. Serta keterangan lain yang berhubungan dengan gambar
kerja. Seperti No. gambar, judul gambar dan yang lainnya. Disini kita akan membuat sebuah title
blocks sederhana. Hal mendasar yang harus diperhatikan adalah adanya keterangan berupa teks
yang tetap dan berubah-ubah. Untuk teks yang berubah-ubah bisa dibuat menggunakan
attribute. Sedangkan untuk teks yang tetap bisa menggunakan single text. Berikut contoh kepala
gambar yang akan kita buat.Perhatikan gambar 14.

Gambar 14

Adapun cara pembuatannya sebagai berikut :

a. Buat frame title block sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar 15.

Gambar 15

b. Buat teks yang tetap dengan menggunakan command : dt (text) atau pada menu bar pilih
draw > text > single line text .
c. Buat teks yang berubah-ubah menggunakan command : att (attribute) atau pada menu bar
pilih draw > block > define Attribute . Untuk contoh pengisian data pada attribute definition
perhatikan gambar 16. Pada textbox tag penulisan tidak dibolehkan menggunakan spasi
karena ini merupakan identifikasi dari attribute. Sedangkan pada textbox prompt dan
default dibolehkan adanya spasi. Kalau kita perhatikan pada textbox tag terdapat tulisan
GEN-TITLE-NAME. Penulisan ini hanya berlaku pada AutoCAD Mechanical untuk menggambil
user account pada saat login komputer.
Gambar 16

d. Untuk posisi 0,0 berada pada posisi pojok kanan bawah. Lihat lingkaran kecil pada gambar
15. Simpan file pada tempat yang mudah diingat. Misal nama file title block.dwg

1.3.2 Border

Untuk pembuatan border di AutoCAD Mechanical dipisahkan berdasarkan ukuran kertas gambar
dan disimpan dengan nama file yang berbeda. Misal pada latihan ini kita akan membuat border
untuk kertas A4 landscape. Untuk ukuran border perhatikan gambar 17.

Gambar 17
Perhatikan gambar 17. Disana terdapat beberapa teks seperti !GENTITLE-INSERT, !GENTITLE-LL,
!GENTITLE-RU dan !GENTITLE-MAX. Teks tersebut merupakan merupakan tanda yang dibaca
oleh AutoCAD Mechanical. Untuk semua properties teks menggunakan justify left. Untuk
!GENTITLE-INSERT merupakan tanda yang dibaca untuk menginsert file title blocks dengan
mengambil data point teks tersebut. Sedangkan teks yang lainnya berfungsi sebagai tanda point
untuk AutoCAD Mechanical melakukan proses zoom windows.

1.4 Mengatur printer atau plotter

Hal selanjutnya yang masih berhubungan dengan pembuatan template adalah mengatur properties
dari printer atau plotter. Jenis printer dan kertas apa yang akan kita gunakan. Pada sub bab ini kita
akan coba membahas bagaimana cara mengatur properties tersebut. Dan untuk latihan ini kita akan
mengatur properties printer DWG to PDF.pc3 dan untuk kertas kita ambil A4. Adapun langkahnya
sebagai berikut :
a. Buka file training.dwt (sesuai dengan nama yang kita simpan)
b. Pindahkan tab Model ke Layout. Perhatikan gambar 18

Gambar 18
c. Klik kanan layout 1 dan pilih page setup manager. Kemudian akan muncul dialog box untuk page
setup manager. Klik tombol modify. Perhatikan gambar 19.

Gambar 19

d. Pada dialog box page setup pindahkan jenis printer. Perhatikan gambar 20
e. Ubah paper size menjadi ISO A4 (297.00 x 210.00 MM). Perhatikan gambar 20
f. Ubah plot style table menjadi monochrome.ctb. Perhatikan gambar 20
g. Klik tombol properties untuk mengatur printable area (batas area kemampuan printer untuk
mencetak gambar kerja). Pada contoh soal ini semuanya kita atur dengan nilai 3 mm. Perhatikan
gambar 20.
Gambar 20
h. Pada dialog box plotter configuration editor pilih modify standard paper sizes (printable area).
Dan pada list box modify standard paper sizes cari kertas ISO A4(297.00 x 210.00 MM). Dan klik
tombol modify. Perhatikan gambar 21.

Gambar 21
i. Pada dialog box custom paper size masukan nilai top, bottom, left dan right dengan nilai 3 mm.
Perhatikan gambar 22.

Gambar 22

j. Tekan tombol next dan finish sampai dialog box tertutup dan simpan gambar tersebut.
k. Ganti nama layout dari layout 1 menjadi A4 Land. Dengan cara mengklik kanan tab layout dan
pilih rename. Perhatikan gambar 23. Dan simpan gambar yang kita rubah.

Gambar 23
BAB II

Mengenal Feature Drafting AutoCAD Mechanical

Pada BAB II ini kita akan coba membahas feature/tools yang terdapat pada AutoCAD Mechanical.
Feature AutoCAD Mechanical ini akan sangat membantu sekali dalam menyelesaikan proses
penggambaran. Dimana kita tidak membutuhkan kemampuan programming untuk mempercepat
pekerjaan. Adapun feature yang akan kita pelajari yaitu :

1. Rectangle
2. Centerline
3. Section Line
4. Symmetrical Line
5. Break-out Line

2.1 Rectangle

Pada AutoCAD Mechanical terdapat beberapa pilihan yang bisa kita gunakan untuk membuat sebuah
persegi panjang dan bujur sangkat. Berikut beberapa pilihan yang bisa digunakan :

1. Rect. –Base Middle-Second Corner


2. Rect. –height Middle-Second Corner
3. Rect.-Center-Second Corner
4. Rect.-Center-Full Base-Full Height
5. Rect.-Center-Half Base-Full Height
6. Rect.-Center-Full Base-Half Height
7. Rect.-Base Middle-Full Base-Full Height
8. Rect.-Base Middle-Half Base-Full Height
9. Rect.-Height Middle-Full Base-Full Height
10. Rect.-Height Middle-Full Base-Half Height
11. Rect. -Full Base-Full Height
12. Square-Base Middle-Full Base
13. Square-Base Middle-Half Base
14. Square-Center-Half Base
15. Square-Center-Full Base
16. Square-Height Middle-Full Base
17. Square-Height Middle-Half Base
18. Square-First Corner-Full Base
2.1.1 Rect. –Base Middle-Second Corner

Dengan feature ini kita bisa membuat sebuah persegi panjang dengan bantuan 2 buah point.
Sebuah point sebagai referensi titik tengah untuk menentukan panjang dan titik kedua
untuk menentukan lebar. Untuk proses pembuatannya kita bisa menekan ikon . Urutan
pengambilan point diilustrasikan dengan penomeran. Untuk proses pemahaman perhatikan
gambar 24.

Gambar 24

2.1.2 Rect. –height Middle-Second Corner

Dengan feature ini kita bisa membuat sebuah persegi panjang dengan bantuan 2 buah poin.
Sebuah point sebagai referensi titik tengah untuk membuat lebar dan titik kedua untuk
menentukan panjang. Untuk proses pembuatannya kita bisa menekan ikon . Urutan
pengambilan point diilustrasikan dengan penomeran. Untuk proses pemahaman perhatikan
gambar 25.

Gambar 25

2.1.3 Rect.-Center-Second Corner


Dengan feature ini kita bisa membuat sebuah persegi panjang dengan bantuan 2 buah poin.
Sebuah point sebagai referensi titik tengah untuk membuat panjang dan titik kedua untuk
menentukan lebar. Untuk proses pembuatannya kita bisa menekan ikon . Urutan
pengambilan point diilustrasikan dengan penomeran. Untuk proses pemahaman perhatikan
gambar 26.
Gambar 26
2.1.4 Rect.-Center-Full Base-Full Height
Dengan feature ini kita bisa membuat sebuah persegi panjang dengan bantuan 1 buah poin
sebagai titik tengah dan input masukan panjang dan lebar. Untuk proses pembuatannya kita
bisa menekan ikon . Urutan pengambilan point diilustrasikan dengan penomeran. Untuk
proses pemahaman perhatikan gambar 27.

Gambar 27

2.1.5 Rect.-Center-Half Base-Full Height


Dengan feature ini kita bisa membuat sebuah persegi panjang dengan bantuan 1 buah poin
sebagai titik tengah dan input masukan setengah panjang dan lebar. Untuk proses
pembuatannya kita bisa menekan ikon . Urutan pengambilan point diilustrasikan dengan
penomeran. Untuk proses pemahaman perhatikan gambar 28.

Gambar 28
2.1.6 Rect.-Center-Full Base-Half Height
Dengan feature ini kita bisa membuat sebuah persegi panjang dengan bantuan 1 buah poin
sebagai titik tengah dan input masukan panjang dan setengah lebar. Untuk proses
pembuatannya kita bisa menekan ikon . Urutan pengambilan point diilustrasikan dengan
penomeran. Untuk proses pemahaman perhatikan gambar 29.

Gambar 29

Untuk keterangan penggambaran persegi panjang dan bujur sangkat kita cukupkan hanya
membahas 6 tools.

2.2 Centerline

Salah satu feature/tools yang sangat membantu dalam proses drafting adalah centerline.
Dimana ditawarkan beberapa alternative untuk pembuatan centerline baik untuk lingkaran
maupun simetri serta pembuatan lubang secara semi otomatis. Ada beberapa kategori untuk
pembuatan centerline :
1. Centerline cross on a plate
2. Centerline cross in a hole
3. Centerline cross with angles
4. Centerline cross in a corner
5. Centerline cross between two lines
6. Centerline cross on a full circle
7. Centerline Cross
8. Centerline Cross with a hole

Untuk mengenali beberapa kategori yang telah disebutkan silahkan perhatikan gambar 30.
2 3
1

4 5 6

7 8

Gambar 30

2.2.1 Centerline cross on plate


Untuk feature ini bisa diterapkan untuk pembuatan centerline atau lubang pada sebuah
pesegi dimana jarak antar center lingkaran mempunyai nilai yang sama jikalau diukur dari
sisi persegi. Misal kita mempunya kasus seperti contoh gambar 31.

Gambar 31
Adapun cara pembuatannya sebagai berikut :
a. Buat persegi dengan ukuran 200 x 150
b. Klik icon centerline tekan enter atau space bar maka akan muncul dialog box seperti
gambar 30. Dan pilih centerline cross on plate. Kemudian tekan tombol OK.
c. Kemudian pada command prompt akan muncul perintah Specify offset of center-cross
from contour <10>:. Dan masukan nilai 15
d. Pilih objek persegi. Kemudian tekan enter.
e. Pilih lokasi peletakan lubang/centerline. Berada didalam atau diluar persegi.
f. Masukan nilai diameter lubang yang akan kita buat. Specify diameter of hole or
[Standard part/No hole] <10|20|30>: 10
g. Kemudian tekan tombol enter. Proses penggambaran selesai.

2.2.2 Centerline cross in a hole


Feature ini digunakan untuk memberikan centerline pada geometri-geometri yang memiliki
radius. Seperti lingkaran dan arkus. Syaratnya adalah sudah ada bentuk geometrinya
terlebih dahulu. Baru kita bisa menggunakan feature ini.

2.2.3 Centerline cross with angles


Feature ini digunakan untuk membuat center line dengan menentukan sudut pembuatan
centerline. Misal kita mempunyai bentuk geometri seperti gambar 32 dibawah ini dan ingin
membuat centerline untuk gambar tersebut.

Gambar 32

Adapun caranya sebagai berikut :


a. Klik icon centerline tekan enter atau space bar maka akan muncul dialog box seperti
gambar 30. Dan pilih centerline cross with angle. Kemudian tekan tombol OK.
b. Tentukan titik pusat centerline
c. Pada command prompt akan muncul perintah Specify diameter(s) or point on circle
<80>: . Tentukan diameter dari centerline atau pilih point peletakan center line. Kita bisa
memasukan nilai diameter misal 80 atau memilih point seperti diilustrasikan pada
gambar 33.

Gambar 33

d. Pada command prompt akan muncul perintah Specify diameter of hole or [Standard
part/No hole] <No hole>:. Kemudian ketikan N untuk memilih <No hole>.
e. Pada command prompt akan muncul perintah Specify centerline cross diameter <8>:.
Centerline cross diameter adalah variable penjumlah untuk membuat centerline.
Dimana centerline cross diameter + (2*fixed sized) = centerline. Misal kita masukan
nilainya 8.
f. Pada command prompt akan muncul perintah Define angles xx|xx|xx.. <45|135>:.
Masukan nilai besaran sudut yang akan kita buat. Misal 45 dengan 135. Maka nilai yang
kita masukan adalah 45|135 (tanpa ada spasi).
g. Kemudian tekan tombol enter. Proses penggambaran selesai.

2.2.4 Centerline cross in a corner


Feature ini digunakan untuk membuat sebuah lingkaran dan centerline dengan
menggunakan referensi 2 garis lurus. Misal kita ingin membuat sebuah lubang seperti pada
gambar 34.

Gambar 34
Adapun caranya sebagai berikut :
a. Klik icon centerline tekan enter atau space bar maka akan muncul dialog box seperti
gambar 30. Dan pilih centerline cross with in a corner. Kemudian tekan tombol OK.
b. Pada command prompt akan muncul perintah Select first contour line. Select second
contour line. Pilih referensi sisi pertama dan sisi kedua.
c. Pada command prompt akan muncul perintah Specify offset of center-cross from first
contour line <15>:. Misal kita masukan nilainya 15.
d. Pada command prompt akan muncul perintah Specify offset of center-cross from second
contour line <10>:. Misal kita masukan nilai 10.
e. Pada command prompt akan muncul perintah Specify diameter of hole or [Standard
part/No hole] <10>:. Misal kita masukan nilai 10 untuk diameter lubang.
f. Tekan enter atau spase bar untuk mengakhiri perintah. Proses penggambaran selesai.

2.2.5 Centerline cross between two lines


Feature ini digunakan untuk membuat centerline diantara dua buah garis.

2.2.6 Centerline cross on a full circle


Feature ini digunakan untuk membuat lubang atau centerline secara bersamaan. Dengan
jumlah dan sudut tertentu. Misal kita ingin membuat centerline atau lubang seperti pada
gambar 35.

Gambar 35

Adapun cara pembuatannya sebagai berikut :

a. Klik icon centerline tekan enter atau space bar maka akan muncul dialog box seperti
gambar 30. Dan pilih centerline cross on a full circle. Kemudian tekan tombol OK.
b. Pada command prompt akan muncul perintah Specify center point <Dialog box>:.
Tentukan titik center dari centerline.
c. Pada command prompt akan muncul perintah Specify diameter(s) or point on circle
<75>:. Misal desain kita memiliki PCD (Pitch Center Diameter) 75. Maka masukan nilai
75.
d. Pada command prompt akan muncul perintah Specify diameter of hole or [Standard
part/No hole] <10>:. Misal kita mendesain lubang dengan dia. 10. Maka masukan nilai
10.
e. Pada command prompt akan muncul perintah How many centerlines distributed through
360 deg <4>: . Masukan jumlah lubang yang akan kita desain. Misalkan 4 buah. Maka
masukan nilai 4.
f. Pada command prompt akan muncul perintah Specify rotation angle <45>: . Dimana
AutoCAD Mechanical membutuhkan masukan nilai berapa derajat lubang pertama yang
akan dibuat. Misal besaran derajat yang kita desain adalah 45. Maka masukan nila 45.
g. Tekan enter atau spase bar untuk mengakhiri perintah. Proses penggambaran selesai.

2.2.7 Centerline Cross


Feature ini digunakan untuk membuat centerline pada geometri-geometri yang mempunyai
radius dan kubus. Dimana kita hanya menentukan titik center dari sebuah geometry dan
berakhirnya sampai dititik mana. Perhatikan gambar 36.

Gambar 36
2.2.8 Centerline Cross with a hole
Feature ini bisa digunakan untuk membuat centerline, lubang, atau bentuk shaft dengan
variasi ukuran yang berbeda. Misal kita ingin membuat sebuah geometri seperti gambar 37.

Gambar 37

Adapun cara pembuatannya sebagai berikut :


h. Klik icon centerline tekan enter atau space bar maka akan muncul dialog box seperti
gambar 30. Dan pilih centerline cross with hole. Kemudian tekan tombol OK.
a. Tentukan titik center lingkaran
b. Pada command prompt akan muncul perintah Specify diameter of hole or [No hole]
<50|100>:. Misal kita ingin mendesain sebuah flange dengan ukuran ID 50 dan OD 100.
Kita bisa memasukan nilai tersebut secara bersamaan. Kita hanya memasukan nilai
50|100 (tanpa spasi).
c. Tekan esc untuk mengakhiri perintah.

2.3 Section Line


Feature ini digunakan untuk membuat sebuah symbol garis potongan. Dimana hal ini tidak akan
kita jumpai di AutoCAD standard. Ada 2 jenis section line yang bisa kita gunakan di AutoCAD
Mechanical yaitu
1. ISO 128-40:2001 (E)
Pada tipe ini tidak terdapat garis bantu centerline dan garis tebal pada setiap belokan
perpotongan benda.
2. ISO 128-1982
Pada tipe ini terdapat garis bantu centerline dan garis tebal pada setiap belokan
perpotongan benda.
Perhatikan gambar 38.

Gambar 38

Untuk proses pemilihan salah satu dari dua jenis section line. Kita harus melakukannya dengan
melakukan pemilihan pada options. Adapun caranya sebagai berikut.

a. Klik kanan mouse pada graphic area dan pilih options.

Gambar 39
b. Pada tab AM:Standards klik tanda panah pada section view. Perhatikan gambar 40.

Gambar 40

c. Pilih salah satu diantara 2 pilihan. Dengan cara klik kanan dan pilih insert standard. Kemudian
Untuk memindahkan pilihan klik kanan pada salah satu pilihan dan pilih set current. Perhatikan
gambar 41 dan 42.

Gambar 41 Gambar 42

Contoh soal. Misal kita ingin membuat section line seperti pada gambar 38 dengan tipe section line
ISO 128-1982. Maka hal yang harus kita lakukan adalah :

a. Klik icon section line


b. Pada command prompt akan muncul perintah Select point or [Visibility]:. Dimana kita diminta
untuk menentukan titik awal dari pembuatan section line. Perhatikan gambar 43.

Gambar 43
c. Kemudian tentukan titik peletakan selanjutnya. Misal pada center lingkaran.
d. Dan tentukan titik ketiga pembuatan section line. Jikalau sudah selesai tekan tombol enter.
Untuk proses penentuan titik ketiga ini kita bisa menggunakan bantuan polar tracking. Dimana
terlebih dahulu kita harus mengatur sudut polar yang akan digunakan.
e. Pada command prompt akan muncul perintah Specify first section symbol <A>. Dimana kita
diminta untuk memasukan nama section. Misal kita namakan A.
f. Tentukan arah potongan. Bisa kita ambil proyeksi eropa maupun amerika. Klik arah dari section
line.
g. Tentukan letak nama dari section view.
h. Proses pembuatan gambar selesai. Perhatikan gambar 44.

Gambar 44

2.4 Symmetrical Line


Feature ini digunakan untuk membuat garis cermin. Dimana kita bisa membuat 2 garis
sekaligus dengan hanya menggambar sebuah garis dan menentukan titik centerline . Maka
secara otomatis ketika kita membuat sebuah garis. Garis cermin akan muncul secara
otomatis. Misal kita ingin membuat bentuk geometri seperti gambar 45.

Gambar 45

Untuk menyelesaikan gambar 45 caranya sebagai berikut :

a. Buat centerline terlebih dahulu


b. Klik icon symmetrical line
c. Pilih centerline yang sudah kita buat
d. Buat gambar geometry hanya setengah dari ukuran yang ada. Karena secara otomatis garis yang
berada dibawahnya akan terbentuk. Kita membutuhkan bantuan construction line untuk
membantu pekerjaan. Ilustrasi dapat dilihat pada gamba 46.

Gambar 46

BAB III

Mendefinisikan Komponen dan perakitan

Di atucad mechanical ada 2 cara yang bisa kita gunakan untuk medefinisikan sebuah komponen yaitu :

1. Pendefinisian secara manual. Dimana gambar geometri yang ada kita definisikan sebagai
komponen
2. Pendefinisian secara otomatis. Dimana komponen yang kita gunakan adalah komponen-
komponen standar yang terdapat dalam AutoCAD mechanical. Maka secara otomatis komponen
tersebut akan terdefinisikan.

Sedangkan untuk perakitan (assembly) harus kita definisikan secara manual.

Pada pembahasan sub bab ini kita akan coba merancang sebuah gravity roller sederhana yang terdiri
dari beberapa komponen. Adapun komponennya sebagai berikut :

1. Gravity Roll
2. Frame
3. Bracket
4. Support
5. Baut

Untuk komponen no. 2,3,4 akan kita definisikan secara manual. Sedangkan untuk komponen no. 1 dan 5
kita menggunakan standard content yang ada di AutoCAD Mechanical.
3.1 Mendefinisikan komponen secara manual

Untuk mendefiniskan komponen secara manual hal yang dibutuhkan adalah adanya geometri.
Kemudian kita definisikan dengan cara menghidupkan mechanical browser. Perhatikan gambar 47
untuk mengeluarkan tombol / icon dari mechanical browser. Pilih pada daerah toolbar yang kosong
kemudian klik kanan dan pilih structure.

Gambar 47

Maka akan muncul toolbar seperti gambar 48. Lalu tekan icon yang bertanda merah.

Gambar 48

Kemudian untuk mendefinisikan komponen klik kanan icon yang terdapat pada mechanical browser.
Pilih new – component. Perhatikan gambar 49. Pilih geometry yang akan di definisikan sebagai
komponen tesebut.

Gambar 49

Pada subbab ini kita akan mencoba membuat frame, bracket dan support. Disini kita juga akan
mencoba feature-feature yang akan memudahkan kita untuk membuat geometri.
3.1.1 Membuat frame

Kita akan coba latihan membuat sebuah frame seperti tampak pada gambar 50 dengan panjang
1500 mm dengan mempunyai lubang sebanyak 14 dengan jarak antar lubang 100 mm.

Gambar 50

Adapun untuk pembuatan tampak samping sebagai berikut :


1. Klik tombol construction line dan pilih horizontal. Perhatikan gambar 51. Ikon ini terdapat
pada mechanical – design tools. Lihat penjelasan pada subbab 3.1.

Gambar 51

2. Letakan pada point yang akan di proyeksikan. Perhatikan gambar 52

Gambar 52

3. Selanjutnya lengkapi pembuatan geometri


4. Sebelum di berikan lubang ada baiknya geometri yang selesai kita buat didefinisikan terlebih
dahulu sebagai komponen.
5. AutoCAD Mechanical akan menanyakan nama komponen dan tampak dari sebuah geometri.
Untuk pemberian nama tampak pada latihan ini kita sepakati pemberian nama seperti pada
gambar 53.

Gambar 53
6. Untuk pembuatan tampak atas kita bisa menggunakan bantuan feature yang bernama
Projection on/off (tanda merah) dan Automatic Construction Lines (tanda biru). Perhatikan
gambar 54.

Gambar 54

Hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan Projection on/off pada tampak
samping. Perhatikan arah proyeksi. Karena ini berpengaruh pada arah putaran Projection
on/off perhatikan gambar 55. Kemudian memberikan construction line dengan bantuan
Automatic Construction Lines.

Gambar 55

7. Gunakan Automatic Construction Lines. Klik icon seperti pada gambar 54. Kemudian pilih
sesuai dengan arah proyeksi yang kita butuhkan. Saat klik icon maka akan muncul tampilan
seperti gambar 56. Gambar kotak yang berwarna hitam merupakan simbol geometri yang
akan kita proyeksikan. Sedangkan 2 garis merah merupakan arah dari construction line yang
akan dibuat.
Gambar 56
8. Pilih semua geometri yang akan diproyeksikan. Baik tampak depan maupun
samping.Lanjutkan pembuatan geometri sesuai dengan hasil proyeksi. Perhatikan gambar
57.

Gambar 57
9. Kita bisa menghapus construction lines yang kita buat seluruh dengan mengklik icon erase
all construction lines . Atau kita bisa menyembunyikan sementara dengan mengklik
icon construction lines on/off .Untuk icon ini terdapat pada toolbar Mechanical Layer
Tools.
10. Selanjutnya kita definisikan masing-masing geometri berdasarkan namanya. Misal kita akan
membuat tampak depan dengan nama komponen frame. Untuk proses pembuatan
komponen perhatikan penjelasan 3.1 gambar 49. Berikut uraian yang bisa kita lihat pada
text windows AutoCAD.
Command: _AMSCREATE
Enter new component name <COMP1>: Frame
Enter new view name <Top>: Depan
Select objects for new component view: Specify opposite corner: 6 found(pilih geometri)
Select objects for new component view: (enter)
Specify base point: (tentukan point acuan untuk komponen yang kita buat)
11. Untuk pembuatan view yang lainya kita klik kanan komponen yang sudah kita buat dan pilih
new component view. Perhatikan gambar 58. Dan uraian dari text window AutoCAD.

Gambar 58
Command: _AMSCREATE

Enter new view name <Top>: Samping

Select objects for new component view: Specify opposite corner: 4 found (pilih geometri)

Select objects for new component view: (enter)

Specify base point: (tentukan point acuan untuk komponen yang kita buat)

12. Lakukan hal yang sama seperti pada penjelasan no.11 untuk pembuatan tampak atas.
13. Untuk pembuatan lubang klik 2 kali icon folder tampak atas untuk masuk kelingkup tampak
tersebut perhatikan gambar 59. Pada saat kondisi kita sudah berada ditampak depan maka
icon folder tampak depan akan terlihat di highlight.

Gambar 59
14. Misal kita ingin mendesain lubang dudukan gravity roller seperti tampak pada gambar 60.

Gambar 60

Hal yang harus kita lakukan adalah :


a. Mengklik icon through holes (icon yang berada pada kotak berwarna biru) perhatikan
gambar 61. Pilih user through hole perhatikan gambar 62. Pilih Top View perhatikan
gambar 63.

Gambar 61
Gambar 63

Gambar 62

b. Kita bisa menggunakan bantuan temporary tracking point untuk mendapatkan jarak
lubang. Perhatikan gambar 65 dan 66. Untuk menggunakan temporary tracking point
tekan shift + klik kanan. Pilih temporary tracking point perhatikan gambar 64.

Gambar 64

Gambar 65 Gambar 66

Berikut uraian dari text window AutoCAD mechanical :

Command: _amthole2d

Specify insertion point: _tt Specify temporary OTRACK point: 24 (enter)

Specify insertion point: 100 (enter)

Specify rotation angle <0>: (enter)

15. Kemudian untuk membuat lubang sebanyak 14 buah kita bisa menggunakan command array
atau dengan mengklik icon . Pilih rectangular array. Dengan memasukan nilai row 1.
Column 14. Row offset 0. Column offset 100. Piliha object yang akan digandakan dengan
menekan ikon select object. Perhatikan gambar 67.
Gambar 67

Berikut uraian dari text window AutoCAD Mechanical :


Command: _array
Select objects: 1 found
-1 were filtered out
Select objects:

16. Perhatikan pada mechanical browser. Secara otomatis icon hole yang terdapat pada folder
tampak depan akan bertambah menjadi 14 buah. Perhatikan gambar 68.

Gambar 68

17. Selanjutnya kita akan membuat proyeksi lubang untuk tampak atas. Dikarenakan lubang
yang kita buat menggunakan feature standard yang terdapat pada AutoCAD Mechanical
maka kita bisa secara otomatis membuat proyeksi lubang dengan menggunakan feature
power view . Hal yang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Klik 2 kali folder tampak atas untuk masuk kelingkup tampak atas.
b. Klik icon power view. Kemudian pilih object lubang yang akan kita proyeksikan.
c. Klik icon user through holes dan pilih icon front view. Tentukan tempat peletakan
lubang awal dan akhir. Perhatikan gambar 67.
Gambar 67

d. Ulangi perintah 17.b dan 17.c untuk memperbanyak lubang.


e. Untuk memperbanyak lubang kita juga bisa menggunakan cara lain. Dimana hanya satu
lubang saja yang kita proyeksikan. Kemudian kita lakukan array. Kemudian untuk
memisahkan letak hole kita gunakan menggunakan edit object. Selanjutnya pilih object
yang akan letakankan pada tampak tertentu. Perhatikan gambar 68 dan 69.

Gambar 69

Gambar 68

Berikut uraian dari AutoCAD Mechanical :


Command: _AMSEDIT
Modify contents of active folder/view...
Enter an option [Add/Remove/Copy]: a (untuk menambahkan object)
Select objects to add to active folder/view: Specify opposite corner: 13 found(lakukan
pemilihan dari kanan ke kiri agar pemilihan dianggap sebagai cross selection)
Select objects to add to active folder/view: (enter)

18. Untuk tampak samping kita bisa lakukan sama halnya seperti uraian no.17 hanya saja
penempatan hole yang berbeda.
19. Untuk keluar dari folder tampak dari komponen kita bisa mengklik 2 kali symbol
yang terdapat pada mechanical browser.

3.1.2 Membuat Bracket


Adapun bracket yang akan kita design seperti gambar 70.

Gambar 70

Untuk pembuatan bracket ini hampir sama seperti penjelasan 3.1.1 Hanya untuk pembuatan
breakout line kita bisa menggunakan feature Break-out line. Dengan mengklik icon . Dan
selanjutnya memberikan arsiran dengan command hatch. Perhatikan gambar 71.

Gambar 71
3.1.3 Membuat Support
Adapun design support yang akan kita buat seperti pada gambar 72. Untuk proses design sama
seperti penjelasan 3.1.1

Gambar 72

3.2 Mendefinisikan komponen secara otomatis


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendefinisian komponens secara otomatis bisa kita
lakukan dengan mengambil standard content yang tedapat pada AutoCAD mechanical. Pada sub bab
ini kita akan coba untuk membahas bagaimana proses pembuatan gravity roll dan pemberian baut.
3.2.1 Pembuatan Gravity Roll
Untuk pembuatan gravity roller akan kita bagi menjadi 3 buah part :
1. Shaft
2. Roll
3. Bearing

Untuk pembuatan shaft dan roll kita bisa menggunakan feature shaft generator. Untuk design
perhatikan gambar 73.

Gambar 73
3.2.1.1 Pembuatan Shaft
Untuk pembuatan shaft kita gunakan feature shaft generator. Adapun caranya sebagai
berikut :
a. Klik icon shaft generator (ditandai kotak warna biru). Perhatikan gambar 74.

Gambar 74
b. Sebelum melakukan pembuatan ada baiknya kita ambil terlebih dahulu komponen
yang sudah di definisikan terlebih dahulu sebagai xref. Hal ini dilakukan agar shaft
langsung minta di definisikan sebagai komponen. Karena jikalau di dalam sebuah
drafting pembuatan shaft dilakukan sebelum pembuatan komponen yang lain maka
shaft tidak akan didefinisikan secara otomatis. Terkecuali sudah ada part yang di
definisikan terlebih dahulu. Sehingga shaft akan didefiniskan secara otomatis.
Berikut cara untuk mengambil part lain sebagai xref :
b.1. Klik icon Structure Catalogue (ditandai kotak warna biru). Perhatikan
gambar 75.

Gambar 75
b.2. Pada tab favorite klik kanan pilih add directory. Kemudian arahkan ke folder
file komponen yang telah tersimpan. Perhatikan gambar 76.

Gambar 76

b.3. Ambil salah satu proyeksi dari komponen kedalam model yang sedang kita
kerjakan. Klik kanan pada kolom detail dan pilih insert xref. Perhatikan
gambar 77.

Gambar 77

c. Barulah kita buat shaft menggunakan shaft generator. Adapun caranya sebagai
berikut :
c.1. Klik icon
c.2. Masukan nama component. Kita beri nama shaft.
c.3. Buat sebuah centerline. Maka akan muncul seperti tampak pada gambar 78.

Gambar 78

c.4. Klik icon yang ditandai kotak warna biru. Icon ini menunjukkan pembuat shaft
dengan menggunakan bantuan dimensi untuk proses pembuatannya.
c.5. Masukan nilai panjang shaft 340 dan dia. Shaft 6mm.
Berikut rincian text window AutoCAD Mechanical.
Command: _amshaft2d
Enter shaft component name <Shaft1>: Shaft
Specify starting point of center line:
Specify centerline endpoint:
Specify length <50>: 20
Specify diameter <40>: 6
Specify length <50>: 300
Specify diameter <40>: 16
Specify length <50>: 20
Specify diameter <40>: 6
Sehingga kita bisa melihat hasil seperti yang tampak pada gambar 79.

Gambar 79

c.6. Untuk membuat tampak samping klik 2 kali geometri shaft. Kemudian tekan
enter beberapa kali sampai muncul dialogbox seperti tampak pada gambar 80.

Gambar 80
c.7. Klik icon yang ditandai kotak warna biru pada gambar 80 untuk membuat
tampak samping.
c.8. Pilih proyeksi yang akan kita ambil. Tampak dari sisi kiri atau kanan. Perhatikan
gambar 81. Kemudian letakan pada posisi yang kita inginkan.

Gambar 81

3.2.1.2 Membuat Roll


Untuk pembuatan roll kita juga bisa menggunakan Shaft generator. Untuk langkah-
langkah hampir sama seperti penjelasan 3.2.1.1. Misal kita ingin membuat desain roll
seperti yang tampak pada gambar 82.

Gambar 82

3.2.1.3 Memberikan Bearing


Di AutoCAD Mechanical terdapat standard content yang didalamnya terdapat standard-
standard bearing seperti dalam satuan ANSI, DIN, JIS, ISO dan satuan internasional
lainnya. Misal pada subbab ini kita ingin menggunakan standard ISO 3030. Adapun
caranya sebagai berikut :
a. Klik icon Roller Bearing yang ditandai kotak warna biru. Perhatikan gambar 83.

Gambar 83
b. Maka akan muncul dialogbox Roller Bearing. Pilih jenis radial. Perhatikan gambar 84.

Gambar 84
c. Pilih Radial Bearing jenis ISO 3030. Perhatikan gambar 85.

Gambar 85
d. Pilih front view
e. Pilih diameter lubang dari roll (perhatikan gambar 86). Dan pilih centerline dari Roll
(perhatikan gambar 87).

Gambar 86 Gambar 87
f. Maka akan muncul dialogbox seperti tampak pada gambar 89.

Gambar 89
g. Pada baris width masukan lebarnya dengan nilai 12. Perhatikan gambar 90.

Gambar 90
h. Tekan tombol next 2 kali. Maka akan muncul dialogbox seperti tampak pada gambar
91.

Gambar 91

i. Pilih jenis 13C – 16x22x12


j. Tekan tombol finish.
k. Maka akan muncul dialogbox Hide Situation. Kemudian tekan tombol OK.
l. Maka AutoCAD mechanical akan meminta konfirmasi untuk menperbaharui gambar
tampak dari bearing yang terletak pada Roll. Perhatikan gambar 92.

Gambar 92
m. Tekan tombol Yes.

3.2.2 Perakitan Gravity Roll


Untuk mendefinisikan sebuah Assembly atau Perakitan komponen dilakukan dengan
cara membuat komponen baru dengan tidak mengambil geometri. Hal ini bisa dilakukan
pada file yang didalam sudah terdefinisikan sebuah komponen atau dari file baru.
Berikut cara untuk membuat sebuah Assembly dengan menggunakan file baru :
a. Buat komponen baru seperti dijelaskan keterangan 3.1
b. Berikan nama komponen. Misal Gravity Roller
c. Berikan nama tampak dari view. Misal Depan
d. Ketika AutoCAD Mechanical meminta pemilihan object tekan enter. Sehingga tidak
ada object entity yang terpilih.
e. Masukan nilai point 0,0. Karena nantinya posisi base point bisa dirumah dari masing-
masing tampak.
f. Buat View baru. Misal tampak samping. Caranya sudah diberikan pada penjelesan
3.1.1 point ke 11
g. Ketika meminta pemilihan object tekan enter
h. Dan masukan point 0,0 sebagai base point
i. Ulangi cara pada point f,g dan h untuk membuat tampak atas.
Berikut uraian dari text window AutoCAD Mechanical :
Command: _AMSCREATE
Enter new component name <COMP1>: Gravity Roller
Enter new view name <Top>: Depan
Select objects for new component view: (tekan enter)
Specify base point: 0,0
Command: _AMSCREATE
Enter new view name <Top>: Samping
Select objects for new component view: (tekan enter)
Specify base point: 0,0
Command: _AMSCREATE
Enter new view name <Top>: Atas
Select objects for new component view:(tekan enter)
Specify base point: 0,0
j. Ambil komponen yang sudah kita siapkan menggunakan xref. Untuk lebih detail lihat
penjelasan 3.2.1.1 point b.
k. Ambil salah satu tampak dari komponen shaft. Bisa tampak depan, samping maupun
atas.
l. Jikalau salah satu tampak/view sudah diambil kita bisa mengambil data tampak yang
lain dengan cara klik kanan – insert from Xref Drawing – Right Side. Perhatikan
gambar 93.

Gambar 93
m. Lakukan cara yang sama untuk mengambil komponen roll.

n. Ketika kedua komponen ini sudah kita ambil lakukan langkah drag and drop
komponen kedalam komponen yang sudah kita definisikan sebagai assembly.Misal
shaft yang terlebih dahulu kita rakit menjadi gravity roller. Perhatikan gambar 94.

Gambar 94
o. Maka akan muncul dialogbox Component Restructure. Perhatikan gambar 95.
p. Lakukan drag and drop Source komponen view dari Component Views (CV) ke
Destination Component Views (DCV) . Nama view bisa saja berbeda antara CV dan
DCV. Hal ini bergantung pada ketetapan view yang kita tentukan. Perhatikan gambar
95.
Gambar 95

q. Lakukan hal yang sama untuk memasukan roll kedalam definisi assembly gravity
roller.
r. Jikalau posisi antara shaft dan roll belum sesuai dengan yang diinginkan. Lakukan
pemindahan secara manual menggunakan command move.
s. Rubah base point dari gravity roller dengan cara klik kanan folder view dan pilih
Change Basepoint. Perhatikan gambar 96.

Gambar 96
t. Lakukan hal seperti pada point s untuk merubah base point pada masing-masing
view.
u. Jikalau bearing tidak mau dimasukan kedalam gambar assembly gravity roller.
Lakukan hal sama pada penjelasan 3.2.1.3. Akan tetapi terlebih dahulu kita harus
masuk ke view dari assembly. Misal kita masuk ke folder tampak depan.
v. Proses perakitan selesai. Perhatikan gambar 97 untuk hasil jadinya.

Gambar 97

3.3 Membuat Assy Roll Conveyor


Sebelumnya kita sudah membahas bagaimana membuat sebuah assembly seperti sudah
dijelaskan pada subbab 3.2.2. Pada pembahasan kali ini kita akan merangkai secara
keseluruhan komponen-komponen yang terpisah-pisah dari masing-masing file menjadi
satu bagian. Berikut hasil dari Assembly Roll Conveyor. Perhatikan gambar 98.

Gambar 98
3.4 Memberikan baut

Untuk pemberian baut kita bisa menggunakan standard content yang terdapat didalam
AutoCAD Mechanical. Misal kita ingin mengambil baut,mur dan washer berukuran M6
dengan standard ISO. Adapun caranya sebagai berikut :
1. Klik icon screw connection kemudian pilih standard baut dan mur yang akan kita
gunakan. Perhatikan gambar 99.

Gambar 99
2. Sebelum kita menekan tombol next. Kita bisa menyimpan jenis sambungan baut yang
sudah kita pilih sebagai sebuah standar (template). Tekan tombol Back dan tekan
tombol save the template. Maka akan ada sebuah standard baru yang bisa digunakan
untuk pembuatan gambar selanjutnya. Perhatikan gambar 100.

Gambar 100
3. Selanjutnya tekan tombol next. Sampai kita ditanyakan dimana letak awal dan akhir
dari baut tersebut
4. Tekan tombol next hingga muncul seperti tampak pada gambar 101. Disana kita
diberikan beberapa pilihan untuk tampilan dari sambungan baut yang kita buat. Ada
4 kriteria yaitu Normal, Hidden, No dan Sectional. Kita bisa memilih sesuai dengan
kebutuhan tampilan yang kita inginkan.

Gambar 101
5. Selanjutnya tekan tombol finish. Dan lengkapi gambar baut untuk posisi yang lainnya.
6. Untuk mengambil tampak sampin dari baut kita bisa menggunakan feature yang ada
di AutoCAD Mechanical yaitu Power View. Klik icon Power View . Kemudian pilih
sambungan baut yang akan kita proyeksikan dan pilih nama view. Perhatikan gambar
102.

Gambar 102

7. Lengkapi baut sesuai dengan kebutuhan.


3.5 Memberikan Baja Profil
Di autocad mechanical untuk baja berbentuk profil bisa kita ambil menggunakan
standard content. Misal kita ingin membuat support dengan baja profil hollow 30x30x2
standard ISO 657/14 - 1982 (rectangular) pada roll conveyor agar lebih kokoh. Berikut
cara untuk memberikan baja profil :
1. Klik icon steel shape. Perhatikan gambar 103 (ditandai kotak biru).

Gambar 103
2. Pilih Square / Rectangular Hollow Section

3. Pilih standard ISO 657/14 - 1982 (rectangular)

4. Ambil front view

5. Tentukan titik peletakan. Misal kita ingin meletakan pada support bawah dengan
ketinggian 150 mm. Dimana posisi profil pas berada ditengah-tengah support.
Perhatikan gambar 104.

Gambar 104

6. Masukan rotation angle dengan nilai 0


7. Untuk panjang profil pilih point pada roll conveyor tampak depan. Dari Bagian
terdalam support kanan sampai Bagian terdalam support kiri. Perhatikan gambar 105
dan 106.

Gambar 105 Gambar 106

8. Kemudian tekan tombol finish


9. Untuk tampilan tampak samping bisa kita gunakan power view.
BAB IV

Mebuat gambar kerja.

Pada bab ini kita akan membuat gambar kerja. Dan untuk pembuatannya kita bagi menjadi 2 metoda
yaitu :

1. Pembuatan gambar kerja pada model


2. Pembuatan gambar kerja di layout

4.1 Pembuatan gambar kerja pada model


Pada bab I kita sudah membahas bagaimana membuat etiket dan title block sehingga bisa
disimpan sebagai acuan/template. Pada subbab ini kita kan membahas bagaimana cara
membuat gambar kerja di model dan pemberian skala gambar. Hal yang harus diperhatikan
adalah jangan pernah draft yang kita buat di model di skala hingga masuk kedalam ukuran
kertas standar yang akan kita gunakan. Akan tetapi border dan title block yang harus kita
perbesar agar kiranya bisa mencakup draft di model. Berikut cara memberikan border dan title
block di model :
1. Keluar icon drawing title and revision. Dengan cara mengklik kanan daerah toolbar dan pilih
Drawing Title and Revision.
2. Atur pemakaian border dan title block yang akan kita gunakan dengan cara klik kanan pada
area model. Pilih options. Dan pilih tab AM:Standards.
3. Tekan 2 kali icon drawing sheet. Perhatikan gambar 107 (kotak warna biru)

Gambar 107

4. Pada frame default paper format pilih file border yang akan kita gunakan. Klik icon yang
ditandai kotak warna biru. Perhatikan gambar 108
5. Pada frame default title block pilih file title yang akan kita gunakan. Klik icon yang ditandai
kotak warna merah. Perhatikan gambar 108
Gambar 108

6. Keluar dari dialog box options


7. Klik icon Drawing Title/Borders. Perhatikan gambar 109 yang ditandari kotak warna biru.

Gambar 109

8. Tekan tombol calculate perhatikan gambar 110 dan pilih gambar kerja yang akan kita
berikan border dan title block perhatikan gambar 111. Maka secara otomatis AutoCAD
Mechanical akan memberikan angka skala yang cocok terhadap gambar kerja kita di model.

Gambar 110 Gambar 111

9. Klik tombol ok dan letakan border dan title block sesuai dengan posisi yang kita inginkan.
Perhatikan gambar 112.
Gambar 112

10. Gambar kerja kita sudah selesai dan siap untuk di cetak.

4.2 Pembuatan gambar kerja di layout


Pembuatan gambar kerja dilayout bisa bagi menjadi 2 pembahasan :
1. Pembuatan gambar kerja untuk perakitan
2. Pembuatan gambar kerja untuk komponen

4.2.1 Pembuatan gambar kerja untuk perakitan


Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengatur kesamaan antara ukuran border
dengan ukuran kertas yang akan print.Hal ini sudah dijelaskan pada pembahasan bab I
subbab 1.4. Jadi tidak perlu kita bahas kembali. Kemudian hal yang kita lakukan untuk
membuat gambar kerja untuk perakitan di layout adalah :
1. Pindahkan tab model ke tab layout. Perhatikan gambar 113

Gambar 113

2. Klik icon Drawing Title/Borders.


3. Masukan border dan title block kedalam layout dengan skala 1 : 1
4. Gunakan bantuan construction line untuk mendapatkan titik tengah dari gambar kerja yang
berada di model dengan mengambil titik-titik terluar dari gambar kerja yang ada. Perhatikan
gambar 114.
Gambar 114

5. Hidupkan mechanical browser


6. Pada ikon layout klik kanan dan pilih new viewport. Perhatikan gambar 115.

Gambar 115

7. Buatlah bentuk persegi yang kira-kira bisa untuk memuat gambar kerja sesuai dengan skala
yang dibutuhkan.
8. Atur skala yang dibutuhkan. Pada masalah ini kita coba ambil skala 1 : 20
9. Pilih titik tengah dari model dengan menekan tombol midpoint perhatikan gambar 116. Dan
untuk mengambil titik tengah dari model perhatikan gambar 117.

Gambar 116 Gambar 117


10. Jikalau gambar kerja belum bisa masuk. Lakukan command stretch untuk memperbesar
viewport. Perhatikan gambar 117

Gambar 117
11. Lakukan hal yang sama seperti point 7,8,9 dan untuk membuat tampak samping dan atas.
Perhatikan gambar 118.

Gambar 118
12. Proses pembuatan gambar kerja di layout selesai dan tinggal pemberian anotasi dan siap
untuk diprint.
4.2.2 Pembuatan gambar kerja untuk komponen
Untuk pembuatan gambar kerja komponen bisa menggunakan cara 4.2.1 atau dengan cara
baru yang akan kita bahas. Berikut caranya :
1. Buat layout baru dengan cara mengklik kanan tab layout. Perhatikan gambar 119

Gambar 119
2. Pastikan gambar kerja terbuka.
3. Tekan icon new. Perhatikan gambar 120. Icon ditandai kotak warna biru

Gambar 120

4. Pindahkan tab ke Annotation new.

5. Pilih component yang akan kita buat detailnya

6. Pada frame placement pilih layout dan arahkan ke layout yang akan kita kita gunakan
untuk membuat detail

7. Pilih ukuran kertas

8. Pilih skala yang akan kita gunakan

9. Dan tekan tombol Ok. Perhatikan gambar 121

10. Atur posisi gambar kerja sesuai dengan

Kebutuhan

11. Perhatikan gambar 122 untuk gambar kerja


yang sudah jadi.

Gambar 121
Gambar 122

BAB V

Pemberian Anotasi

Setelah gambar perakitan dan komponen sudah selesai kita buat tentulah membutuhkan sebuah
keterangan baik itu berupa dimensi, text, ballon dan partlist. Pada bab V ini kita akan membahas
bagaimana cara memberikan itu semua.

5.1 Pemberian Dimensi


Ada beberapa dimensi yang bisa kita berikan. Seperti dimensi horizontal, vertical, aligned,
baseline, continue dan yang lainya yang tentunya sesuai dengan kebutuhan keterangan untuk
gambar kerja. Semua ikon dimensi terkumpul dalam satu toolbar. Perhatikan gambar 123.

Gambar 123
Disana terdapat angka sebagai simbol yang akan kita jabarkan dan digunakan untuk apa. Adapun
perinciannya sebagai berikut :
1. Pada angka 1 merupakan power dimension. Dimana semua jenis dimensi berada pada icon
ini. Baik untuk pemberian dimensi horizontal, vertikal dan yang lainnya.
2. Pada angka 2 merupakan dimensi aligned. Notasi ini digunakan untuk memberikan panjang
geometri pada posisi miring. Perhatikan gambar 124.

Gambar 124
3. Pada angka 3 merupakan dimensi horizontal. Feature ini digunakan untuk memberikan
panjang geometri secara horizontal. Perhatikan gambar 125

Gambar 125

4. Pada angka 4 merupakan dimensi aligned. Feature ini digunakan untuk memberikan panjang
geometri pada posisi vertikal. Perhatikan gambar 126.

Gambar 126

5. Pada angka 5 merupakan dimensi rotated. Feature ini hampir mirip dengan aligned akan
tetapi kita bebas untuk menentukan sudut putarnya dan menghasilkan panjang dimensi
sesuai dengan kemiringan yang kita tentukan. Perhatikan gambar 127

Gambar 127

6. Pada angka 6 merupakan dimensi chamfer. Feature ini digunakan untuk memberikan
keterangan jarak kemiringan sebuah geometri. Bisa geomtri yang dibentuk dari feature
chamfer AutoCAD Mechanical atau geometri yang dibuat secara manual. Hal yang pertama
harus kita lakukan adalah memilih bidang miring terlebih dahulu kemduian mengambil 2
batas jarak. Perhatikan gambar 128

Gambar 128
7. Pada angka 7 merupakan dimensi Arc Length. Feature ini digunakan untuk memberikan
keterangan panjang sebuah burus. Yang harus kita lakukan adalah hanya memilih sebuah
burus atau arc. Perhatikan gambar 129.

Gambar 129

8. Pada angka 8 merupakan dimensi radius. Feature ini digunakan untuk memberikan
keterangan radius dari sebuah lingkaran atau busur/arc. Yang harus kita lakukan adalah
hanya memilih sebuah lingkaran atau busur. Perhatikan gambar 130.

Gambar 130

9. Pada angka 9 merupakan dimensi jogged. Feature ini digunakan untuk memberikan
keterangan radius dengan bentuk jog. Yang harus kita lakukan adalah hanya memilih sebuah
lingkaran atau busur. Perhatikan gambar 131.

Gambar 131

10. Pada angka 10 merupakan dimensi diameter. Feature ini digunakan untuk memberikan
keterang diameter dari lingkaran ataupun busur. Yang harus kita lakukan adalah hanya
memilih sebuah lingkaran atau busur. Perhatikan gambar 132.

Gambar 132
11. Pada angka 11 merupakan dimensi angular. Feature ini digunakan untuk memberikan
keterangan besarnya derajat dari 2 buah garis. Yang harus kita lakukan adalah memilih 2
garis dengan cara pemilihan satu persatu. Perhatikan gambar 133.

Gambar 133

12. Pada angka 12 merupakan dimensi baseline. Feature ini digunakan untuk memberikan
dimensi tambahan kearah bawah dengan mengambil referensi dimensi awal yang sudah ada
sebelumnya. Hal yang harus kita lakukan adalah memilih dimensi awal yang menjadi acuan.
Kemudian menentukan titik terakhir peletakan dimensi.Perhatikan gambar 134.

Gambar 134

13. Pada angka 13 merupakan dimensi chain. Feature ini digunakan untuk memberikan dimensi
tambahan kearah samping dengan mengambil dimensi awal yang sudah ada sebelumnya.
Hal yang harus kita lakukan adalah memilih dimensi awal yang menjadi acuan. Kemudian
menentukan titik terakhir peletakan dimensi. Perhatikan gambar 135

Gambar 135

14. Pada angka 14 merupakan multiple dimension. Feature ini bisa digunakan untuk pemberian
dimensi dengan beberapa pilihan. Yaitu untuk pembuatan dimensi chain, baseline,
coordinate dan symmetric. DI feature ini kita coba mengambil contoh pembuatan chain
dimension. Yang harus kita lakukan adalah memilih tab parallel pada Automatic
Dimensioning. Kemudian memilih geometri yang akan kita berikan dimensi.Kemudian
menentukan titik awal pemberian dimensi Perhatikan gambar 136.
Gambar 136

15. Pada angka 14 merupakan Hole Charts. Feauter ini digunakan untuk memberikan jarak antar
lubang dengan menggunakan inisial dan ukuran dimasukan dalam bentuk tabel. Hal yang
harus kita lakukan adalah memilih geometri lubang yang akan kita berikan notasi dan
menentukan titik nol /origin.Notasi ini biasa digunakan dalam sebuah desain mold dan
dies.Perhatikan gambar 137.

Gambar 137

16. Pada angka 16 merupakan Fits List. Feature ini digunakan untuk memberikan keterangan
besaran dari sebuah toleransi. Perhatikan gambar 138.

Gambar 138

5.2 Membuat Part list


Part list merupakan table yang berisi jumlah komponen atau assembli yang terdapat pada
sebuah gambar kerja. Berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk membuat part list :
1. Klik ikon BOM terlebih dahulu perhatikan gambar 139 (ditandai kotak warna biru).

Gambar 139

2. Akan muncul dialog box BOM. Tanda (+) menunjukan assembli. Kita bisa melihat komponen
apa saja yang terdapat didalamnya dengan mengklik tanda tersebu. Perhatikan gambar 140.
Gambar 140

3. Untuk keluar tekan tombol OK.

Kita bisa menyusun ulang urutan penomoren. Berikut caranya :

1. Pilih kolom item dan klik icon setvalue perhatikan gambar 141 ditandai kotak warna biru.

Gambar 141

2. Dan atur value. Kemudian tekan tombol OK untuk keluar.


5.3 Memberikan Ballon

Ballon digunakan untuk memberikan penomoran sebagai penandaan atas sebuah komponen
atau assembli. Untuk memberikan ballon hal yang harus kita lakukan adalah :
1. Klik ikon ballon. Perhatikan gambar 142 yang ditandai kotak warna biru.

Gambar 142
2. Akan terdapat beberapa pilihan. [auTo/autoAll/set Bom/Collect/arrow
Inset/Manual/One/Renumber/rEorganize/annotation View]. Ketik T untuk pemberian tanda
secara otomatis terhadap komponen yang dibutuhkan.

3. Pilih satu persatu komponen yang akan kita berikan ballon. Perhatikan gambar 143.

Gambar 143

4. Lakukan hal sama pada komponen lainnya agar semua komponen selesai diberikan ballon.
Perhatikan gambar 144.

Gambar 144

Anda mungkin juga menyukai