CAD 3D
Penyusun:
Surono, M.Pd.
Membuat Gambar Kerja
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
Tidak seperti software CAD yang berbasis 2D, dengan Autodesk Inventor
pembuatan gambar kerja tidak perlu dilakukan secara manual. Kita dapat menggunakan
file 3D yang sebelumnya telah didesain untuk membuat gambar 2D atau gambar
kerjanya. Fasilitas tersebut ada dalam lembar kerja Autodesk Inventor Drawing. Sebagai
latihan kali ini, kita akan menggunakan lembar kerja ISO.idw.
Langkah untuk membuat gambar kerja adalah dengan klik lembar kerja ISO.idw
pada kotak dialog Create New File. Kemudian, klik Create sehingga muncul lembar kerja
drawing.
-- 139 --
Gambar 227. Lembar kerja drawing
Sebelum memulai membuat gambar 2D atau gambar kerja pada lember kerja
drawing, kita perlu melakukan pengaturan sebagai berikut.
-- 140 --
a. Mengatur Jenis Proyeksi
Untuk mengatur jenis proyeksi, perhatikan kembali Gambar 228. Klik pada pilihan
Standard Default Standard (ISO), kemudian klik tab View Preferences. Di
Indonesia, mayoritas kita menggunakan proyeksi Amerika sehingga pada menu
Projection Type pilih Third Angle.
Pengaturan dimension style sangat penting agar penunjukan ukuran benda kerja
sesuai dengan standar yang berlaku. Sebagai contoh, kita akan mengatur tampilan
pengukuran suatu dimensi sehingga jika ada nilai bulat, angka nol di belakang koma
tidak muncul. Langkahnya adalah dengan klik pada pilihan Dimension Default (ISO).
Pada bagian Display, hilangkan tanda centang pada Trailing Zeros. Jika tanda centang
tidak dihilangkan, maka jika ada hasil pengukuran suatu dimensi misalnya 28 mm, yang
ditampilkan adalah 28,00. Namun setelah tanda centang dihilangkan maka tampilannya
akan menjadi 28.
Sebelum Sesudah
-- 141 --
c. Mengatur Teks
Pengaturan teks dilakukan melalui pilihan Teks Label Text (ISO) atau Note
Text (ISO). Salah satu pengaturan yang bisa dilakukan adalah menentukan jenis dan
ukuran ketinggian huruf.
Setelah semua pengaturan dilakukan, maka klik Save Done, dan jika muncul
pesan “Save Edits?” pilih Yes.
-- 142 --
2. Pengaturan Ukuran Kertas
Ukuran kertas diatur melalui menu pada browser bar. Klik kanan pada bagian
Sheet:1 Edit Sheet sehingga muncul kotak dialog Edit Sheet. Aturlah ukuran kertas
dan orientasinya sesuai kebutuhan, kemudian klik OK.
-- 143 --
Terlihat dalam Gambar 233 pada bagian Property Field semua istilah dalam
bahasa Inggris, sesuai pada Gambar 227. Sebagai latihan kali ini, kita akan mencoba
mengedit etiket tersebut sehingga istilahnya dalam bahasa Indonesia dan ukuran kolom-
kolom pada etiket yang ditunjukkan dalam Gambar 227 juga berubah. Langkah
pengeditan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1) Expand Title Blocks dengan klik tanda (+) sehingga muncul pilihan ISO. Klik
kanan pada pilihan ISO tersebut kemudian klik Edit sehingga muncul area
pengeditan etiket.
-- 144 --
Gambar 236. Kotak dialog Format Text bagian AUTHOR sebelum diedit
Gambar 237. Kotak dialog Format Text bagian AUTHOR setelah diedit
4) Gantilah tulisan lainnya yang diapit tanda <.....> sebagaimana dalam Tabel 3.
dengan mengulangi langkah 2-3.
-- 145 --
Tabel 3. Mengedit kotak dialog Property FIeld
Jika tampilan kotak dialog Edit Property Fields sudah seperti Gambar 238, maka
kita dapat mengisi kolom Value sesuai dengan kebutuhan. Dicontohkan sebagai berikut.
-- 146 --
Gambar 239. Pengisian kotak dialog Edit Property Fields
Setelah semua kolom Value terisi, kemudian klik OK sehingga kita bisa
mengetahui hasil edit etiket sebagai berikut.
(a) Sebelum
(b) Sesudah
Jika dilihat pada Gambar 240, ada bagian yang saling bertumpuk antara nama
dengan tanggal. Oleh karena itu, kita perlu memodifikasi lebar kolomnya. Langkahnya
sama dengan yang ditunjukkan Gambar 234 sehingga muncul area kerja pengeditan
etiket. Ubahlah lebar kolom dari 40 mm menjadi 50 mm, kemudian klik tanda centang.
Setelah itu, klik Finish Sketch pada bagian kanan atas area kerja.
-- 147 --
Selain mengedit etiket yang sudah ada, kita juga dapat membuat etiket baru
menyesuaikan kebutuhan. Kita akan mencoba membuat title block atau etiket kurang
lebih sebagai berikut.
Untuk membuat etiket tersebut, ada tiga tahapan yang harus kita lakukan.
Pertama, kita membuat garis/kolom menggunakan perintah line. Kedua, membuat judul
kolom. Kemudian ketiga, membuat deskripsi (isian) pada kolom.
Sebelum memulai, kita buat dahulu lembar kerja kosong dengan membuka
lembar kerja ISO.idw (lihat Gambar 226). Kemudian aturlah sehingga diperoleh kertas
A4 landscape (lihat Gambar 232), sehingga akan muncul tampilan seperti Gambar 227.
Kemudian, pada bagian Sheet:1 hapuslah title block bawaan Autodesk.
-- 148 --
Gambar 243. Menghapus title block bawaan
Sekarang kita akan memulai membuat etiket baru. Langkah pertama, kita akan
membuat garis/kolom-kolom etiket. Caranya adalah dengan klik kanan Title Block pada
browser bar kemudian klik Define New Title Block.
Pada lembar kerja yang terbuka, buatlah garis-garis dengan ukuran mengikuti
Gambar 245 menggunakan toolbar line.
-- 149 --
Langkah kedua, kita akan membuat judul kolom. Caranya adalah dengan klik
toolbar Text klik pada kolom yang akan diberi judul, sehingga muncul kotak dialog
Format Text tentukan ukuran font dengan ukuran 3 mm isikan nama kolomnya
“Tol:” yang merupakan kependekan dari “toleransi” OK.
Setelah semua judul kolom terisi, selanjutnya kita menuju langkah ketiga yaitu
memberikan deskripsi (isian) pada kolom yang akan muncul pada kotak dialog Edit
Property Fields (lihat Gambar 238). Caranya masih menggunakan toolbar Text. Sebagai
contoh, kita kan memberikan deskripsi pada kolom “Tol”. Langkahnya adalah klik toolbar
Text klik pada kolom toleransi tentukan font Tahoma ukuran 3 mm pilih
Prompted Entry tuliskan deskripsinya: Toleransi OK. Jika tulisan masih
berantakan susunannya, aturlah jaraknya menggunakan dimension.
-- 150 --
Gambar 248. Memberikan deskripsi kolom (1)
Untuk bagian ukuran kertas, nomor gambar, judul gambar, dan institusi, aturlah
teks agar rata tengah dengan cara dobel-klik tulisan tersebut sehingga muncul kotak
-- 151 --
dialog Format Text. Blok pada tulisan yang akan diatur, kemudian pilih Center
Justification dan Middle Justification.
Center Justification
Middle Justification
Setelah semua diatur rata tengah, posisikan teks agar berada pada tengah-
tengah kolom menggunakan toolbar Dimension sehingga tampak seperti Gambar 251.
Untuk bagian keterangan, ukuran kertas, nomor gambar, judul gambar, dan
institusi, aturlah sehingga lebar tulisan hampir memenuhi luasan kolom yang tersedia.
Caranya, klik sekali pada tulisan tersebut kemudian tarik titik-titik hijau sampai hampir
memenuhi kolom.
-- 152 --
Setelah semua proses selesai, klik Finish Sketch yang terdapat pada kanan
atas lembar kerja. Jika muncul koyak dialog Save Edits, klik Yes. Kemudian, simpan
title block baru tersebut dengan nama misalnya “Etiket Baru”. Klik Save, maka akan
muncul kotak dialog Etiket Baru Prompted Texts. Setelah muncul kotak dialog
tersebut, kita dapat mengisikan Value-nya sesuai dengan kebutuhan atau kenyataan di
lapangan.
-- 153 --
Secara default, border dari Autodesk Inventor terdapat panah pada semua
sisinya. Kita dapat membuat border sendiri dengan cara menghapus border yang lama
kemudian membuat border baru. Langkah pertama, klik browser bar bagian Sheet:1,
kemudian klik kanan Default Border Delete.
Langkah selanjutnya, kita membuat border baru dengan klik kanan pada pilihan
Borders Define New Border.
-- 154 --
-- 155 --
Pada kolom di bawah “TOL:”, kita bisa menambahkan tanda proyeksi yang
digunakan. Untuk mudahnya kita bisa melakukan dengan cara menggambar bentuk
poros tirus sebagaimana Gambar 257 kemudian disimpan dengan nama misalnya
“PROYEKSI.ipt”.
Setelah gambar jadi, kemudian kita buka lembar kerja drawing (Gambar 256).
Klik kanan pada area kerja kemudian pilih Base View sehingga muncul kotak dialog
Drawing View. Perintah ini juga bisa diakses dengan cara klik toolbar Base View.
Pada kotak dialog drawing view, kita cari lokasi file gambar yang tadi kita buat.
Kemudian, kita bisa mengatur skala gambar, label, style, dan sebagainya. Misalnya kita
atur pada gambar tersebut skalanya 1:1 dan style: hidden line. Setelah semua sudah
diatur sesuai kebutuhan, kemudian klik OK. Kemudian, tempatkan gambar ke dalam
kolom.
-- 156 --
Gambar 259. Menempatkan gambar dalam lembar kerja drawing (2)
Langkah selanjutnya, klik kanan pada gambar kerja poros tirus kemudian klik
Projected View. Pilih posisi untuk mendapatkan pandangan sudut ketiga (Amerika)
kemudian klik kanan Create.
Gambar 260. Membuat simbol proyeksi
Langkah terakhir, kita perlu memberi tanda center mark dan center line. Caranya,
cukup dengan klik toolbar Center Mark ( ) dan Centerline Bisector ( ) kemudian
-- 157 --
di klik pada gambar kerja yang akan diberikan tanda tersebut. Jika etiket yang kita buat
sudah sesua standar yang ditetapkan, kita akan belajar menjadikan gambar 3D yang
sebelumnya telah dibuat menjadi gambar kerja 2D.
Base View
-- 158 --
6. Menggunakan Fasilitas Auxiliary View
Fasilitas auxiliary view digunakan untuk membuat gambar pandangan yang
tegak lurus terhadap salah satu garis pada base view. Caranya adalah:
Pada fasilitas auxiliary view ini kita dapat mengatur skala, view identivier, style,
dan pengaturan lain sesuai keperluan dalam gambar kerja.
-- 159 --
3) Klik pada titik A dan B. Jika menghendaki garis A-B adalah garis yang membelah
gambar dudukan pipa menjadi 2 bagian yang sama (simetris), maka sebelum klik
pada titik A, dekatkan kursor pada lingkaran kecil sebelah kiri dari gambar.
Setelah muncul garis titik-titik (putus-putus) baru kemudian tarik ke sisi luar dan
klik pada titik A.
5) Pada kotak dialog Section View, kita dapat mengatur view identifier dan
skalanya. Vie identifier berfungsi untuk memberikan informasi pada potongan
yang dibuat.
-- 160 --
Gambar 266. Menggunakan fasilitas section view (3)
-- 161 --
3) Klik dan geser pada daerah yang akan dibuat detail view-nya sehingga muncul
area lingkaran atau persegi (sesuai pilihan) pada bagian tersebut.
-- 162 --
Gambar 270. Menggunakan fasilitas break (1)
1) Klik objek atau view yang akan ditampilkan bagian yang tidak terlihat.
-- 163 --
2) Klik toolbar Start Sketch, kemudian gunakanlah toolbar Spline untuk membuat
area mengelilingi objek yang tertutup dan akan ditampilkan menggunakan
toolbar break out.
Gambar 272. Menggunakan fasilitas break out (1)
Profile
From Point
Gambar 273. Menggunakan fasilitas break out (2)
-- 164 --
11. Menggunakan General Dimension
Toolbar General Dimension digunakan untuk memberikan ukuran/dimensi baik
linier, angular, radius, diameter, maupun aligned. Cara penggunaannya cukup dengan
klik toolbar Dimension (general dimensioin) atau tekan huruf “D” pada keyboard.
Kemudian klik pada titik, garis, atau bagian yang akan diberi ukuran lalu tempatkan
ukuran tersebut pada posisi yang sesuai. Untuk menggunakan aligned, setelah klik pada
bagian yang akan diberi ukuran, kemudian klik kanan dimension type Aligned.
Keterangan:
• Diameter (A)
• Radius (B)
• Linear (C)
• Angular (D)
• Aligned (E)
-- 165 --
Gambar 275. Menggunakan fasilitas surface texture symbol (1)
3) Klik kanan pada layar kerja, kemudian pilih Continue, sehingga muncul kotak
dialog Surface Texture.
4) Tentukan simbol pengerjaan yang akan diberikan, kemudian klik OK.
Gambar 276. Menggunakan fasilitas surface texture symbol (2)
-- 166 --
Gambar 277. Menggunakan caterpillar symbol
Gambar 278. Menggunakan centerline
Gambar 279. Menggunakan center mark
-- 167 --
16. Menggunakan Centerline Bisector
Toolbar centerline bisector digunakan untuk membuat garis center antara 2 garis.
Cara penggunaannya adalah dengan klik toolbar centerline bisector, kemudian klik pada
garis ke-1 dan ke-2. Jika h=garis kurang panjang, maka kita dapat menariknya secara
manual setelah garis center jadi.
Gambar 280. Menggunakan centerline bisector
Gambar 281. Menggunakan centerline pattern
-- 168 --
1) Panggil/tempatkan gambar assembly pada lembar kerja drawing.
2) Klik toolbar Part List.
3) Setelah muncul kotak dialog Part List, tentukan lokasi gambar yang akan dibuat
part list-nya atau langsung klik pada gambar assembly yang ada pada lembar
kerja drawing. Kemudian klik OK.
4) Tentukan lokasi penempatan tabel part list-nya. Misalkan kita letakkan di sisi
kanan di atas etiket. Kemudian, kita dapat mengatur lebar dan tinggi kolom
tabelnya agar lebih rapi.
Kita dapat mengedit part list dengan cara dobel-klik tabelnya sehingga muncul
kotak dialog part list: universal joint. Kita dapat mengubah nama kolom dengan cara klik
kanan pada kolom yang akan diubah namanya kemudian pilih Format Column sehingga
muncul kotak dialognya. Misalnya kita akan mengubah semua kolom menjadi bahasa
Indonesia yaitu: No., JML, NAMA KOMPONEN, dan DESKRIPSI.
-- 169 --
Gambar 284. Mengedit part list dengan cara dobel-klik tabel
-- 170 --
Isi di dalam kolom pun juga dapat kita edit secara manual dengan dobel klik
kolom pada Gambar 284. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Cara lain untuk mengedit atau bahkan mengubah bentuk part list adalah sebagai
berikut.
Gambar 287. Mengedit part list melalui style and standard editor (1)
-- 171 --
Gambar 288. Mengedit part list melalui style and standard editor (2)
-- 172 --
4) Klik lokasi penempatan balloon kemudian klik kanan Continue.
Gambar 290. Menggunakan fasilitas balloon (2)
Gambar 291. Menggunakan auto balloon
4) Aturlah posisi balloon agar lebih rapi dengan menggeser-geser posisinya sesuai
keperluan.
5) Untuk komponen yang sama dan jumlahnya lebih dari satu, maka balloon yang
muncul hanya pada satu komponen saja. Jika akan menambah secara manual,
dapat dilakukan dengan toolbar balloon sebagaimana langkah sebelumnya
-- 173 --
(Gambar 289 dan Gambar 290). Sehingga hasilnya akan seperti Gambar 292
(kanan).
6) Jika nomor komponen dalam balloon tidak sesuai dengan yang ada dalam part
list, kita bisa mengedit part list-nya sebagaimana langkah pada Gambar 284
sampai dengan Gambar 286. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
dobel klik balloon tersebut kemudian pada kotak dialog Edit Ballon, kita ganti
pada kolom “ITEM” sesuai nomor yang kita kehendaki.
Gambar 293. Mengedit balloon
-- 174 --
20. Menggunakan Automated Centerlines
Fasilitas automated centerlines digunakan untuk menampilkan garis-garis center
dari gambar kerja secara otomatis. Penggunaannya dengan cara sebagai berikut.
1) Klik pada gambar kerja (view) yang akan dimunculkan garis center-nya.
2) Klik kanan Automated Centerlines.
-- 175 --
21. Menggunakan Retrieve Dimensions
Fasilitas retreave dimensions digunakan untuk menampilkan dimesi/ukuran
suatu gambar kerja secara otomatis. Cara penggunaannya adalah sebagai berikut.
1) Klik pada gambar kerja (view) yang akan dimunculkan garis center-nya.
2) Klik kanan Retrieve Dimensions.
-- 176 --
C. Rangkuman
-- 177 --
DAFTAR PUSTAKA
Kishore, T. (2017). Learn Autodesk Inventor 2018 Basics: 3D Modeling, 2D Graphics, and
Assembly Design. Hyderabad: Apress.
Nur Hidayat, dan Ahmad Shanhaji. (2011). Autodek Inventor: Mastering 3D Mechanical
Design. Bandung: Informatika.
Shih, R.H. (2016). Tools for Design Using AutoCAD 2016 and Autodesk Inventor 2016: Hand
Sketching, 2D Drawing and 3D Modeling. SDC Publications.
Tickoo, S. (2015). Autodesk Inventor 2016 for Designers (16th Edition). Schererville: CADCIM
Technologies.
Penyusun