Anda di halaman 1dari 18

NAMA : Syahrul Ramadhan Adi Prakoso

NIM : 19503244019
KELAS : Y1

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PRAKTIK


PENGELASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MAHASISWA
JPTM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA DI BENGKEL FABRIKASI KARANGMALANG

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi, industri sangat membutuhkan lulusan-lulusan yang
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang tingkat keahlian tertentu juga
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
dan berakhlak mulia. Hal ini pastinya sangat berpengaruh terhadap kualitas dan
kuantitas individu mahasiswa JPTM . Pengetahuan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) setiap individu sangatlah penting untuk diterapkan di dunia
kerja nantinya, karena akan ada nilai plus tersendiri. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menambah pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
dengan sarana pendidikan, poster, penyuluhan dan teknologi yang berkaitan dengan
disiplin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pendidikan, poster, penyuluhan
dan teknologi juga dapat memberikan keahlian dan skill pengetahuan mahasiswa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa, mahasiswa yang paham tentang pentingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat menunjang produktivitas kerja
mahasiswa dan mahasiswa sebagai cikal bakal penggerak dalam dunia industri nanti
sehingga tujuan industri tersebut dapat dicapai secara maksimal. Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Moekijat (1983 : 138) menyatakan bahwa :
“Akibat-akibat buruk dari adanya semangat kerja yang rendah
yaitu : pekerja nampak tidak puas, lekas marah, sering sakit
(absen), suka membantah, tidak disiplin, gelisah dan
pesimistis, berlambat-lambat, dan pemogokan. Dengan
adanya semangat kerjayang rendah dengan akibat-akibat yang
ditimbulkan seperti diilustrasikan diatas maka karyawan akan
tidak produktif dalam bekerja sebagai akibatnya tidak akan
mencapai tujuan organisasi yang direncanakan. Sebaliknya
apabila karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi,
diharapkan karyawan akan menunjukkan kegairahan di dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dan mendorong mereka untuk
bekerja secara produktif, sehingga tujuan perusahaan bias
dicapai secara maksimal”.
Pemberian motivasi kerja kepada karyawan merupakan tugas dan kewajiban
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dapat memberikan skill dan
pengetahuan dan dapat menciptakan lingkungan praktik yang kondusif. Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) sebagaimana fungsinya adalah fungsi manajerial
dan fungsi operasional. Oleh karena itulah kedisiplinan adalah aset penting sebuah
kegiatan praktik di bengkel. Berdasarkan (PERMENAKER PER.05/MEN/1996),
yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembang, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien, dan produktif. Manajemen Sumber Daya Manusia
tersebut meliputi penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3,
pemantauan serta evaluasi K3, dan peninjauan serta peningkatan K3.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdampak positif pada produktivitas
kerja mahasiswa. Jika mahasiswa merasa puas dan nyaman dengan kondisi saat
praktik, maka mahasiswa akan lebih semangat dalam mengembangkan skill.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mahasiswa terutama pada
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta, mengingat
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah
satu jurusan yang bergerak di bidang produksi dan perbaikan berskala besar maupun
kecil dan mempunyai mahasiswa yang banyak, sehingga Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) diperlukan.
Bidang pengelasan merupakan salah satu dari sekian banyak jenis pekerjaan
yang tergolong rentan terhadap kecelakaan kerja. Ada beberapa faktor penyebab
kecelakaan kerja dalam proses pengelasan yang berakibat fatal. Contohnya faktor
perilaku welder yang cenderung mengindahkan ketentuan Standar Operasional
Prosedur keselamatan kerja, peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, pemilihan metode kerja yang kurang tepat,
kurangnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), tidak mengikuti procedure
welding parameter yang telah ditetapkan, dan tidak memperhatikan lingkungan
kerja sekitar di bengkel. Dari faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja
yang telah disebutkan, menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja umumnya
terjadi karena kesalahan manusia (human error) baik dari segi pengetahuan dan
pemahaman, skill, kompetensi, dan kesadaran diri maupun dari keadaan lingkungan
kerja di bengkel.
Maka dari itu pemilihan Alat Pelindung Diri (APD) sangatlah penting untuk
memilih secara selektif dan teliti, semua welder harusnya memiliki Alat [Pelindung
Diri (APD) yang standar sesuai jenis las yang digunakan. Karena setiap jenis las
memiliki karakteristik dan spesifikasi berbeda-beda dan memiliki risiko kecelakaan
kerja yang berbeda-beda.
Apabila hal tersebut dilakukan dengan baik dan benar, risiko kecelakaan kerja
seorang mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin sangatlah minim terjadi.
Maka produktivitas praktik mahasiswa akan tercapai secara maksimal dan jurusan
akan terus berkembang. Dimana kesejahteraan karyawan adalah penggerak dari
suatu perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) karyawan berpengaruh secara
simultan terhadap produktivitas kerja mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin
2. Apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mahasiswa berpengaruh secara
parsial terhadap produktivitas kerja mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin?
3. Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mahasiswa manakah yang
berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja mahasiswa pada Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan yang akan
dipecahkan dalam penelitian ini dibatasi oleh objek penilitian yaitu kerja mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, karena dengan pertimbangan waktu dan ketidak
tentuan jumlah mahasiswa tidak tetap. Maka peneliti hanya meneliti pada
mahasiswa tetap.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mahasiswa
berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin.
2. Untuk mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mahasiswa
berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin.
3. Mengetahui variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mahasiswa yang
berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan
tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bengkel Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin yang berdampak terhadap produktivitas kerja mahasiswa
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian teori

1. Sumber Daya Manusia, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan produktivitas


karyawan.
Manajemen Sumber Daya Manusia timbul sebagai masalah baru pada tahun
1960-an, dan sebelum tahun 1940-an yang mendonasi adalah manajemen
personalia. Keduanya berada pada tingkatan dan ruang lingkup yang berbeda.
Manajemen Sumber Daya Manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan
dengan penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia iu sendiri. Sedangkan
manajemen personalia mencakup cara-cara agar manusia dapat secara selektif di
intregasikan ke dalam berbagai organisasi guna mencapai tujuannya.
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur dalam sebuah organisasi
yang dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu organisasi. Sumber
Daya Manusia juga dapat disebut sebagai tenaga kerja, karyawan, personil
penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat diartkan sebagai ilmu
yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan efisien
sehingga tercapainya tujuan sebuah organisasi termasuk perusahaan.
Menurut Edin Flippo, pengertian manajemen sumber daya manusia adalah
“personal management is the planning, organizing,
directing, and controlling of the procurement, development,
compensation, integration, maintenance, and societalobjectives
are accomplished. Manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi,
integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan,
oraganisasi, dan masyarakat (PT. Bumi Aksara; Jakarta, 2000)”.
Malayu Hasibuan menuturkan bahwa:
“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan [(Malayu Hasibuan,
Manajemen, Pengertian, Dan Masalah Edisi Revisi (PT. Bumi
Aksara; Jakarta, 2003)]
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia antara lain:
1. Tujuan Organisasial
Untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi dan untuk
membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan
sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Untuk mempertahankan kontribusi kelompok pada tingkat yang dibutuhkan
oleh organisasi tertentu. Sumber Daya Manusia akan sia-sia jika mempunyai
kriteria yang rendah, dan ini akan berdampak pada Jurusan di Pendidikan
Teknik Mesin UNY.
3. Tujuan Sosial
Secara sosial dapat merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan
masyarakat melalui tindakan-tindakan yang meminimalisir terjadinya dampak
negatif terhadap organisasi.
4. Tujuan Personal
Untuk membantu mahasiswa dalam pecapaian tujuannya. Tujuan personal
mahasiswa harus dipertimbangkan jika mahasiswa harus dipertahankan,
diberi motivasi, dan diberhentikan. Jika tidak mempertimbangkan tujuan
personal maka dampak yang akan tejadi kinerja dan kepuasan mahasiswa
dapat menurun.

2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan asas yang rasional untuk manajemen yang
mencakup kenyataan bahwa kondisi yang aman di tempat praktik berupa
penggunaan mesin, persiapan alat pelindung diri (APD), metode kerja, serta
lingkungan kerja.
Menurut Ernawati (2009), keselamatan kerja adalah keselamatan yang
berhubungan dengan peralatan, tempat kerja, dan lingkungan kerja, serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menjadi aspek yang sangat penting,
mengingat resiko bahanya dalam penerapan teknologi. Keselamatan kerja
merupakan tugas semua orang yang sedang bekerja.
Menurut dasar hukum peraturan perundang-undangan yang diatur dalam
Undang-undangan tentang keselamtan kerja No.1 Tahun 1970 meliputi seluruh
aspek pekerjaan yang berbahaya, dari segala tempat kerja, baik dari darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Keselamatan kerja adalah yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia
dengan kondisi kerja yang aman baik pada industri maupun non industri dan
dilengkapi dengan alat-alat pengaman, penerangan yang baik, menjaga lantai dan
memelihara fasilitas air yang baik (Tulus Agus, 1989).
a. Unsur-unsur Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan bagian proses merencanakan dan
mengendalikan situasi yang berpotensi kecelakaan kerja melalui persiapan
prosedur standar yang menjadi acuan dalam bekerja (Rika Ampuh Hadiguna,
2009). Menurut Roy Erickson (2009) membagi unsur-unsur penunjang
keselamatan kerja sebagai berikut:
a) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan kesejahteraan kerja.
b) Melaksanakan prosedur kerja dengan meperhatikan keamanan dan
kesehatan kerja.
c) Teliti dalam bekerja.

b. Indikator Keselamatan Kerja


Menurut Mangkunegara (2011:161), keselamatan kerja menunjukkan
pada kondisi aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di
tempat kerja.
Beberapa indikator keselamatan kerja yaitu; keadaan tempat lingkungan
kerja, pengaturan udara, pengaturan penerangan, pemakaian peralatan kerja,
kondisi fisik dan mental karyawan.
c. Syarat Keselamatan Kerja
Syarat keselamatan kerja sudah tertulis di Pasal 3 (1) UU Keselamatan Kerja
yang dikutip oleh Tarkawa (2008) dimaksud untuk:
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
b) Memberi pertolongan pada kecelakaan.
c) Memberi alat pelindung diri pada tenaga kerja.
d) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja.
e) Menerapkan ergonomi di tempat kerja.

3. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena
kesehatan kerja adalah hal yang utama bagi karyawan untuk bekerja. Bekerja
dengan lingkungan yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga karyawan akan
mampu bekerja lebih lama dan meningkatkan produktivitas lebih baik lagi.
Menurut Moenir (1983 : 207) yang dimaksud kesehatan kerja adalah “suatu
usaha dan keadaan yang memungkinkan seseorang mempertahankan kondisi
kesehatannya dalam bekerja”.
Menurut Soepomo (1985 : 75) yang dimaksud kesehatan kerja adalah
“kesehatan kerja adalah aturan-aturan dan usaha-usaha untuk menjaga buruh dari
kejadian/keadaan perburuhan yang merugikan kesehatan dan kesusilaan dalam diri
seorang itu, karena itu melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam suatu hubungan kerja
tidak jauh dari beberapa diatas Mannulang (1990 : 87) menjelaskan bahwa
kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja
memperoleh keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga
memungkinkan dapat bekerja secara optimal”.
Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, Kesehatan
kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekrja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun,
sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit
umum.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja adalah suatu usaha dan aturan-
aturan untuk menjaga kondisi perburuhan dari kejadian/keadaan yang merugikan
kesehatan dan kesusilaan, baik dalam keadaan yang sempurna fisik, mental maupun
sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal dan memperoleh
derajat kesehatan setinggi-tingginya.

4. Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Undang-Undang Keselamatan Kerja, Lembaga Negara Nomor 1 tahun 1970
adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja yang berlaku secara nasional diseluruh
wilayah hukum Republik Indonesia dan merupakan induk dari seluruh peraturan
keselamatan kerja yang berada dibawahnya.
Adapun Undang-Undang No.1/1970yang bersumber dari Pasal 27 ayat (2)
UUD 1945 yang berbunyi “setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional”. Oleh sebab itu semua faktor-
faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja wajib ditangani oleh perusahaan
setempat sebelum ada korban jiwa.

5. Peneliti Terdahulu
1) Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Bagian Produksi PT. Indmira Citra Tani Nusantara Di Yogyakarta
oleh Okky Suli Astute, Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2) Menganalisis Korelasi Budaya Keselamatan Kerja yang Baik Dapat
Memperngaruhi Kinerja Dari Proyek Konstruksi Dengan Cara
Mengidentifikasi Dan Menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Juga Dampaknya Pada Proyek
Konstruksi Oleh Christina (2012).
3) Menganalisis Korelasi Pengetahuan K3 yang Dimiliki Pekerja Berpengaruh
Terhadap Perilaku Pekerja Konstruksi Dilihat Dari Aspek Definis Dan
Inisiasi, Sistem Manajemen, Mekanisme APD, Saran dan Prasarana, Serta
Resiko K3 oleh Teja (2015).

6. Kerangka Berpikir
Dalam upaya meningkatkan kinerja mahasiswa maka ketua bengkel fabrikasi
membentuk suatu organisasi K3 untuk menangani masalah kesehatan dan
keselamatan kerja. Berdasarkan kajian empiri dan teoritis, penulis menerapkan
suatu kerangka pikir sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran Teoritis

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin


Universitas Negeri Yogyakarta

Kinerja Mahasiswa (Y)

Kesehatan Kerja ( ) Keselamatan Kerja ( )

Hasil

7. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran tersebut maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
: Tidak ada pengaruh secara simultan kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap produktivitas mahasiswa.
: Terdapat pengaruh kesehatan kerja terhadap kinerja mahasiswa.
∶ Terdapat variabel keselamatan kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja
mahasiswa.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian
Penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan mengambil
objek penelitian JPTM di bengkel fabrikasi Karangmalang. Adapun penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pekerjaan
pengelasan terhadap terhadap produktivitas praktik mahasiswa.

B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Metode kuantitatif
adalah suatu metode pengambilan sampel dari suatu populasi. Pendekatan metode
kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara mendetail dan
mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan
kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini dilkasanakan di bengkel fabrikasi karangmalang (Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin UNY) di Yogyakarta, antara S1 Pendidikan Teknik Mesin
UNY, D4 Teknik Mesin. Waktu penelitian dilaksanakan bulan November 2021
sampai selesai.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian

Sesuai dengan batasan masalah, populasi dalam penelitan ini adalah


mahassiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin di Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sebagian populasi yang ada untuk
dijadikan sampel. Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus slovin.

=
1+ .

Keterangan:
= Ukuran Sampel
= Ukuran Populasi
= Tolerir kesalahan sampel (10%)
Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus
dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar:
50
=
1 + 50. (0.1)
50
=
1,5
= 33,3 maka dibulatkan menjadi 33mahasiswa.

E. Definisi Operasional Variabel


Untuk memberikan persamaan persepsi kepada para pembaca, maka peniliti
memberi batasan-batasan terhadap variabel-variabel yang diteliti.
1. Kesehatan kerja merupakan kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik
dan psikis yang disebabkan oleh lingkungan praktik.
2. Keselamatan kerja merupakan kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan dan kerusakan atau kerugian ditempat lingkungan praktik
berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses pengelolaan,
lantai tempat praktik, metode kerja.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket.
Angket digunakan untuk mengetahui pendapat responden masing-masing
mahasiswa.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memudahkan mendapatkan informasi mengenai data yang akan
diambil dan sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka disusunlah
instrumen penelitian. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah
dengan enggunakan kuesioner dan dokumentasi.
a) Angket
Metode angket dimana didalamnya terdapat beberapa pertanyaan yang
berrhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Jenis angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup, yaitu
kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya
memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Penelitian ini hanya menggunakan angket dengan pertimbangan
agar lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu karena jumlah
responden yang cukup besar. Angket akan diberikan kepada sampel penelitian
yang telah ditentukan.
b) Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data
dan informasi dari berbagai macam baik itu tertulis maupun non tulis serta
dokumen yang berkaitan yang ada pada reponden. Metode dokumentasi untuk
memperoleh data hasil pengetahuan mahasiswa tentang K3 terhadap praktik
pengelasan, sikap kerja mahasiswa, dan hasil kerja praktik mahasiswa.
G. Teknik Analisis Data dan Pembahasan
Dari hasil data yang terkumpul, penulis mencoba untuk mengolah dan
menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis kuantitaif. Maksud
analisis kuantitatif, yaitu analisis yang mengintepesikan data dalam bentuk angka-
angka dan digunakan sebagai alat dalam statistik sehingga memudahkan dalam
menaksirkan data mentah yang diperboleh. Analisis ini meliputi:
a) Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang posistif
dari variabel independen ( dan ) terhadap variabel dependen (Y)
dengan model regresi sebagai berikut:
= + + +e
Keterangan:
Y = Variabel dependen (mahasiswa)
= Konstanta
= Koefisien regresi
= Standar error
= Kesehatan kerja
= Keselamatan kerja

b) Uji Validitas
Uji validitas untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar
pertanyaan dalam mendefinisakan suatu variabel. Menilai masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai corrected item-total correlation.
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan
nilai dari corrected item-total correlation dari r-tabel yang diperoleh
melalui Degree of Freedom. Untuk menguji valid tidaknya pertanyaan
dapat dilakukan melalui program komputer Excel.
c) Uji Realibitas
Realibitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden
dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan
yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu kuisoner.
Alat ukur yang digunakan adalah cronbach alpha melalui program
kompouter Excel.
Daftar Pustaka

Al Kautsar, Indriam dkk. 2013. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan


Kerja terhadap karyawan (studi pada Karyawan Tetap Bagian Produksi
PR, Sejahtera Abadi Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 6
No.2, Desember.

Dharma, Agus 2008. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: CV. Rajawali.

Masri, Rasyid. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Analisis Hasil


Penelitian Sosial. Makasar: Alauddin University Press.

Adhipamungkas, Ginanjar. 2012. Studi pelaksanaan K3 pada laboratorium


elektro fakultas teknik universitas negeri malang. Proposal skripsi.

Arifin, Peri. 2013. Keselamtan dan Kesehatan Kerja.

Wirawan. 2019. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi


dan Penelitian. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai