Anda di halaman 1dari 20

I.

Tujuan
1. Mampu menggunakan piknometer untuk mengukur densitas cairan.

2. Memahami hubungan antara viskositas dengan waktu alir

3. Membandingkan viskositas beberapa cairan yang berbeda.

4. Mampu menghitung bilangan Reynold suatu cairan dengan densitas


tertentu dan viskositas tertentu yang mengalir dengan kecepatan tertentu
melalui pipa dengan diameter tertentu.

5. Mampu mengelompokkan jenis aliran (laminer, transisi, turbulen)


berdasarkan nilai bilangan Reynold.

6. Mampu menghubungkan sifat fisik densitas dan viskositas dengan


aplikasinya dalam bidang pengolahan limbah.

7. Mampu menghubungkan antara diameter pipa dengan jenis aliran yang


terbentuk (pada kecepatan dan jenis cairan yang sama).

8. Mampu menghubungkan antara kecepatan dengan jenis aliran yang


terbentuk (pada diameter dan jenis cairan yang sama).

II. Teori

2.1. Densitas (ρ)


Densitas atau massa jenis adalah massa benda dibanding dengan
volume benda tersebut. densitas dapat dirumuskan dengan
𝑚
ρ= 𝑣 ....................................................(2.1)

ρ = massa jenis (kg/m3)


m = massa (kg)
v = volume (m3)
Massa jenis suatu benda bersifat tetap, karena jika suatu benda
massanya diperbesar maka volumnya juga akan membesar sesuai dengan
massanya. Contohnya air, jika massanya ditambah maka volume air juga
bertambah dan tetap mengasilkan massa jenis 1 gr/cm3
Massa jenis atau kerapatan merupakan sifat dasar yang dimiliki setiap
zat. Rapatan (densitas) adalah sifat fisik materi. Rapatan digunakan untuk
membandingkan dua zat yang memiliki volume yang sama (menempati
besaran ruang yang sama, tetapi memiliki massa yang berbeda). Sebuah
objek yang memiliki densitas yang lebih besar akan lebih rapat daripada
objek lain yang memiliki densitas yang lebih kecil, sehingga zat yang
kurang rapat akan mengapung di atas zat yang lebih rapat.

2.2. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah
baik dengan tekanan maupun tegangan. Fluida yang mempunyai viskositas
rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang
lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viskositas yang
lebih besar. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan
setimbang. Maka sebelum lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul
lainnya diperlukan suatu energi tertentu sehingga suatu lapisan zat cair
dapat meluncur diatas lapisan lainnya. Karena adanya gaya gesekan antara
lapisan zat cair, maka suatu zat akan bersifat menahan aliran. Besar
kecilnya gaya gesekan tersebut tergantung dari sifat zat cair yang dikenal
dengan nama kekentalan. Dirumuskan;
G
 ...............................(2.2)
A.dv
dy

Di mana : η = viskositas
G = gaya gesek
A = luas permukaan zat cair
dv = perbedaan kecepatan antara dua lapisan zat cair yang
berjarak dy
Jadi viskositas dapat didefinisikan sebagai gaya tiap satuan luas
(dyne/cm2) yang diperlukan untuk mendapatkan beda kecepatan sebesar 1
cm/dt antara dua lapisan zat cair yang sejajar dan berjarak 1 cm. Dalam
satuan cgs, kekentalan sebesar 1 dyne dt cm-2 disebut 1 poise. Untuk
kekentalan yang kecil dapat digunakan centipoise (10-2 poise).
Selain itu terdapat dua macam angka kental yaitu angka kental dinamis
dan angka kental kinematis. Angka kental dinamis adalah angka kental
yang disebabkan apabila dua lapisan zat cair saling bergeseran sehingga
besarnya gaya gesekan zat cair dinyatakan dengan banyaknya 1 gram zat
cair yang mengalir sejauh 1 cm dt-1, satuannya dalam satuan SI adalah gr
cm-1 det-1 atau poise.
Sedangkan angka kental kinematis adalah angka kental yang
ditimbulkan bila dua zat cair saling bergesekan sehingga besarnya gaya
gesekan zat cair dinyatakan dengan banyaknya zat cair yang mengalir per
satuan luas tiap detik, satuannya adalah cm2 dt-1 atau stokes.
Satu stokes didefinisikan sebagai gaya sebesar 1 dyne yang diperlukan
untuk mendapatkan sejumlah zat cair yang mengalir dalam penampang
seluas 1 cm2 dalam satu detik.
Hubungan antara angka kental dinamis (ηd) dengan angka kental
kinematis (ηk) berdasarkan satuannya adalah:
ηd = gr cm-1 det-1
ηk = cm2/dt
jadi ηd/ ηk = gr/cm3 = ρ (densitas)
Faktor faktor yang mempengaruhi viskositas itu sendiri adalah:
1. Densitas
Pengaruh densitas terhadap viskositas dapat dilihat dari rumus:
.t .
 X
 X
X
.t ........................................(2.3)
a a
a

2. Suhu
Untuk gas, semakin besar suhu maka tekanan semakin besar.
Akibatnya jarak antar molekul makin kecil dan gesekan antar molekul
bertambah sehingga viskositas makin besar. Pada cairan, viskositas
meningkat dengan naiknya tekanan dan menurun bila suhu meningkat.
3. Tekanan
Dari percobaan rontgen dan dilanjutkan oleh loney dan Dr.Ichman
memperlihatkan bahwa untuk semua cairan, viskositas akan
bertambah bila tekanan naik.
Rumus: ηp = ηl + (1+αP)................................................(2.4)
dengan ηp = viskositas pada tekanan total P (kg/cm2)
ηl = viskositas pada tekanan total i (kg/cm2)
α = konstanta

4. Gaya gesek
Semakin besar gaya gesek antar lapisan maka viskositasnya semakin
besar.
2.3. Aliran Laminer dan Turbulen : Bilangan Reynolds
Aliran laminer adalah aliran dengan fluida yang bergerak dalam
lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan satu lapisan meluncur secara
lancar. Dalam aliran laminer ini viskositas berfungsi untuk meredam
kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Aliran laminer
terjadi bila viskositas cairan tinggi, kecepatan aliran rendah dan luas
penampang pipa kecil.

Gambar 1, aliran laminer sumber:


http://fani_ts.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36449/Bab+4+Alir
an+Viskos.ppt.
Sedangkan aliran turbulen adalah aliran dimana pergerakan dari
partikel partikel fluida sangat tidak menentu, karena mengalami
percampuran serta putaran partikel antar lapisan yang mengakibatkan
saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain
dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen, maka turbulensi
yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida
sehingga menghasilkan kerugian kerugian aliran. Aliran turbulen terjadi
bila viskositas cairan rendah, kecepatan aliran tinggi dan luas penampang
pipa besar.
Gambar 2, aliran turbulen, sumber:
http://fani_ts.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36449/Bab+4+Alir
an+Viskos.ppt.
Bilangan reynold adalah suatu bilangan tak berdimensi yang
tergantung pada rapat massa, viskositas, diameter dan kecepatan. Bilangan
reynold digunakan untuk menentukan jenis aliran. Bilangan reynold dapat
dirumuskan:
Re = ρvL/µ.......................................(2.5)
Dengan: Re = Bilangan reynold
v = Kecepatan aliran
ρ = Massa jenis
µ = viskositas
Bila Re < 2.100 aliran bersifat laminer, 2100 < Re < 5000 aliran bersifat
transisi, sedangkan jika Re > 5000 aliran bersifat turbulen.

III. Tinjauan Aplikasi dalam Pengolahan Limbah


Di dalam perancangan bioreaktor, faktor yang sangat berpengaruh
adalah hidrodinamika reaktor, transfer massa gas-cair, rheologi proses, dan
morfologi produktifitas organisme. Hidrodinamika reaktor meliputi hold up
gas (fraksi gas saat penghaburan) dan laju sirkulasi cairan. Kecepatan sirkulasi
cairan dikontrol oleh hold up gas, sedangkan hold up gas dipengaruhi oleh
kecepatan kenaikan gelembung. Sirkulasi juga mempengaruhi turbulensi,
koefisien perpindahan massa dan panas, serta tenaga yang dihasilkan.
Sirkulasi cairan dalam reactor air lift disebabkan oleh perbedaan bulk
densitas fluida, riser dan downcomer. Sirkulasi fluida ini dapat dilihat dari
perubahan fluida, yaitu naiknya aliran fluida pada riser dan menurunnya aliran
pada downcomer. Dengan meningkatnya viskositas dan densitas dari cairan
maka dapat menurunkan kelarutan gas di dalam cairan akibat penurunan
koefisien transfer massa sehingga dapat mempengaruhi kinerja bioreaktor

IV. Alat
Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Piknometer 25 ml : 1 buah

2. Buret : 1 buah

3. Statif : 1 buah

4. Stopwatch : 1 buah

5. Gelas ukur 25 ml : 1 buah

6. Gelas beker 100 mL : 3 buah

7. Gelas reaksi : 1 buah

8. Erlenmeyer 100 mL : 3 buah

V. Bahan
Bahan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Sirop, warna merah

2. Larutan pencuci piring, warna hijau

3. Minyak goreng

4. Aquadest

VI. Cara Kerja


6.1. Mengukur Densitas Cairan
Cara kerja untuk menghitung densitas cairan adalah sebagai berikut:
1. Temperatur aquadest kita ukur.
2. Piknometer kosong beserta tutupnya ditimbang.
3. Lalu diisi dengan aquadest sampai penuh, kemudian ditutup. Sisa air
yang berada di dinding piknometer dibersihkan dengan tisu hingga
betul-betul kering.
4. Piknometer yang sudah terisi dengan aquadest ditimbang kembali.
5. Kemudian densitas air dihitung sesuai persamaan ρ= m/v.
6. Langkah 2 sampai 4 kita ulangi lagi dengan cairan yang lain.
7. Densitas cairan pencuci piring dan sirop dihitung dengan dua cara, cara
pertama dengan menggunakan persamaan ρ= m/v; cara kedua dengan
membandingkan massanya dengan massa air serta nilai densitas air
yang sudah dihitung pada langkah 5.
8. 10 ml sirop, 10 ml minyak, dan 10 ml cairan pencuci piring dimasukkan
ke dalam satu gelas ukur 25 ml. Lalu kita amati, apakah ketiga jenis
cairan tersebut tercampur atau tidak? Bila tidak tercampur, kita amati
urutan lapisan yang terjadi dan kita lakukan analisis urutan lapisan dan
nilai densitasnya.

6.2. Mengukur Viskositas Cairan


Cara kerja untuk menghitung viskositas cairan adalah sebagai berikut:
1. Buret diisi dengan aquadest hingga 25 ml.
2. Buka Keran buret dibuka hingga terbuka penuh dibarengi dengan
menghidupkan stopwatch.
3. Stopwatch dimatikan ketika air habis.
4. Untuk langkah nomor 1-3 diulangi hingga tiga kali. Selisih antar
pengukuran tidak boleh lebih dari 0,5 detik. Bila melebihi, kita lakukan
pengulangan kembali.
5. Untuk cairan yang lain, kita lakukan hal yang sama. Khusus untuk
cairan pencuci piring, cairan pencuci piring dicampur terlebih dahulu
dengan air menggunakan perbandingan 1:1.
6. Dengan asumsi bahwa viskositas berbanding lurus dengan perkalian
antara waktu tempuh dan densitas, serta nilai viskositas air sebesar
1.0x10-3 kg/ms, maka kita konversikan hasil dari pengukuran waktu ke
dalam satuan viskositas dengan satuan kg/ms dan cP (centipoise).
µ2 𝜌2 .𝑡2
= ................................................(6.1)
µ1 𝜌1 .𝑡1
Keterangan
μ1 = Viskositas air
μ2 = Viskositas zat cair yang dicari
ρ1 = Densitas air
ρ2 = Densitas zat yang dicari viskositasnya
t1 = Waktu yang diperlukan agar semua air mengalir dari
buret
t2 = Waktu yang diperlukan agar semua cairan yang
dicari viskositasnya mengalir dari buret
Bilangan Reynold kita hitung dengan mengalirkan cairan
tersebut ke pipa dengan diameter 2 inch, 4 inch, dan 6 inch,
dengan kecepatan masing-masing 3 m/s, 4 m/s, dan 10 m/s.
Kemudian kita kelompokkan ke dalam jenis-jenis aliran
(laminar atau turbulen).
Tabel Pengamatan Praktikum Densitas
No. Bahan Massa (gr) Volume (v) Densitas (ρ)
1. Aquadest
2. Sirup warna merah
3. Larutan pencuci piring
4. Minyak goring

Tabel Pengamatan Praktikum Viskositas


Waktu
No. Bahan
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Rata Rata
1. Aquadest
2. Sirup warna
merah
3. Larutan pencuci
piring
4. Minyak goring
VI. Data Percobaan
7.1 Data Percobaan Densitas
1. Massa piknometer kosong aquadest = 22,2048 gram
2. Massa piknometer berisi aquadest = 47, 3675 gram
3. Massa piknometer kosong sabun = 16,0605 gram
4. Massa piknometer berisi sabun = 41,8910 gram
5. Massa piknometer kosong sirup = 15,4676 gram
6. Massa piknometer berisi sirup = 49,2074 gram
7. Massa piknometer kosong minyak = 22,2048 gram
8. Massa piknometer berisi minyak = 45,1170 gram
Volume Densitas
No. Bahan Massa (gr)
(ml) (gr/ml)
1. Aquadest 25, 1627 gram 1,0065 gr/ml
2. Sirup warna merah 33,7398 gram 1,34 gr/ml
25 ml
3. Larutan pencuci piring 25,8305 gram 1,03 gr/ml
4. Minyak goreng 22,9122 gram 0,9168 gr/ml

7.2 Data Percobaan Viskositas

No Waktu
Bahan
. Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Rata Rata

1. Aquadest 56,13 detik 56,31 detik 56,39 detik 56,27 detik

Sirup warna
2. 780,40 detik 780,73 detik 780,85 detik 780,66 detik
merah
Larutan
3. pencuci 80,9 detik 81,29 detik 81,64 detik 81,27 detik
piring
Minyak
4. 455,07 detik 455,15 detik 455,41 detik 455,21 detik
Goreng

VIII. Perhitungan dan Analisis


8.1 Perhitungan Densitas
A. Perhitungan menggunakan cara 1
Perhitungan menggunakan cara 1 ini dimana menggunakan rumus
perbandingan massa dan volume zat.
1. Diketahui : massa piknometer kosong aquadest = 22,2048 gram
massa piknometer berisi aquadest = 49,3675 gram
volume aquadest = 25 ml

Ditanya : ρaquadest?
Jawab :
𝑚
ρaquadest =
𝑣
= massa piknometer isi aquadest - massa piknometer kosong
Volume aquadest
= 49,3675 gram - 22,2048 gram
25 ml
= 1,0065 gr/ml
= 1006,5 kg/m3
2. Diketahui : massa piknometer kosongsabun = 16,0605 gram
massa piknometer berisi sabun = 41,8910 gram
volume sabun = 25 ml

Ditanya : ρsabun?
Jawab :
𝑚
ρsabun =
𝑣
= massa piknometer isi sabun - massa piknometer kosong
Volume sabun
= 41,8910 gram - 16,0605 gram
25 ml
= 1,03 gr/ml
= 1030 kg/m3
3. Diketahui : massa piknometer kosong sirup = 15,4676gram
massa piknometer berisi sirup = 49,2074 gram
volume aquadest = 25 ml

Ditanya : ρsirup?
Jawab :
𝑚
ρsirup = 𝑣
= massa piknometer isi sirup - massa piknometer kosong
Volume sirup
= 49,2074 gram - 15,4676 gram
25 ml
= 1,34gr/ml
= 1340 kg/m3
4. Diketahui : massa piknometer kosong minyak = 22,2048 gram
massa piknometer berisi minyak = 45,1170 gram
volume aquadest = 25 ml

Ditanya : ρminyak?
Jawab :
𝑚
ρminyak = 𝑣
= massa piknometer isi minyak - massa piknometer kosong
Volume minyak

= 45,1170 gram –22,2048 gram


25 ml
= 0,9168gr/ml
= 916,8 kg/m3
B. Perhitungan menggunakan cara 2
Setelah menghitung densitas menggunakan rumus perbandingan antara massa
dan volume, pada perhitungan cara 2 ini menggunakan persamaan sebagai
berikut :

Vaktual = massa aquadest


𝜌aquadest pada suhu ruang
𝜌zat = massa zat
Vaktual
Maka sebelum memulai perhitungan densitas, kita harus mengetahui
terlebih dahulu berapa besarnya Vaktual yang akan digunakan dalam
perhitungan densitas.
1. Mengitung Vaktual
Diketahui : massa aquadest = 25,1627 gram
𝜌aquadest pada suhu ruang = 0,996 gr/cm3
Ditanya : Vaktual ?
Jawab :
Vaktual = massa aquadest
𝜌aquadest pada suhu ruang
= 25,1627
0,996
= 25,2637 cm3
2. Densitas Sirup
Diketahui : massa sirup = 33,7398 gram
Vaktual = 25,2637 cm3
Ditanya : 𝜌sirup ?
Jawab :

𝜌zat = massa zat


Vaktual
= 33,7398
25,2637
= 1,335 gr/cm3
3. Densitas Sabun
Diketahui : massa sabun = 25,8305 gram
Vaktual = 25,2637 cm3
Ditanya : 𝜌sabun ?
Jawab :

𝜌zat = massa zat


Vaktual
= 25,8305
25,2637
= 1,022 gr/cm3
4. Densitas Minyak
Diketahui : massa minyak = 22,9122 gram
Vaktual = 25,2637 cm3
Ditanya : 𝜌minyak ?
Jawab :

𝜌zat = massa zat


Vaktual
= 22,9122
25,2637
= 0,9069 gr/cm3
Perhitungan Viskositas
1. Viskositas Sirup
Diketahui : 𝜇air = 10-3 kg/ms
𝜌zat = 1340 kg/m3
𝜌aquadest = 1006,5 kg/m3
trata-rata aquadest = 56,27 detik
trata-rata sirup = 780,66 detik
Ditanya : 𝜇 zat ?
Jawab :

𝜇zat 𝜌zat×trata-rata sirup


=
𝜇air 𝜌aquadest×trata-rata aquadest

𝜇zat 1340 × 780,66


=
10-3 1006,5 × 56,27
𝜇zat =18,47 × 10-3 kg/ms
2. Viskositas Sabun
Diketahui : 𝜇air = 10-3 kg/ms
𝜌zat = 1030 kg/m3
𝜌aquadest = 1006,5 kg/m3
trata-rata aquadest = 56,27 detik
trata-rata sabun = 81,27 detik
Ditanya : 𝜇 zat ?
Jawab :

𝜇zat 𝜌zat × trata-rata sabun


=
𝜇air 𝜌aquadest × trata-rata aquadest

𝜇zat 1340 × 81,27


=
10-3 1006,5 × 56,27
𝜇zat=1,478 × 10-3 kg/ms
3. Viskositas Minyak
Diketahui : 𝜇air = 10-3 kg/ms
𝜌zat = 916,8 kg/m3
𝜌aquadest = 1006,5 kg/m3
trata-rata aquadest = 56,27 detik
trata-rata minyak = 455,21 detik
Ditanya : 𝜇 zat ?
Jawab :

𝜇zat 𝜌zat × trata-rata minyak


=
𝜇air 𝜌aquadest × trata-rata aquadest

𝜇zat 916,8 × 455,21


=
10-3 1006,5 × 56,27
𝜇zat=7,36 × 10-3 kg/ms
8.3 Perhitungan Bilangan Reynold
Bil. Reynold Jenis Aliran
Diameter Kecepatan 𝝆𝒗𝑳
No. Nama Cairan
Pipa (m) (m/s)
µ
3 151790,4 Turbulent

0,0508 4 202387,2 Turbulent

10 505968 Turbulent

3 303580,8 Turbulent
Aquadest
1. ρ = 996 kg/m3 0,1016 4 404774,4 Turbulent
µ = 10-3 kg/ms Turbulent
10 1011936
3 455371,2 Turbulent

0,1524 4 607161,6 Turbulent

10 1517904 Turbulent

3 11015,38 Turbulent

0,0508 4 14678,17 Turbulent

10 36717,92 Turbulent
Sirup Warna 3 22030,75 Turbulent
Merah
2. ρ = 1335 kg/m3 0,1016 4 29374,34 Turbulent
µ = 18,47 × 10-3
kg/ms 10 73435,84 Turbulent

3 33046,13 Turbulent

0,1524 4 44061,51 Turbulent

10 110153,8 Turbulent

3 105380,8 Turbulent

0,0508 4 140507,7 Turbulent

10 351269,3 Turbulent
Larutan
3 210761,6 Turbulent
Pencuci
3. Piring 0,1016 4 281015,4 Turbulent
ρ = 1022 kg/m3
µ = 1,478 × 10-3 10 702538,6 Turbulent
kg/ms
3 316142,355 Turbulent

0,1524 4 421523,139 Turbulent

10 1053807,85 Turbulent
Minyak 3 18778,74 Turbulent
4. Goreng 0,0508
4 25038,33 Turbulent
ρ = 906,9 kg/m3
µ = 7,36 × 10-3 10 62595,82 Turbulent
kg/ms
3 37557,49 Turbulent

0,1016 4 50076,65 Turbulent

10 125191,63 Turbulent

3 56336,23 Turbulent

0,1524 4 75114,98 Turbulent

10 187787,45 Turbulent

8.4 Analisis Densitas


Dari percobaan densitas tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, cara
pertama dengan menggunakan alat yang piknometer yang ditimbang pada
neraca analitik digital dan diketahui massa zat cair atau fluida didalam
piknometer tersebut. Lalu massa jenis dapat dihitung dengan menggunakan
rumus 𝜌 = m ÷ v sehingga dapat diketahui massa jenis dari zat cair /
fluidayang digunakan. Dari percobaan pertama dapat diketahui massa jenis
aquadest sebesar 1006,5 kg/m3, massa jenis sirup sebesar 1340 kg/m3, massa
jenis sabun sebesar 1030 kg/m3, dan massa jenis minyak sebesar 916,8 kg/m3.
Apabila menggunakan car kedua, pertama menuangkan sirup, minyak,
dan sabun masing-masing sebanyak 10 ml kedalam gelas ukur 25 ml,
sehingga dapat dilihat urutan dalam gelas ukur sebagai berikut.

Minyak goreng

Sabun cuci piring

Sirup

Dari gambar tersebut dapat dan dari percobaan 1 yang menggunakan


piknometer dapat disimpulkan bahwa massa jenis sirup lebih besar daripada
massa jenis zat lainnya. Gambar tersebut juga membuktikan bahwa hasil
perhitungan pada percobaan 1 sesuai, karena massa jenis sirup lebih besar dan
pada gambar sirup berada di paling bawah yang menandakan massa jenisnya
lebih besar dari zat lainnya. Densitas merupakan salahs atuparameter untuk
menentukan kualitas blok polimer-limbah. Densitas dibutuhkan untuk
memprediksi keselamatan transportasi, penyimpanan sementara (interim
storage ), dan penyimpanan lestari (Dewi, 1999).
8.5 Analisa Viskositas
Dari percobaan praktikum menentukan kekentalan (viskositas) zat cair
yang telah dilakukan, didapatkan hasil yang dapat dijadikan patokan dalam
pembahasan.Pengaruh kekentalan terhadap kecepatan jatuhnya zat cair atau
fluida yaitu semakin kental suatu zat cair atau fluida, maka semakin lambat
gerakan jatuhnya fluida tersebut dari buret. Sebaliknya, semakin encer suatu
zat cair atau fluida, maka semakin cepat gerakan jatuhnya fluida tersebut dari
buret.
Apabila dilihat dari pengaruh massa jenis, suatu zat cair atau fluida
yang mempunyai massa jenis lebih besar maka kecepatan gerakan jatuhnya
dari buret akan lebih kecil. Hal ini bisa dilihat dari praktikum sebelumnya,
massa jenis dari suatu fluida diketahui 𝜌 sirup lebih besar dibanding zat cair
lainnya yang digunakan pada saat percobaan, maka kecepatan jatuhnya sirup
dari buret akan lebih kecil atau lebih lama dibanding zat cair lainnya. Dapat
disimpulkan juga hubungan densitas dan viskositas adalah ketika 𝜌bertambah
besar, maka µ juga akan bertambah besar.
Apabila dilihat dari waktu alir, suatu zat cair atau fluida yang
mempunyai viskositas tinggi atau kekentalan yang tinggi, cenderung
membutuhkan waktu yang lama untuk menetes dari buret. Begitu juga
sebaliknya, apabila suatu zat cair yang mempunyai viskositas rendah atau
kekentalan yang rendah, akan membutuhkan waktu yang lama untuk menetes
dari buret.
Pada pengolahan limbah perbedaan viskositas dapat memisahkan zat
yang telah bercampur, misal minyak dan air, di mana minyak yang
merupakan limbah dari domestik maupun industri dapat mencemari air
bersih. Dengan menaikkan suhu pada campuran minyak dan air maka minyak
akan naik ke permukaan dan terpisah dengan air.
IX. Kesimpulan
1. Densitas suatu cairan dapat dihitung dengan cara membagi massa
cairan dengan volume piknometer, di mana massa cairan diperoleh
dari hasil pengurangan massa piknometer yang telah diberi cairan
dan massa piknometer kosong.
2. Jika viskositas cairan tinggi maka semakin lama pula waktu yang
dibutuhkan untuk mengalirkan cairan tersebut.
3. Dari hasil perhitungan bilangan reynold seluruh fluida tersebut
memiliki tipe aliran turbulen.
DAFTAR PUSTAKA
-http://lab.tekim.undip.ac.id/dtk2/files/2014/03/VISKOSITAS.docx.

-http://lib.ui.ac.id/login.jsp?requester=file?file=digital/123740-R220841.pdf
-https://rewisa.files.wordpress.com/2010/10/densitas-bobot-jenis1.pdf
-www.tining.staff.ugm.ac.id/Fluida/MekFluid4.doc
-
http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10075/Karakteristik+Aliran+Flu
ida1.pdf.
-
http://fani_ts.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36449/Bab+4+Aliran+Viskos.p
pt.
-https://phucky.wordpress.com/2010/12/01/pengaruh-viskositas-air-dan-temperatur-
terhadap-kecepatan-tetesan-minyak/
-http://ced.petra.ac.id/index.php/gem/article/download/17596/17510

Anda mungkin juga menyukai