Anda di halaman 1dari 19

Pembuatan Sheet Format - Template

Setelah proses desain 3D dan mungkin telah di assembly, tugas selanjutnya adalah
membuat shop drawing agar segera dapat dikerjakan pada bagian produksi. Fitur drawing dapat
diakses pada New > Drawing, dengan extension *.drw,*.slddrw.

Standar sheet format di masing-masing perusahaan mungkin saja dapat berbeda dengan sheet
format default/bawaan dari SolidWorks, utamanya kepala gambar (etiket) sehingga perlu dibuat
dari awal. Lalu hubungan Sheet Formats dengan File Properties agar mempermudah identifikasi
dan dokumentasi gambar desain yang dibuat. Berikut ulasannya dan langkah pembuatannya:

1. Membuat sheet format baru setelah memanggil fitur drawing (New > Drawing) akan muncul
SheetFormat/Size menu dan pilih Standard sheet size misal pilih A3 dan uncheck Display sheet
format.

2. Pindah ke bagian FeatureManager Design Tree dan click kanan Sheet1 kemudian pilih Edit
Sheet Format sehingga didapat areal kosong dari lembar drawing.
3. Dengan fitur sketch buat bidang segi empat (corner rectangle) sebagai bingkai atau garis tepi,
click OK. Click sudut kiri bawah hingga muncul Point menu pada PropertyManager dan
tuju Parameters. Isi X Coordinate = 20 dan Y Coordinate = 10, terapkan pada ketiga sudut
lainnya, sehingga garis tepi sesuai yang diinginkan.

4. Click kanan pada Command Manager dan munculkan Line Format Toolbar. Ubah
ketebalan garis dengan Line Thickness pada Line Format Toolbar misal 0.35mm.
5. Buat kepala gambar (etiket) dengan fitur sketch sesuai custom atau mengacu pada standar ISO
di buku karangan Takesi Sato, atau juga sesuai kebutuhan. Click kanan pada dimension > Hide
untuk menghilangkan dimensi yang muncul.

6. Setelah kolom-kolom etiket jadi pada annotation tab pilih Note dan click pada kolom yang
akan diberi keterangan dan pada PropertyManager ambil Link to Propertysehingga muncul
Link to Property Menu. Tuju Property Name dan pilih SW-Created Date(Created Date) untuk
memasukan tanggal pembuatan gambar, atau SW-File Name(File Name) untuk judul gambar
(title-nya).
7. Save hasil sheet formats dengan File > Save Sheet Formats, sehingga menjadikannya template
baru dengan extension *slddrt.

Hubungan Sheet Formats dengan File Properties

File Properties adalah identifikasi dari part atau komponen yang dibuat, fungsinya untuk
mempermudah dokumetasi dari komponen yang didesain sekaligus menunjukan ringkasan
informasi dari dokumen yang aktif.

1. File Properties dapat diakses pada File > Properties, hingga keluar Summary Information.

2. Pindah pada tab Custom, isi Property Name = Material, Type = Text, Value/Text Expression =
material, bila Evaluated Value masih menunjukan not specified berarti material belum di set.

3. Pemilihan material sendiri dapat melalui FeatureManager Design Tree lalu click kanan
material > Edit Material.

4. Bisa ditambah properties lainnya, misal revision untuk mengetahui versi perubahan part yang
telah dilakukan.
5. Isi Property Name = Revision, Value/Text Expression = isi manual misal V1 > enter,
Evaluated Value otomatis terisi V1.

6. Dapat juga di isi weight untuk berat komponen, sampai mungkin company name. Atau juga
ketik manual sesuai kebutuhan.

7. File Properties ini nanti juga akan bermanfaat saat membuat kepala gambar (etiket) dan bill of
materials (BOM)

Misal akan membuat satu template file part, File > New

1. Buka file properties dengan click icon diatas lembar kerja SolidWorks atau File > Properties
hingga muncul Summary Information

2. Tuju tab custom untuk menambahka informasi properties

3. Pada baris 1 Property Name = Description, Type = Text, dan Value/Text Expression dikosongi

4. Pada baris 2 Property Name = Part No, Type = Text, dan Value/Text Expression dikosongi

5. Pada baris 3 Property Name = Material, Type = Text, dan Value/Text Expression = Material

6. Pada baris 4 Property Name = Weight, Type = Text, dan Value/Text Expression = Mass, click
OK

7. Simpan dokumen ini dalam bentuk template, File > Save As hingga muncul jendela Save As

8. Rubah bentuk Save as type = Part Template (*.prtdot).


9. Tool > Option > System Option > File Location > Add > pilih folder penyimpanan part
template

Untuk membuka part template melalui File > New > Advanced > Template, untuk mengakses
part template yang telah dibuat. Pada file baru itu sudah termuat file properties dan informasi.

Selanjutnya dapat membuat contoh part pada lembar part template yang dibuat diatas.

1. Pada Feature Manager Design Tree > click kanan Material <not specified> > Edit Material >
pilih Plain Carbon Steel.

2. Buka File Properties dan pada baris 3 Material untuk Evaluated Value = Plain Carbon Steel
dan baris 4 Weight untuk Evaluated Value = 21391.33 grams.

3. Pada part yang dibuat tadi lakukan perubahan misal membuat lubang atau menambah panjang
dimensinya sesuai keinginan

4. Kemudian masuk kembali pada File Properties pada baris 4 Weight ada update untuk
Evaluated Value = 14187.03 grams.

5. Hal yang sama juga akan terjadi bila kita merubah jenis material.

6. Sedangkan untuk baris 1 Description untuk Value/Text Expression dapat diisi manual sesuai
nama part misal Slide.
7. Baris 2 PartNo untuk Value/Text Expression dapat diisi nomer part, misalnya 10, click Ok dan
simpan part yang telah dibuat.

8. Buka Sheet Format yang sudah dibuat seperti tutorial diatas yang telah dibuat dan diset Link
to Property-nya

9. Masukan part pada lembar drawing

10. Pada kepala gambar (etiket) juga sudah terupdate informasi properties seperti jenis material,
nomer revisi, no part, judul gambar, atau properti lain yang mungkin saja dimasukan

Section View - Drawing Tool

1. Section view dapat diakses pada dokumen drawing View Layout > Section View hingga
muncul menu Section View Assist.

2. Pilih Section dan Cutting Line pilih potongan mode vertikal atau horizontal. Check list pada
Auto-start section view.

3. Tempatkan garis potong pada part dan drag sesuai arah geser dan click untuk mengakhiri.
4. Bidang potong Section A-A akan terbentuk.

5. Pada property manager akan muncul Section View X-X

6. Section Line > Flip Direction untuk membalik bidang potong.

7. Sedangkan untuk notasi huruf bidang potong

8. Perubahan jarak potong dari garis tengah dapat di buat pada Section Depth > Depth > isi
dimensi yang diinginkan, dan preview untuk melihat hasilnya.

9. Untuk potongan sebagian dapat melalui menu Section View Assist > Half section > pilih half
section

10. Tempatkan garis potong pada part, buat kontur sesuai kebutuhan geser (drag) dan lepas.

Centerline/Center Marks

1. Buat file baru, File > Drawing

2. Untuk pengaturan Centerline/Center Marks lewat Option > Document Properties >
Centerline/Center Marks
3. Annotations > Center Mark

4. Ambil Option > Circular Center Mark dan click lingkaran yang dituju. Untuk option yang
dapat dipilih meliputi: single center mark, linear center mark dan circular center mark.

5. Untuk option Linear Center Mark didapat hasil seperti gambar dibawah

6. Ganti set pada Option > Document Properties > Centerline/Center Marks sesuai gambar.
7. Annotations > Center Mark

8. Ambil Option > Single Center Mark dan click lingkaran yang dituju.

9. Ganti set pada Option > Document Properties > Centerline/Center Marks sesuai gambar.

Pemberian Ukuran Gambar

1. Ukuran gambar dapat diberikan melalui Annotation > Smart dimension, dengan click bidang
entitas yang akan diberi ukuran, geser, click untuk select.

2. Pengaturan dimensi dapat dilakukan melalui Tool > Option > Document Properties >
Dimension

3. Saat mengakses Annotation > Smart dimension akan muncul Dimension Menu pada Property
Manager. Pada Dimensions Assist Tool ada pilihan option smart dimensioning dan DimXpert.
4. Untuk pemberian ukuran secara otomatis dapat melalui Annotation > Model Items, hingga
muncul Model Item menu

5. Source/Destination > Source > Entire Model > check list Import item into all views

6. Pada Dimensions pilih Mark for drawing dan not mark for drawing, dan OK

7. Hasil pemberian ukuran dapat dirapikan, dan bila dirasa kurang maksimal dapat ditambah
manual melalui smart dimension. Untuk ukuran melalui smart dimension memiliki warna abu-
abu dan dari model items memiliki warna hitam.

8. Sedangkan untuk melakukan edit part melalui dokument drawing dapat melaui double click
ukuran yang akan dirubah

9. Muncul jendela modify dan masukan ukuran baru lalu OK


10 Click rebuild pada bagian atas dokument drawing atau akses melalui CTRL + B

11. Saat pindah ke dokument part otomatis bentuk dan dimensinya akan terupdate.

Simbol Kelengkapan Gambar

Simbol kelengkapan gambar selain ukuran seperti: Surface Finish, Geometric Tolerance, Hole
Callout, Dantum Feature, dll. Surface finish dipakai untuk tanda pengerjaan permukaan pada part
atau benda kerja. Geometric tolerance dipakai sebagai toleransi atau rentang yang diijinkan saat
melakukan proses mesin atau pembentukan. Lalu Hole Callout untuk penamaan dalam
pembuatan lubang, dan Dantum Feature untuk identifikasi sebuah bidang atau permukaan.

Surface Finish

1. Pada dokumen drawing, Annotation > Surface Finish

2. Pada PropertyManager akan muncul Surface Finish menu


3. Jenis pengerjaan ada pada Simbol, pilih machining required, local.

4. Isi di Symbol Layout untuk Minimum Roughness = N6 dan Maximum Roughness = N8,
Production Method/Treatment = Lathe, Lay Direction = Circular

5. Click pada bidang yang akan diberi simbol

6. OK

7. Pada Surface Finish menu juga memungkinkan untuk perubahan ukuran dan jenis huruf,
pemberian leader (Leader dan Leader Style), sudut penempatan (Angle).

Geometric Tolerance

1. Letak Geometric Tolerance pada dokumen drawing, Annotation > Geometric Tolerance

2. Lalu akan muncul jendela Properties menu

3. Isi di Symbol = Circularity, dan Tolerance = 0.005, Production Method/Treatment = Lathe,


Lay Direction = Circular

4. Click pada bidang yang akan diberi simbol dan click pada posisi leader akan ditempatkan

5. OK
Hole Callout

1. Hole Callout pada dokumen drawing, Annotation > Hole Callout

2. Click pada lubang yang akan diidentifikasi

3. Click lagi untuk penempatan leader

4. OK pada dimension menu

Dantum Feature

1. Dantum Feature pada dokumen drawing, Annotation > Feature

2. Muncul Dantum Feature menu

3. Isi label settings misal A

4. Pada leader pilih No Leader dan Filled Triangle With Shoulder

5. Click bidang yang akan diberi dantum

6. Click kembali untuk menempatkan leader

7. OK
Balloon dan Auto Balloon

Fitur Balloon pada SolidWorks berfungsi sebagai identifikasi nomer part dari proses assembly
yang dilakukan. Urutan yang dipakai berdasar komponen pertama pada Feature Menager, atau
yang dikeluarkan pertama kali pada lembar dokumen assembly, dan berurutan ke komponen
selanjutnya. Atau bisa di overwrite sesuai kebutuhan.

Ballon dapat diakses pada dokumen Drawing > Annotation > Balloon

1. Akan muncul Balloon Menu pada PropertyManager

2. Pada Setting > Style, ada beberapa pilihan seperti Circular, Triangle, Hexagon, Box, atau
tanpa border sekalipun (none). Pilih Circular untuk bentuk standar lingkaran

3. Pada Setting > Size, untuk ukuran balloon, bisa berdasarkan jumlah karakter, atau
menyesuaikan banyaknya karakter yang ada (Tight Fit). Atau ukuran yang ditentukan sendiri
oleh user (User Defined Route)

4. Pada Setting > Balloon Text terdapat 8 option yang dapat dipilih untuk link dengan
identifikasi Balloon, misal berdasarkan Item Number, atau File Name.

5. Menempatkan ballon click pada komponen yang akan diidentifikasi, untuk posisi akan ada
fitur magnetik untuk mempermudah penempatan balloon.

6. Click OK.
Auto Balloon

Auto balloon dipakai untuk proses instan pada pandangan yang diseleksi, untuk identifikasi part
assembly. Lebih cepat dibanding memakai Balloon yang manual.

1. Auto Ballon dapat diakses pada dokumen Drawing > Annotation > Auto Balloon

2. Akan muncul Auto Balloon Menu pada PropertyManager

3. Balloon Layout > Pattern Type untuk bentuk posisi balloon sesuai bidang tertentu. Misal
Layout Balloons to Square, atau memilih Layout Balloons to Circular.

4. Sedang untuk penempatan leader bisa ditempatkan pada permukaan part atau tepi garis dari
part.

5. Balloon Setting serupa pada fitur balloon, untuk pengaturan bentuk border balloon (style), luas
ukuran balloon (Size), konten yang dapat dimasukan pada ballon (Type).
Magnetic Line

Magnetic Line merupakan fitur pendukung dari Balloon atau pun Auto Balloon, yang dipakai
untuk melakukan custom garis penempatan balloon.

1. Setelah membuat balloon dengan Auto Balloon, click salah satu balloon yang telah dibuat

2. Kemudian akan muncul garis, dan Magnetic Line menu pada PropertyManager.

3. Geser tanda panah untuk membuat perbedaan garis.

4. Jarak antar balloon (Spacing) dapat dibuat pada di Magnetic Line menu pada
PropertyManager, bisa statis (equal) atau menyesuaikan pergeseran (Free Drag)

5. Untuk panjang (length) dan kemiringan sudut (Angle) pada Parameters.


Note

Note dipakai untuk memberi keterangan berupa penjelasan narasi terhadap proses, atau detail
lain dalam sebuah gambar kerja.

1. Di dokumen drawing dapat diakses melalui Annotation > Note

2. Pada PropertyManager akan muncul Note menu yang mencakup Text Format, Leader dan
Border

3. Text Format dapat dipakai untuk mengatur rerata tulisan dengan 4 jenis rerata Left Align atau
Center Align.

4. Angle dipakau untuk kemiringan dari text yang dibuat.

5. Kemudian fitur Insert Hyperlink agar text tersebut terkoneksi dengan internet atau laman situs
tertentu.

6. Link to Property, memiliki fungsi bila text yang dihasilkan berhubungan dengan properties
dan keterangan dari data part yang dibuat. Misal memunculkan data material pada kepala gambar
(etiket).
7. Add Symbol untuk mencantumkan simbol pada text yang dibuat misal ada simbol Diameter

8. Ada juga fitur untuk menyisipkan keterangan toleransi geometri, surface, dantum.

9. Pada pop up Formatting dapat diset jenis dan ukuran huruf.

10 Pada menu leader dapat dipilih jenis-jenis Leader, bila diperlukan bingkai pada text yang
dibuat ada pada menu border.

Anda mungkin juga menyukai