TUJUAN:
1. Mahasiswa dapat mengenal beberapa tools di ArcView
2. Mahasiswa dapat mengoperasikan command yang penting dalam
ArcView
ArcView GIS 3.2 : Memulai dan membuka project yang telah ada
Buka aplikasi ArcView GIS versi 3.2 dari Start – Programs – ESRI –
ArcView GIS version 3.2 – ArcView GIS Version 3.2.
Pilih “Open an existing project” radio button dan klik OK. Kemudian akan
menyajikan dialog box, yaitu Open Project yang digunakan untuk memilih
file project yang akan dibuka.
Dokumen View
Pada project qstart, dokumen view terdiri dari 3 dokumen, yaitu: Atlanta, United
States dan World sebagai sample (untuk ArcView3.2).
Buka dokumen view Atlanta
1
Petunjuk : Untuk membuka dokumen view dapat memilih salah satu
dokumen tersebut dan klik button open atau dapat dilakukan dengan
mengklik dua kali (double click) pada salah satu dokumen tersebut.
Pada dokumen view tersebut dapat terdiri dari satu atau lebih layer peta
(theme) dan terdiri dari kelas data spasial seperti titik (point), garis(line),
dan area (polygon).
B. Zooming
ArcView menyediakan fungsi zooming untuk merubah skala peta pada
dokumen view. Kita dapat melakukannya dengan tiga cara, yaitu menggunakan
menu, button dan toolbar.
Zooming menggunakan button
Zoom to Full Extent. Button ini digunakan untuk melihat keseluruhan tema
(seluruh data spasial akan ditampilkan).
2
Zoom to Selected Features. Button ini digunakan untuk melihat lebih jelas
obyek yang sedang dipilih
Zoom In. Button ini digunakan untuk memperbesar dua kali dengan pusat
view sebagai titik sentral.
Zoom Out. Button ini digunakan untuk memperkecil sekali dengan pusat
view sebagai titik sentral.
Tool Zoom Cut. Tool ini digunakan untuk memeperbesar sekali dengan
menempatkan posisi kursor sebagai titik sentral. Apabila button ini diklik dan
kursor ditempatkan pada peta kemudian di klik dan ditahan (click and drag)
sambil membuat segi empat, maka akan ditampilkan bidang area yang akan kita
pilih tersebut.
3
2. Pilih drive C dan buka folder “ESRI\AV_TUTOR\ARCVIEW\QSTART” dan
pilih states.shp kemudian klik OK dan kemudian lanjutkan membuka
shapefile states.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 untuk menambah shapefile Canada.
4. Tampilkan seluruh tema dengan menggunakan button Zoom to Full Extent
F. Mengatur Legenda
Simbol dan warna pada legenda digunakan untuk
menampilkan semua simbol dan warna pada data
spasial. Kita dapat mengubah dan mengkonfigurasi
dengan menggunakan dialog box legend editor.
Kemudian kita dapat mengatur konfigurasi sesuai
dengan data atribut dari data spasialnya.
4
Aturlah warna dari tema Canada dengan mengacu kepada atribut Name
dengan menggunakan warna Pastels.
Petunjuk:
1. Klik dobel tema Canada.
2. Klik dobel Symbol pada dialog box Legend Editor.
3. Klik Legend Type dan pilih Unique Value.
4. Klik Value Field dan pilih atribut Name.
5. Klik Color Schemes dan pilih Pastels.
6. Klik Apply pada dialog box Legend Editor dan tutup dialog box
tersebut.
G. Menampilkan Informasi
Salah satu kelebihan fungsi SIG adalah kemampuannya menghubungkan
data atribut dan data spasial. Pada ArcView, kita dapat menampilkan
5
2. Klik tool Identity.
3. Klik bagian tertentu pada peta.
Dokumen Tabel (Table Document)
ArcView menyimpan data atribut dalam format dBase (*.dbf). File ini dapat
langsung dilihat dan dilihat oleh aplikasi ArcView dengan menggunakan
dokumen tabel (table document). Tampilan data atribut akan terlihat seperti
halnya aplikasi spreadsheet (contohnya MS Excel) yaitu memiliki nilai yang
terdapat pada baris (horisontal) dan field (atau atribut) pada kolom (vertikal).
Pada dokumen tabel, pada pengguna dapat memeasukkan data dari berbagai
sumber, seperti dBASE, INFO, file delimited text, dan SQL database server.
ArcView menyediakan fungsi untuk membuka data atribut dari tema yang aktif.
Kita dapat membukanya dengan mengklik Open Theme Table atau memilih
Table dari menu Theme.
Tunjukkan tabel atribut dari tema Canada.shp
Petunjuk :
1. Aktifkan tema Canada.shp
2. Klik button Open Theme Table
6
Layout
Layout merupakan dokumen ArcView yang ditujukan untuk membuat
layout peta yang interaktif dengan tujuan untuk mencetak peta (print). Dokumen
ini mengorganisir obyek grafik (data spasial, legenda dan simbol) dan teks. Kita
dapat mencetak ke printer (atau plotter) atau menyimpannya dalam file image
dengan standar format grafik seperti BMP, GIF dan JPEG.
Membuat Layout Baru
Aktifkan view berikut themes yang terdapat di dalamnya.
Gunakan menu View, klik Layout hingga muncul kotak dialog template
manager.
Pilih salah satu tipe layout, tekan OK.
7
Menentukan Grid Layout
Klik ikon hingga muncul tampilan Graticule and grid wizard
Pastikan anda akan bekerja membuat grid dengan memberikan tanda cek
pada dialog box Crete a graticule dan Create a measure grid
Klik Next
Lanjutkan dengan pemberian label, isilah kotak dialog yang ada sesuai
dengan keinginan.
8
Klik Next
Tentukan interval, bentuk, lebar dan warna grid dengan mengisi dialog
box seperti di bawah ini.
Contoh layout
9
2 . SETTING PROYEKSI DATA DIGITAL DENGAN ARCVIEW 3.2/3.3
Tujuan :
1.Mahasiswa dapat melakukan input data vektor dari data digital
2.Mahasiswa dapat merubah sistem proyeksi geometric ke proyeksi UTM
3.Mahasiswa dapat membuat peta administrasi dengan sistem proyeksi yang tepat
Task :
File > New Project
Pilih jendela View kemudian klik New
10
Pilih diretori dimana file yang akan ditampilkan
Untuk data vektor pilih Data Source Type adalah Feature Data Source
Kemudian klik OK
Cek pada kotak theme admin.shp
Kemudian perbesar orientasi layar view
11
Jika berhasil maka yang muncul adalah peta digital P.Jawa
Dengan menu Zoom in
Pilih wilayah area kabupaten yang dinginkan (Kab.Malang)
Dari menu bar pilih Query builder (Tanda Palu) lalu klik
(Ini menunjukkan bahwa telah dilakukan data mining = proses pemanggilan data)
12
Dari field pilih attribute Kabupaten lalu klik dua kali
Lanjtkan dengan memilih tanda (=)
Apabila di kolom value tidak muncul informasi
Lihat data attributnya dengan mengklik Open Theme Table
Ketik “KABUPATEN MALANG”
Kalau berhasil maka semua wilayah adminitrasi desa dalam Kabupaten Malang akan
terpilih (warna kuning)
Dari menubar Theme pilih Convert to Shpfile dan klik
13
Lalu simpan dalam folder yang sudah disiapkan
Jangn lupa memberi nama yang specifik dan mudah diingat mis : KabMalang
Kemudian klik OK
Apabila ada pertanyaan Add shpfile to view pilih Yes
Maka wilayah desa yang termasuk kedalam Kab.Malang yg terpilih akan muncul
Uncek file admin dan hanya aktifkan theme KabMalang saja
Warna tampilan theme dapat dirubah dengan klik dua kali pada kotak theme terpilih ,
maka Legend Editor akan muncul dan ganti dengan warna yang diinginkan mis : merah.
Cek Sistem Proyeksi dengan cara:
View > Properties > Projection
Cek pula sietem koordinat yang ada di pojok kanan atas
yang selalu bergerak dan berubah apabila kursor digerakkan
kekiri, kekanan, atas dan bawah (catat nilai yang ada apabila kursor diletakkan di suatu
titik tertentu.
14
Rubah system proyeksi geographic (dalam bentuk decimal degree) tadi ke
Proyeksi UTM dengan jalan
Aktifkan Ekstention Projetion Utility Wizard dari menu File, kemudin cek
dan kemudian OK
15
Kemudian tunggu sampai muncul step 1 yang menanyakan file yang akan dirubah system
proyeksinya.
Kalau belum muncul file yang diamaksud, carilah file tersebut dengan menekan button
Browse kemudian pilih dan klik Next
Pada step 2 terlihat bahwa nama proyeksi yang dipakai adalah geographic
Cek pada show advance option dan temukan informasi ellipsoid, datum parameter dll
didalamnya
Jangan dirubah proyeksi yang sudah ada, lanjutkan dengan menekan button Next dan
apabila ada pertanyaan Would you like to save the coordinate system now klik Yes
16
Pilih Coordinate Sytem Type menjadi Projected
Dan pilih Name proyeksi menjadi WGS_1984_UTM_Zone_49S (32749)
Units isikan dengn Meter, kemudian klik Next
Apabila ada pertanyaan Your input and outpot have specify different datum klik No
Kemudian klik Next, setelah memberi nama file dan meletakkan lokasi yang diinginkan
mis : KabMalangWGS 84
Apabial berhasil maka ditemukan informasi summery sebagai berikut ;
17
Apabila berhasil maka dipojok kanan atas system proyeksi sudah dalam bentuk UTM
dengan zone 49 S.(600000; 9000000)
Gerakkan kursor dan explore seluruh wilayah Kab.Malang
Dari Query Builder (tanda palu) pilih wilayah kecamatan dan desa yang ingin
ditampilkan sebagai peta dasar mis : kec.karangploso atau kec.singosari.
Lengkapi kalimat pemrograman menjadi : ([Kecamatan] = “Kecamatan Karangploso”)
Lalu pilih New set atau Add to set
Apabila berhasil wilayah yang dipilih akan berubah menjadi warna kuning
Lakukan operasi Convert to shp file dari menu theme dan simpan di folder tertentu.
18
Apabila ada pertanyaan add shp theme to view klik Yes
Cek pada kotak theme baru yang tampil
Dari menubar Theme pilih Auto label dan pilih Label field Kelurahan, Remove duplicate,
dan Scale label kemudian klik OK
19
Apabila berhasil maka akan muncul nama kelurahan di kecamatan Karangploso
teruskan dengan Layout yang dipilih dari menu bar View dan pilih Layout
Dari template manager pilih Portrait
Maka tampilan Layout akan berubah dimana scale bar sudah berubah meskipun masih
dalam satuan miles bukan meter
Klik dua kali pada scale bar dan ganti menjadi meter dan klik OK
20
Ganti View1 judul peta menjadi Peta Administrasi Kec. Karangploso
dengan jalan klik 2 kali dan ketik “Peta Administrasi Kec.Karangploso”.
Dan setting semua kelengkapan peta dari segi kartografi (arah utara, legenda, dll).
Masukkan layer yang lain seperti jalan, sungai , dll dari sumber data lain.
Jika berhasil maka Peta Administrasi akan dapat disajikan dengan proyeksi dan system
koordinat yang benar, seperti tersebut dibawah ini.
21
3 . ANALYSES SPASIAL DENGAN ARCVIEW 3.2/3.3
Tujuan :
1. Mahasiswa dapat melakukan geoprosesing tools
2. Mahasiswa dapat melakukan data manipulasi dan menyajikan wilayah yang
diinginkan dengan memanfaatkan tools analyses spasial
Task :
Masukkan data Kab.Malang yang sudah betul proyeksinya dan jelas sistem koordinatnya
(WGS_84_UTM_49S)
Tambahkan data jalan dari file jalan utama Propinsi Jawa timur
(k_jalan_jatim_polyline.shp) dan letakkan theme tersebut diatas peta Administrasi
Kab.Malang
Rubah warna jalan menjadi merah dengan jalan mengklik dua kali pada theme jalan
kemudian klik Apply
22
Apabila dilakukan Zoom In maka sebetulnya terjadi ketidaksinkronisasi antara batas
Administrasi dengan batas alami seperti sungai, drainase, dll
Batas administrasi warna hitam dan batas alami : sungai berwarna biru.
Karena batas administrasinya tidak tepat maka batas tersebut harus digeser sesuai dengan
batas alaminya.
Ketidak sinkronisasi ini disebabkan oleh berbedanya algoritme sistem proyeksi yang
dipakai oleh masing-masing software.
Coba geser batas administrasi mendekati batas alami Sungai dengan jalan mengaktifkan
Start editing dari Open theme Table
23
Dari menu Edit pilih Select All maka seluruh data akan berubah menjadi kuning
Setelah kembali ke view pastikan bahwa status theme dalam kondisi start editing dengan
jalan klik satu kali pada menu theme > start editing
24
Apabila berhasil maka semua titik dalam theme batas adminintrasi akan siap digeser
(terdapat kotak-kotak warna merah)
Pilih feature yang sama dan geser batas administrasi mendekati batas alami sungai
25
Jika berhasil maka jarak antara batas adminintrasi dan batas alami sungai sekarang
menjadi lebih dekat.
Lakukan zoom in lagi sampai benar-benar sama setelah itu save edit dari menu theme
Potonglah jalan utama propinsi jawa timur dengan jalan mengaktifkan Extensi Spasial
Analyses, dari menu bar File > Extention > Spatial Analyst
kemudian klik OK
Lanjutkan dengan memilih Geoprosessing Wizard dari menu bar View, dan klik sekali
26
Pilih option “Clip on theme based on another” yang berarti akan memotong suatu theme
berdasarkan batas theme yang lain.
Dalam hal ini yang akan dipotong adalah jalan propinsi jawa timur, dan theme yang akan
dipergunakan memotong adalah batas wilayah administrasi
Pilih theme yang akan dipotong adalah jalan jatim dan yang untuk memotong adalah
wilayah administrasi kab.Malang.
Simpan data hasil clipping ke folder yang diinginkan dengan memberi nama yang
specific mis : jalanmalang.shp
27
Ulangi proses diatas untuk memotong sungai
28
Lanjutkan Analysis dengan menggabungkan wilayah kelurahan (desa) menjadi satu
kesatuan dan batas administrasi yang muncul adalah di tingkat kecamatan, bukan lagi di
tingkat kelurahan (desa).
Aktifkan lagi menu Geoprosessing Wizard pilih menu Dissolved (yang berarti
menggabungkan beberapa polygon yang memiliki Id Kecamatan sama.
Pilih theme yang akan didisolved (dalam hal ini adalah Kab.Malang WGS 84, yang sudah
dikoreksi sistem proyeksinya dan digeser berdasarkan batas alaminya), batas administrasi
dibeberapa tempat berbatasan dengan sungai.
Pilih attribute yang akan didisolved (dalam hal ini adalah berdasarkan kelurahan),
sehingga nantinya tidak lagi terdapat batas administrasi kelurahan, melainkan hanya batas
di tingkat kecamatan.
29
Apabila ada pertanyaan Choose or more addition field, sebaiknya untuk saat ini tidak
usah dipilih dan lanjutkan dengan mengakhiri proses dengan menekan button Finish.
Pindahkan theme sungai dan jalan diatas layer kecamatan sehingga nampak semua theme.
Caranya dengan menekan layer theme satu dan jangan dilepaskan, kemudian drag ke
diatas theme yang lain
30
31