Anda di halaman 1dari 5

Gunung Bromo

Written by Khatulistiwa
Friday, 12 December 2008 00:00 - Last Updated Monday, 15 December 2008 12:00

Gunung Bromo (2.329 m dpl), adalah salah satu gunung dari beberapa gunung lainnya yang
terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger, berdiri diareal Kaldera berdiameter 8-10
km yang dinding kalderanya mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ± 60-80
derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter. Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa
adalah kawah di tengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling
kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat,
manandakan Gunung ini masih aktif.

Sejarah Pembentukan

Menurut sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan lautan pasir berawal dari dua gunung yang
saling berimpitan satu sama lain. Gunung Tengger (4.000 m dpl) yang merupakan gunung
terbesar dan tertinggi pada waktu itu. Kemudian terjadi letusan kecil, materi vulkanik terlempar
ke tenggara sehingga membentuk lembah besar dan dalam sampai ke desa sapi kerep.
Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari delapan kilometer.
Karena dalamnya kaldera, materi vulkanik letusan lanjutan tertumpuk di dalam dan sekarang
menjadi lautan pasir dan di duga dulu kala pernah terisi oleh air dan kemudian aktivitas lanjutan
adalah munculnya lorong magma ditengah kaldera sehingga muncul gunung - gunung baru
antara lain Lautan pasir, Gunung Widodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok
dan Gunung Bromo.

Legenda Masyarakat

Menurut legenda dijelaskan tentang asal usul Suku Tengger ini. Dahulu di pulau Jawa di

1/5
Gunung Bromo

Written by Khatulistiwa
Friday, 12 December 2008 00:00 - Last Updated Monday, 15 December 2008 12:00

perintah oleh Raja Brawijaya dari Majapahit yang mempunyai anak perempuan bernama Rara
Anteng yang menikah dengan Joko Seger, keturunan Brahmana. Ketika terjadi pergolakan di
pulau Jawa, sebagian masyarakat yang setia pada agama Hindu melarikan diri ke pulau Bali.
Sebagian lainnya menarik diri dari dunia keramaian dan bermukim di sebuah dataran tinggi di
kaki Gunung Bromo, dipimpin oleh Roro Anteng dan Joko Seger, jadilah mereka suku Tengger,
kependekan dari AnTeng dan SeGer.

Komplek Pegunungan

Gunung Bromo termasuk bagian salah satu gunung yang berada di Komplek Pegunungan
Tengger. Pada hamparan pasir yang sangat luas (Laut Pasir) dengan gunung-gunung di
tengahnya yaitu: G. Bromo (2.392 m dpl), G. Batok ( 2.440 m dpl), G. Widodaren (2.614 m dpl),
G. Watangan (2.601 m dpl) dan G. kursi (2.581 m dpl). Dinding kaldera yang mengelilingi laut
pasir sangat terjal dengan kemiringan ±60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter.
Di keliling kaldera Tengger terdapat beberapa gunung diantaranya adalah G. Penanjakan
(2.770 m dpl.), G. Cemorolawang, G. Lingker (2.278m dpl.), G. Pundak Lembu (2.635 m dpl.),
G Jantur (2.705 m dpl.),G.Ider-ider (2.527 m dpl.) serta G.Mungal (2.480 m dpl.). Sedangkan
pada Komplek Pegunungan Jambangan terdapat G. Lanang (2.313 m dpl), G Ayek-ayek (2.819
m dpl), G. Panggonan Cilik (2.883 m dpl), G Keduwung (2.334 m dpl), G Jambangan (3.020 m
dpl), G Widodaren (2.000 m dpl), G Kepolo (3.035 m dpl), G Malang (2.401 m dpl), dan G
Semeru (3.676 m dpl).

Menikmati Matahari Terbit

2/5
Gunung Bromo

Written by Khatulistiwa
Friday, 12 December 2008 00:00 - Last Updated Monday, 15 December 2008 12:00

Salah satu atraksi yang paling menarik di atas Gunung Bromo adalah Matahari terbit.
Gumpalan awan yang menutup langit perlahan - lahan tersibak oleh bola putih kekuning -
kuningan. Cahaya merah merona diufuk timur. Perlahan - lahan timbulah temberang yang kian
membesar hingga membentuk setengah lingkaran sang surya ynang merah menyala.
Berangsur - angsur warnanya berubah menjadi keemasan. Udara sekitar mulai menerang.
Mulailah suatau hari dan kehidupan yang baru. Semuanya mengingatkan kita akan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa. Kecuali di puncak Bromo, atraksi matahari terbit bisa di lihat di Puncak
Pananjakan.

Upacara Kasada (kasodo)

Pada tanggal 14 dan 15 bulan ke duabelas (tahun Jawa) atau bulan Desember/Januari (tahun
Masehi) diadakan upacara Kasada. Dalam upacara ini dikorbankan sebagian hasil sawah,
ladang dan ternak masyarakat dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo sebagai
tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain Upacara Kasodo juga di kenal Upacara
Karo Dan Ayak-ayak.

Menuju Lokasi

Dari Surabaya. Untuk menuju Gunung Bromo dari arah Pasuruan. Dari Surabaya kita naik bis
menuju Probolinggo dan turun di Pasuruan yang membutuhkan watu 1,5 jam. Selanjutnya naik
colt menuju Desa Tosari - Wonokitri.

Di Wonokitri kita dapat bermalam di hotel atau losmen atau dapat juga langsung meneruskan
per-jalanan menuju Gunung Pananjakan atau masuk ke lautan pasir menuju puncak Gunung
Bromo.

Bila dari arah Probolinggo, kita naik colt atau bis menuju Sukapura, kemudian kita terus ke

3/5
Gunung Bromo

Written by Khatulistiwa
Friday, 12 December 2008 00:00 - Last Updated Monday, 15 December 2008 12:00

Ngadisari. Dari Ngadisari naik kuda atau berjalan kaki menuju Cemoro lawang ± 3 km. Di
Cemoro lawang kita dapat bermalam di hotel atau losmen. Besuk pagi kita dapat melanjutkan
perjalanan ke kawah Gunung Bromo, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kuda
yang disewakan oleh masyarakat setempat.

Bila dari arah Malang kita bisa lewat Jemplang, Ngadas. Dari Malang naik minibus menuju ke
Tumpang (18 Km) sekitar 30 menit. Dari Tumpang perjalanan kita lanjutkan dengan naik Jeep
menuju ke Jemplang sekitar 1,5 jam perjalanan melewati Desa Gubuk Klakah dan Desa
Ngadas. Disekitar perjalanan kita dapat menyaksikan pemandangan alam yang berupa
kebun-kebun penduduk yang berada di lereng-lereng gunung dan hutan alam yang masih asli.
Memasuki Desa Ngadas di sekitar jalan kita melewati hutan cemara yang tertata rapi. Kondisi
jalan dari Tumpang menuju Jemplang sekarang sudah baik.

Dari Jemplang perjalanan kita teruskan menuju ke Gunung Bromo melewati jalan berbatu dan
lautan pasir selama 1 jam perjalanan dengan Trekking.

Bila lewat Purwodadi, dari Kota Malang kita naik Bus atau minibus menuju ke Purwodadi selam

4/5
Gunung Bromo

Written by Khatulistiwa
Friday, 12 December 2008 00:00 - Last Updated Monday, 15 December 2008 12:00

30 menit. Dari Purwodadi kita naik minibus menuju ke Desa Tosari, melewati Desa Nonggojajar
selama 1,5 jam perjalanana. Dari Tosari kita teruskan menuju Wonokitri.

Menuju Kawah Gunung Bromo dapat didaki melalui tangga buatan (249 buah), dari sini akan
terlihat kawah Bromo mengangah lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasarnya.

5/5

Anda mungkin juga menyukai