Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI PERTAMBANGAN
Minggu ke-8

Topik: Membuat Peta Sebaran Titik Bor

Oleh:

Dwi Larasati Melliningrum


NIM : 18/425033/TK/46728

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
2
A. Mata Acara Praktikum
Membuat peta sebaran titik bor

B. Tujuan Praktikum
Mampu membuat peta titik bor menggunakan software Surpac.

C. Landasan Teori
1. Model struktur permukaan topografi
Model ini diperoleh dengan cara pemetaan topografi terlebih dahulu terhadap
lokasi yang akan dilakukan penambangan. Pemetaan topografi menghasilkan data
survei yaitu x,y, dan z. Dari data survei tersebut dibuat garis kontur.

Sumber: modul survei pertambangan minggu ke-8


2. Model struktur roof dan floor batubara
Data roof dan floor ini diperoleh dengan cara melakukan drilling (pengeboran)
terlebih dahulu. Pengeboran menghasilkan nilai kedalaman (depth). Nilai depth
dikonfirmasi dengan dilakukan proses logging. Data drilling dan logging
menghasilkan nilai depth permukaan atas batubara (roof) dan bawah (floor). Data
roof dan floor dikonversi menjadi data elevasi berdasarkan data topografi.
3. Thickness (tebal semu batubara)
Saat dilakukan pengeboran/stripping dari arah vertikal pada kemiringan/deep
batubara, maka akan menghasilkan tebal semu. Tebal sebenarnya (true thick)
hanya bisa dihasilkan dengan cara pengeboran/stripping dari arah tegak lurus
kemiringan/deep.

Sumber: modul survei pertambangan minggu ke-8


D. Alat Dan Bahan
1. Aplikasi Surpac
2. Bahan praktikum minggu 8

1
E. Langkah Kerja
1. Membuka software Surpac dan mengatur direktori kerja pada folder yang akan
digunakan

2. Melakukan editing pada kolom Z dan menambahkan kolom string. Setelah selesai
melakukan editing, kemudian file excel disimpan dalam format *.csv

Gambar 2a. Data excel sebelum diedit

Gambar 2b. Data excel sesudah diedit


3. Menambahkan file csv ke dalam software Surpac dengan cara:
File à Import à Data from many files (string)

4. Mendefinisikan nomor kolom dan deskripsi kolom 1,2,3,4,5

Gambar 4a. Nomor kolom

Gambar 4b. Deskripsi kolom 1,2,3,4,5

Gambar 4c. Keterangan titik berhasil ter-plotting


5. Melakukan import titik bor

Gambar 5a. Titik bor yang akan digunakan

2
Gambar 5b. Hasil plotting titik bor
6. Melakukan pengaturan entitas kontur mayor, kontur minor, dan titik bor dengan
cara:
Plotting à Entity à Edit à entitas DH LABEL

Dalam praktikum ini digunakan string operatio karena menggunakan 6 komponen


sehingga pada pengaturan ini menggunakan 6 operasi.
a. Tipe atribut yang pertama yaitu symbol. Symbol berfungsi untuk menjelaskan
posisi dari titik-titik bor. Symbol yang digunakan pada praktikum ini yaitu
lingkaran dengan tanda silang di tengah (circx) sebagai penanda lokasi. Text
height diubah menjadi 1.2.

b. Tipe atribut yang kedua adalah field. Field digunakan untuk menampilkan isi
dari kolom sehingga string file field yang digunakan adalah D1 sesuai definisi
yang sudah ditentukan yaitu D1 sebagai titik bor. Jarak identitas dengan titik
bor diatur 2 satuan. Pengaturan yang lain seperti gambar di bawah ini:

3
Dilakukan pengaturan yang sama untuk operasi nomor 3, 4, 5, dan 6 dengan
mengisi string file field dengan D2, D3, D4, dan D5 serta distance from point
diisi dengan bertambah 2 satuan.
7. Melakukan pengaturan pen color untuk kontur
Plotting à Edit à Contour Label à Apply

Kontur mayor menggunakan pen nomor 2 dengan ketentuan berwarna hitam dan
ketebalan 0.15 mm. Kontur minor menggunakan pen nomor 3 dengan ketentuan
berwarna hitam dan ketebalan 0.05 mm.
8. Melakukan pengaturan entitas untuk kontur mayor dan minor dengan cara:
Plotting à Entity à Edit à Contour Label à Apply

Pada kotak dialog baru, centang Use line operation. Pada String operation untuk
mengatur level dari kontur mayor, sedangkan pada Line operations untuk
mengatur garis kontur.

Selanjutnya, mengatur entitas kontur minor.


Plotting à Entity à Edit à Line à Apply

4
Pada Line operations, untuk Pen number diisi 3 sesuai aturan kontur minor
sebelumnya sudah diatur.

9. Membuat map dengan cara:


Plotting à New à (judul peta) à melakukan pengaturan entitas dan lokasi file
masukan à Apply

10. Proses map dengan cara:


Plotting à Process à Map à pilih peta yang sudah dibuat pada tahap 9 à
mengatur parameter untuk rencana peta à mengatur grid line spacing and grid
style

5
11. Meng-export peta dengan cara:
Plotting à Plotting window

F. Hasil Dan Pembahasan

6
Gambar 1. Peta Sebaran Titik BOR
Hasil dari praktikum ini adalah Peta Sebaran Titik BOR. Peta tersebut
menunjukkan sebaran titik bor di wilayah yang akan dilakukan pertambangan
sebanyak 16 titik. Setiap titik bor mengandung komponen X, Y, Z sebagai data
topografi, nama titik bor, roof, dan floor. Sesuai dengan data yang diberikan bahwa
lapisan E berada lebih dalam daripada lapisan F.

Gambar 2. Titik BOR


Gambar 2. menunjukkan titik bor DH22. Titik bor DH22 mengandung informasi
kedalaman antara lain floor E = 96.700 m, roof E = 93.679 m, floor F = 80.819 m, dan
roof F = 73.609 m.
Data kedalaman tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tebal lemu lapisan
tanah dengan mengurangkan kedalaman floor dengan kedalaman kedalaman roof.
Zfloor - Zroof = tebal semu (thickness)
Jawaban pertanyaan:
1. Coba anda jelaskan maksud dipilih “symbol” pada attribute type?
Jawab: Symbol pada attribute type di titik bor dikarenakan untuk menggambarkan dan
menjelaskan posisi dari titik bor, sehingga dapat terlihat.

7
2. Pada kolom Symbol dipilih “circx” artinya simbol point (titik BOR) akan digambarkan
dalam simbol circx yaitu berupa dot. Apa jadinya kalau anda memilih boxdot?
Jawab: Simbol akan berbentuk kotak dengan titik di tengah, seeperti pada gambar berikut:

3. Untuk mengidentifikasi nya coba anda ganti besaran “angle from point” menjadi 90, 180,
270. Apa yang berubah pada peta anda?
Jawab: Informasi titik yang tertampil mengelilingi simbol titik tapi dikarenakan jaraknya
tidak diubah maka semakin bertambah sudut, semakin jauh jaraknya.

4. Coba anda ganti juga besaran Dis from point menjadi 10, 20. Apa yang berubah
dalam peta anda.
Jawab: Jarak informasi semakin jauh dari titik.

5. Coba anda simpulkan maksud Angle from point dan dis from point tsb.

Jawab: Angle from point dan dis from point digunakan untuk menentukan posisi dari
informasi yang ingin ditampilkan. Angle from point mengatur besarnya sudut yang
akan diterapkan kepada informasi dari titik, sedangkan dis from point menentukan
nilai jarak yang akan diterapkan kepada informasi dari titik.

6. Coba anda amati dan simpulkan berapa ketebalan tiap seam pada masing-masing titik
bor

Jawab: Ketebalan tiap seam pada masing masing titik bor yaitu 3.021 m untuk seam E
dan 7.21 m untuk seam F.

8
G. Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembuatan peta sebaran titik bor membutuhkan data titik bor dan data
topografi. Data tersebut sudah diberikan oleh dosen mata kuliah Survei
Pertambangan.
2. Adapun dalam pembuatan peta sebaran titik bor menampilkan informasi dari
titik bor antara lain nama titik, nilai roof, dan nilai floor. Informasi titik
dimunculkan menggunakan fitur entity DH Label.
3. Pengaturan symbol untuk mengatur posisi titik bor.
4. Pengaturan field untuk menampilkan informasi.

H. Daftar Pustaka
Modul Praktikum Survei Pertambangan Minggu ke-8.

Anda mungkin juga menyukai