PEMBAHASAN
4.1. Pemodelan Stuktur
Tugas ini menggunakan analisis dengan bantuan program SAP 2000.V20
Pemodelan berupa portal open frame 3D, sehingga beban dinding didistribusikan
sebagai beban merata pada sisi atas balok. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam
pemodelan numerik pada gedung sekolah adalah sebagai berikut ini.
1. Balok dan kolom diasumsikan sebagai frame.
2. Plat lantai dimodelkan sebagai shell.
3. Shear wall dimodelkan sebagai shell.
Berikut adalah denah bangunan yang direncanakan
28
Gambar 4.2 Permodelan struktur pada SAP2000
29
No Nama Lantai Tinggi (h)
1 Basement 4
2 Lantai 1 4
3 Lantai 2 4
4 Lantai 3 4
5 Lantai 4 4
6 Lantai 5 3
4. Struktur utama direncanakan dengan system portal terbuka, kondisi
kolom dan balok menggunakan struktur beton bertulang
30
4.3. Tahap Analisis pada SAP2000
4.3.1 Menggambar Model
1) Jalankan program SAP2000 V.20
2) Pilih menu File New model …
3) Pilih satuan KN, m, C dan pilih template Grid Only
31
5) Antar jarak dan ketinggian ruangan tidak semua sama, jika ada yang ingin di
ubah,Klik pada grid line yang ada (atau klik kanan pada layar SAP2000 > Edit
Grid Data… > Modify/Show System…) Pilih OK.
32
Gambar Kotak dialog Define Material
33
Modulus Elastisitas : 4700 x (F’c0,5)
Angka Poisson : 0,2
F’c ( Mutu Beton) : 20,75 Mpa
34
tegangan leleh minimum (fy) 240 Mpa.
tegangan putus minimum (fu) 380 MPa.
(SNI 2052:2014).
4.3.2 Menetapkan Penampang
A. Frame Sections
1. Pilih menu Define -> Section Properties -> Frame Sections…
35
c. Pada isian Dimensions isikan Depth (t3) = 0,6 (m, tinggi = 60cm) dan Width
(t2) = 0,4 (m, lebar = 40 cm)
d. Klik pada Concrete Reiforcement untuk membuka kotak dialog
Reinforcement Data.
36
d) Klik OK lagi.
6. Pada kotak dialog Frame Properties yang muncul kembali, pilih pada Section
BALOK lalu klik Add Copy of Property…
a. Beri nama penampang pada Section Name untuk elemen kolom, misal:
KOLOM
b. Pilih material “fc 20,75” pada pilihan Material
c. Pada isian Dimensions isikan t3 = 0. 5 m, (hc = 50 cm) dan t2 = 0. 5 m,
( bc = 50cm)
d. Klik tombol Concrete Renforment
37
Gambar Kotak dialog Reinforcement Data Kolom
7. Area Sections
1. Pilih menu Define -> Section Properties -> Area Sections…
2. Pilih Add New Section. untuk menambahkan tipe penampang yang baru yaitu
Basement, Plat Lantai, Plat Atap, dan Dinding Geser.
38
A. Basement
Masukkan data untuk Basement seperti terlihat pada Gambar Kotak Area
Sections Basement.
a. Add New Section akan muncul tampilan gambar kotak area section
basement.
b. Beri nama penampang pada Section Name, misal: Basement.
c. Type Plate Thick dan pilih material “fc 20,75” pada pilihan Material
Name.
d. Pada isian Thickness isikan Membrane = 0.15 m, ->15 cm dan Bending=
0.15 m, -> 15 cm -> OK.
B. Plat Lantai
39
Masukkan data untuk Plat Lantai seperti terlihat pada Gambar Kotak
Area Sections Plat Lantai.
a. Add New Section akan muncul tampilan gambar kotak area section
Plat Lantai.
b. Beri nama penampang pada Section Name, misal: Plat Lantai.
c. Type Shell – Thin dan pilih material “fc 20,75” pada pilihan Material
Name.
d. Pada isian Thickness isikan Membrane = 0.13 m, ->13 cm dan
Bending= 0.13 m, -> 13 cm -> OK.
C. Plat Atap
Masukkan data untuk Plat Atap seperti terlihat pada Gambar Kotak Area
Sections Plat Atap.
a. Add New Section akan muncul tampilan gambar kotak area section
Plat Atap.
b. Beri nama penampang pada Section Name, misal: Plat Atap.
c. Type Shell – Thin dan pilih material “fc 20,75” pada pilihan
Material Name.
d. Pada isian Thickness isikan Membrane = 0.10 m, ->10 cm dan
Bending= 0.10m, -> 10 cm -> OK.
40
D. Dinding Geser
Masukkan data untuk Dinding Geser seperti terlihat pada Gambar Kotak
Area Sections Dinding Geser.
a. Add New Section akan muncul tampilan gambar kotak area section
Plat Dinding Geser.
b. Beri nama penampang pada Section Name, misal: Dinding Geser.
c. Type Plate Thick dan pilih material “fc 20,75” pada pilihan
Material Name.
d. Pada isian Thickness isikan Membrane = 0.15 m, ->15 cm dan
Bending= 0.15m, -> 15 cm -> OK.
4.3.3 Permodelan Portal
A. Permodelan portal Frame Sections
1. Klik Draw Frame/Cable akan muncul tampilan Properties of Object.
2. Pilih section yang ingin digunakan pada properties of object.
41
3. Lalu klik objek pada grid yang ingin di buat.
Balok Induk dan Balok Anak pada pada tampilan xy
Kolom Pada tampilan xz
42
Gambar Area Plat Lantai
43
Area Plat Atap
44
Gambar Area Dinding Geser
4.3.4 Tipe Tumpuan
1. Pilih semua atau blok semua joint bawah (tumpuan),
45
Gambar Penggantian tipe tumpuan
4.3.5 Pembebanan
A. Load Patterns
1. Tambahkan beban Dead, Live, Roof Live pada Load Patterns
2. Pilih menu Define -> Load Patterns…
46
Lantai Basement : 0,97 Kn/m2
Plat Lantai : 1,47 Kn/m2
Plat Atap : 0,87Kn/m2
Beban Dinding : Dinding 4 m : 4 x 2,5 =10 Kn/m
Tangga : 14,4656 Kn/m
2. Beban Hidup
Lantai Basement : 600 Kg/m -> 5,88 Kn/m2
Dinding Basement: 1.576 Kg/m -> 15.45 Kn/m2
Ruang Genset : 400 Kg/m -> 3,92 Kn/m2
Ruang Panel : 400 Kg/m -> 3,92 Kn/m2
Plat Lantai : 250 Kg/m -> 2,4517 Kn/m2
Plat Atap : 100 Kg/m -> 0,986068 Kn/m2
Koridor : 300 Kg/m -> 2,94 Kn/m2
Toilet : 300 Kg/m -> 2,94 Kn/m2
C. Mengaplikasikan pembebanan pada portal
1. Pembebanan Dinding (Frame Loads)
Select beban yang ingin dimasukan atau ctrl G (Group) select.
Masukan angka beban mati pada dinding, klik Assign -> Frame
Loads -> Distributed
Lalu Masukan data beban mati pada dinding seperti Gambar Assign
Frame Distributed Loads
47
D. Pembebanan lantai (Area Loads)
Select beban yang ingin dimasukan atau select -> Properties -> Area
Sections.
Masukan angka beban, klik Assign -> Area Loads -> Uniform to
frame.(Misal beban Plat Lantai)
Apply -> Ok
48
4.3.6 Pembebanan Gempa
A. Load Patterns
1. Tambahkan tipe pembebanan gempa Statik
2. Pilih menu Define -> Load Patterns…
49
Gambar Modify Sx
Pada Load Direction pilih Global X direction
Untuk Seismic Coefficient pilih User Defined, lalu isikan nilai
pada Ca = 0,4 dan Cv = 0,56
Perkiraan waktu getar alami gedung, pilih Program catc dan
masukan nilai Ct(ft) = 0,035.
Isikan nilai Faktor Reduksi Gempa, R = 3
Isikan nilai Faktor Keutamaan, I = 1
Klik Ok
Klik Sy -> Modify Lateral Load Patterns
Input Data seperti memodify Sx
B. Input Grafik Respons Spektrum
Klik Browse pada Function File masukan data tabel Grafik
Respone Spektrume yang sudah disimpan file (Notepad).
Values are : Period Vs Value
Klik Display Graph akan muncul Grafik ... seperti Gambar
dibawah
50
Gambar Define Respone Spectrume Funtion
51
Gambar Respone Spectrume Funtion Definition
a. Beri nama penampang pada Function Name, Respone Spektrume.
b. Menyiapkan input data response spectrum
Gambar Menyiapkan input response spectrum
c. Klik Browse pada Function File masukan data tabel Grafik Respone
Spektrume yang sudah disimpan file (Notepad).
d. Values are : Period Vs Value
e. Klik Display Graph akan muncul Grafik ... seperti Gambar dibawah
52
Gambar Respone Spectrume Funtion Definition
D. Load Cases
Klik Define -> Load Cases -> Modify Load Cases pada Quake x dan
Quake y
Pilih atau ubah Loads Appled sesuai di gambar Load Cases Data Dx
a. Load Type : Load Pattern
b. Load Name : Quake x
c. Scala Factor : g x I : R -> 9,81 x 1 : 3 = 3,27
Klik Add - > Klik OK
53
Gambar Load Cases Data Quake x
Klik Add New Load Cases untuk menambahkan Dinamik x dan dinamik
y
54
Gambar Kotak dialog Define Load Combination
Klik lagi tombol Add New Combo untuk menambahkan beban kombinasi
lainnya.
e. Beri nama kombinasi pada Load Combination Name, 1.2 D + 1.6 L
f. Pilih DEAD pada drop down menu Load Case Name
g. Isikan 1.2 pada Scale Factor
h. Klik Add
i. Pilih LIVE pada drop down menu Load Case Name
j. Isikan 1.6 pada Scale Factor
k. Klik Add -> Klik OK -> Klik OK
55
Gambar 2.30. Seting kombinasi 1.2 D + 1.6 L
G. Diapraghma
Blok semua atau Ctrl a klik Assign -> Joint -> Constraints setelah itu
akan muncul tampilan seperti gambar.
56
Gambar Assign Joint Constraints
57
Gambar Diapghragm Contraint
Klik Ok
4.3.7 Menjalankan Hasil Program Sap 2000
1. Run
Klik Analiyze -> Run Analysis atau bisa juga langsung klik (F5) pada
58
tombol keyboard
Start Animation
4.3.8 Kontrol dan Analisa Struktur
Setelah pemodelan struktur dan pembebanan selesai digunakan, maka
struktur perlu di cek terhadap standard dan persyaratan yang berlaku sebegai
berikut.
A. Pemeriksaan Jumlah Ragam
Partisipasi massa dapat diketahui dengan
Run -> Show Table dengan Ctrl T
Analysis Result -> Structure Output -> Modal Information. Lihat pada
kolom SumUX dan Sum UY
Jumlah Partisipasi Massa pada mode 12 > 90% atau 0,9 -> OK.
59
Gambar Table Modal Participating Mass Ratios
60
Gambar Table Waktu Getar Struktur untuk 12 mode
Untuk menentukan tipe analisis ragam respons spectrum yang sesuai, maka selisih
dari periode dihitung sebagai berikut :
Keterangan :
∆T : Selisih Periode/waktu getar yang dihitung dengan cara
∆T : (T1-T2)/ T1 x 100%X
P
e
r
Mi Δ
o o
d d
e T
(
T
)
0
, 1
8 ,
1
6 1
5 4
8
2 0 1
, 8
8 ,
5 0
5 5
61
9
0
5
,
8
7
3 ,
0
5
1
5
4
0
, 0
2 ,
4
9 7
0 6
7
0
1
,
8
2
5 ,
8
5
8
5
5
0
1
,
5
2
6 ,
3
4
5
4
0
0
, 9
1 ,
7
9 2
8 6
7
0
, 6
1 ,
8
8 0
0 2
3
0
1
,
3
1
9 ,
6
2
9
2
5
1 0 2
0 , ,
1 1
62
4
7 7
1
0
1
,
4
1 1
,
1 4
1
3
9
9
0
, 8
1 1 ,
2 2 4
3 0
5
0
, 3
1 1 ,
3 1 4
3 4
1
0
1
,
8
1 1
,
4 0
7
9
5
2
0
, 1
1 0 ,
5 8 6
8 9
7
0
6
,
4
1 0
,
6 8
0
7
6
2
0
, 3
1 0 ,
7 3 3
1 7
4
1 0 0
63
,
0 ,
8 3 0
0 3
3
64
Gambar Choose Table for Display Base Reaction
65
D. Pemeriksaan Simpangan Antar Lantai
Penentuan simpangan antar lantai desain (∆) harus dihitung sebagai perbedaan
defleksi pada pusat massa ditingkat teratas dan terbawah yang ditinjau. Batas
simpangan lantai diatur dalam SNI gempa pasal 7.8.6 :
∆x = (U2-U1)x Cd < ∆a
1
Keterangan : ∆x : Simpangan Antar Lantai
U : Defleksi yang terjadi
I : Faktor Keutamaan Gempa
hx : tinggi tingkat di bawah tingkat x
Cd : Faktor pembesaran defleksi
Display -> Ctrl T -> Analysis Result -> Join Output -> Displacements ->
Tabel Displacements
Blok salah satu titik joint antar lantai
Load Cases Dinamik x dan Dinamik Y
66
Gambar Choose Table for Display Joint Displacements
Diket :I =1
Cd = 3,5
20
Ketinggian (m)
15
10
0
0.0000 20.0000 40.0000 60.0000 80.0000 100.0000 120.0000
67