DAFTAR ISI
1. CONCRETE FRAME
CONTOH SOAL
PENYELESAIAN
A. Membuat Frame Portal
B. Menentukan Tumpuan
C. Menentukan Beban
D. Membuat Material
E. Membuat Penampang
F. Mengganti Label
G. Memasukkan Beban
H. Memasukkan Penampang Material ke Portal
I. Set Analysis Option
J. Run
K. Edit Output Station
L. Export to Excel
2. GABLE FRAME
CONTOH SOAL
PENYELESAIAN
A. Membuat Frame Portal
B. Menentukan Tumpuan
C. Menentukan Beban
D. Membuat Material
E. Membuat Penampang
F. Memasukkan Beban
G. Memasukkan Penampang Material ke Gable
H. Set Analysis Option
I. Run
J. Cek Kekuatan Profil
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.18. Hasil Input Beban Mati, Beban Hidup dan Beban Gempa
Gambar II.16. Hasil Input Beban Mati, Beban Hidup Beban Angin Kanan dan Beban
Angin Kiri
Gambar II.17. (a) Frame Section (b) Hasil Input Penampang
Gambar II.18. Set Analysis Option
Gambar II.19. Set Load Cases to Run
Gambar II.20. Check of Structure
Gambar II.21. Check of Structure Result
1. CONCRETE FRAME
CONTOH SOAL PORTAL:
Hitunglah:
a. Momen lentur balok dan kolom.
b. Gaya Geser balok dan kolom.
c. Gaya Aksial kolom.
d. Ubah penamaan batang sesuai di gambar.
e. Export data gaya batang kepada progam Microsoft Excel.
Catatan :
a. Tumpuan : Jepit (Fixed)
b. L :6m
c. H : 4 m
Data untuk perencanaan gedung meliputi hal-hal berikut:
1. Beban Mati (qd) atap = 11 KN/m, Lantai lain = 22 KN/m
2. Beban Hidup (ql) atap = 2 KN/m, Lantai lain = 7 KN/m
3. Beban gempa (qe) + =
• lantai atap : 225 KN
• lantai 4 : 338 KN
• lantai 3 : 226 KN
• lantai 2 : 110 KN
4. Berat jenis beton c = 24 kN/m3. (2400 kg/ m3)
5. Dimensi balok 300/350 mm, kolom 450/450 mm
6. Mutu beton f’c = 30 MPa,
7. Modulus elastisitas beton = 4700x√𝑓′𝑐 (MPa)
8. Poisson’s Ratio = 0,2
CARA PENYELESAIAN DENGAN PROGRAM SAP2000:
3. Klik New Model pada toolbar kiri atas. Akan muncul tampilan seperti Gambar
I.2 dan pilih satuan yang akan digunakan.
Portal pada “2D Frame Type”, isi ketentuan dimensi portal yang dibutuhkan
seperti pada soal. Number of Stories adalah jumlah lantai yang ingin dibuat,
Number of Bays adalah jumlah bentang kesamping yang ingin dibuat, Story
Height adalah tinggi lantai, dan Bay Width adalah lebar bentang yang ingin
dibuat.
E. Membuat Penampang
13. Lalu buat penampang material, pilih Define, Section Properties, Frame
Section, pilih Concrete dan bentuk Rectangular.
Gambar I.12. Frame Sections of Concrete
14. Buat spesifikasi penampang sesuai soal untuk balok 300.350 dan kolom
450.450.
F. Mengganti Label
15. Ubah label penamaan pada frame. Blok semua frame lalu klik Edit dan
Change Labels.
17. Masukkan Beban Hidup. Select frame yang ingin dimasukkan beban. Klik
Assign, Frame Loads, Distributed. Pastikan Load Pattern pada Live Load dan
pastikan satuan yang digunakan.
19. Cek hasil input beban seperti pada gambar I.18. Perbedaan nominal pada
saat mengisi nominal beban dan yang tampil pada portal dikarenakan satuan
yang diubah sesuai soal pada saat memasukkan gempa.
Gambar 18. Hasil Input Beban Mati, Beban Hidup dan Beban Gempa
J. Run
22. Untuk Run Analysis, pilih Analyze, lalu pilih Set Load Cases to Run. Klik
Run/Do Not Run Case untuk Case MODAL. Lalu Run Now. Dan Simpan file.
Gambar I.21. Set Load Cases to Run
Catatan :
a. L :8m
b. H1 :1m
c. H2 :4m
d. Dimensi Provil mengunakan IWF 250x125x6x9 pada keseluruhan batang.
e. Data spesifikasi material A992Fy50 (dari SAP 2000)
f. Tumpuan sendi
Lakukan Analisa dengan SAP 2000 dari gambar di atas dengan data berikut
untuk mendapatkan:
1. Gunakan spesifikasi material A992Fy50 dan buat dimensi provil sesuai
catatan.
2. Carilah gaya batang dan export data gaya batang kepada progam excel
dengan beban:
a. Mati : 120 kg (terpusat)
b. Hidup : 100 kg (terpusat)
c. Angin kanan
Angin Tekan : 110 kg (merata)
Angin Hisap : 90 kg (merata)
CARA PENYELESAIAN DENGAN PROGRAM SAP2000:
3. Klik New Model pada toolbar kiri atas. Akan muncul tampilan seperti Gambar
II.2 dan pilih satuan yang akan digunakan.
D. Membuat Material
10. Langkah selanjutnya, buat material seperti pada soal. Klik Define, Materials,
material yang diinginkan pada soal adalah A992Fy50 yang sudah tersedia.
E. Membuat Penampang
11. Lalu buat penampang material, pilih Define, Section Properties, Frame
Section, pilih Steel dan bentuk IWF.
F. Memasukkan Beban
13. Masukkan Beban Mati. Select frame yang ingin dimasukkan beban. Klik
Assign, Frame Loads, Point. Pastikan Load Pattern pada Dead Load dan
pastikan satuan yang digunakan. Assign beban dengan mengisi jarak beban
yang akan dimasukkan pada Distance dan Relative Distance untuk persentase
batang atau Absolute Distance untuk jarak ukuran pasti.
14. Masukkan Beban Hidup. Select frame yang ingin dimasukkan beban. Klik
Assign, Frame Loads, Point. Pastikan Load Pattern pada Live Load dan pastikan
satuan yang digunakan. Assign beban dengan mengisi jarak beban yang akan
dimasukkan pada Distance dan Relative Distance untuk persentase batang
atau Absolute Distance untuk jarak ukuran pasti.
Gambar II.13. Assign Live Load
15. Masukkan Beban Angin. Select frame yang ingin dimasukkan beban. Klik
Assign, Frame Loads, Distributed. Pastikan Load Pattern pada Wind Load dan
pastikan satuan yang digunakan. Beban terpusat harus dibagi panjang
bentang untuk menjadikan beban merata.
16. Angin Kanan, angin yang mengarah dari kiri ke kanan. Terdapat angin tekan
dan hisap untuk angin kanan. Gunakan Cord Sys. Local dengan direction 2.
17. Angin Kiri, angin yang mengarah dari kanan ke kiri. Terdapat angin tekan dan
hisap untuk angin kiri. Gunakan Cord Sys. Local dengan direction 2.
Gambar II.15. Assign Left Wind Load
Gambar II.16. Hasil Input Beban Mati, Beban Hidup Beban Angin Kanan dan
Beban Angin Kiri
I. Run
21. Untuk Run Analysis, pilih Analyze, lalu pilih Set Load Cases to Run. Klik
Run/Do Not Run Case untuk Case MODAL. Lalu Run Now. Dan Simpan file.
Gambar II.19. Set Load Cases to Run