Studi Kasus
Untuk menghubungkan dua bangunan gedung, direncanakan dibuat jembatan penyeberangan,
seperti pada Gambar 1. Panjang jembatan penyeberangan 20 meter. Balok-balok memanjang dari
jembatan, direncanakan dari profil baja IWF yang ditumpu oleh 4 buah portal beton dengan jarak
antara portal 8m dan 6m. Potongan melintang dari jembatan penyeberangan seperti pada Gambar 2.
Jembatan
Penyeberangan
6m 8m 6m
Gambar 1. Konfigurasi jembatan penyeberangan
Dinding bata
1,25m
Penutup
Lantai
Pelat Beton 12cm
Profil IWF
+ 4m
Balok Beton
50x25cm
Kolom Beton
50x35cm
+ 0,0
-1 m
4m
Gambar 2. Potongan melintang struktur jembatan penyeberangan
Gambar 3. Penempatan profil baja IWF, balok & kolom beton (perhatikan posisi kolom)
Sepanjang tepi dari jembatan dipasang dinding pasangan bata setinggi 1,25 m. Beban hidup di atas
jembatan penyeberangan diperhitungkan sebesar 250 kg/m2.
tf
Profil baja IWF mempunyai dimensi sbb. :
Tinggi badan (h) = 30 cm
Lebar sayap (b) = 15 cm h tw
Tebal badan (tw) = 0,8 cm
Tebal sayap (tf ) = 1 cm
b
Untuk keperluan desain perlu dilakukan analisis struktur dengan menggunakan SAP2000. Struktur
akan didesain dengan metode LRFD, kombinasi pembebanan (load combination) yang ditinjau pada
desain struktur adalah :
Untuk mendapatkan konfigurasi struktur tanpa adanya kolom-kolom tengah seperti yang
direncanakan, maka kolom-kolom tengah dari struktur pada model awal struktur harus di hapus. Untuk
menghapus dilakukan dengan cara, klik semua kolom tengah yang akan dihapus, pilih menu Edit,
kemudian klik menu Cut.
Pada model awal dari struktur, jarak antara kolom pada arah sumbu y adalah 800 cm. Untuk
mendapatkan jarak-jarak portal 800 cm dan 600 cm seperti yang direncanakan, dapat dilakukan
dengan cara menggeser portal-portal tepi pada arah sumbu y dengan menggunakan menu Edit dan
menu Move. Model konfigurasi struktur setelah di edit, diperlihatkan pada Gambar 5.
Pada kotak Frame Properties klik Add Copy of Property. Pada kotak Rectangular Section masukkan
data :
Section Name : KOLOM
Dimension : - Depth = 50
: - Width = 35
Material : CONC
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 5
Klik Concrete Reinforcement. Pada kotak Reinforcement Data masukkan data :
Design Type : Column
Configuration of Reinforcement : Rectangular
Lateral Reinforcement : Ties
Cover to Rebar Center :4
Number of Bars in 3-dir :0
Number of Bars in 2-dir :0
Check/Design : Reinforcement to be Designed
Klik OK.
Pada kotak Frame Properties klik Add I/Wide Flange, klik Add New Property. Pada kotak I/Wide
Flange Section, masukkan data profil IWF seperti pada gambar di bawah :
Dari menu Define, pilih Area Sections. Pada kotak Area Sections klik Add New Section. Pada kotak
Shell Section Data, masukkan pelat :
Section Name : PELAT
Type : Plate-Thin
Material Name : CONC
Material Angle :0
Thickness :
Membrane : 12
Bending : 12
Klik OK.
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 6
5. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur
Untuk menampilkan joint-joint pada struktur, pilih menu View, klik Set Display Options. Pada kotak
Display Options For Active Window pilih Joint, kemudian klik Invisible.
Untuk menyusun elemen balok dan kolom pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua balok arah sumbu Y dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan
Frame Section. Pada kotak Frame Property, pilih IWF, klik OK.
Klik semua balok arah sumbu X dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan
Frame Section. Pada kotak Frame Property, pilih BALOK, klik OK.
Klik semua kolom dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan Frame Section.
Pada kotak Frame Property, pilih KOLOM, klik OK.
Untuk menyusun elemen pelat pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua elemen pelat pada struktur. Pilih menu Assign, klik Area dan Section. Pada kotak
Area Sections, klik PELAT, klik OK.
Untuk melihat konfigurasi perspektif dari struktur dan elemen-elemennya, gunakan menu View, Set
Display Options. Pada kotak Display Options For Active Window klik Extrude View pada kotak
General.
Untuk mengatur posisi dari kolom-kolom struktur seperti yang direncanakan, dapat dilakukan dengan
menggunakan menu Assign, Frame/Cable/Tendon, dan Local Axes untuk memutar sumbu kolom.
Untuk memasukkan beban dinding pada struktur, dilakukan sbb. : Klik profil-profil IWF yang terletak
ditepi, pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable/Tendon Loads, klik Distributed. Pada kotak Frame
Distributed Loads masukkan data beban dinding sebesar 3,125 kg/cm sbb. :
Load Case Name : DEAD
Unit : Kg, cm, C
Load Type and Directions :
Forces
Coord Sys : GLOBAL
Direction :Z
Options : Replace Existing Loads
Uniform Load : -3.125
Klik OK.
B. Beban Hidup
Klik semua elemen pelat. Pilih menu Assign, kemudian Area Loads, dan Uniform (Shell) Distributed.
Pada kotak Area Uniform Loads masukkan data beban hidup merata 0.025 kg/cm2 :
Load Case Name : LIVE
Unit : Kg, cm, C
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 8
Uniform Load :
Load : -0.025
Coor System : Globals
Direction :Z
Options : Replace Existing Loads
Klik OK.
Karena struktur portal beton direncanakan sebagai portal elastis (tidak daktail), maka untuk melakukan
desain struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua elemen dari struktur beton. Pilih menu Design, klik Concrete Frame Design, klik
View/Revise Overwrite. Pada kotak Concrete Frame Design Overwrites for ACI 318-99, masukkan
data :
Framing Type : Sway Ordinary
Klik OK.
Pilih menu Design, klik Steel Frame Design, klik Select Design Combos.
Pada Design Load Combination Selections, dari kotak List of Combo pilih kombinasi pembebanan
yang akan dianalisis yaitu COMB1, kemudian klik Add. Dengan cara ini kombinasi pembebanan yang
dipilih akan berpindah ke kotak Design Combos.
Kombinasi pembebanan lainnya yang tidak dianalisis harus dihilangkan dari kotak Design Combos.
Pilih kombinasi pembebanan yang tidak dianalisis, klik Remove. Klik OK.
Sebelum melakukan analisis, file data masukan perlu terlebih dahulu disimpan. Penyimpanan data
masukan dilakukan sbb. :
Pilih menu File, kemudian klik Save As. Pada kotak Save Model File As, ketikan nama file misal
JEMBATAN, klik Save. Dengan cara ini file akan disimpan dengan nama JEMBATAN.SDB. Untuk
melakukan analisis struktur, pilih menu Analyze, kemudian klik Run Analyze.
b. Elemen Shell
Untuk menampilkan momen lentur pada pelat, perlu ditampilkan terlebih dahulu sumbu lokal dari
pelat, sbb. : pilih menu View, kemudian klik Set Display Options, Pada kotak Display Options For
Active Window pilih Areas, klik Local Axes, klik OK.
Untuk menampilkan momen lentur pada pelat, dilakukan sbb. :
Pilih menu Display, kemudian Show Force/ Stresses, kemudian klik Shells.
Pada kotak Member Forces Diagrams, masukkan data :
Case/Combo Name : COMB1
Component Type : Resultant Forces
Pada kotak Component, bisa dipilih momen M11 atau momen M22. M11 adalah momen lentur
pada pelat pada arah sumbu lokal pelat 1 (arah panah warna merah), M22 adalah momen lentur
pada pelat pada arah sumbu lokal pelat 2 (arah panah warna putih).