Anda di halaman 1dari 13

SAP2000 V.

10 - ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR KOMPOSIT 3D

Studi Kasus
Untuk menghubungkan dua bangunan gedung, direncanakan dibuat jembatan penyeberangan,
seperti pada Gambar 1. Panjang jembatan penyeberangan 20 meter. Balok-balok memanjang dari
jembatan, direncanakan dari profil baja IWF yang ditumpu oleh 4 buah portal beton dengan jarak
antara portal 8m dan 6m. Potongan melintang dari jembatan penyeberangan seperti pada Gambar 2.

Jembatan
Penyeberangan

6m 8m 6m
Gambar 1. Konfigurasi jembatan penyeberangan

Dinding bata
1,25m

Penutup
Lantai
Pelat Beton 12cm
Profil IWF
+ 4m

Balok Beton
50x25cm

Kolom Beton
50x35cm

+ 0,0

-1 m

4m
Gambar 2. Potongan melintang struktur jembatan penyeberangan

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 1


Lantai jembatan dari pelat beton tebal 12 cm, dan diatasnya terdapat lapisan penutup lantai. Berat
penutup lantai diperhitungkan sebesar 50 kg/m2.

Gambar 3. Penempatan profil baja IWF, balok & kolom beton (perhatikan posisi kolom)

Sepanjang tepi dari jembatan dipasang dinding pasangan bata setinggi 1,25 m. Beban hidup di atas
jembatan penyeberangan diperhitungkan sebesar 250 kg/m2.
tf
Profil baja IWF mempunyai dimensi sbb. :
Tinggi badan (h) = 30 cm
Lebar sayap (b) = 15 cm h tw
Tebal badan (tw) = 0,8 cm
Tebal sayap (tf ) = 1 cm
b
Untuk keperluan desain perlu dilakukan analisis struktur dengan menggunakan SAP2000. Struktur
akan didesain dengan metode LRFD, kombinasi pembebanan (load combination) yang ditinjau pada
desain struktur adalah :

U = 1,2.D + 1,6.L, dimana D = beban mati, L = beban hidup

Karakteristik Bahan Beton :


2 3
Modulus elastisitas beton = 210190 kg/cm , Angka Poisson = 0,20, berat jenis beton = 2,4 ton/m =
3
0,0024 kg/cm . Mutu tulangan pokok fy. 400 MPa (tulangan ulir/deform), mutu tulangan sengkang fy.
240 MPa (tulangan polos/plain), dan mutu beton fc. 20 MPa (K.250).
Untuk desain struktur beton digunakan faktor reduksi kekuatan bahan () sesuai SNI Beton 2002
yaitu : Momen = 0.,8, Geser = 0,75, Tekan (Spiral) = 0.7, Tekan (Sengkang) = 0.65.

Karakteristik Bahan Baja :


2 3
Modulus elastisitas baja = 2100000 kg/cm , Angka Poisson = 0,30, berat jenis baja = 7,85 ton/m =
3 2
0,00785 kg/cm . Mutu profil baja BJ.37, dengan tegangan leleh (Fy) = 2400 kg/cm dan tegangan
2
ultimate (Fu) = 3700 kg/cm .
Beban mati pada jembatan penyeberangan terdiri dari :
Berat sendiri pelat, profil baja IWF, balok dan kolom portal beton (diinput secara otomatis
dengan masukan berupa ukuran penampang dan berat jenis bahan)
Penutup lantai sebesar 50 kg/m2 = 0,005 kg/cm2 (diinput sebagai beban merata persatuan luas).
Beban dinding bata sebesar : 1,25x250 kg/m = 312,5 kg/m = 3,125 kg/cm (diiput sebagai
beban merata persatuan panjang)
Beban hidup pada jembatan penyeberangan terdiri dari :
Beban sebesar 250 kg/m2 = 0,025 kg/cm2 (diinput sebagai beban merata persatuan luas)

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 2


Data Masukan SAP2000 V.10

1. Memilih Sistem Satuan


Pada kotak sistem satuan yang tersedia, pilih sistem satuan yang akan digunakan di dalam
analisis struktur ( untuk perhitungan ini digunakan sistem satuan : kg-cm ).

2. Menyusun Bentuk Stuktur


Dari menu File, pilih New Model. Pada kotak New Model, klik struktur portal 3 dimensi ( 3D
Frames ). Pada kotak 3D Frames masukkan data konfigurasi struktur :
3D Frame Type = Beam Slab Building
Number of Stories =1
Number of Bays, X =2
Number of Bays, Y =3
Story Height = 500
Bay Width, X = 200
Bay Width, Y = 800
Number of Divisions X =2
Number of Divisions Y =6
Klik OK.
Dengan memasukkan data-data ini, akan didapatkan model konfigurasi dari struktur seperti pada
Gambar 4.

Gambar 4. Model awal dari konfigurasi struktur sebelum diedit.

Untuk mendapatkan konfigurasi struktur tanpa adanya kolom-kolom tengah seperti yang
direncanakan, maka kolom-kolom tengah dari struktur pada model awal struktur harus di hapus. Untuk
menghapus dilakukan dengan cara, klik semua kolom tengah yang akan dihapus, pilih menu Edit,
kemudian klik menu Cut.
Pada model awal dari struktur, jarak antara kolom pada arah sumbu y adalah 800 cm. Untuk
mendapatkan jarak-jarak portal 800 cm dan 600 cm seperti yang direncanakan, dapat dilakukan
dengan cara menggeser portal-portal tepi pada arah sumbu y dengan menggunakan menu Edit dan
menu Move. Model konfigurasi struktur setelah di edit, diperlihatkan pada Gambar 5.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 3


Gambar 5. Model konfigurasi struktur setelah diedit

3. Mendefinisikan Karakteristik Material


Untuk melakukan desain elemen beton (balok dan kolom) dan elemen baja (profil IWF) perlu
didefinisikan karakteristik dari material beton dan baja yang digunakan. Untuk mendefinisikan
material beton, dilakukan sbb. :
Dari menu Define, pilih Material. Pada kotak Define Materials pilih CONC, dan klik Modify/Show
Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data material :
Analysis Property Data :
Mass per unit Volume =0
Weight per unit Volume = 0.0024
Modulus of Elasticity = 210190
Poisson Ratio = 0.20
Coeff of Thermal Expansion =0
Design Property Data :
Specified Conc Comp Strength, fc = 200
Bending Reinf Yield Stress, fy = 4000
Shear Reinf Yield Stress, fys = 2400
Klik OK.

Gambar 6. Data material beton bertulang

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 4


Untuk mendefinisikan material baja, dilakukan sbb. :
Dari menu Define, pilih Material. Pada kotak Define Material. pilih STEEL dan klik
Modify/Show Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data :
Analysis Property Data :
Mass per Unit Volume =0
Weight per Unit Volume = 0.00785
Modulus of Elasticity = 2100000
Poisson Ratio = 0.30
Coef of thermal expansion =0
Design Property Data :
Minimum Yield Stress, Fy = 2400
Minimum Tensile Stress, Fu = 3700
Klik OK.

Gambar 7. Data material baja

4. Mendefinisikan Dimensi Elemen


Dari menu Define, pilih Frame Sections. Pada kotak Frame Properties klik Add Rectangular, klik Add
New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan data balok beton :
Section Name : BALOK
Dimension : - Depth = 50
: - Width = 25
Material : CONC
Klik Concrete Reinforcement. Pada kotak Reinforcement Data masukkan data :
Design Type : Beam
Concrete Cover to Rebar Center : Top =4
Bottom =4
Klik OK

Pada kotak Frame Properties klik Add Copy of Property. Pada kotak Rectangular Section masukkan
data :
Section Name : KOLOM
Dimension : - Depth = 50
: - Width = 35
Material : CONC
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 5
Klik Concrete Reinforcement. Pada kotak Reinforcement Data masukkan data :
Design Type : Column
Configuration of Reinforcement : Rectangular
Lateral Reinforcement : Ties
Cover to Rebar Center :4
Number of Bars in 3-dir :0
Number of Bars in 2-dir :0
Check/Design : Reinforcement to be Designed
Klik OK.
Pada kotak Frame Properties klik Add I/Wide Flange, klik Add New Property. Pada kotak I/Wide
Flange Section, masukkan data profil IWF seperti pada gambar di bawah :

Section Name : IWF


Material : STEEL
Dimensions :
Outside height ( t3 ) : 30
Top flange width (t2 ) : 15
Top flange thickness ( tf ) :1
Web thickness : 0.8
Bottom flange width ( t2b ) : 15
Bottom flange thickness ( tfb ) :1
Klik OK.

Gambar 8. Data masukan untuk profil baja IWF

Dari menu Define, pilih Area Sections. Pada kotak Area Sections klik Add New Section. Pada kotak
Shell Section Data, masukkan pelat :
Section Name : PELAT
Type : Plate-Thin
Material Name : CONC
Material Angle :0
Thickness :
Membrane : 12
Bending : 12
Klik OK.
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 6
5. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur
Untuk menampilkan joint-joint pada struktur, pilih menu View, klik Set Display Options. Pada kotak
Display Options For Active Window pilih Joint, kemudian klik Invisible.
Untuk menyusun elemen balok dan kolom pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua balok arah sumbu Y dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan
Frame Section. Pada kotak Frame Property, pilih IWF, klik OK.
Klik semua balok arah sumbu X dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan
Frame Section. Pada kotak Frame Property, pilih BALOK, klik OK.
Klik semua kolom dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan Frame Section.
Pada kotak Frame Property, pilih KOLOM, klik OK.
Untuk menyusun elemen pelat pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua elemen pelat pada struktur. Pilih menu Assign, klik Area dan Section. Pada kotak
Area Sections, klik PELAT, klik OK.

Untuk melihat konfigurasi perspektif dari struktur dan elemen-elemennya, gunakan menu View, Set
Display Options. Pada kotak Display Options For Active Window klik Extrude View pada kotak
General.

Untuk mengatur posisi dari kolom-kolom struktur seperti yang direncanakan, dapat dilakukan dengan
menggunakan menu Assign, Frame/Cable/Tendon, dan Local Axes untuk memutar sumbu kolom.

6. Mendefinisikan Jenis Tumpuan


Klik semua joint yang merupakan tumpuan struktur. Pilih menu Assign, kemudian Joint dan
Restraints. Di dalam kotak Joint Restraints, pada Fast Joint Restraints, klik tumpuan jepit, klik OK.

7. Mendefinisikan Kasus Beban, Kasus Analisis, Dan Kombinasi Pembebanan


Beban yang ditinjau bekerja pada struktur adalah kombinasi antara beban mati dan beban hidup
dengan faktor beban sebesar 1,2 dan 1,6. Untuk mendefinisikan kasus beban (load case), kasus
analisis (analysis case), dan kombinasi pembebanan yang ditinjau bekerja pada struktur, dilakukan
sbb. :
Dari menu Define, pilih Load Cases. Pada kotak Defines Load masukkan data :
Load Name = DEAD
Type = DEAD
Self Weight Multiplier =1
Load Name = LIVE
Type = LIVE
Self Weight Multiplier =0
Klik OK.
Dari menu Define, pilih Analysis Cases. Pada kotak Analysis Case masukkan data :
Case Name = DEAD
Case Type = Linear Static
Load Name = LIVE
Case Type = Linear Static

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 7


Hapus Case Name (MODAL) dengan menggunakan Delete Case.
Dari menu Define, pilih Combinations. Pada kotak Define Respons Combinations, klik Add New
Combo. Pada kotak Respons Combination Data masukkan data :
Respons Combination Name : COMB 1
Combination Type : Linear Add
Case Name : DEAD
Case Type : Linear Static
Scale Factor : 1.2
Klik Add

Combination Type : Linear Add


Case Name : LIVE
Case Type : Linear Static
Scale Factor : 1.6
Klik OK.

8. Mendefinisikan Beban Pada Struktur.


A. Beban Mati
Klik semua elemen pelat. Pilih menu Assign, kemudian Area Loads, dan Uniform (Shell) Distributed.
Pada kotak Area Uniform Loads masukkan data beban penutup lantai 0.005 kg/cm2 :
Load Case Name : DEAD
Unit : Kg, cm, C
Uniform Load :
Load : -0.005
Coor System : Globals
Direction :Z
Options : Replace Existing Loads
Klik OK.

Untuk memasukkan beban dinding pada struktur, dilakukan sbb. : Klik profil-profil IWF yang terletak
ditepi, pilih menu Assign, kemudian Frame/Cable/Tendon Loads, klik Distributed. Pada kotak Frame
Distributed Loads masukkan data beban dinding sebesar 3,125 kg/cm sbb. :
Load Case Name : DEAD
Unit : Kg, cm, C
Load Type and Directions :
Forces
Coord Sys : GLOBAL
Direction :Z
Options : Replace Existing Loads
Uniform Load : -3.125
Klik OK.

B. Beban Hidup
Klik semua elemen pelat. Pilih menu Assign, kemudian Area Loads, dan Uniform (Shell) Distributed.
Pada kotak Area Uniform Loads masukkan data beban hidup merata 0.025 kg/cm2 :
Load Case Name : LIVE
Unit : Kg, cm, C
Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 8
Uniform Load :
Load : -0.025
Coor System : Globals
Direction :Z
Options : Replace Existing Loads
Klik OK.

9. Mendefinisikan Faktor Reduksi Kekuatan Dan Tipe Rangka/Portal Beton


Untuk melakukan desain struktur beton, perlu didefinisikan Faktor Reduksi Kekuatan Bahan (Strength
Reduction Factors) yang akan digunakan di dalam proses desain sbb. :
Dari menu Options, klik Preferences, kemudian Concrete Frame Design. Pada kotak Concrete Frame
Design Preferences, masukkan data :
Design Code : ACI 318-99
Phi (Bending Tension) = 0,8
Phi (Compression Tied) = 0,65
Phi (Compression Spiral) = 0,7
Phi (Shear) = 0,75
Klik OK.

Gambar 9. Data masukan untuk desain struktur beton

Karena struktur portal beton direncanakan sebagai portal elastis (tidak daktail), maka untuk melakukan
desain struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua elemen dari struktur beton. Pilih menu Design, klik Concrete Frame Design, klik
View/Revise Overwrite. Pada kotak Concrete Frame Design Overwrites for ACI 318-99, masukkan
data :
Framing Type : Sway Ordinary
Klik OK.

10. Menentukan Metode Desain Struktur Baja


Sebelum melakukan desain struktur baja, terlebih dahulu harus ditentukan metode desain yang akan
digunakan. Desain struktur baja dapat dilakukan dengan metode LRFD (Load Resistance Factor
Design) atau metode ASD (Allowable Stress Design). Untuk stuktur jembatan penyeberangan ini akan
didesain dengan metode LRFD.
Klik semua elemen dari struktur baja. Dari menu Options, pilih Preferences, kemudian Steel Frame
Design. Pada kotak Steel Frame Design Preference, masukkan data :

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 9


Design Code : AISC-LRFD93
Framing Type : Moment Frame
Phi (Bending) = 0,9
Phi (Compression) = 0,85
Phi (Tension) = 0,9
Phi (Shear) = 0,9
Consider Deflection : Yes
Stress Ratio Limit =1
Klik OK.

Gambar 10. Data masukan untuk desain struktur baja

11. Mendefinisikan Kombinasi Pembebanan Yang Ditinjau Pada Desain Struktur


Sebelum melakukan analisis dan desain struktur, perlu terlebih dahulu ditentukan kombinasi
pembebanan (load combination) yang akan ditinjau di dalam desain, sbb. :
Pilih menu Design, klik Concrete Frame Design, klik Select Design Combos.
Pada Design Load Combination Selections, dari kotak List of Combo pilih kombinasi pembebanan
yang akan dianalisis yaitu COMB1, kemudian klik Add. Dengan cara ini kombinasi pembebanan yang
dipilih akan berpindah ke kotak Design Combos.
Kombinasi pembebanan lainnya yang tidak dianalisis harus dihilangkan dari kotak Design Combos.
Pilih kombinasi pembebanan yang tidak dianalisis, klik Remove. Klik OK.

Pilih menu Design, klik Steel Frame Design, klik Select Design Combos.
Pada Design Load Combination Selections, dari kotak List of Combo pilih kombinasi pembebanan
yang akan dianalisis yaitu COMB1, kemudian klik Add. Dengan cara ini kombinasi pembebanan yang
dipilih akan berpindah ke kotak Design Combos.
Kombinasi pembebanan lainnya yang tidak dianalisis harus dihilangkan dari kotak Design Combos.
Pilih kombinasi pembebanan yang tidak dianalisis, klik Remove. Klik OK.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 10


Gambar 11. Kombinasi pembebanan yang di desain (COMB1)

Sebelum melakukan analisis, file data masukan perlu terlebih dahulu disimpan. Penyimpanan data
masukan dilakukan sbb. :

Pilih menu File, kemudian klik Save As. Pada kotak Save Model File As, ketikan nama file misal
JEMBATAN, klik Save. Dengan cara ini file akan disimpan dengan nama JEMBATAN.SDB. Untuk
melakukan analisis struktur, pilih menu Analyze, kemudian klik Run Analyze.

12. Desain Struktur Beton


Untuk desain dari struktur beton dilakukan sbb. :
Pilih menu Design, klik Concrete Design Frame, kemudian klik Start Design/Check of Structure.
Untuk menampilkan tulangan lentur (longitudinal reinforcing), jumlah tulangan geser (shear
reinforcing), atau tulangan torsi (torsion reinforcing), dilakukan sbb. :
Pilih menu Design, klik Concrete Design Frame, kemudian klik Display Design Info. Pada kotak
Display Concrete Design Results (ACI 318-05), pilih Design Output, kemudian pilih Longitudinal
Reinforcing, Shear Reinforcing, atau Torsion Reinforcing, klik OK.

13. Desain Struktur Baja


Untuk desain dari struktur baja dilakukan sbb. :
Pilih menu Design, pilih Steel Design, kemudian Start Design/Check of Structure. Hasil desain dari
struktur baja akan ditampilkan dalam bentuk grafis berupa nilai rasio tegangan (stress ratio) dari
masing-masing elemen struktur.
Untuk menampilkan nilai rasio tegangan (stress ratio) dari elemen struktur baja, dilakukan sbb. :
Pilih menu Design, klik Steel Design Frame, kemudian klik Display Design Info. Pada kotak Display
Steel Design Results (AISC-LRFD93), pilih P-M Ratio Colors & Values, klik OK.

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 11


Gambar 12. Rasio tegangan P-M pada profil baja

14. Menampilkan Gaya Dalam Elemen (Local Element Forces)


a. Elemen Frame
Untuk menampilkan gaya-gaya dalam ( momen lentur, gaya geser, gaya aksial, dan torsi ), dari elemen
Frame, dilakukan sbb. :
Pilih menu Display, kemudian Show Force Stresses, kemudian klik Frames/Cables.
Pada kotak Member Forces Diagram for Frames, pilih kasus atau kombinasi pembebanan yang
akan ditampilkan.
Pada kotak Component, pilih salah satu gaya dalam elemen yang akan ditampilkan yaitu :
Moment 3-3, Moment 2-2, Shear 3-3, Shear 2-2, Axial Force, atau Torsion, kemudian klik OK.

b. Elemen Shell
Untuk menampilkan momen lentur pada pelat, perlu ditampilkan terlebih dahulu sumbu lokal dari
pelat, sbb. : pilih menu View, kemudian klik Set Display Options, Pada kotak Display Options For
Active Window pilih Areas, klik Local Axes, klik OK.
Untuk menampilkan momen lentur pada pelat, dilakukan sbb. :

Pilih menu Display, kemudian Show Force/ Stresses, kemudian klik Shells.
Pada kotak Member Forces Diagrams, masukkan data :
Case/Combo Name : COMB1
Component Type : Resultant Forces
Pada kotak Component, bisa dipilih momen M11 atau momen M22. M11 adalah momen lentur
pada pelat pada arah sumbu lokal pelat 1 (arah panah warna merah), M22 adalah momen lentur
pada pelat pada arah sumbu lokal pelat 2 (arah panah warna putih).

Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 12


Lab. Komputasi Teknik Sipil UNDIP 13

Anda mungkin juga menyukai